Bulan Di Dalam Laut

Bulan Di Dalam Laut

1. Haru

Suatu pagi pada bulan Juni tahun 2015,

Aku berada disebuah ruangan sempit berbau aroma sakura, duduk tegap dan memandang lurus kepada orang didepanku.

Beliau lelaki paruh baya yang berbadan tinggi besar, dengan rambut putih sedikit ikal dan berkacamata petak.

"Oke Nynd. Kapan ya bisa mulai bekerja disini?"

"Bulan depan, Tanaka san."

"Bisa dalam waktu 2 minggu? Saya butuh cepat ya."

Aku berpikir sejenak, dan menyodorkan kembali lembaran yang sebelumnya sudah ku isi.

"Mohon maaf Tanaka san, sebelumnya bagaimanakah dengan ini?"tanyaku hati-hati.

Tanaka san meraih kertas tersebut dan menaikkan kacamatanya.

"Oke ya. Saya signed. Bisa kan 2 minggu?"tanyanya kembali.

"Baik. Bisa Tanaka san. Terima kasih banyak,"jawabku sambil tersenyum.

"Selamat bergabung di Hotel Haru ya,"Beliau mengulurkan tangannya dan dengan sigap kusambut sambil tersenyum.

Tanaka san kemudian mengantarku ke ruangan HRD bersama Assistant nya Bapak Ridwan.

Aku menuruni tangga sempit yang berada dibelakang ruangan Beliau.

Langkahnya terlihat terburu-buru.

Akhirnya kami sampai di Office yang berada di Basement Hotel Haru.

Beliau membuka pintu abu-abu tua dan seketika semua dalam ruangan berdiri dan memberi salam membungkuk selayaknya tradisi orang Jepang.

"Fauzan, perkenalkan ini Nynd. Dia GRO baru yang mulai bergabung 2 minggu lagi. Tolong persiapkan seragam dan kebutuhan lainnya. Ok ya?"

"Baik Tanaka san,"jawab Pak Fauzan.

"Oke saya tinggal ya. Ridwan, atur sisanya. Sampai bertemu 2 minggu lagi Nynd,"Tanaka san menepuk bahuku dan meninggalkan ruangan tersebut.

"Fauzan, dia ini direkrut langsung. Sesuai yang saya sampaikan kemarin. Ini semua CV dan kelengkapan lainnya. Mohon dijalankan saja tanpa ada pertanyaan lebih lanjut. Jelas?"tegas Pak Ridwan.

Sesaat Pak Ridwan mengernyitkan dahi saat membaca lembaran tersebut.

Ya, tentu saja.

Gaji yang saya tuliskan setara dengan gaji level Manager untuk ukuran Hotel Independent.

Wajar saja jika dia kaget.

"Nynd, setelah disini selesai, kamu boleh pulang. Terima kasih sudah datang kesini,"ujar Pak Ridwan.

Ku ulurkan tanganku "Baik, Pak. Terima kasih."

Setelahnya Pak Ridwan kembali keatas dan aku mengikuti Pak Fauzan untuk pembuatan Finger Print.

Pak Fauzan ini bertubuh sedikit pendek, kurus dan berambut ikal.

Dari wajahnya terlihat mengantuk.

Tidak ada percakapan selama proses registrasi untuk karyawan baru.

Setelah semua selesai, aku pun bergegas pulang.

Sebuah perjalanan singkat untuk sebuah interview.

Dipanggil dan diterima diwaktu yang bersamaan.

Sepanjang jalan pulang menuju halte, aku beberapa kali memandang hotel tersebut.

Apakah aku sudah membuat keputusan yang benar bergabung disini?

Aku mengenal Tanaka san setahun yang lalu secara tidak sengaja.

Berawal dari Money Changer dimana Beliau sangat butuh uang yen karena harus pulang ke Jepang untuk keperluan mendesak, akan tetapi stock sudah habis.

Saat itu sudah malam dan pesawat Beliau esok hari jam 6 pagi dimana Money Changer Airport kadang belum buka.

Aku yang tadinya ingin pergi berlibur sendirian, menyerahkan uang yenku sejumlah 150,000 kepadanya.

Masih teringat jelas olehku wajah bahagianya dan berulang kali membungkuk berterima kasih.

Darisana lah Beliau pada akhirnya mengundangku bekerja di Hotel Haru sebagai GRO.

Lamunanku buyar dengan kedatangan angkot yang kutunggu-tunggu.

Aku bergegas naik karena harus berangkat kerja dan mempersiapkan untuk resignationku nanti.

Suasana dihari itu seperti mendung, tapi tiada gemuruh.

Langit yang teduh dan gerakan angin perlahan menambah suasana yang seolah ingin tidur.

Pandangan mataku masih tak lepas dari Hotel Haru.

Jika boleh jujur, aku tidak enak hati menolak tawaran Tanaka san.

Oleh sebab itu, aku bersedia bekerja ditempat dimana Beliau adalah General Manager Hotel Haru.

Kuyakinkan diriku sekali lagi, bahwa aku harus bersemangat.

Semoga keraguanku bukanlah firasat buruk.

Sebetulnya tempat bekerjaku sekarang adalah cukup menyenangkan.

Saling menghormati, tahu batasan dan tidak pernah mengurusi kehidupan oranglain.

Aku lebih memilih lingkungan cuek karena aku senang sendirian.

Sepanjang perjalanan ketempat kerjaku sekarang, aku terus berdo'a agar pilihanku tidak salah karena merasa tidak enak hati kepada Tanaka san.

Dan juga agar aku luput dari perhatian karyawan lainnya.

Bisa dibilang, keraguanku ini muncul karena aku sering jadi bahan perundungan para wanita.

Menjadi pendiam bagiku tidaklah cukup dizaman sekarang ini.

Aku harus menjadi orang yang tidak terlihat agar bisa bekerja dengan tenang.

Aku tidak boleh sampai menarik perhatian orang-orang disekitarku.

Benar, aku hanya ingin bekerja, bukan untuk yang lain.

Kutepis keraguan hatiku setiba ditempat kerjaku.

Kubangkitkan kembali rasa positif dan melangkah pasti.

Ya, aku harus secepatnya menyelesaikan tugas akhirku disini, begitu pikirku.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, aku mendapati kenyataan bahwa keputusanku pindah ke Hotel Haru membawa nestapa dalam hidupku.

Karena Tuhan mempertemukanku dengan dia.

Dia yang semakin membuat hidupku tak bisa turun dari permainan Roller Coster......

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

halo kak salam kenal,
aku mampir nih,🤭mampir juga y di karya perdana ku"sepotong sayap patah" di tunggu like dan komen nya ya kak happy reading🤗

2023-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!