Jaga Diri Baik-baik !!

"Laptop dan uang si Lia hilang."

Siang itu kami berkumpul di lantai bawah membicarakan soal maling yang akhirnya benar-benar menggasak sesuatu dari kamar kami. Lia adalah penghuni kamar atas. Dan maling sudah berani naik ke kamar atas. Pertanda dia tidak main-main, karena kamar atas nyatanya lebih besar resiko dia untuk ketahuan. Padahal awalnya kami menduga lelaki yang belakangan ini mampir ke kosan adalah suruhan entah siapa yang hanya bermaksud membuat kami resah. Kami mengira lelaki itu hanya bertujuan membuat kami takut sehingga kami kabur dari kosan. Akibat persaingan bisnis kosan yang tidak sehat.

Tapi tidak semudah itu wahai Om maling!!

Kami di kosan ini sudah melewati banyak kisah, mengabaikan para dedemit dengan segala aksinya demi menjaga kekeluargaan kami.

Kami berasal dari berbagai daerah menjadi satu. Suku Jawa dan Sunda saling berbagi bahasa, makanan apalagi. Hubungan kami sudah erat. Akan sedih sekali jika kami harus berpisah, keluar dari kosan hanya karenamu wahai Om Maling!!

"Lalu bagimana?" salah satu dari kami menimpali.

"Harus ekstra hati-hati ini sih. Oh iya yang bawa motor, naikkan saja motornya ke depan kamar masing-masing. Kalau perlu masukkan saja sekalian ke dalam kamar."

Aku manggut-manggut setuju.

***

Di depan kamarku yaitu kamar nomor 4, penghuninya selalu berganti-ganti. Tidak pernah tinggal lama melebihi tiga bulan. Dan hari itu, datanglah penghuni baru. Katanya, dia dari kota sebelah, yang jaraknya kurang lebih 3 jam dari kota tempatku ngekost. Dia cantik, putih, berambut pendek.

Namun dia tertutup pada kami para penghuni kosan lama. Dia hanya keluar kamar untuk pergi kuliah dan mencari makan. Selebihnya, dia berdiam diri di kamarnya. Kami pun hanya melihat dia saat dia berangkat dan pulang kuliah saja. Tapi ya, itu urusan dia. Terserah dia mau apa.

Dia sepertinya dari keluarga yang berada. Di saat itu (tahun 2010an), kami yang kalau bayar kosan harus menunggu ibu kost datang dan bayar tunai, dia sudah via transfer.

Namun tak lama dari kedatangannya, dia sudah berulah.

Suatu hari, kami menangkap pemandangan yang membuat kami risih. Dia pulang dari kampus membawa seorang lelaki.

Setiap kami memang masih belia. Wajar toh jika punya pacar? Wajar juga bila pacar kami mampir ke kosan. Kami juga maklum itu. Tapi sangat tidak wajar jika seorang lelaki mampir ke kosan perempuan, masuk kamar, dan kamarnya dikunci dari dalam.

Ingin apa hey??

Kami para penghuni lama, setiap ada teman lelaki atau perempuan yang main ke kosan, selalu membiarkan pintu kamar dalam posisi terbuka. Itu kami lakukan agar penghuni lain tidak resah. Apalagi sampai menebak-nebak kami sedang melakukan apa jika pintu ditutup. Dengan membiarkan pintu terbuka, menandakan bahwa kami memang aman-aman saja. Kami tidak memelakukan hal-hal yang bersifat 'rahasia'

Tapi penghuni kamar baru itu?

Kami akhirnya berdesas-desus di kamar teh Lisa, markas kami seperti biasa.

"Itu pacarnya datang kesini tadi siang, tapi pintunya ditutup rapat"

"Ih ada apa ya?"

"Hahaha, entah. Masih belum cukup umur. Tak paham." salah satu dari kami berkomentar.

Akibat orang baru yang menutup pintu kamar rapat-rapat saat teman lelakinya datang, itu membuat kami para orang lama jadi bergibah ria. Plisss readers jangan ditiru!

Dan sore itu, orang baru di depan kamarku membawa lelakinya lagi. Kami tidak tahu siapa sebenarnya lelaki itu. Yang kami tahu, dia bukan tukang sevis kipas angin!!

Parahnya, lelaki itu sampai malam tak juga pulang. Dan akhirnya, DIA MENGINAP.

Perbuatan orang baru itu benar-benar membuat teh Lisa geram. Teh Lisa segera menelepon ibu kost dan melaporkan kejadian itu. Entah apa yang dilakukan dua sejoli itu di dalam kamar malam-malam. Itu sungguh membuat kami berperasangka ini itu.

Bagaimana dengan kalian? Kalian mengira apa? 😆

Dan kalian tahu?

Saat ibu kost datang dan menyidak orang baru itu, dia menjawab,

"Dia saudaraku, Bu. Dia datang dari Bandung. Kasihan kalau pulang malam-malam."

Eng ing eeeeeng. Jawabannya sungguh mengada-ada.

Tapi alhamdulillahnya ibu kost langsung mengambil tindakan tegas, orang baru itu langsung diusirnya dari kosan. Uang pembayaran orang itu dikembalikan setengahnya.

Kosan kami kembali aman.

***

⛔⛔

Dear readers, ada beberapa poin yang ingin aku sampaikan ke kalian dari episode ini. Terutama untuk kalian yang ngekost yaa.

Kalau kosan kalian berisi anak kuliahan semua, plis hati-hati saat siang. Karena maling kosan beraksi saat siang. Mereka tahu, saat siang kita-kita pada pergi kuliah, sehingga kosan kosong. Dan saat itulah mereka mencari kesempatan.

Berbeda dengan maling di pemukiman warga biasa, mereka beraksi saat malam. Karena saat itulah warga pada lelap tidur.

Selalu hati-hati ya!

Untuk semua anak kosan, plisss selalu jaga kepercayaan orang tua kita. Saat ngekost, kita jauh dari jangkauan mereka. Jangan buat mereka kecewa dengan melakukan hal-hal tercela.

Seperti kasus kamar nomor 4 yang aku ceritakan. Kita memang tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan di dalam sana. Bisa jadi mereka cuma bermain gapleh semalaman suntuk sambil coret-coretan muka pakai lipstik? Who knows?

Tapi tetap, berduaan sampai menginap jelas-jelas tidak boleh!!

Selalu ingat, saat berdua, apalagi dengan pujaan hati yang kalian cintai, di sana ada setan yang gencar membisiki kalian hal-hal yang seolah manis tapi berakibat amis.

Ingat baik-baik pesanku ini dears, saat kalian ingin melakukan hal yang tidak-tidak, plisss ingat wajah orang tua kalian. Bayangkan mereka ada di samping kalian. Dan jangan pernah mudah percaya dengan omongan manis para buaya darat.

Lelaki baik yang benar mencintai kita, takkan mampu merusak kita.

Just it.

Selalu jaga diri baik-baik! Dan terus berdoa untuk kebaikan kalian dimana pun berada 🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***