jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari.bayu masih setia duduk disofa ruang tamunya,dia terus memikirkan apa yang ayahnya katakan tadi.
bagaimana?apakah dia memang harus menikah?tapi dia sungguh tak ingin menikah bagaimana ia akan menghadapi istrinya nanti?
bayu sibuk bergelut dengan pikirannya.sampai bunyi ponsel mengintrupsinya.
"katakan" ucapnya dingin
''saya sudah mendapatkan apa yang tuan muda pinta" balas seseorang disebrang sana.
"kirimkan lewat email" suruhnya,langsung menutup panggilan itu.
tak lama setelah bayu mematikan panggilan itu,terlihat notivikasi di layar handphone pintarnya.
bayu memperhatikan dengan seksama nama nama karyawan disana beserta fotonya.
"Naila larasati" gumamnya
"Akan kubuat kau mendesah pasrah diranjangku"
setelah nya dia kembali menghubungi sekretarisnya.bima
"Bim,cari tahu tentang Naila larasati" ucapnya setelah telpon tersambung dan setelah mengucapkan kata itu dia langsung mematikan panggilannya.bima memang benar benar orang sabar:')
-
-
-
matahari terlihat malu malu menunjukkan wujudnya pagi ini.Naila yang sudah bangun sejak jam 5 pagi tadi terlihat masih sibuk berkutat dengan peralatan dapurnya.Memasak,mencuci piring dan menyapu lantai,begitulah rutinitasnya tiap pagi.
setelah dirasa cukup,naila langsung menuju kamar ayahnya untuk membangunkan ayah tercinta sekaligus mengajak sang ayah sarapan.
"yah....ayah" panggil nya pelan
"yah?..."Naila membuka pelan pintu kamar ayahnya.
betapa terkejutnya dia melihat sang ayah sudah tekulai lemas dilantai kamar yang dingin itu.
"Ayah....!" pekiknya,kemudian menghambur memeluk sang ayah.lalu dia berlari keluar meminta pertolongan.
"buk imah tolong Ila buk" ucapnya setelah sampai dirumah tetangganya
"kenapa la?" tanya ibu beranak dua itu
"ayah pingsan buk,tolong ila bawa ke RS" ucapnya tertahan sembari menahan agar air matanya tak jatuh
"ayo ayo" ucap buk imah sambil mengunci pintu rumahnya.kemudian mengikuti langkah Naila
setelah 15 menit perjalanan,mereka pun akhirnya sampai di rumah sakit yang biasa didatangi Naila.
"dokter dokter tolong ayah saya dok" teriaknya ketika dia masuk ke rumah sakit itu.
suster membawa ayah naila dengan menggunakan kursi roda yang ada didepan rumah sakit.
ayah naila dimasukkan ke UGD,Naila tak kuasa menahan air matanya.dia takut keluarga satu satunya juga meninggalkannya,beruntung ada buk imah yang sejak tadi menenangkannya.
"buk ayah buk,gimana kalo ayah juga ninggalin Ila kaya bunda hiks.." naila berucap di sela sela tangisnya
"sabar la,ayah mu pasti bisa bertahan" bu imah menenangkan
Naila mengusap air matanya yang sejak tadi rasanya tak ingin berhenti keluar.
setelah menunggu setengah jam,akhirnya dokter yang menangani ayahnya pun keluar.
"gimana dok?" tanya Naila sesaat setelah dokter itu keluar.
"bisa kita bicara di kantor saya sebentar?" tanya dokter ilham
"bisa dok" ucapnya
"buk,ibuk kalo mau pulang udah gak apa apa buk"ucapnya sambil tersenyum kearah buk imah
"yaudah la,ibu juga harus jemput denis dari sekolahnya nanti kalo ada apa apa kamu langsung kabarin ibuk aja" ucap buk imah
"iya buk,naila mau ke ruangan dokter ilham dulu buk" pamit ila
"yasudah sana,kamu yang kuat" buk imah mengelus tangan ila,kemudian berlalu dari hadapan gadis itu.
tok tok tok
"masuk" sahut dokter ilaham,Naila membuka pintu perlahan
"duduk la" ucap dokter itu yang memang sudah mengenal naila.Naila duduk dihadapan dokter ilham
"begini La,tumor otak yang ayah kamu derita,sudah sangat parah,dia harus segera di operasi.jika tidak kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti,saya takut ayah kamu tidak bisa bertahan lebih lama lagi" ucap dokter itu panjang lebar
"berapa biayanya dok?"tanya nya harap harap cemas
"sekitar 82 juta" ucap dokter itu
"dok apakah operasi bisa ditunda sekitar 2 minggu lagi? saya belum punya uang" ucapnya sembari menundukkan kepalanya
"kita hanya bisa menunggu paling lambat satu minggu"
"baiklah dok,terimakasih saya permisi dulu" ucap naila sembari beranjak dari tempat duduknya.
Naila berjalan gontai menyusuri koridor rumah sakit,banyak pikiran yang sliweran di kepalanya.
bagaimana ini? darimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?apa aku harus menjual tubuhku?
pikiran darimana ia mendapat uang untuk berobat ayahnya menghantui gadis itu.
ayah...ila akan berusaha! sekalipun harus menjual tubuh ila,ila gak mau kehilangan ayah
.
.
.
.
makasih buat yang udah mampir ke cerita gaje aku,jangan lupa like,komen dan vote,sekalian tekan favorit biar ga ketinggalan:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Siti Mujimah
kayaknya hidup di funia naila belum ada program bpjs deh makanya bingung cari solusi jangan di tiru y gaes cara naila untuk.mendapatkan uang..karna cara instan itu hanya ada di dunia halu tp kalaupn ada di dunia nyata apa iya org mau bayar segitu sekali transaksi...hihihihi
2022-08-12
0
Trisna
Jgn sampai jual diri 😬
2021-11-06
0
Sri Linda
sad story
2021-09-23
0