bab 5 Tamu tak diundang

Di jalan menjelang pagi, tepatnya jam 4:45. Dimana sudah ada beberapa mobil dan motor yang terlihat sudah mulai melakukan aktivitas mereka dijalan.

Diantara mereka ada mobil SUV hitam yang di dalamnya ada tiga orang. Dimana orang lain yang berada di jalan ini saat melihat mobil hitam tersebut, tidak akan tahu bahwa orang yang di dalam mobil hitam tersebut baru saja melakukan pembunuhan.

 

"Hei, apa yang baru saja kau lakukan tadi?" Tanya Kaka sambil melihat Dio.

"...."

 

Tapi Dio hanya diam mendengar pertanyaan Kaka.

 

"sudah aman bukan?" Tanya Rita sambil melihat Dio dengan serius.

"Ya.. aman" balas Dio singkat.

 

Kaka hanya mendengarkan percakapan singkat Dio dan Rita sambil menyetir mobil berharap yang diucapkan Dio tadi itu benar.

Karena mereka baru saja membunuh Rudy dan bawahannya, dan Kaka merasa kawatir.

Tetapi setelah melihat Dio dan Rita tidak merasa gugup ataupun kawatir, malah mereka berdua terlihat biasa saja. Ini membuat Kaka sedikit merasa tenang.

Butuh waktu 45 lima menit untuk sampai ke rumah mereka. Perjalanan pulang ini terasa lama bagi Kaka.

 

○●○●○●○●

 

Setelah perjalanan yang terasa melelahkan yang mereka lalu. Mereka sudah di rumah mereka.

 

Ngomong-ngomong kawasan rumah yang mereka miliki berada di perumahan yang baru saja dibuat, itu membuat sedikit orang belum menempati kawasan perumahan ini.

Rumah ini menjadi tempat yang nyaman dan cocok bagi mereka. Dimana rumah-rumah disini terlihat sangat bagus karena kawasan perumahan yang mereka tempati ini termasuk perumahan elit.

Pekerjaan yang mereka lakukan adalah sesuatu yang ke banyakkan orang baik pada umumnya tidak akan mau melakukannya. Seperti membeli barang ilegal yang hari ini baru saja dilakukan,  menjual informasi, mencuri, menjual barang ilegal, bahkan menjual senjata bila itu menghasilkan uang untuk mereka.

Yang artinya mereka sering berurusan dengan orang jahat, seperti saat mereka baru saja berurusan dengan Rudy dan bawahannya. Makanya mereka memilih rumah dengan kawasan seperti ini supaya mereka tidak dicurigai oleh orang lain, apalagi rumah disini sangat cocok untuk markas mereka.

 

"Hei kalian masukkan boxnya" ucap Rita sambil keluar mobil dengan cepat, seolah-olah tidak mau mengangkat boxnya.

 

Setelah mendengar perintah Rita seolah-olah dia bosnya disini, dengan pasrah Dio dan Kaka mengangkat boxnya kedalam rumah. Dio dan Kaka meletak box ini di ruang tamu. Dimana Rita sudah menunggu Dio dan Kakak dengan duduk santai di sofa seperti ratu disana.

 

"Sialan aku capek sekali.." ucap Kaka.

"Bawakan aku air bocah" perintah Dio kepada Kaka.

"Aku bukan babumu.." balasnya dengan kesal.".. Ngomong-ngomong apa isi box itu?" lanjutnya.

"Akan ku buka"

 

Tetapi sebelum Dio mau membukanya, mereka mendengar sesuatu.

 

"Oeeee....oeeee...oeeee.."

 

Ada keheningan sesaat setelah mendengar suara itu.

 

"Hei bocah hpmu berbunyi" ucap Dio.

 

Dio mengira suara itu berasal dari suara dering hp.

 

"Itu bukan bunyi hpku" balas Kaka.

"Oeeee...oeeee..oeeee.."

"Oi.. Rita apakah itu suara hpmu"

"Jangan konyol..!" Balasnya dengan kesal.

"Oeeee...oeeee...oeee..."

 

Setelah mereka melihat sekeliling untuk mencari sumber suara ini. Dan tidak lama mereka mengetahui sumber suara ini dan mereka langsung seretak melihat box itu.

 

"Jangan-jangan" ucap Dio sambil cepat membuka box itu.

 

Apa yang dilihat setelah Dio membuka  box itu adalah makhluk kecil mulus yanh sedang menangis dengan popok juga baju yang hanya dipakainya dan ada juga kalung di lehernya.

Ya itu adalah seorang bayi laki-laki yang sedang menangis di dalam box.

 

"""Apa..""" ucap Dio, Rita, dan Kaka secara bersamaan.

 

Mereka semua kaget karena box yang mereka curi dari Rudy ternyata terdapat seorang bayi kecil yang sedang menangis kencang.

 

"Apakah kalian menculiknya!?" Tanya Kaka dengan kaget.

"Jangan bodoh kita tidak mungkin menculik bayi!" balas Dio.

"Terus apa itu.. ? kenapa bayinya ada disana?"

"Aku juga tidak tau"

"Terus kenapa dia ada disana.. tidak mungkin bayi itu masuk sendiri bodoh"

"Kau pikir aku mau menculik bayi ha..!"

"Dilihat juga tahu, kalau kau itu penculik bayi"

"Dasar kau bocah.."

"Sudah diamlah kalian...!!" Ucap Rita dengan marah mendengar ocehan mereka.

"Oeeee...oeee...oeee..."

 

Di dalam box itu ada bayi laki-laki berumur sekitar 6 bulan, dengan sekumpulan busa dan beberapa barang di dalamnya.

Saat pertemuan dengan Rudy, dia berbicara akan menjual barang dibox itu. Tapi Dio dan Rita tidak menduga bahwa dibox itu ada bayi.

 

"Oeee...oeee..oeee.."

"Jadi apa yang kita lakukan pada bayi ini?" Ucap Dio sambil melihat bayi itu diikut Rita dan Kaka

"Apa sebaiknya kita buang saja" jawab Kaka.

"Buang dimana?" Tanya Dio.

"Panti asuhan kek.. apa mungkin di depan rumah orang kaya"

Kaka mengusulkan ide ini karena dia sering melihat sinetron yang membuang bayi dipanti asuhan dan di depan rumah orang kaya.

"Itu bodoh kau tahu itu"

"Terus gimana lagi?"

"Oeee....oeee...oeee..."

 

Melihat bayi ini menangis terus membuat mereka berhenti bicara sesaat. Mau bagaimana lagi mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang terhadap bayi ini.

Setelah beberapa saat mereka berpikir apa akan dilakukan terhadap bayi ini. Rita memiliki ide..

 

"Sebaiknya kita rawat bayi ini untuk sementara" ucap Rita.

"Tapi..."

"Kita cari jalan keluarnya nanti" jawab Rita sambil melihat bayi itu dengan raut wajah yang sulit dijelaskan.

"Ya itu benar" balas Dio.

"Oeee...oeee..oeee..."

 

Mendengar bayi itu terus menangis di dalam box, Dio mengambil bayinya dengan kaku sambil menggendongnya. Ini pertama kali seumur hidup Dio, dia menggendong bayi, makanya dia sedikit gugup saat menggendongnya.

 

"Gimana cara menghentikan bayi ini menangis?" Tanya Dio dengan wajah bermasalah.

"Buat wajah lucu" jawab Kaka.

Dio melakukan usulan Kaka, karena Dio juga pernah dengar bahwa membuat wajah lucu membuat bayi tenang dan tertawa.

"Uah..uah...baa..uah..uah..baa.."

"Oeee...oeee...oeee..."

 

Dio membuat suara dan wajah konyolnya itu yang membuat Rita dan Kaka yang melihat adegan ini memiliki ekspresi jijik di wajah mereka. Jelas Dio tidak cocok untuk mengurus bayi.

 

"Oi.. wajah lucu bukan menakut-nakutinya.." ucap Kaka kepada Dio.".. sini serahkan padaku, kutunjukkan cara yang benar" lanjutnya.

 

Sambil kesal Dio menyerahkan bayi itu kepada Kaka untuk digendongnya.

 

"Uupp..bleee........."

"Oeee...oeee...oeee..."

 

Rita yang melihat adegan dimana Dio dan Kaka menenangkan bayi, hanya bisa menghembuskan napas.

 

'Mereka memang bodoh' pikir Rita.

 

"Kenapa dia tidak berhenti menangis?" tanya Kaka dengan heran.

"Karena dia lapar bodoh.." balas Rita dengan kesal.

"Jadi.."

"Beri dia asi supaya tenang" jawab Rita.

 

Setelah diberi tahu Rita. Kaka langsung menyodorkan bayi itu kepadanya.

 

"Nih silahkan lakukan.." ucap Kaka.

"Apa..?"

"Beri dia asi apa lagi" jawab Kaka.

"Kau pikir aku bisa ha..!!" jawab Rita dengan sangat marah.

"..kenapa tidak bisa, apa karena punyamu kecil?" tanya Kaka sambil melihat dada Rita.

"Akan kubunuh kau"

"iYa-iya.. maaf-maaf"

 

Baru 5 menit bayi itu berada bersama mereka, tetapi sudah menimbulkan pertenkaran bagi mereka.

 

"Hei, segera belikan dia susu, botol susu, dan dia juga butuh popok nanti" ucap Rita kepada Kaka.

".. ya kubelikan" balasnya sambil menyerahkan bayinya pada Dio.

 

Ini adalah suatu kejadian yang tak terduga bagi mereka karena mereka menerima tamu tak diundang di rumah ini.

Terpopuler

Comments

Cleopatra

Cleopatra

Jalan ceritanya memukau!

2023-08-08

1

gamingmato channel

gamingmato channel

Penulisnya hebat banget, bikin saya ketagihan baca cerita ini.

2023-08-08

1

Akako

Akako

Best seller banget! Wajib baca nih!

2023-08-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!