Bab #04

"Om, kami pamit dulu," ucap Gara kepada papa Morgan.

Sementara Alzena sudah berada di dalam mobil dengan tatapan sedih ke arah sang papa.

"Om apa nya? Kau sekarang menantu ku, pangil aku papa," Tutur papa Morgan.

"Ah, iya maaf, aku cangung,"jawab Gara terlihat sangat gugup.

"Gara, apa kau sudah belajar tentang itu? Tentang malam pertama? Aku lihat kau cukup perkasa, jadi seperti nya aku akan cepat mendapatkan cucu dan apa kau butuh pelajaran dari ku?" tanya papa Morgan yang tiba-tiba mengecilkan nada bicara nya.

Gara yang mendengar itu sontak berdebar hebat, dia bahkan masih belum memikirkan hal itu karena tau mungkin Alzena akan menolak mentah-mentah dan dia butuh usaha keras untuk mengambil hati Alzena

Ya, meskipun dia tidak susah payah untuk mendapatkan Alzena, namun ia seperti nya akan lebih bersusah payah untuk mendapatkan hati Alzena.

"Aku, em, aku sudah tau, papa tenang saja," jawab Gara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baik lah, kalau begitu, pergi lah, jangan berlama-lama di sini, habiskan waktu berdua," ucap papa Morgan lagi.

Gara pun mengangguk paham, setelah banyak basa-basi ia pun berpamitan dengan papa mertua nya untuk membawa sang istri ke mansion milik nya.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan, yabg terdengar mungkin hanya suara mobil-mobil yabg berlalu lalang bersamaan dengan mobil mereka.

Namun tiba-tiba saja, suara perut Alzena yang kelaparan membuat keheningan tersebut pecah.

Kyuuuk ... kruuuk ...

"Astaga, perut sialan," batin Alzena sambil memegang perutnya.

Jujur saja, Alzena belum makan sejak tadi pagi karena sama sekali tidak selera makan.

Namun entah pura-pura tidak dengar atau apa, Gara terus fokus mengemudi mobil nya.

Beberapa menit kemudian mereka pun berhenti karena sedikit macet dan kebetulan sedang lampu merah.

"Di dalam ada cemilan, kau bisa makan itu dulu," ucap Gara sambil fokus ke arah depan nya.

Alzena melirik ke arah suaminya, dia pikir Gara tidak mendengar, tapi ternyata dia mendengar itu, hal ini tentu saja membuat Alzena merasa malu.

Namun Alzena lebih memilih untuk diam, dan tidak mengatakan apapun kepada Gara.

Mobil pun kembali berjalan, sementara Alzena hanya diam dan menatap ke arah luar jendela mobil.

Satu mobil dengan orang yang baru dia kenal, dan malah laki-laki itu bersetatus sebagai suami nya, benar-benar musibah besar bagi Alzena.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di mansion nya Gara, sama seperti mansion papa Morgan, namun ini jauh lebih besar dari mansion itu.

Gara memberhentikan mobilnya di halaman kemudian turun dari mobil tersebut.

"Bawa semua barang-barang nya ke kamar ku," perintah Gara kepada para maid yang sudah menunggu di depan mansion untuk menyambut kedatangan Alzena yang kini hanya berdiri diam di belakang Gara.

"Baik tuan muda," jawab dua orang maid yang kemudian berjalan menuju mobil Gara dan melakukan tugas mereka.

"Apa yang kau tunggu? Ayo masuk," ajak Gara kepada Alzena.

Ia bahkan mengulurkan tangannya untuk di pegang Alzena, namun Alzena mengeleg kan kepala.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri," jawab nya lagi.

"Baik," jawab Gara yang kemudian berjalan mendahului Alzena.

_"Mengapa dia sangat baik kepada ku? Apakah dia menerima perjodohan dengan senang hati?"_ Batin Alzena yang tidak tahu apapun tentang Gara.

Namun ia pun terus mengikuti Gara dari belakang, dan melihat sekeliling mansion yang luas itu.

Terlihat beberapa maid yang berjejer rapih di hadapan nya.

"Selamat datang nyonya muda," ucap mereka kepada Alzena.

Tidak menjawab Alzena hanya diam dan merasa cangung di sanjung seperti ini.

"Ikut aku," ucap Gara yang kemudian berjalan menaiki tangga menuju lantai atas mansion.

Alzena pun kembali berjalan untuk mengikuti suaminya.

Para maid lain terlihat bergegas membawa barang-barang milik Alzena ke atas mengikuti Gara.

"Ternyata istri nya tuan muda Gara cukup cantik ya," ucap para maid yang tadinya menyapa Alzena.

"Ya, bagaimana tidak cantik, dia adalah anak orang kaya, aku yakin dia pasti tidak bisa masak," jawab maid lain nya.

"Bodoh, jangan bicara semabrangan atau kau akan di hantam tuan muda Gara," marah kepala pelayan kepada bawahan nya.

Sementara itu di lantai atas.

Para maid sudah selesai merapihkan koper nya Alzena ke dalam kamar Gara, mereka pun keluar dari kamar tersebut dan kembali ke bawah.

"Mengapa harus satu kamar?" ucap Alzena kini memberanikan diri untuk angkat bicara kepada Gara.

"Sebelum nya kau tidak bilang untuk pisah kamar, lagian aku suami mu, mengapa harus tidur di kamar yang berbeda?" tanya Gara mendekati Alzena.

Alzena terdiam, dia menatap Gara dari ujung rambut sampai ujung kaki, memang di akui oleh nya, Gara cukup tampan dan gagah, dia juga big boy, namun cinta tak bisa di paksa kan, di hati Alzena hanya ada David saat ini.

"Ingat, pernikahan ini hanya perjodohan, aku tidak akan mencintai mu jangan berharap tuan," ucap Alzena mendongak menatap suaminya yang jauh lebih tinggi di bandingkan dirinya.

"Haha lucu sekali, apa kau yakin dengan perkataan mu itu nona?" tanya Gara kembali melangkah mendekati Alzena.

Sementara Alzena kini semakin takut dan memilih mundur, sehingga dirinya mentok ke tembok kamar yang luas itu.

Gara mendekati Alzena, sampai-sampai dia menekan tangan nya ke tembok sebelah Alzena membuat wanita itu semakin kesal dengan sikap nya.

"Menjauh lah!" ucap Alzena dengan tatapan tajam.

Namun bukan nya menjauh, Gara malah semakin mendekati nya.

"Dengar kan aku baik-baik, sesuatu yang sudah menjadi milikku, akan selama nya menjadi milikku, tidak ada yang bisa mengambil nya dari ku, jadi aku harap kau tidak berfikir untuk memberontak," ucap Gara yang satu tangan nya kini menyelusup ke leher Alzena dan memainkan kuping Alzena.

Hal ini membuat Alzena ngeri sampai-sampai bulu kuduk nya merinding, aroma parfum tubuh Gara menyengat menusuk hidung nya, apalagi nafas hangat milik Gara sangat terasa di wajah nya.

Melihat Alzena yang tidak berkutik sama sekali, Gara pun melepaskan nya dan kemudian berjalan keluar dari kamar tersebut, ia tau saat ini Alzena mungkin membutuhkan ketenangan.

Terlihat galak dan menakutkan di depan istri nya, namun hati nya begitu lembut sampai mencintai Alzena Seca diam-diam dalam waktu dua tahun.

Ya, Gara mencintai Alzena selama dua tahun Seca diam-diam, itu pun hanya beberapa kali bertemu karena papa Morgan mengadakan perjamuan.

Setelah kepergian Gara dari kamar itu, Alzena kini terduduk lemah dengan gemetar dia kembali mengeluarkan air matanya, isak tangis pun tidak bisa di tahan oleh nya, rasanya ingin sekali dia kabur dari mansion itu dan mencari David lalu pergi dan hidup bersama laki-laki baik yang di cintai oleh nya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Lucy christiana Dewi

Lucy christiana Dewi

David,, apakah mungkin didatangkan author kembali nanti setelah alzena menjadi bucin ke suaminya,,??
dan akan membalaskan dendam yg mnjadi konflik nanti??

2023-08-12

0

Felicya

Felicya

entar kalau uda cinta bucin lo nona muda😂😂

2023-08-11

0

Maria Lina

Maria Lina

heran deh dsr keras kepala lo zena.ada yh baik gk mau hu dsr

2023-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!