Psychopath & My Possessive Devil
Hey, Guys! Cerita ini sudah selesai direvisi secara keseluruhan. Oh, iya... alur ceritanya akan ada yang berbeda, penulisannya Inshaa Allah bakal lebih rapi dan enak dibaca. Dan juga, banyak scene yang ditambah dan ada juga yang aku hapus karena menurut aku gak penting!
Happy reading, Guys! Semoga kalian suka! XOXO
Jangan lupa tinggalkan jejak! 💯🦋
...***...
Indonesia State’s~
Kegelapan adalah sebuah simbol kejahatan, dan mungkin saja, bagi mereka kegelapan adalah suatu hal yang menentramkan. Itu juga yang Earnest sukai, kegelapan dengan sedikit keremangan. Seperti yang terjadi saat ini, ia berada di sebuah ruangan gelap dengan sedikit pencahayaan, termenung memikirkan masa lalu dan seorang wanita berparas cantik.
Di sela jarinya, terdapat sebatang rokok. Sedangkan di sudut ruangan, seorang pria berdiri memperhatikan sang tuan, dia adalah Richardo ... tangan kanan Earnest.
"Richardo!" panggil Earnest lantang sehingga suaranya menggema di seluruh ruangan.
"Iya, Tuanku?" jawabnya datar.
“Bagaimana kabar gadisku?" tanyanya sambil menghisap rokok dan menghembuskan asapnya.
“Nona baik, Tuan. Apa Anda ingin menemuinya?” tanya Ricahrdo menunduk.
“Tidak. Awasi dia, jangan sampai kabur!” ucapnya penuh peringatan.
“Baik, Tuanku!” jawab Richardo ketakutan dengan aura kemarahan yang Earnest ciptakan.
“Pergi lah!” usirnya dan Richardo segera melenggang pergi dari hadapan sang tuan.
Di bawah keremangan, Earnest mengambil sebuah foto wanita yang terletak di atas meja. Walau gelap, dia hafal betul bagaimana gambar di dalam foto tersebut.
“Aku kalah, aku menyukaimu! Tetapi, kau tetap salah, My Baby Cat... kau salah telah hadir di dalam hidupku!” batinnya.
...****...
“Katryna!” panggil seseorang.
Wanita yang bernama Katryn itu menoleh ke asal suara, senyumnya terbit melihat pria yang berdiri di belakangnya.
“Hai, Mike!”
“Hari menyenangkan, hm?” tanya Mike.
“Ya. Benar sekali!” ucap Katryn semangat.
“Apa yang membuat senang hari ini?” tanya Mike tersenyum, sudah lama ia tidak melihat senyum semangat di wajah temannya ini.
Katryn mengangkat surat yang sedari ia pegang ke depan wajah Mike, pria tersebut mengerutkan dahinya bingung.
“Surat apa ini?”
“Baca!” perintahnya. Mike mengambil surat tersebut dan membacanya seksama.
“Seriously? Kau akan bekerja?” ucap Mike heboh. Katryn mengangguk semangat, Mike langsung memeluk Katryn dan mengucapkan kata selamat.
“Sebagai?” tanya Mike setelah melepaskan pelukan mereka.
“Pemain musik, biola!” jawab Katryn. Mike mengangguk singkat, paham betul kepiawaian Katryna dalam bermain biola.
“Senang mendengar kau akan bekerja kembali,” ucap Mike.
“Terima kasih, Mike. Kau selalu memberi hal positif, terima kasih banyak!” ucapnya pelan.
“Tapi ... aku takut, dia akan melakukan sesuatu dengan pekerjaanku!” ucap Katryn, ada ketakutan di nada bicaranya. Mike menghela nafas, mengerti dia siapa yang Katryn maksud.
“Semoga saja tidak! Dia tidak tega melakukan itu,” ucap Mike menyemangati, walau tak yakin dengan jawabannya.
“Dia tega. Bahkan dia tega buat orang tuaku bangkrut hanya karna aku tidak ingin menikah dengannya!” ucapnya berapi-api.
Mike terdiam, sejujurnya ia merasa kasihan pada Katryn. Tapi, ia tidak bisa melakukan apapun, pria itu mengancamnya. Mike mengetahui cerita tentang Katryn yang disukai oleh seorang psychopath gila, merasa Katryn adalah miliknya seorang.
“Maaf, Kat. Aku tidak dapat membantu apa-apa,” ucap Mike sedih.
“Tidak apa, Mike. Kau sudah banyak membantu keluarga kami,” balas Katryn tersenyum tulus.
“Kalau begitu, aku pamit, ya. See you, Mike!” pamitnya dan segera berjalan menjauhi Mike.
Dari kejauhan, Richardo mengambil gambar mereka untuk dijadikan laporan harian. Dia menghela nafas, sudah tahu apa yang akan terjadi setelah sang tuan melihat gambar-gambar ini.
“Cetak semuanya dan kau tahu apa yang akan kau lakukan selanjutnya!” ucapnya menyerahkan sebuah kamera pada bawahannya.
...***...
“Ini laporan harian Miss. Katryn, Tuanku!” ucap Ricardho menyerahkan sebuah amplop pada Earnest.
Earnest menerima, lalu ia membuka amplop tersebut. Setiap detiknya Richardo menahan nafas, hingga Earnest melihat semuanya, Richardo mengidik ngeri dengan senyuman mematikan sang tuan.
“Dia belum jera juga? Oh, Mike... lihat apa yang akan aku lakukan padamu!” ucap Earnest penuh janji.
“Maaf jika saya lancang, Tuan. Mike hanya berteman baik dengan Miss. Katryn, dan mereka tidak mempunyai hubungan apapun,” ujar Richardo berhati-hati.
“Kau jelas mengetahui apa yang tidak bisa ku toleran, Chardo!” balas Earnest tajam.
“Maafkan saya, Tuan!”
"Tunggu hukumanmu, My Baby Cat," ucapnya pelan dan dingin.
"Siapkan mobil. Aku ingin bertemu gadisku," perintahnya pada Richardo.
"Baik, Tuan." ucap Richardo dan melenggang pergi menjalankan perintah sang tuan.
Sedangkan Earnest, bersiap-siap memakai kaos merah berlengan panjang dipadu dengan jeans hitam. Setelah siap, dia turun ke lantai bawah dan menemukan seorang wanita sedang menonton di ruang keluarga.
“Kau ingin kemana, Ar?” tanya wanita itu lembut.
“Bukan urusanmu! Tetap di rumah, jangan pergi kemana pun!” titahnya tanpa menoleh.
Wanita itu memandang kepergian Earnest penuh kesedihan, diabaikan oleh Earnest adalah hal yang biasa baginya. Tetapi, hatinya tetap saja sakit diperlakukan demikian.
Earnest di halaman tengah berbicara dengan Richardo, memberi beberapa perintah. Selesai memberi perintah, dia menaiki mobil yang telah disiapkan dan berkendara ke kediaman Katryn berada.
Butuh waktu dua puluh menit ia sampai di sebuah rumah sangat sederhana. Mengetuk pintu, seseorang membuka pintu yang Earnest kenal sebagai ibu Katryn, Aleysia.
“Earnest,” lirih Aleysia, agak terkejut melihat Earnest.
Senyum ramah Earnest perlihatkan, tapi keramahan tersebut tak sampai pada hatinya. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, pria itu masuk sebelum diizinkan pemilik rumah.
“Dimana dia?” tanyanya setelah memasuki rumah mereka.
“Ada kepentingan apa Anda datang kemari?” Marcell, Adik Katryn langsung bertanya sarkas. Earnest terkekeh dan menjawab,
“Menemui kekasihku.”
“Bermimpi saja kau psikopat gila! Katryn tidak akan pernah menjadi kekasihmu!” ucap Marcell lantang.
Dalam hitungan detik, sebuah tinju melayang ke wajah Marcell. Lalu, pria itu mencekik Marcell kuat. Aleysia yang menyaksikan itu, berteriak histeris, meminta Earnest melepaskan Marcell.
“Kau bocah tidak berguna!” umpat Earnest.
“Earnest. Lepaskan Marcell, Katryn ada di kamarnya!” ucap Thomas—Papa Katryn—jika semakin dibiarkan, akan semakin berujung besar.
Earnest menatap tajam Marcell, dia geram pada Adik Katryn ini yang selalu mencari keributan, terlebih mengeluarkan kalimat yang memancing kemarahannya. Dengan kasar, ia membanting Marcell hingga pria berusia tujuh belas tahun itu terdiam sejenak akibat sakit di daerah kepalanya terbentur lantai.
“Besok, kau harus meninggalkan rumah ini!” ucap Earnest memberi ultimatum.
“Aku tidak akan pernah meninggalkan rumah ini, Keparat!” balas Marcell tidak terima.
“Kalau begitu, bersikap baik atau kau tahu akibat dari kebangkanganmu itu!” ucap Earnest terakhir kalinya, lalu berjalan ke arah kamar Katryn.
Menginjakkan kaki di kamar Katryn, Earnest tersenyum lembut. Wanita itu tertidur nyaman di ranjang, tidak terusik dengan keributan yang terjadi di luar sana.
Earnest duduk di tepi ranjang, memperhatikan setiap jengkal paras cantik Katryn. Perlahan, ia mencium kening gadis itu, lalu beralih pada bibir ranum itu.
“Apa kau terlalu lelah, Baby? Sampai kau tak terusik sedikit pun,” bisiknya pelan.
Belum puas menatap gadisnya, Earnest membaringkan tubuhnya tepat di samping Katryn. Ia kembali memperhatikan Katryn, sesekali mengelus kepala gadisnya dengan sayang.
“Kenapa kau hadir setelah semuanya terjadi?” lirih Earnest. Pertanyaan itu selalu ia tanyakan dalam kesendirian, coba saja Katryn hadir jauh sebelum semuanya terjadi, mereka pasti akan hidup dalam kebahagian.
“You are mine, Baby Cat!” bisiknya tepat di wajah Katryn, sedikit gadis itu terusik, tetapi kembali tertidur.
*Kau milikku*
“Good night... sweet dream!” bisiknya untuk kedua kali. Hingga ngantuk menyerang, Earnest memejamkan mata.
*Selamat malam... mimpi indah*
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ayunda Fadillah
posesif bangett wkwk
2023-07-12
1
uli
awal yg menarik...
biasanya awl awal aq skip krn kurleb bahasa n crt hampir mirip
semoga ini bagus
2022-02-16
1
AGR
👍👍👍👍👍
2022-02-04
1