Pindah Kosan

"Motor Teteh kemana?"

Kalimat yang keluar dari teh Mela, penghuni kamar nomor 4 yang baru pindah membuatku agak merasa bersalah.

Ceritanya malam itu kami berempat_aku lupa siapa saja, kumpul di kamar teh Mela. Letak kamar teh Mela yaitu di depan kamarku namun agak ke kanan sedikit. Persis di depan kamarku adalah lahan parkiran, dan di sanalah motor-motor kami, termasuk motor teh Mela diparkirkan.

Malam itu kami berbincang di kamar teh Mela. Keasikan membahas ini itu, tak terasa sudah jam 9 malam. Aku pamit ingin ke kamar. Namun teh Mela melarangku.

"Nanti saja ke kamarnya. Masih sore ini. Di sini dulu saja," cegahnya.

Akhirnya aku tidak jadi ke kamar. Kami bergosip ria lagi. Tak lama, aku ingin masuk ke kamarku lagi. Namun teh Mela masih melarangku. Sampai sekitar setengah jam kemudian, aku bersikeras ingin pulang ke kamar, teh Mela dan dua teman lainnya pun ikut keluar. Sampai ...

"Motor Teteh kemana??"

Tangan teh Mela lemas menunjuk parkiran. Motornya tidak ada di sana. Mukanya langsung pucat. Pandangannya kentara sekali bahwa dia tak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya, motornya sudah tidak ada di parkiran.

"Motor teteh di pinjem mungkin?" aku menanyakan barangkali dia lupa.

"Tidak. Motor teteh tadi ada," jawab teh Mela tambah bingung.

Dia panik. Motornya maticnya raib. Padahal di sana berjejer tiga motor. Namun dua motor lainnya adalah motor bebek. Motor teh Mela sendiri yang matic.

Menyadari motornya telah hilang entah digondol siapa, teh Mela ambruk akan pinsan. Dua diantara kami menahan tubuh teh Mela agar tak jatuh ke lantai.

"Eh coba cepat telepon kak Riko!"

Salah satu diantara kami, si Mawar, buru-buru menelepon kak Riko, pacar teh Mela.

Tak lama telepon diangkatnya.

"Halo kak. Kak cepat ke kosan ya. Motor teh Mela hilang," kata Mawar panik.

"Huuuuuh, ingin mempermainkan kakak yaa???" jawab kak Riko dengan santai.

Yaa Allah, sungguh aku gemaaaassssss dengan kak Riko. Itu pacarnya akan pinsan gara-gara motornya hilang, dia malah mengira semua hanya bercandaan??? Yaa Allah. Ini sama sekali bukan prank seperti yang lagi hits dimana-mana, sampai konten youtube isinya prank prenk semua. Entah itu asli apa memang hanya settingan 😑

"Ih sungguh kak. Motor teh Mela hilang. Cepat ke sini!!" Mawar berteriak serius.

Namun kak Riko masih saja menganggap semua hanya jebakan anak-anak kosan. Karena ternyata besok adalah hari ulang tahunnya. Kebetulan yang pas sekali memang. Makanya dia mengira kejadian malam itu hanyalah kerjaan jahil teh Mela yang menyuruh kami, anak-anak kosan untuk membantunya memberi kejutan pad kak Riko.

"Hahaha. Pokoknya saya tidak akan kesana."

Dan telepon ditutupnya.

Kalian tau bagaimana rasanya jadi kami saat itu? 🙄 Kesaalll gaes.

Kami semua perempuan, dan ada motor hilang dengan gampangnya di kosan padahal kami sedang asik berhaha-hihi di kamar teh Mela yang letaknya persis di samping parkiran. Pintu kamar tidak di tutup, jendela kamar pun di buka, lalu bagaimana bisa maling itu bekerja dengan serapi dan sesenyap itu?

Tanpa bunyi klotak atau klatek sedikit pun?

Melihat teh Mela lemas, aku merasa bersalah. Aku berpikir, coba aku tadi memaksa pulang ke kamar lebih cepat. Mungkin motornya akan selamat. Karena jendela kamarku persis menghadap parkiran. Dekat sekali hanya berjarak 1,5 meteran. Tapi yaa, mungkin jalannya sudah harus seperti itu. Motor teh Mela harus hilang karena si maling. Semoga di gantikan dengan rejeki yang lebih. Dan kau maling, semoga sudah insaf sekarang!

***

Paginya, kosan kami ramai. Ibu kost datang menanyai ini itu. Pacar teh Mela juga datang. Aku yakin ada banyak rasa bersalah yang ia simpan di hatinya. Ia mendampingi teh Mela yang masih terlihat shok. Tak lama, orang tua teh Mela pun datang.

Kami meminta pada ibu kost, untuk dibuatkan pagar tambahan. Agar pengamanan kosan jadi lebih. Satu gerbang utama di depan, dan satu gerbang lagi untuk mengamankan motor. Dan ibu kost mengiyakan.

Tapi, sudah sebulan dua bulan dari hilangnya motor teh Mela, gerbang tambahan belum juga di buat. Kami kecewa.

Setan berkeliaran, suara-suara menakutkan tiap malam, sampai maling yang berhasil menggondol laptop dan motor salah satu dari kami pun, tidak membuat kami jera. Kami memilih untuk tetap tinggal di kosan, karena kami adalah keluarga.

Tapi sikap ibu kost yang mengabaikan keselamatan kamilah yang akhirnya membuat kami harus keluar dari sana.

Tak lama, akhirnya kami berpisah.

Kami memilih kosan baru sesuai keinginan kami masing-masing. Karena memang sangat sulit jika harus mencari kosan dengan 10-an kamar kosong di dalamnya. Kami satu persatu pindah kosan.

Dan aku, pindah ke kosan yang jaraknya lumayan jauh dari kosan pertamaku. Aku pindah ke Kosan Belimbing.

Kosan yang sangaaaaaaat nyaman, walau aku tidak mengenal semua penghuninya.

Namun senyamannya kosan, ternyata tetap saja ada 'mereka' di sana.

***

⛔ Warning ⛔

Untuk anak kost yang membawa motor, plis beri motor kalian kunci ganda yaa. Apalagi untuk yang matic. Maling suka sekali dengan motor ini. Entah karena alasan apa. Tapi motor maticlah yang banyak terjadi kasus kehilangan. Mungkin karena di jualnya cepat laku? Entahlah.

Jadi jangan lupa, WAJIB beri motor kalian kunci ganda, cukup dengan gembok. Kunci jari-jari cakram motor kalian dengan gembok kalau malam atau siang pun. Oh iya, pakai gembok yang putih aluminium itu yaa, yang lubang kuncinya banyak sekatnya itu loh. Aku susah menjelaskannya 😅 Jangan yang kuning itu. Karena yang kuning masih gampang di bobol.

Dengan adanya gembok, itu cukup untuk mengulur waktu si maling dalam bergerak. Dan semoga motor kita semua aman dari para manusia-manusia jahat yang tak mengindahkan bahayanya uang HARAM!

Keep save.

Salam dari aku, mantan anak kosan 😁✌

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***