Bahaya Mengintai

Benar saja, Armon sudah duduk di meja makan dengan berpenampilan rapi.

Roro jadi gugup setengah mati, dia harus meminta maaf dengan benar karena sudah bertindak ceroboh sebelumnya.

"Maafkan saya atas kejadian tadi pagi, Tuan," ucap Roro seraya menundukkan wajah.

Armon berdehem karena Roro mengingatkan dirinya atas kejadian semalam.

"Sudah lupakan saja," balas Armon yang justru meminta Roro melupakan kejadian pagi tadi. Dia memberi instruksi supaya gadis itu duduk di samping Chila.

Dengan canggung Roro duduk dan kepalanya masih bingung.

"Apa maksudnya tuan Armon tidak keberatan aku peluk-peluk begitu?" gumam Roro dalam hatinya.

Bukan hanya Roro yang bingung tapi Chila juga merasakan hal sama.

"Apa maksud suster dan daddy?" tanya anak itu.

"Bukan apa-apa, sekarang makanlah," balas Armon.

"Apa yang sudah suster lakukan pada daddy?" Chila masih ingin bertanya.

Roro tambah gugup karena mendengar pertanyaan Chila itu.

"Lebih baik nona muda makan saja, kita harus keluar hari ini," ucap Roro mengalihkan pembicaraan. Dia memberi lauk sehat pada piring gadis kecil itu.

Chila baru teringat kalau hari ini dia akan keluar untuk membeli buku baru, biasanya tutor belajar Chila yang akan membelikan. Tapi, Roro meminta izin supaya mereka bisa membeli sendiri.

Setidaknya Chila harus tahu dunia luar.

"Aku akan ikut kalian hari ini," ucap Armon yang membuat Roro terkejut.

"Tuan tidak pergi ke rumah sakit?" Roro refleks bertanya seperti itu.

"Aku mengosongkan jadwalku," jawab Armon.

Sebenarnya lelaki itu hari ini akan menemui mantan istrinya lagi, mungkin ada sedikit waktu untuk menemani Chila pergi.

Armon mulai mengurangi kegiatannya di rumah sakit supaya bisa fokus pada kesembuhan Chila terlebih dahulu.

Dan benar saja setelah sarapan pagi itu, Armon mengantar putrinya ke toko buku.

Tentu saja hal itu membuat Chila senang sekali karena bisa keluar bersama daddy nya walaupun hanya di toko buku. Selama ini dia seolah menjadi anak yang disembunyikan karena penyakitnya.

Padahal Armon hanya ingin melindungi putrinya. Dia tidak mau membuat Chila dalam bahaya.

"Kita sudah sampai, Nona," ucap Roro ketika melihat gedung sebuah mall.

Bukan hanya Chila yang senang tapi Roro bisa memanjakan matanya karena sebelumnya bersembunyi di kediaman keluarga Brisek.

"Mereka tidak akan menemukan aku, 'kan?" batin Roro sambil memikirkan para bandit rentenir yang mengejarnya.

Namun, pikiran Roro itu salah besar karena para bandit rentenir itu belum berhenti mengejar Roro.

Dan tanpa sengaja mereka melihat gadis itu ketika masuk ke kawasan mall.

"Bukankah gadis itu yang kita cari?" tanya salah satunya.

Ketua dari kawanan para bandit itu terus mengawasi gerak-gerik Roro dari kejauhan. Sudah dipastikan kalau gadis itu bersembunyi dan bekerja di keluarga kaya.

Pantas saja dia tidak bisa menemukan jejak Roro.

"Terus awasi gadis itu!" perintah lelaki yang bernama Pablo itu.

Pablo tampak menghubungi seseorang yang dikenalnya, dia mempunyai pekerjaan lain yaitu mata-mata. Apapun akan akan lelaki itu lakukan asal bisa mendapatkan pundi-pundi uang.

"Aku mempunyai berita penting, Bos!" lapor Pablo pada atasan lainnya. Dia tentu saja mengenal siapa Armon dengan baik.

Dokter sekaligus pemilik rumah sakit itu sudah terkenal di kalangan orang-orang bawah tanah sepertinya.

Apalagi Pablo mendapat pekerjaan langsung dari orang yang ingin menjatuhkan Armon selama ini.

Terpopuler

Comments

Esther Lestari

Esther Lestari

wah....wah...bahaya nij

2023-11-07

5

🍁🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie N𝐀⃝🥀CA☠ᵏᵋᶜᶟ🦂

🍁🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie N𝐀⃝🥀CA☠ᵏᵋᶜᶟ🦂

jngan ada musuh dalam pasir

2023-10-15

1

Riana

Riana

mulai dramanya

2023-09-30

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!