Hari Pertama

Liburan semester pun telah usai. Kini saatnya para murid kembali melakukan aktivitas bersekolah seperti biasanya.

Seperti murid-murid pada umum nya, Senja dan Kala pun sedang bersiap-siap untuk hari pertama nya.

"Senja Kala ayo turun sayang, sarapan dulu" teriak sang bunda dari bawah

"Iya bun sebentar lagi" teriak Kala dari kamarnya. Senja dan Kala meskipun sudah SMA mereka tetap tidur bersama satu ranjang. Alasannya karena Kala tidak bisa tidur tanpa Senja.

Kala memang sedari dulu tidak bisa tidur sendiri, dia selalu takut apalagi waktu malam!

Pernah sekali ia mencoba untuk tidur sendiri, tapi ternyata nihil Kala tidak tidur sama sekali, ia terjaga di malam hari.

Pikiran nya yang tidak-tidak membuat dirinya tidak bisa tidur.

Alhasil besok pagi nya Kala meminta untuk satu kamar dengan Senja

"Lo berangkat bareng Yugo Kal?" Tanya Senja pada kembarannya itu.

"Hehehe iya, gapapa kan Senjakuu?? Lo berangkat bareng bokap aja oke?" Balas Kala pada Senja, ia tahu pasti kembarannya akan kesal karena Kala tidak berangkat dengan nya.

"Cih dasar lo, baru pertama sekolah aja gue udah di lupain, bucin mulu lo" ucap Senja dengan sinis.

Kala hanya terkekeh menanggapi ucapan saudara kembarnya itu

Mereka berdua pun turun bersamaan menuju tempat makan.

"Kala berangkat sama Yugo?" Tanya Bunda nya ketika melihat Kala yang sedang menuruni anak tangga.

Pasal nya Bunda nya ini tau jika Kala dekat sekali dengan Yugo dan hampir setiap hari berangkat bersama.

Kala hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Yasudah berarti Senja berangkat bareng Ayah ya" ucap Ayah nya pada Senja.

"Baru aja hari pertama, Senja udah di lupain aja sama Kala" balas Senja dengan sedikit kesal.

"Bukan begitu Senjakuu yang cantikk, gue udah terlanjur nge iyain ajakan yugo hehe" ujar Kala dengan senyuman manis nya.

"Ya sudah tidak apa-apa, Senja kan bisa berangkat bareng Ayah" kata Ayah nya lembut

Tok. Tok. Tok.

"Eh nak Yugo sudah datang, sudah sarapan nak?" Tanya Bunda.

"Panjang umur banget baru aja di omongin" bisik Senja pelan.

"Sudah Bun" Jawab nya ramah sambil tersenyum.

"Yasudah Bun Yah Kala berangkat dulu ya, Senja gue duluan ya sampai ketemu di sekolah kembaran ku yang cantik" Ucap Kala sambil menyolek dagu kembarannya.

Senja hanya berdecih saja tanpa niat menjawab kembarannya itu.

"Kami pamit berangkat ya semuanya" Ucap Yugo berpamitan pada keluarga Kala.

"Kal lo nanti pulang sendiri gapapa? Gue ada rapat osis soalnya. Hehe" kata Yugo sambil mengenakan helm Kala.

"Dih terus ngapain lo ngajak gue bareng kalo ujungnya gue pulang sendiri?" jawab Kala kesal.

."Ya gue gatau Kal ada rapat. Ini info nya mendadak, apa lo mau nungguin gue? Nanti gue traktir deh" tawar Yugo karena dia tau Kala tidak mungkin menolak sebuah gratisan.

"Gue pikir-pikir dulu deh" saut Kala dengan ekspresi muka yang seakan-akan sedang berfikir.

"Dih sok cantik banget lo segala mikir biasanya juga langsung garcep kalo traktiran" ucap Yugo sambil menyentil dahi Kala.

"Yaudah deh kalo lo maksa mau nraktir gue mah, gue gaboleh nolak rezeki kan" Ucap Kala di iringi senyum nya yang manis.

Rumah Yogo memang berada persis di depan rumah Kala, jadi tidak heran jika Yugo seringkali berangkat bersama Kala.

Di banding berangkat bersama dengan Senja, Kala lebih menyukai berangkat bersama Yugo.

"Go mampir dulu ke bubur ayam amang-amang dulu ya" kata Kala menaiki jok motor Yugo.

"Lah lo buka nya udah sarapan tadi?" Tanya Yugo.

"Bukan, itu mah ngemil mana ada sarapan roti hehe" sambung Kala, Yugo hanya menggelengkan kepalanya saja melihat Kala yang tersenyum di balik spion motornya.

Kala memang makan nya lebih banyak dari Senja, bahkan seringkali Kala makan makanan Senja jika ia tidak menghabiskan.

Semakin dewasa semakin terlihat perbedaan antara Senja dan Kala.

Kala yang sangat menyukai makanan pedas sedangkan Senja sangat tidak bisa makan pedas.

Kala yang makan nya banyak dan Senja yang makan nya sedikit.

Kala dengan rambut poni nya dan berlesung pipit sedangkan Senja tidak ada.

Dan masih banyak lagi perbedaan lain nya, namun itu tidak masalah bagi mereka berdua, justru saling melengkapi.

"Kal jangan pedes-pedes ya masih pagi nanti lo sakit perutnya" ucap Yugo pada Kala khawatir

"Iya iya tenang aja, bawel lo kaya bokap"

"Gue bawel itu tanda nya gue sayang sama lo bocah " jelas Yugo pada Kala sambil mengacak rambut Kala.

"Aduh Go rambut gue jadi berantakan ah, kebiasaan lo" ucap Kala kesal namun Yugo tidak peduli ia hanya terkekeh saja.

Sedangkan di tempat lain, ada Anton dengan Senja yang terjebak macet "Jakarta memang ya langganan macet" ujar Anton.

"Makanya yah pindah aja ke Bandung, udah gitu Bandung adem banget tau yah" ungkap Senja pada Ayah nya.

Senja memang sangat menyukai Bandung, bagi Senja Bandung adalah kota yang paling indah di antara kota lain nya, bahkan ia ingin sekali hidup di Bandung.

"Kamu jadi kuliah di Bandung?" tanya Ayahnya.

"Nggak tau nih yah Senja tiba-tiba bingung, Kala nggak mau kuliah di bandung soalnya" jawab Senja.

Kala memang tidak ada niat untuk kuliah di Bandung justru ia ingin sekali kuliah di Luar Negeri.

"Kalau Senja mau kuliah di Bandung ya gapapa kuliah aja nak, kalau Kala ingin berkuliah di negara lain juga gapapa. Kalian itu punya mimpi dan cita-cita berbeda" ujar Ayah nya.

Anton tahu bahwa Senja tidak akan pernah bisa meninggalkan Kala sendirian, Senja selalu ingin menemani Kala nya kemanapun.

Senja hanya diam saja tanpa mengucapkan satu katapun, Ayah nya benar bahwa Senja juga mempunyai mimpi, namun tetap saja ! Senja tetap Senja yang tidak bisa jauh dari Kala.

_kalau gue ngga sama Kala nanti dia tidur nya gimana? Dia ngga bisa tidur sendirian. Kalau nanti Kala sakit siapa yang ngerawat dia? Kalau dia sedih siapa yang ngehibur Kala?_ batin Senja.

Senja sangat mengerti tentang Kala, bagi Senja, Kala tetap lah menjadi Kala kecil di mata nya, tetap menjadi Kala yang manja dan Kala yang ceria.

Bahkan Senjaa seringkali khawatir pada Kala jika ia pergi tanpa diri nya, Senja memang sesayang itu pada Kala.

Meskipun tidak menunjukan secara langsung tapi percaya lah, Senja lebih menyayangi Kala timbang diri nya sendiri, ia rela melakukan apapun untuk Kala.

Senja selalu berdo'a semoga saja dia bisa terus bersama-sama dengan kembaran nya itu.

Bahkan jika kebahagiaan nya harus di tukar untuk kebahagiaan Kala, ia akan melakukannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!