Hari ke hari aku semakin betah tinggal di kosan Belimbing. Kosannya nyaman dan aman. Bangunan kosan Belimbing mempunyai dua lorong. Dan aku tinggal di lorong pertama. Di lorong pertama, bangunannya membentuk seperti huruf LL. Aku yang tinggal di kamar nomor 3, berhadapan dengan nomor 11, kalau aku tidak salah ingat.
Kosan ini sangat nyaman dan aku tidak ada rasa takut di sana, kecuali pada kamar yang letaknya di pojok dekat dengan tangga. Kamar di sana gelap kalau siang. Karena tidak ada cahaya matahari yang bisa masuk karena letaknya yang paling pojok.
Tangga di kosanku hanya untuk menuju jemuran atas karena bangunan kosan Belimbing hanya satu lantai. Jemuran di kosan ini ada dua, yaitu jemuran bawah, yang letaknya di depan deretan kamarku. Dan satu jemuran lagi di atas dengan menaiki tangga besi yang hanya bisa dilewati oleh satu orang saja itu. Aku sama sekali tidak pernah sekali pun menjemur di atas sana selama aku tinggal di kosan.
Tak terasa, aku sudah berbulan-bulan tinggal di kosan Belimbing. Dan Alhamdulillah tidak ada hal-hal aneh yang aku alami kecuali bunyi ketukan palu waktu itu. Bapak kost ada, ibu kost ada, anak-anaknya pun ada.
Kamar kosanku dengan rumah ibu kost hanya dibatasi oleh gerbang kecil. Tapi itu tak apa. Selama ada mereka, aku aman. Selama di kosan ini, aku sering sendirian. Teman-teman yang lain kalau weekend pasti pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara aku masih tinggal di kosan karena ada gawean yang belum selesai. Waktu itu aku dan teman-teman band sedang mengurus ini itu untuk lagu-lagu kami yang akan masuk proses rekaman. Untuk itu aku jadi jarang pulang karena sibuk latihan.
Malam itu, aku sedang mengerjakan tugas. Laptop sudah ku buka, dan aku siap berhadapan dengan tugas dari dosen. Satu-satu tugas aku kerjakan sambil memakan keripik singkong kemasan yang aku beli di minimarket. Sampai akhirnya,
PLUK
Bungkus keripik singkongku jatuh. Padahal awalnya bungkus itu berdiri tegak. Tapi aku tak ambil pusing. Bungkus itu jatuh mungkin karena posisi isi keripik yang berubah karena dari tadi aku ambil lagi dan lagi.
Aku kembali fokus pada tugasku. Sampai ..
Kabel terminal di depanku goyang-goyang.
(Kabel terminal itu adalah colokan listrik yang isinya banyak lubang itu loh teman-teman, kalau di tempatku menyebutnya terminal. Hehe. Semoga kalian mengerti yaa).
Kabel terminalku memang dalam posisi menggantung. Dan itu tiba-tiba bergerak. Bergoyang ke kanan dan kiri. Aku yang memiliki mata minus, harus menajamkan mataku. Aku tidak yakin terminalku bergerak sendiri. Tapi benda itu memang bergerak. Dan untuk beberapa saat kemudian, dia berhenti sendiri.
Hai, apakah 'kalian' mulai menyapa?
***
TOK TOK TOK
Aku yang belum lelap tidur, terbangun karena suara ketukan pintu kamar mandi. Kamar mandi kosan ini berada di dalam kamar masing-masing, termasuk aku. Setiap tidur, lampu kamar aku matikan. Aku hanya bermodal penerangan dari lampu kamar mandi saja yang menjadikan kamarku tidak terlalu gelap.
TOK TOK TOK.
Suara itu berbunyi lagi. Aku yakin suaranya dari dalam kamar mandi. Tapi berasal dari apa?
Aku akhirnya bangun. Aku masuk ke dalam kamar mandi dan memeriksanya. Aku pandangi sekekelingnya, kamar mandiku hanya berukuran kurang lebih 1×1,5m, tidak ada apa-apa di sana. Aku khawatir suara itu berasal dari kodok yang mungkin tidak sengaja masuk ke dalam kamar mandiku.
Aku kembali akan tidur.
Lalu ...
TOK TOK TOK
Suara itu berbunyi lagi.
Aku bangun dan masuk ke kamar mandi lagi. Aku kesal, karena saat itu sudah jam 12 malam. Sementara aku besok ada kuliah pagi.
Aku masuk ke kamar mandi dan mengambil beberapa baju yang menggantung pada kastok. Aku curiga ada cicak yang bersembunyi di balik baju-bajuku itu. Sekarang kamar mandiku sudah bersih dari barang-barang yang menggantung di sana.
Tapi...
TOK TOK TOK
Suara ketukan itu berbunyi lagi.
Yaa Allah kali ini aku benar-benar takut. Suaranya benar-benar berasal dari dalam kamar mandi. Jelas sekali.
Aku merinding.
Kalau suara itu benar dari dalam kamar mandi, lalu siapa yang mengetuk?
TOK TOK TOK
Suara itu tetap berbunyi.
Aku bingung harus bagaimana? Aku takut.
Masa iya ada yang ingin bertamu dari dalam kamar mandi?
Kalian bisa bayangkan? Dari dalam kamar mandi yang kosong itu ada suara ketukan yang ritmenya tiga-tiga. Kalau kalian jadi aku, kalian akan apa?
Aku akhirnya menelepon bapakku malam-malam. Saat itu sudah jam 2 malam.
"Ada apa?" Suara bapakku dari seberang langsung terdengar. Kentara sekali beliau belum tidur.
"Takut," jawabku.
"Takut apa?"
"Itu toilet, dari tadi ada yang ngetuk-ngetuk terus," aku mengadu.
"Yawis tidak apa-apa. Sudah sana tidur. Bismillah."
Aku manut. Karena memang aku harus tidur. Besok aku ada kuliah jam 7 pagi. Dan kalian tahu? Suara ketukan pintu kamar mandi itu baru berhenti pada pukul 4, waktu sebelum subuh. Gila!
Entah apa tujuannya.
Yang pasti 'dia' sangat mengganggu.
Tapi tunggu!!
Aku jadi teringat cerita si Mawar mengenai Yani yang mendengar suara tangisan di jemuran pada kosan dulu? (Baca episode 4).
Bukankah suara tangisan itu juga mulai saat tengah malam dan berhenti saat menjelang subuh?
Itu persis sekali dengan suara ketukan pintu kamar mandiku.
Jadi, 'makhluk' apa itu yang menggangu manusia sampai berjam-jam di jam yang sama???
Aku merinding ey 😑
Dan dari kejadian malam itulah aku jadi tahu bahwa di kamarku ternyata ada penghuni lain selain aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nurohman
tok.......tok.....tok itu yg bnr kalau mahluk halus ngetok pintu kalau mlm ² ngucapin salam kalau 1 x jngan di jawab nunggu salam ke 2 baru di lihat atau di balas biar nggak bisa masuk ke rumah
2022-01-23
0
Ara Ccp_
lagi tegang tegang ehhh tetiba ada penampakan om tukul arwana nawarin shopee cod,kaget nyaa..wkkk
2021-12-27
1
@slma_slyo
kabel terminal,,,klo aku namanya cok raun😁😁
2021-01-27
1