bab 2 Pertemuan

Setelah masuk, yang menyambut Dio dan Rita adalah gudang kosong dengan satu meja panjang yang sudah jarang dipakai, serta box yang tidak jauh dari meja tersebut dan dua orang yang menunggu Dio dan Rita.

Salah satu orang itu memiliki banyak tindik dibagian kuping dengan kisaran umur 30 tahun yang terlihat seperti orang punk.

Satunya lagi orang yang berada di depan orang bertindik itu seperti bos mereka. Penampilan orang tersebut kisaran umur 45 tahun dan menggunakan kalung emas dan jam tangan yang bermerek. Terlihat seperti bos pada umumnya.

"Selamat datang pelanggan terhormat" sambut bos.

"..."

Rita hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum ramah atas sambutan tersebut.

Pada pertemuan kali ini Rita berperan sebagai pemimpi pertemuan ini dan Dio sebagai pendampingnya.

"Pertama-tama maaf karena pertemuan ini diadakan digudang kosong ini nona Fia"

"Ya tidak masalah" jawab Rita.

Dalam pertemuan kali ini Rita menggunakan nama palsu sebagai penyamarannya. Ini dilakukan untuk menyembunyikan identitas asli Dio dan Rita supaya kelompok Rudy tidak mengetahui identitas aslinya, hal ini yang tidak diinginkan Dio dan Rita.

Karena bermusuhan dengan kelompok pedagang gelap, sangat menyusahkan. Mereka memiliki banyak sekali koneksi dari mafia hingga pembunuh bayaran, dari penjualan barang hingga senjata yang Rudy jual ke orang-orang ini.

Dan bila Rudy dan koneksinya mencari Dio dan Rita, mereka akan sedikit kerepotan.

"Kalau begitu langsung saja kita ke bisnis nona Fia"

"Ya begitu lebih bagus, tuan..."

"Rudy.. Panggil saja Rudy nona Fia" jawab Rudy dengan cepat.

"Kalau begitu tuan Rudy apa barangnya sudah ada?"

"Siap tanpa cacat" ucapnya dengan bangga.

Setelah Rudy membuat isyarat. Orang bertindik yang berada di belakang Rudy mengambil barangnya dibox kayu yang cukup besar sekitar 1,5x1 meter. Orang bertindik itu merogoh-rogoh box itu dan dia mengambil kantong kain hitam.

'Kenapa dia menyimpan sekantong kain dibox sebesar itu' pikir Dio.

Setelah menyerahkan kantong kain itu, Rudy membuka kain dan meletakkan isi kantong itu di meja yang sudah diletakkan kain di atasnya.

"Bagaimana nona Fia?"

"Sangat cantik" jawab Rita dengan kagum setelah melihatnya.

Apa yang diatas meja adalah berlian. Ada sekitar 20 butiran berlian yang berwarna putih dan berlian itu seolah-olah bersinar karena terkena pantulan lampu.

"Boleh aku melihatnya?"

"Silahkan lihat sepuas anda"

Rita memegang salah satu butiran berlian itu, dan mengarahkannya ke lampu dan berlian tersebut bersinar terang seolah-olah ingin menyakiti mata Rita.

Dio yang sedari tadi melihat percakapan merasa kesal melihat Rita yang kesenangan melihat berlian itu.

'Dasar wanita. Apakah dia lupa dengan misinya' pikir Dio.

○●○●○●○●

Dua hari yang lalu sebelum pertemuan.

"Misi kali ini membeli berlian dari orang ini" ucap Kaka menjelaskan misi kepada Dio dan Rita.

Apa yang ditunjukkan Kaka di layar komputernya adalah Rudy sebagai pedagang pasar gelap yang menjual berbagai benda seperti senjata api, narkoba, karya seni, dll.

Dimana semua barang yang dijual Rudy jelas barang-barang ilegal dan berbahaya tapi terlihat mahal dan berseni.

"Aku sudah mendapatkan kontak dia di internet. Sekarang dia menawariku berlian 3 karat 20 butir dengan harga sangat murah  1 milyar" ucap Kaka.

Kaka sering melakukan kontak di internet dengan berbagai orang. Salah satunya Rudy, yang pekerjaan yang dilakukannya adalah menjual barang dipasar gelap.

"Apa berlian itu jelas asli?" Tanya Rita.

"Ya, berlian yang dia jual asli" jawab Kaka dengan yakin.

"Dari mana kau tahu itu asli?"

"Dia memberiku bukti gambar dan vidio"

Kaka memperlihatkan gambar berliannya. Dimana ada berbagai gambar berlian yang diperbesar dan terlihat asli.

"Dan selanjutnya vidionya"

《Haaa..haaa...come on again..》 dan langsung di pause.

Apa yang dilihat mereka baru dikomputernya adalah seorang wanita bule dan pria bule juga sedang melakukan s*x. Ini adalah vidio porno yang baru di download Kaka semalam.

"Hehe... salah, bukan yang itu" ucap Kaka dengan malu dan berkeringat ditangannya.

"Bisa kau sedikit serius..!" ucap Rita kepada Kaka.

"Seleramu boleh juga bocah" ucap Dio.

"Bagus bukan. masih banyak lagi yang..." jawab Kaka sambil tersenyum pamer.

"Oi kalian bisa  lebih serius!!"ucap Rita memotong pembicaraan mereka dengan marah.

"...."

"...."

Setelah mereka terdiam beberapa saat, kaka memperlihatkan vidio yang benar. Yang ada vidio tersebut adalah bukti asli berlian seperti kualitas berlian, kecerahan berlian, kekerasan berlian, dll. Ada juga nomor telepon untuk mengontak Rudy bila mereka mau membelinya.

"Jadi bagaimana..?" tanya Kaka kepada mereka berdua.

"Itu memang berlian yang bagus tapi kita tidak memiliki uang sebanyak itu, uang yang bisa kita kumpulkan sekarang cuma 200  juta?"

Uang yang mereka miliki sekarang tidak cukup untuk membeli berlian-berlian itu.

"Apakah kita mau melepaskan kesempatan emas ini. Eh.. salah berlian" ucap Kaka dengan campuran candaannya.

"...."

"...."

Mungkin melepaskan kesempatan ini adalah tindakan bodoh, dimana berlian itu terlihat bagus dan mereka sudah mendapatkan kontak dengan Rudy.

Tapi uang yang mereka miliki menipis karena baru saja membeli rumah untuk markas mereka dan peralatan komputer Kaka. Itulah mengapa saat ini uang yang mereka miliki bisa terkuras banyak.

Sudah beberapa saat mereka bertiga diam sambil berpikir. Kemudian..

"Aku memiliki sebuah ide. Bagaimana bila kita membuat uang palsu dan mencampurkannya dengan uang asli untuk membeli berlian itu" ucap Kaka dengan wajah bangganya.

"Apa kamu bodoh bocah, uang palsu sebanyak itu mudah untuk terlihat!" jawab Dio dengan marah.

"Tetapi..."

"Aku setuju dengan idenya" saut Rita.

"Apa kamu serius Rita?"

"Ya aku serius.." jawabnya dengan serius. Dimana usulan Kaka dianggap bodoh oleh Dio.".. dengar kalian, aku memiliki kenalan yang membuat uang palsu yang cukup bagus dan uang palsu itu nanti kita campur dengan uang 200 juta yang kita punya nanti" lanjutnya.

"...kesempatan berhasilnya sangat tipis. Kau yakin ini Rita?"

"Ya.. lakukan atau tidak sama sekali"

Kesempatan tidak ketahuan uang palsu itu 1:5, dan bukan hanya itu saja, bahaya selanjutnya adalah saat mereka menggunakan uang itu nanti mereka pasti akan tahu kalau itu uang palsu.

Yang artinya harus menipu mereka saat mereka menerima uang tersebut dan menghilang  sementara untuk menghindari mereka mencari Dio dan lainnya saat Rudy tahu uang yang diterimanya adalah uang palsunya.

"B-bukannya ini pekerjaan yang sangat-sangat berbahaya" Ucap Kaka dengan melihat mereka dengan takut.

Kegagalan akan membuat mereka diburu bahkan sampai dibunuh. Itulah resiko pekerjaan kali ini.

"Ya. Kemungkinan terburuk kita mati. Jadi Kaka buat mereka menerima pertemuan di tempat sepi bukan ramai dan juga buat aku jadi perantara pembeli dan Dio berperan sebagai bodyguardku, juga buat identitas palsu untuk kita. Sedikit orang yang datang, kecurigaan dan kewaspadaan mereka semakin berkurang kepada kita. Jadi Kaka lakukan ini dengan benar. Nyawa kita ada ditanganmu"

"S-siap akan aku lakukan" ucapnya sambil menelan ludah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!