Chapter 16 - Mulai Berubah

Gusti terdiam karena berusaha memutuskan. Dia menimbang-nimbang agar bisa menemukan keputusan terbaik.

"Sebaiknya kita makan dulu. Kau pasti kelaparan. Kau tenang saja, aku tidak akan memaksamu tidur denganku," saran Rilly.

Gusti mengangguk. Dia segera menikmati hidangan yang tersaji. Bersamaan dengan itu, Gusti terus memikirkan tawaran Rilly. Jujur saja, dirinya ingin mencoba. Mengingat masalah ekonominya sekarang benar-benar sudah tak tertolong. Gusti juga enggan meminta bantuan Elang.

Kini Gusti dan Rilly sudah selesai makan malam. Rilly memberikan kartu namanya pada Gusti.

"Hubungi aku kalau kau setuju dengan pekerjaan yang kutawarkan," kata Rilly.

Gusti menyodorkan kembali kartu nama Rilly. Wanita itu sontak mengira kalau Gusti menolak.

"Aku tidak akan menghubungimu. Karena aku sudah membuat keputusan sekarang!" cetus Gusti.

"Aku mengerti. Kau pasti terikat dengan norma-norma yang ada di kampungmu," tanggap Rilly yang mencoba mengerti.

"Apa maksudmu? Aku mengembalikan kartu namamu karena aku memutuskan setuju menerima tawaranmu," ungkap Gusti.

Pupil mata Rilly membesar. Senyuman lebar langsung mengembang di wajahnya.

"Kalau begitu, kau menginginkan wanita yang mana untuk memulai?" tanya Rilly.

"Aktris yang menarik perhatianku tadi. Aku ingin melihat bukti dengan mata dan kepalaku sendiri," sahut Gusti.

Rilly terkekeh. "Oke. Lihatlah buktinya besok malam. Aku harap kau tidak pingsan saat melihat Karin telanjang," katanya pelan.

Gusti tersenyum kecut. Wajahnya seketika memerah.

"Kau manis sekali. Karin pasti menyukaimu," ucap Rilly sembari menyentuh pipi Gusti yang memerah. Usai bertukar nomor, dia mengantar Gusti pulang. Kini keduanya sedang di mobil.

"Bisakah pertemuannya dilakukan besok siang saja?" celetuk Gusti.

Rilly tergelak. "Kenapa? Apa kau sekarang merasa bersemangat setelah membayangkan Karin telanjang?" tukasnya.

"Tidak! Bukan begitu. Aku hanya mau menerima uangku secepat mungkin. Besok aku juga berniat ingin melewatkan kuliah. Rasanya aku masih tidak bisa menghadapi Elang dan Widy," terang Gusti. Membantah dugaan Rilly.

"Aku akan usahakan. Jadwal seorang aktris itu padat loh," tanggap Rilly. Tak lama kemudian dia dan Gusti tiba di kost-kostan.

"Terima kasih," ucap Gusti seraya keluar dari mobil.

"Tunggu!" cegat Rilly. Dia mengambil uang lima ratus ribu dari dompetnya. Lalu memberikan uang tersebut pada Gusti. "Ini untuk peganganmu," ujarnya.

Gusti mengangguk. Dia menerima uang Rilly dan mengucapkan terima kasih sekali lagi.

"Oh iya. Aku ingin kau rahasiakan tentangku dari Elang. Aku tidak mau--"

"Tentu saja. Tanpa kau suruh pun aku akan merahasiakannya," potong Rilly. Dia lantas beranjak dengan mobilnya.

Gusti segera masuk ke kost-kostan. Aman yang tadi melihat kedatangannya, langsung menyapa.

"Kau pulang sama siapa tadi?" tanya Aman penasaran. Dia muncul dari balik pintu kamarnya. Di dalam kamar itu, Aman tak sendiri. Ada Ana di sana.

"Teman." Gusti menjawab singkat sambil berlalu pergi.

Aman mengernyitkan kening. Dia menatap Gusti penuh curiga.

"Ah... Temanmu itu tampan sekali. Aku rela tidur dengannya tanpa harus dibayar," celetuk Ana yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Aman.

"Kau tidak akan bisa tidur dengannya walau menangis darah. Dia saja jijik padamu," sahut Aman yang sebenarnya cemburu. Mengingat dia bisa tidur dengan Ana karena uang. Sebab itulah uang persediaan Aman menjadi menipis.

...***...

Satu malam berlalu. Hari itu Gusti sengaja tidak bangun pagi seperti biasanya. Ia masih mengabaikan panggilan dan pesan dari kedua temannya.

Sampai ada satu pesan Elang yang menarik perhatian Gusti. Matanya langsung terbuka lebar ketika membaca pesan tersebut.

'Kalau kau terus begini, nanti sehabis pulang kuliah kami akan ke tempatmu.' Begitulah isi pesan dari Elang.

Buru-buru Gusti turun dari ranjang. Ia mandi dan mengenakan pakaian terbaik. Gusti berdandan untuk pertama kalinya. Ketampanan yang dia miliki semakin memancar kuat.

"Aku harus pergi dari kostan sebelum Elang dan Widy ke sini," gumam Gusti yang segera beranjak meninggalkan kost.

Gusti memilih menghabiskan waktu ke perpustakaan umum. Di sana dia membaca buku.

Dua jam terlewat. Gusti menerima pesan dari Rilly. Wanita itu menyebutkan kalau Karin bisa bertemu Gusti jam dua sore nanti.

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Akhirnya tembok iman itu jebol juga..masih hampir..hmm

2024-05-26

0

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

semua demi yang namanya uang yaaaa gusssss

2024-06-08

0

AldoArt85

AldoArt85

Ngakak si gusti pake acara blushing ☝️🤣🤣

2024-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Pamit Dari Kampung
2 Chapter 2 - Mbak-Mbak Seksi
3 Chapter 3 - Ospek
4 Chapter 4 - Gadis Bernama Widy
5 Chapter 5 - Gosip Tentang Ana
6 Chapter 6 - Siluman
7 Chapter 7 - Mobil Elang
8 Chapter 8 - Kembali Ke Kost-Kostan
9 Chapter 9 - Kehilangan Dompet
10 Chapter 10 - Cewek Nggak Benar
11 Chapter 11 - Kesulitan
12 Chapter 12 - Rahasia Elang
13 Chapter 13 - Rahasia Elang Lainnya
14 Chapter 14 - Semakin Terpuruk
15 Chapter 15 - Tawaran Rilly
16 Chapter 16 - Mulai Berubah
17 Chapter 17 - Pertama Kali
18 Chapter 18 - Lima Puluh Juta
19 Chapter 19 - Semakin Tampan
20 Chapter 20 - Gusti Yang Semakin Mempesona
21 Chapter 21 - Tentang Keperawanan
22 Chapter 22 - Kehidupan Pribadi Elang
23 Chapter 23 - Dimulainya Petualangan Gusti
24 Chapter 24 - Cerita Ziva
25 Chapter 25 - Klub Malam
26 Chapter 26 - Putus
27 Chapter 27 - Niat Elang
28 Chapter 28 - Dilecehkan Perempuan
29 Chapter 29 - Main Di Samping Teman
30 Chapter 30 - Salah Paham
31 Chapter 31 - Kesalahpahaman Berlanjut
32 Chapter 32 - Pelajaran Dari Rilly [1]
33 Chapter 33 - Pelajaran Dari Rilly [2]
34 Chapter 34 - Pekerjaan Bayangan
35 Chapter 35 - Tergoda Teman Sendiri
36 Chapter 36 - Tak Sengaja Mengintip
37 Chapter 37 - Wanita Muda Bernama Alena
38 Chapter 38 - Ternyata Anak SMA
39 Chapter 39 - Kedatangan Mawar
40 Chapter 40 - Saran Gusti
41 Chapter 41 - Mawar Si Gadis Kampung
42 Chapter 42 - Tawaran 300 Juta
43 Chapter 43 - Menemani Mawar
44 Chapter 44 - Burung Jalak
45 Chapter 45 - Luna Sebenarnya
46 Chapter 46 - Menyusul Gusti
47 Chapter 47 - Diselamatkan Elang
48 Chapter 48 - Bertengkar
49 Chapter 49 - 2 Plus 1
50 Chapter 50 - Cemburu?
51 Chapter 51 - Ungkapan Elang
52 Chapter 52 - Kabur Bersama
53 Chapter 53 - Masih Melarikan Diri
54 Chapter 54 - Tiga Sahabat
55 Chapter 55 - Noda Lipstik
56 Chapter 56 - Masa Lalu Yang Tak Ingin Di Ingat
57 Chapter 57 - Kedatangan Alena
58 Chapter 58 - Berbohong Pada Mawar
59 Chapter 59 - Jajan Alena
60 Chapter 60 - Memergoki
61 Chapter 61 - Alena Lagi
62 Chapter 62 - Kenyataan Tentang Gusti
63 Chapter 63 - Tiga Pria Mabuk
64 Chapter 64 - Kebetulan
65 Chapter 65 - Pernyataan Mawar
66 Chapter 66 - Bisnis Rahasia Elang
67 Chapter 67 - Memberitahu Mawar
68 Chapter 68 - Mawar Ingin Juga
69 Chapter 69 - Tugas Berat Elang
70 Chapter 70 - Pembobolan
71 Chapter 71 - Setuju
72 Chapter 72 - Pesta Besar
73 Chapter 73 - Tawaran Menggiurkan
74 Chapter 74 - Efeknya [1]
75 Chapter 75 - Efeknya [2]
76 Chapter 76 - Bersikap Biasa Saja
77 Chapter 77 - Kelelahan
78 Chapter 78 - Tak Ada Yang Berubah
79 Chapter 79 - Memastikan
80 Chapter 80 - Terbukti
81 Chapter 81- Masalah Baru
82 Chapter 82 - Langsung Di Madu?
83 Chapter 83 - Tanggung Jawab Gusti
84 Chapter 84 - Tertangkap
85 Chapter 85 - Pulang Kampung
86 Chapter 86 - Menanggung Resiko
87 Chapter 87 - Beristri Dua
88 Chapter 88 - Malam Pertama [End]
89 NOVEL ELANG! [Berondong Plus-Plus]
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1 - Pamit Dari Kampung
2
Chapter 2 - Mbak-Mbak Seksi
3
Chapter 3 - Ospek
4
Chapter 4 - Gadis Bernama Widy
5
Chapter 5 - Gosip Tentang Ana
6
Chapter 6 - Siluman
7
Chapter 7 - Mobil Elang
8
Chapter 8 - Kembali Ke Kost-Kostan
9
Chapter 9 - Kehilangan Dompet
10
Chapter 10 - Cewek Nggak Benar
11
Chapter 11 - Kesulitan
12
Chapter 12 - Rahasia Elang
13
Chapter 13 - Rahasia Elang Lainnya
14
Chapter 14 - Semakin Terpuruk
15
Chapter 15 - Tawaran Rilly
16
Chapter 16 - Mulai Berubah
17
Chapter 17 - Pertama Kali
18
Chapter 18 - Lima Puluh Juta
19
Chapter 19 - Semakin Tampan
20
Chapter 20 - Gusti Yang Semakin Mempesona
21
Chapter 21 - Tentang Keperawanan
22
Chapter 22 - Kehidupan Pribadi Elang
23
Chapter 23 - Dimulainya Petualangan Gusti
24
Chapter 24 - Cerita Ziva
25
Chapter 25 - Klub Malam
26
Chapter 26 - Putus
27
Chapter 27 - Niat Elang
28
Chapter 28 - Dilecehkan Perempuan
29
Chapter 29 - Main Di Samping Teman
30
Chapter 30 - Salah Paham
31
Chapter 31 - Kesalahpahaman Berlanjut
32
Chapter 32 - Pelajaran Dari Rilly [1]
33
Chapter 33 - Pelajaran Dari Rilly [2]
34
Chapter 34 - Pekerjaan Bayangan
35
Chapter 35 - Tergoda Teman Sendiri
36
Chapter 36 - Tak Sengaja Mengintip
37
Chapter 37 - Wanita Muda Bernama Alena
38
Chapter 38 - Ternyata Anak SMA
39
Chapter 39 - Kedatangan Mawar
40
Chapter 40 - Saran Gusti
41
Chapter 41 - Mawar Si Gadis Kampung
42
Chapter 42 - Tawaran 300 Juta
43
Chapter 43 - Menemani Mawar
44
Chapter 44 - Burung Jalak
45
Chapter 45 - Luna Sebenarnya
46
Chapter 46 - Menyusul Gusti
47
Chapter 47 - Diselamatkan Elang
48
Chapter 48 - Bertengkar
49
Chapter 49 - 2 Plus 1
50
Chapter 50 - Cemburu?
51
Chapter 51 - Ungkapan Elang
52
Chapter 52 - Kabur Bersama
53
Chapter 53 - Masih Melarikan Diri
54
Chapter 54 - Tiga Sahabat
55
Chapter 55 - Noda Lipstik
56
Chapter 56 - Masa Lalu Yang Tak Ingin Di Ingat
57
Chapter 57 - Kedatangan Alena
58
Chapter 58 - Berbohong Pada Mawar
59
Chapter 59 - Jajan Alena
60
Chapter 60 - Memergoki
61
Chapter 61 - Alena Lagi
62
Chapter 62 - Kenyataan Tentang Gusti
63
Chapter 63 - Tiga Pria Mabuk
64
Chapter 64 - Kebetulan
65
Chapter 65 - Pernyataan Mawar
66
Chapter 66 - Bisnis Rahasia Elang
67
Chapter 67 - Memberitahu Mawar
68
Chapter 68 - Mawar Ingin Juga
69
Chapter 69 - Tugas Berat Elang
70
Chapter 70 - Pembobolan
71
Chapter 71 - Setuju
72
Chapter 72 - Pesta Besar
73
Chapter 73 - Tawaran Menggiurkan
74
Chapter 74 - Efeknya [1]
75
Chapter 75 - Efeknya [2]
76
Chapter 76 - Bersikap Biasa Saja
77
Chapter 77 - Kelelahan
78
Chapter 78 - Tak Ada Yang Berubah
79
Chapter 79 - Memastikan
80
Chapter 80 - Terbukti
81
Chapter 81- Masalah Baru
82
Chapter 82 - Langsung Di Madu?
83
Chapter 83 - Tanggung Jawab Gusti
84
Chapter 84 - Tertangkap
85
Chapter 85 - Pulang Kampung
86
Chapter 86 - Menanggung Resiko
87
Chapter 87 - Beristri Dua
88
Chapter 88 - Malam Pertama [End]
89
NOVEL ELANG! [Berondong Plus-Plus]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!