...Telah direvisi!...
...Happy reading!...
...***...
Katryn beserta keluarganya tengah bersantai di ruang tamu yang sempit. Namun, tiba-tiba seseorang membuka pintu rumah begitu saja tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
“Hai, **Baby**** Cat...” sapanya tersenyum ramah.
“Earnest...”
Tentu Katryn terkejut dengan kedatangan Earnest, sebab sudah beberapa hari belakangan ini Earnest tidak menampakkan batang hidungnya.
Hari sudah malam, jam pun sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Kehadiran Earnest membuat Marcell dan kedua orang tua Katryn menahan nafas.
“Baby, bisa kita bicara di luar?” tanya Earnest to the point. Katryn terdiam, tangannya gemetaran mendengar nada bicara Earnest yang aneh di telinganya.
“Baby?” tegur Earnest, dan akhirnya Katryn mengangguk. Tak ada pilihan bagi Katryn, maka ia hanya bisa mengiyakan perkataan Earnest.
Earnest telah keluar lebih dulu, Katryn memandang keluarganya sejenak, lalu bangkit menghampiri Earnest yang sudah berdiri di depan teras rumah kecilnya. Melihat Katryn keluar, Earnest mengulur tangannya.
Katryn menerima uluran tersebut, dan Earnest segera membawa Katryn ke sebuah taman yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Taman ini sepi dan hanya diterangi dengan beberapa tiang lampu taman. Bisa dikatakan, taman ini cukup gelap.
“Untuk apa kita kesini?” tanya Katryn mulai curiga.
“Hanya sebentar, Baby.”
Katryn mulai berusaha melepaskan genggaman tangan yang Earnest berikan. Akan tetapi, bukannya melepaskan, Earnest malah membuat posisi mereka menjadi berhadapan dan tak lupa tangannya mencengkeram pundak Katryn. Pasrah, Katryn menghela nafas mencoba menenangkan detak jantungnya.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Katryn pelan, menahan sakit di pundaknya.
“Menikah denganku, dan aku akan mengembalikan semua harta keluargamu!” ucap Earnest tegas. Katryn menggeleng kaku, menolak permintaan yang diajukan pria itu.
“Aku memberimu satu kesempatan, Baby Cat. Aku akan mengabulkan permintaanmu, asal kau mau menikah denganku!” ucap Earnest tenang.
“Tidak, Earnest. Apa yang kau pikirkan? Kau ingin menjadikanku istri kedua? Aku tetap tidak mau!”
“Aku hanya mencintaimu, Baby. Tidak ada wanita lain yang aku cintai selain kau,” ucap Earnest serius.
“Itu bukan cinta, itu obsesi!” teriak Katryn dan ia mundur dua langkah ke belakang sehingga cengkeraman Earnest terlepas.
“Oh, ya? apa yang kau ketahui tentang cinta dan obsesi, hm?” Earnest tersenyum sinis.
Dengan cepat, Earnest maju dan dalam hitungan detik pinggang ramping Katryn sudah berada di dalam pelukannya. Katryn ketakutan, tubuhnya mulai bergemetar hebat.
“Lepaskan aku,” lirihnya.
“Jawab, Baby. Apa yang kau ketahui tentang cinta dan obsesi?” tanya Earnest menuntut jawaban. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti, Katryn semakin takut karena merasakan nafas memburu Earnest menerpa wajahnya.
“Earnest... lepaskan aku,” pintanya.
“Tidak akan!”
Katryn merasakan tangan Earnest menyingkap baju di pundaknya. Ia panik, kembali berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu.
“Dia akan melakukan sesuatu!” batinnya berteriak.
Dan benar, Katryn memejamkan matanya ketika sebuah goresan pisau mengenai bahunya. Earnest pelakunya, ia sengaja menggoreskan pisau kesayangannya ke bahu Katryn. Darah telah membasahi bahu yang Katryn kenakan, tetapi Katryn tak bereaksi apa pun.
Luka sebelumnya belum tertutup, dan Earnest sengaja melukainya di tempat yang sama. Sakitnya berkali-kali lipat, ingin sekali ia berteriak keras melampiaskan rasa sakitnya.
“Sangat indah...” ucap Earnest tersenyum aneh. Tidak ada simpati sedikit pun, malah ia merasa senang melihat hasil karyanya.
Earnest menunduk, mencium pundak Katryn. Lalu, ia menatap Katryn intens dengan senyuman manis yang menjijikkan. Ada sedikit noda darah di ujung bibir Earnest, secara terang-terangan Earnest menjilat ujung bibirnya.
Katryn membuang pandangannya ke arah lain, tidak sanggup melihat kegilaan pria itu. Terdengar kekehan kesenangan Earnest, sedangkan Katryn tidak dapat menahan semua perasaan yang bercampur aduk di dadanya. Marah, kesal, lelah, takut, semua bercampur menjadi satu.
“I’m sorry, Baby...” ucap Earnest memeluk Katryn.
Earnest si psikopat gila yang selalu melakukan hal gila jika keinginannya tidak dituruti. Katryn terbiasa mendapati perlakuan Earnest seperti ini, menyakitinya, lalu meminta maaf. Siklusnya sama, tidak ada yang berubah. Setelah ini, Earnest akan bersikap romantis seperti pasangan pada umumnya.
“Aku ingin pulang,” ucap Katryn pelan dengan linangan air mata.
Earnest tak menjawab, ia mengeluarkan sebuah kain putih. Kain tersebut ia gunakan untuk menutupi luka Katryn. Ia memerintahkan Katryn memegang kain itu agar ia bisa mengendong Katryn dengan mudah. Katryn menurut, tak punya tenaga untuk membantah.
Sungguh, Katryn membenci pria ini setengah mati. Ia mengira pria ini tulus mencintainya, tetapi pada kenyataannya adalah pria ini hanya terobsesi padanya. Katryn tidak mengerti apa yang membuat Earnest begitu terobsesi ingin memilikinya.
“Masuklah,” ucap Earnest saat mereka sampai di depan rumah Katryn.
Tanpa kata, Katryn meninggalkan Earnest memasuki rumah. Setelah menutup pintu, Katryn menatap sekeliling rumah kecil yang ia dan keluarganya tempati saat ini.
Jika boleh jujur, Katryn menginginkan kehidupannya dulu tanpa ada Earnest di dalamnya. Walau samar, Katryn sedikit mengingat kebahagiaannya sebelum bertemu Earnest.
Katryn merasa bersalah pada kedua orang tua dan sang adik, karena dia... keluarganya hidup di dalam kemiskinan.
...***...
Keesokan harinya...
Marcell memasuki kamar Katryn, berniat membangunkan sang kakak yang tidak biasanya tertidur di atas jam delapan. Akan tetapi, ketika ingin membangunkan, Marcell terpaku menatap baju sang kakak yang tergeletak di samping tempat tidur. Spontan, Marcell memperhatikan tubuh sang kakak, mencari di mana luka tersebut.
Ia menghela nafas, tidak tega dengan semua yang terjadi pada sang kakak. Dengan menahan air mata, Marcell membangun Katryn
“Ryn, bangun...” ucap Marcell. Katryn terusik, ia membuka mata dan menemukan sang adik duduk di pinggir tempat tidur.
“Jam berapa?” tanya Katryn dengan suara khas bangun tidur.
“Jam 9,” jawabnya. Katryn terduduk, mengumpulkan nyawa.
“Kenapa?” tanya Katryn mendapati sang adik memperhatikannya.
“Dia melukaimu lagi?”
Katryn tak menjawab, ia memilih berdiri dan keluar dari kamar menghindari pertanyaan Marcell. Hingga Katryn memasuki kamarnya, Marcell masih duduk di atas tempat tidurnya. Marcell hanya memperhatikan sang kakak yang sibuk entah mencari apa.
"Sampai kapan kamu terus menghindar jika ditanya soal itu?” Gerakan Katryn terhenti, ia berbalik dan menatap Marcell dengan mata berkaca-kaca.
“Aku lelah, Chell...” lirih Katryn.
Marcell bangun dari duduknya, ia memeluk Katryn erat. Marcell amat sangat mengerti sang kakak, Katryn selalu menghindar jika ia sudah berusaha mengangkat masalah Earnest.
“Maafkan aku, Chell...” Marcell melepas pelukan mereka dan berkata,
“Tidak, Ryn... tidak ada yang salah di sini,” jawab Marcell mengerti ke mana arah pembicaraan Katryn. lalu, kembali memeluk Katryn erat.
Lama saling berpelukan, Marcell menuntun sang kakak untuk duduk. Apa Marcell boleh jujur? Ia rindu melakukan semua hal bersama Katryn seperti dulu, karena sejak Earnest menjadi kekasih Katryn, tidak ada waktu yang bisa mereka luangkan sebagai adik-kakak.
Earnest memonopoli Katryn setiap saat sampai Katryn sendiri tidak memiliki waktu luang bersama teman bahkan keluarganya. Entah apa yang membuat Earnest begitu posesif pada Katryn.
“Ryn. Apa boleh aku mengajukan pertanyaan?” Katryn mengangguk.
“Tinggalkan Earnest, apakah kau mau?”
“Tidak bisa, Chell. Aku pernah mencobanya, kau tahu apa yang dia lakukan!” Marchell mengangguk mengerti, kehidupan mereka sekarang adalah bukti Katryn mencoba memutuskan hubungan mereka.
“Maksudku, kita pergi. Aku punya sedikit tabungan, kita pergi ke Singapura, dia tidak akan bisa menemukan kita!” Katryn menggeleng.
“Kau mencintainya?” Katryn kembali menggeleng.
“Lalu?”
“Tidak ada jalan untuk pergi,”
“Walau aku ragu, semoga Alessa bisa membantu kita lepas!” batin Katryn
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
uli
visualll donk thor
2022-02-16
1
Hesti Sagita
keluarga nya Kathryn yg mau pergi sini yg deg" an takut ketahuan si Earnest
2021-08-05
1
Nazwah Azahrah
rumit....
2021-07-18
1