Malik keluar dari AKJ dan menuju hutan, dia melewati beberapa penjaga ghaib, mereka menyapa panglimanya dengan sapaan khusus, menandai bahwa mereka memang sekutu.
Malik keluar dari hutan dengan mudah, saat keluar hutan, dia lalu menuju suatu tempat, setelah sampai, dia membaca mantra, maka pagar ghaib yang mirip pagar pada markas ghaib yang membuat bangunan itu tak terlihat, pagar yang dibut oleh Mulyana, tersibak, seketika terlihatlah mobil mewah Malik, dia memang seorang yang tampan dan sangat seksi, walau sudah memiliki hampir 2 anak, ketampanan dan juga seksinya tidak berkurang sedikit pun, dulu Seira tergila-gila padanya, mungkin salah satu alasannya adalah betapa tampannya wajah lelaki ini.
Malik lalu mengubah pakaiannya menjadi pakaian yang lebih kasual, karena kalau kau di AKJ, kau mengenakan pakaian khusus yang dirancang dengan mantra dan direndam dengan tembang semalam, yaitu air yang direndam dengan bunga tujuh rupa dan dinyanyikan tembang magis semalaman. Baju itu seragam yang akan membuat siapapun murid AKJ akan sulit terlacak oleh para jin dan musuh yang hendak mengetahui keberadaan AKJ.
Maka ketika keluar dari AKJ, Malik berganti pakaian yang lebih kasual.
Malik lalu mengendarai mobil mewahnya, sedang berwarna merah yang dapat melaju dengan sangat kencang, dia tidak sedang pamer di jalanan, karena dia tak butuh pengakuan siapapun untuk ketampanan, kekayaan dan kehebatannya, dia merasa sudah memiliki dunia dengan hanya memiliki Seira sebagai istrinya.
Tak butuh waktu lama, Malik sampai di markas ghaib, Malik bisa melihat markas ghaib yang tak terlihat itu dengan jelas, karena matanya memang sudah sempurna, mampu melihat hal ghaib tanpa penghalang sama sekali.
Dia masuk dan mengetuk pintu, seseorang membuka pintunya, seorang wanita paruh baya, pelayan markas itu, tentu bukan wanita biasa. Salah satu orang yang sangat dipercaya Mulyana dan kawanan untuk menjaga markas, merapikan dan membereskan markas jika kawanan tak ada di sana.
“Aku ingin bertemu Aditia dan kawanan.” Malik langsung pada niatnya.
“Loh, Tuan Malik, masuk dulu.” Wanita itu mengajak masuk, dia kenal Malik, tentu saja, dia memang bagian dari kawanan yang terpercaya.
Malik masuk ruma itu dan duduk di sofa, pelayan itu lalu masuk ke dapur menyiapkan minuman segar untuk Malik.
“Tuan, ini diminum dulu.” Wanita itu menyodorkan minumannya pada Malik, lalu gelap berisi sirup berwarna merah itu diambil malik dan dia menyerutputnya, baru saja bibirnya menyentuh cairan itu, lalu Malik terdiam.
“Bagaimana penyusup bisa masuk ke markas ini?” Malik lalu berdiri dan melempar gelasnya pada wanita paruh baya itu, karena dia tahu, minuman itu telah ditambah sesuatu yang berbau cukup pekat, wanita itu pasti tak tahu, kalau Malik memiliki kemampuan indera tubuh yang berkali-kali lipat dari manusia biasa, akibat dari ngilmunya dulu, saat dia mengumpulkan pasukan untuk Ayi.
“Wah, kau ternyata memang lelaki yang cukup hebat ya, bahkan tahu hanya dengan menghirup baunya.” Wanita paruh baya itu berubah menjadi wanita yang sangat cantik, dengan rambut panjang diikat, lalu memakai pakaian yang sangat kuno dengan jubah yang panjang hingga kaki dan kerudung yang menyatu dengan jubah itu, walau terlihat lusuh, tapi jubah lusuh itu tak bisa menutupi betapa cantiknya dia.
Malik mengeluarkan pedangnya, dia masih merasa tidak perlu mengubah tubuh menjadi penuh kaca, dia masih mengukur kemampuan lawan. Apakah dia sehebat itu karena berani sekali menyusup ke dalam markas ghaib ini, bahkan dengan energi yang tak terdeteksi.
“Kalian sepertinya pintar mengkloning energi ya?” Malik lalu menyabet pedangnya yang mengarah pada leher wanita itu, setelah wanita itu kembali ke bentuk aslinya, energi khodamnya baru terasa.
Tapi Wanita itu dengan cepat mengelak dari serangan, sebagai balasan, wanita dengan senjata pedang yang kurang lebih berukuran mirip dengan pedang Malik itu gantian menyabet pedangnya dan berhasil dihalau oleh pedang Malik.
Mereka berdua terus bergumul dan membuat markas menjadi berantakan, saling sabet pedang dan tak ada satu pun yang mampu saling mengenai.
“Siapa kau dan apa maumu?”
“Hanya anak dari lelaki tua yang kalian habisi di peperangan itu dan sekarang akan aku habisi kau.”
Wanita kembali mencoba menghunuskan pedangnya pada dada Malik, Malik lalu menangkis pedang itu dengan pedangnya, tangkisan yang sangat tenang, Malik maju, menyabet pedangnya perempuan itu dengan pedangnya sendiri dan sangat kencang, itu membuat perempuan itu kehilangan pedangnya, dia berlari hendak mengambil pedangnya kembali yang sudah tergeletak di lantai, tapi sayang sekali gagal! Pedang itu langsung ditendang Malik dan akhirnya semakin jauh.
“Tadinya aku pikir aku bisa berbelas kasihan padamu karena kau seorang wanita belia, tapi aku pikir rasa kasihan takkan pernah bisa aku berikan pada orang yang dengan sengaja menghabisi Pram dan melukai dengan parah beberapa sekutu kami.”
Malik mulai menyerang wanita itu dengan brutal, dia terus menyerangnya, menyabet pedang pada dada, arah pedangnya adalah jantung wanita itu, tapi gagal karena pedang Malik dihalau oleh tangannya, karena itu, kedua tangan wanita itu mengalir darah dengan deras, dia terus menahan pedang Malik agar tidak mengenai jantungnya, tapi Malik terus menyerangnya dan menghujam pedang itu hingga akhinrya pedang itu menembus dada dan tepat mengenai jantungnya.
Seketika wanita itu mati, Malik melihat khodamnya keluar dan buru-buru ditangkap olehnya.
Malik memasukkannya ke dalam botol.
Mungkin ini apa yang Seira tak pernah ketahui, Seira memimpin pasukan Kharisma Jagat dengan sangat bijaksana, dia bahkan memperlakukan musuh dengan sangat hati-hati, tidak main tebas seperti ... suaminya.
Semenjak kematian Pram, Malik berubah, dia menjadi lebih ketakutan setiap kali menghadapi musuh, dia merasa bahwa, kelak musuh akan menghabisi istrinya, terlebih ketika Pram kecil lahir, Malik yang selalu terlihat tenang itu menjadi Malik yang seperti dulu lagi, berjiwa dingin tak peduli apapun, dia akan habisi seluruh musuh Seira tanpa pengampunan, karena Malik percaya, ketika dia dendam karena Pram terbunuh, dendam yang terasa kesumat, maka bisa jadi, para musuh Seira, yaitu para tetua dan keturunannya, pasti mengejar Seira karena sakit hati kerabatnya terbunuh saat perang.
Maka Malik percaya untuk memutus siklus itu, dia harus menghabisi musuh Seira, tak terkecuali, agar putus siklus dendamnya.
Tak ada yang pernah tahu bahwa Malik begitu brutal saat menghabisi musuh Seira.
Seperti malam itu, malam yang cukup kelam, sebelum bulan purnama.
Seira tak pernah tahu bahwa, Malik terus memantau setiap orang yang melakukan hal buruk pada keluarganya, Malik tidak bisa mengendalikan dendam hingga apapun yang membuat keluarganya celaka, dia pasti akan bantai.
Malam sebelum bulan purnama ini, seorang nenek sedang asik menonton televisi, dia tinggal di sana tidak dengan nama asli, dia tinggal dengan nama samaran, dia bermaksud membuat hidup seorang wanita tersiksa, walau sebenarnya dia sangat suka dengan anak perempuan itu yang bernama Pram, tapi tetap saja, kematian suaminya tak termaafkan.
Tiba-tiba ada bunyi bel, nenek itu membuka pintunya, karena tahu, suami wanita itulah yang membunyikan bel, dia ingin memakinya juga, agar mereka terluka.
Tapi ketika dia membuka pintunya, Malik berkata dengan dingin dan wajah yang cukup menyeramkan.
“Apa kau yang menyebar gosip tentang ratu iblis di aparteman ini?” Malik bertanya sambil menatap mata wanita itu dengan tajam.
“I-iya! Kenapa emang? Kamu mau balas dendam? Kamu mau saya teriak dan bikin kalian makin dibenci di sini?” Nenek itu walau takut, tapi masih mencoba untuk melawan, dia yakin, usianya yang jauh dari Malik, pasti mebuat Malik sungkan marah padanya.
Malik memang tak marah, tapi Malik murka.
Malik merapal mantra, membuat nenek itu akhirnya terdiam, Malik membaca mantra gendam, nenek itu mendengar gendamnya dengan sangat jelas, tatapan mata menjadi kosong dan akhirnya dia masuk ke dalam rumah.
Malik ikut masuk dan nenek itu duduk bersila di ruangan, Malik membisikkan kalimat ... “Kau akan duduk di sini terus, tak kenal pagi atau malam, kau akan terus duduk, hingga ajalmu menjemput. Kau perlu tahu caranya untuk diam, aku tahu kalau kau adalah istri salah satu dari Tetua itu, aku memberikanmu kematian yang tenang dan tidak akan kau sadari sakitnya. Oh ya satu lagi, jika anakku Pram datang dan memencet bel, kau akan berteriak ... ‘PERGI KAU SETAN KEPALA BUNTUNG’.” Setelah mengatakannya Malik lalu keluar dari unit apartemen nenek itu dan menutup pintu apartemennya, maka begitu pintu tertutup, akan langsung terkunci otomatis.
Malik meninggalkannya masih duduk bersila satu hari penuh tanpa makan dan minum, untuk umurnya yang sangat renta, maka tidak makan dan minum seharian membuatnya dehidrasi, sesaat sebelum kematiannya, Pram kecil datang memencet bel dan wanita tua berteriak seperti yang Malik katakan karena masih dalam pengaruh gendam, setelah Pram pergi, nenek itu masih duduk bersila hingga malam tiba dan ... ruhnya telah lepas dari tubuh dengan perih yang tak tertahankan, tak bisa kembali pada Tuhan karena dendam yang sangat membara, dia melihat tubuhnya telah terbujur kaku, tanpa tahu bahwa dia sudah dibunuh melalui gendam, dalam ingatannya hanya seorang wanita yang dia benci, yaitu si ratu iblis, Seira Adam Hanida, maka ketika kelak dia melihatnya, nenek itu berteriak dengan histeris dengan tubuh ruh dan berusaha membunuh Seira, kejadian selanjutnya kalian pasti ingat.
...
Malik membereskan tubuh wanita yang baru saja dia habisi, menguburnya dan membaca mantra, agar semua keluarganya yang tentu bisa melacak melalui energi ghaib, tidak bisa menemukannya.
Setelah selesai, Malik harus ke tempat selanjutnya, yaitu gua Alka, karena kalau mereka tak ada di sini, mereka pasti di gua Alka.
Tapi pertanyaannya, siapa wanita itu, Malik ingat jelas wajahnya, dia akan cari tahu, yang pasti dia kerabat dari salah satu tetua yang mati atau terluka di medan perang kemarin, Malik harus tahu dan memburu semua keluarganya untuk ... dihabisi.
_____________________________________
Catatan Penulis :
Apakah kalian membencinya? Pria yang berusaha melindungi istri dan anaknya itu? dia berkeyakinan bahwa, dendam ini harus diputus dan seharusnya dari awal, mereka dihabisi tanpa terkecuali, karena jika ingin membuat dunia baru, maka kau harus menghapus dunia lama, Malik tahu bahwa Seira seorang ratu, dia tak mungkin berpikir untuk menghabisi, tapi kematian Pram adalah harga diri yang Malik sulit terima, seorang lelaki yang menyerahkan wanita yang dicintainya untuk saingan agar wanita itu bahagia dan harus mati dengan segala kebaikan hati itu, Malik sungguh sangat marah karena kejadian itu, maka dia merencanakan pembataian besar-besaran untuk seluruh musuh Seira, jika Seira tak mampu melakuakn hal kotor seperti itu, maka dia yang akan melakukannya. Dengan wajah dingin yang tampan itu, Malik mungkin akan menjadi tokoh yang kalian benci.
Apakah Malik yang kalian kenal, adalah Malik yang seperti ini? kasih tahu aku ya, karena jujur, aku masih mencoba pendekatan dengan karakter Malik saat ini, sudah lama tamat, aku harus bangun chemistry lagi dengan seluruh tokoh Karuhun.
Bagaimana menurut kalian?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Endah Setyati
Ya Malik yg mencintai seira istrinya,,Malik si panglima yg melindungi ratunya,,melindungi 1 orang yg sama dengan status istri dan ratu,,melindungi secara brutal,,semata baginya kebahagian orang orang yg di cintai apalagi mereka sudah punya anak,,dan yg akan lahir malah sudah jadi incaran
2024-12-02
0
Ririn Santi
sebuah kerajaan harus dibangun dg pondasi yg kokoh termasuk karakter yg saling mengisi dan melengkapi. nanun klu semua pejabatnya sabar dan bijak serta lemah lembut, maka akan dikalahkan dengan musuh yg kejam. disinilah dibutuhkan sosok yg baik namun tegas dan keras guna menjaga agar semua tetap ditempatnya, dr musuh apalagi penghianat.
setuju sih dg karakter Malik yg begini
, naksir malahan , cuma sayang aku dah pny laki hahaha
2024-05-16
0
Hana Nisa Nisa
🥰🥰🥰🥰
2024-04-30
0