Drrrrtt Drrtt Drrrt
ponsel naila berdering entah untuk yang kesekian kalinya.Naila dengan susah payah membuka matanya yang masih terasa lengket kemudian dia melirik kearah jam yang ada di atas nakas nya.
siapa yang menghubungi nya jam 3 dini hari? pikir nya ketika dia melihat jarum pendek menunjuk kearah angka tiga.
"kesi?" gumam nya,lalu segera mengangkat telpon itu.
"halo?" ucap nya dengan suara serak khas bangun tidur.
"mbak pak rendi mbak....." kesi menggantung kalimat nya.entah kenapa perasaan naila jadi tak enak sekarang.
"kenapa kes?" ucap naila langsung duduk dari posisi berbaring nya tadi.
"pak rendi meninggal...." ucap kesi diiringi isak tangis nya disebrang sana.
Deg!
Naila mencerna semua kata kata yang dilontar kan kesi tadi,Bukan kah kemarin ayah nya masih baik baik saja? kenapa tiba tiba bisa seperti ini?.naila kelu dia bahkan tak mendengar kesi yang sedari tadi memanggil manggil namanya.Air matanya mengalir tanpa dia sadari.
"mbak naila! mbak?" teriak kesi karna sejak tadi tak ada jawaban.
"sekarang ayah dimana?" tanya nayla sambil menyeka air mata Yang sudah menganak sungai di ekor matanya .pupus sudah harapannya untuk bisa hidup bahagia bersama sang ayah.
"dirumah sakit XXX mbak"
"oke mbak kesana" ucapnya berpura pura tegar.
Setelah telpon dimatikan,naila tak lagi bisa membendung air matanya.
"hikss ayah...." isak nya.dia berlari keluar kamar untuk menghampiri kamar bayu.
dor dor dor!
Naila menggebrak pintu kamar bayu dengan tanpa perasaan,membuat sang empunya kamar terkaget kaget.
" bayu bayu!" teriak naila disela isak tangis nya
dor dor dor!
suara gebrakan itu langsung menyadarkan bayu dari mimpi indah nya.dia dengan malas membuka pintu kamar nya.dan betapa terkejut nya dia ketika melihat naila yang sudah terisak sambil tak henti hentinya memukul pintu kamar nya itu.
"ada apa?"tanya bayu dengan wajah khawatir
"ayah meninggal,ku mohon antarkan aku bertemu ayahku hiks" isak naila
"pak rendi? baiklah ayo!" ajak bayu,kemudian dia masuk mengambil kunci mobil nya dan sebuah jaket.
setelah nya dia membawa naila pergi menghampiri jasad ayahnya dirumah sakit.sepanjang perjalanan naila tak henti hentinya menangis.
takdir apa lagi ini ya tuhan?aku bahkan belum bisa mengobati hatiku yang sakit karna bayu dan sekarang kau juga mengambil satu satunya keluargaku? sungguh tidak adil!! .
naila tak henti henti nya memaki sang pencipta karna sudah memberikannya takdir yang teramat sangat menyesak kan baginya.
bayu diam diam memperhatikan naila,dia sungguh merasa bersalah karna dia tidak memperbolehkan naila bertemu ayahnya.
setibanya di pekarangan rumah sakit,naila pun langsung berlari keluar dari mobil bayu dan masuk kedalam rumah sakit itu.sedangkan bayu hanya bisa menurutinya dari belakang.
"mbak pasien yang bernama rendi prio handoko diruangan mana?" tanya nya dengan nafas tersengal sengal.perawat itu memperhatikan naila dari atas hingga bawah,dia menatap aneh kearah naila.bagaimana tidak?wanita itu bahkan hanya mengenak kan piyama tidur dengan sendal rumahnya dan jangan lupakan wajahnya yang bengkak dan lihatlah rambutnya yang berantakan itu! sungguh memprihatinkan.pikir perawat itu.
"sebentar....." perawat itu melihat daftar pasiennya.
"pasien sudah dipindahkan keruang mayat mbak" ucap suster itu.
Naila hampir saja terduduk dilantai setelah mendengar penyataan suster tadi,beruntung ada bayu yang langsung menopang tubuhnya.
Naila hendak berlari saat itu jika saja bayu tak menghentikan nya.
"tenang naila,ingat kau sedang mengandung anak kita" ucap bayu.entah setan dari mana yang merasuki bayu hingga lelaki itu mampu menyebutkan kata 'ANAK KITA'.
"ayah bay.... aku mau ketemu ayah." ucap naila kembali terisak.bayu pun mengantar naila menuju ruang mayat dirumah sakit itu.
setelah sampai diruangan itu naila dengan jelas melihat buk jey dan kesi disana yang juga terisak.naila langsung berlari kedalam ruangan itu dia tak mengindahkan kata kata bayu yang menyuruh nya untuk berhati hati.
"Ayahh.......!" pekik nya ketika dia melihat jenazah ayahnya yang sudah terbujur kaku diatas ranjang.naila langsung memeluk tubuh ayahnya yang sudah terasa dingin itu.
"ayah hiks kenapa ayah ninggalin ila yah,ila udah usaha buat sembuhin ayah..tapi kenapa ayah ga bisa bertahan hiks hiks" isak nya dalam pelukan sang ayah.bayu yang melihat isak tangis naila merasa hati nya teriris dia hanya bisa mengamati wanita itu dari jauh,tidak berani menghampirinya.
"ayahh.....huwaaa hiks hiks" tangis nayla pecah kala dia benar benar sadar jika ayahnya tak akan pernah kembali.
kesi menghampiri naila perlahan,dia ingin menghibur naila.
"udah mbak,bapak pasti udah tenang disana" kesi menenangkan dan langsung memeluk naila
"tapi kesi mbak bahkan belum bisa membahagiakan ayah hiks" isak naila dalam pelukan kesi.
"nggak mbak,pak rendi Malah berterima kasih sama mbak naila karna udah berjuang selama ini" ucap naila,dia menepuk nepuk punggung naila guna menenangkan wanita itu.
"hiks hiks huwaaa" isak naila
"bapak selalu bangga sama mbak naila,dia juga selalu cerita kalau mbak naila itu segalanya bagi bapak,dan bapak sangat merindukan mbak naila" ucap kesi
"jadi...jadi ini semua salah aku kes! aku bahkan gak ada pada saat saat terakhir nya ayah hiks"isak naila semakin menjadi kala dia teringat jika dia tidak ada saat ayahnya itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Bayu sudah tak tahan lagi melihat naila terpuruk seperti ini,dia mengisyaratkan ke kesi untuk melepas pelukannya dan sebagai gantinya dia yang memeluk naila.cukup sudah dia hanya menjadi penonton disana!.
"ini bukan salah kamu" bayu menenangkan
"hiks jika saja aku ada disana ketika ayah meninggal aku tidak akan semenyesal ini hiks" isak naila dalam pelukan bayu
"kamu ngga salah,aku yang salah seharusnya aku membolehkan kamu untuk bertemu ayahmu" ucap bayu,dia benar benar merasa bersalah sekarang,hatinya terasa tertohok kala naila mengucapkan kata kata penyesalan itu.
"ayah.....bangun yah! naila mohon" lirihnya,dia berharap semua ini hanya mimpi belaka.naila melepaskan pelukan bayu dan menggenggem erat tangan ayahnya.
"hiks hiks". naila tak henti hentinya menangis.hingga.....
"akh!" naila memegangi perut bagian bawahnya yang terasa nyeri,dengan sigap bayu langsung menangkap tubuh naila yang terlihat sedikit oleng.
"naila! naila! kamu kenapa?!" panik bayu,ketika melihat naila yang memegang perutnya dan meringus kesakitan.
"kesi panggil dokter!" titah bayu
"baik tuan!'' balas kesi
Naila merasakan nyeri yang teramat sangat diperut bagian bawahnya hingga perlahan lahan semuanya menjadi gelap.naila kehilangan kesadarannya.
.
.
.
jangan lupa like dan komen:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Marwah
kasian naila thor brlum bertemu, ayahnya sudah meninggal
2022-08-18
0
Syinta Azmi
ahhhh......
bawang spa sih ni😬😑
2021-08-13
1
Cantika Magfira Nurfadilla
up up
2021-08-02
0