"Aku tidak boleh mati seperti ini." Jin Hobin ketakutan kemudian memegang kepala ular dan meremas kepala ular dengan kuat.
"Aku tidak boleh mati disini." Kata Jin Hobin kemudian mengigit kepala ular. "Kraakk." Kepala ular terputus. Jin Hobin kemudian meminum darah ular yang baru saja dia bunuh.
"Badanku sangat panas." Jin Hobin berteriak dan menggeliat di tanah.
Beberapa menit kemudian Jin Hobin berhenti menggeliat. "Apakah aku mati." Gumam Jin Hobin.
"Ehhh, penglihatanku semakin jelas." Kata Jin Hobin melihat dinding batu. "Kreekkk." Jin Hobin merasakan sebuah getaran.
"Pintunya terbuka." Kata Jin Hobin kemudian berjalan ke arah pintu besi. Jin Hobin membuka pintu besi dan melihat sebuah Lorong. Jin Hobin kemudian berjalan menelusuri Lorong.
"Ada kamar lain." Kata Jin Hobin melihat pintu besi.
Saat membuka pintu besi Jin Hobin mencium bau busuk. "Mayat." Kata Jin Hobin menutup hidungnya dan melihat mayat yang tergeletak di tanah.
"Dari bentuk tubuhnya dia pasti seumuran denganku." Kata Jin Hobin melihat mayat yang tergeletak di tanah.
"Aku ingin tahu apakah ada kamar lainnya." Kata Jin Hobin kemudian menelusuri lorong. Setelah berjalan sejauh 10 meter Jin Hobin melihat dua pemuda yang sedang duduk di lantai.
"Siapa kamu." Dua pemuda berdiri saat merasakan kedatangan Jin Hobin.
"Sepertinya mereka berdua tidak bisa melihat dalam kegelapan." Gumam Jin Hobin melihat mata kedua pemuda melihat ke arah lain.
"Siapa kamu." Teriak anak laki-laki berambut hitam.
"Namaku Jin Hobin, aku terjebak di kamar yang berjarak 20 meter dari sini." Kata Jin Hobin melihat anak laki-laki berambut hitam.
"Maksudmu ada lebih banyak kamar di tempat seperti ini." Teriak anak laki-laki berambut coklat.
"Apa kalian berdua ada di dalam 1 kamar." Tanya Jin Hobin.
"Benar, kami berdua ada di dalam 1 kamar yang sama." Jawab anak laki-laki berambut hitam.
"Siapa namamu." Tanya Jin Hobin meihat anak laki-laki berambut hitam.
"Namaku Gyu Wol. Dan dia Song Woo." Jawab anak laki-laki berambut hitam.
"Ayo pergi." Kata Jin Hobin melewati Gyu Wol dan Song Woo.
"Pergi kemana." Tanya anak laki-laki berambut hitam.
"Mengapa masih bertanya. Tentu saja meninggalkan tempat ini." Jawab Jin Hobin. Gyu Wol dan Song Woo saling melihat kemudian mengikuti Jin Hobin.
"Cahaya." Gyu Wol dan Song Woo terkejut saat melihat sebuah cahaya. Jin Hobin menutupi matanya dan berjalan ke arah cahaya. Saat keluar dari Lorong, Jin Hobin melihat 100 lebih anak-anak sedang berkumpul.
"Semuanya berkumpul." Jin Hobin melihat seorang pria berpakaian hitam yang sedang berdiri di atas panggung yang terbuat dari batu.
"Namaku Jang Hyo, tugasku adalah merekrut anggota baru untuk sekte demonic." Kata pria berpakaian hitam melihat semua anak-anak.
"Apa!!" Jin Hobin dan semua anak-anak terkejut saat mendengar sekte Demonic. Jin Hobin tahu sekte demonic adalah salah satu dari 10 sekte terbesar di murim. Dan sekte Demonic terkenal sangat jahat karena suka membunuh orang yang tidak bersalah.
"Aku tidak ingin bergabung dengan sekte demonic." Teriak seorang anak laki-laki.
"Wuusshh." Seorang pria berpakaian hitam muncul di depan anak laki-laki yang berteriak dan memotong kepalanya. "Crasshh." "Buukk." Kepala anak laki-laki menggelinding ke tanah.
"Aaahhh." Seorang gadis perempuan berteriak melihat pemuda di sampingnya baru saja terbunuh.
"Apa ada lagi yang tidak ingin bergabung dengan sekte Demonic." Kata Jang Hyo melihat Jin Hobin dan semua pemuda. Ekspresi semua anak-anak menjadi buruk saat mendengar kata Jang Hyo. Mereka tahu akan di bunuh jika menolak bergabung dengan sekte Demonic.
"Kalian semua harus senang karena terpilih sebagai calon anggota sekte Demonic. Karena di masa depan sekte demonic akan menguasai dunia." Jang Hyo menyeringai.
"Dia gila." Gumam Jin Hobin melihat Jang Hyo.
"Karena kalian telah melewati tes pertama yaitu bertahan hidup dalam kegelapan selama 6 bulan. Kami sekte Demonic akan memberikan tehnik pernapasan kepada kalian semua." Kata Jang Hyo melihat Jin Hobin dan semua anak-anak lainnya.
"Wuuzz." Jin Hobin melihat 10 pria berpakaian hitam yang tiba-tiba muncul di depannya. 10 pria berpakaian hitam kemudian membagikan sebuah buku kepada Jin Hobin dan semua anak-anak.
"Sekarang cobalah untuk mempelajari tehnik pernapasan tersebut." Kata Jang Hyo melihat Jin Hobin dan semua anak-anak lainnya. Jin Hobin duduk di tanah kemudian mulai membaca buku yang di berikan kepadanya.
Setelah membaca buku, Jin Hobin memejamkan matanya dan mulai bermeditasi. "Menarik, sepertinya aku mendapatkan anak yang berbakat." Kata Jang Hyo melihat Jin Hobin yang bermeditasi.
"Jadi ini yang di namakan Qi." Gumam Jin Hobin merasakan energi yang mengalir ke dalam tubuhnya.
"Wuuzz." Jang Hyo muncul di depan Jin Hobin. Jin Hobin terkejut melihat Jang Hyo yang muncul di depannya.
Jang Hyo kemudian memegang tangan Jin Hobin. "Menarik, sepertinya aku menemukan berlian." Jang Hyo tersenyum saat merasakan Qi yang mengalir ke dalam tubuh Jin Hobin.
"Siapa namamu." Tanya Jang Hyo melihat Jin Hobin.
"Nama saya Jin Hobin." Jawab Jin Hobin.
"Berikan Jin Hobin ini hadiah." Kata Jang Hyo.
"Baik." Balas pria berpakaian hitam.
Tidak lama kemudian Jin Hobin melihat pria berpakaian hitam kembali dengan membawa 1 ekor ayam utuh.
"Itu adalah hadiahmu. Karena berhasil mengumpulkan Qi lebih cepat dari yang lain." Jang Hyo memberikan 1 ekor ayam utuh kepada Jin Hobin.
"Terimakasih." Kata Jin Hobin menerima 1 ekor ayam utuh.
"Antarkan Jin Hobin ke kamar barunya." Kata Jang Hyo melihat pria berpakaian hitam.
"Baik." Pria berpakaian hitam mengangguk.
"Ikuti aku." Kata pria berpakaian hitam melihat Jin Hobin.
"Baik." jawab Jin Hobin kemudian mengikuti pria berpakaian hitam.
"9 orang tercepat yang dapat mengumpulkan Qi, akan mendapatkan 1 ekor ayam utuh seperti Jin Hobin." Kata Jang Hyo melihat semua anak-anak. Mendengar kata Jang Hyo semua anak-anak mulai bermeditasi dengan serius. Mereka semua sudah bosan makan telur rebus setiap hari, dan ingin merasakan makan daging ayam.
"Ini kamarmu." Kata pria berpakaian hitam membuka sebuah pintu besi.
"Kamar ini sedikit lebih baik dari ruangan yang aku tempati selama setengah tahun." Kata Jin Hobin melihat kasur yang terbuat dari tanah liat dan lilin sebagai alat penerangan.
Jin Hobin masuk ke dalam ruangan ruangan dan duduk di atas kasur yang terbuat dari tanah liat. "Setelah setengah tahun lamanya, akhirnya aku bisa makan ayam lagi." Kata Jin Hobin kemudian memakan ayam.
"Enak." Jin Hobin meneteskan air mata saat merasakan daging ayam. Jin Hobin kemudian mulai memakan ayam dengan halap.
1 Jam 30 kemudian Jin Hobin telah memakan 1 ekor ayam utuh. "Sekarang waktunya untuk mengumpulkan Qi. Saat aku kuat nanti. Aku akan menghancurkan sekte Demonic." Kata Jin Hobin kemudian duduk di tanah dan mulai bermeditasi.
Keesokan harinya Jin Hobin sedang bermeditasi di dalam kamarnya. "Bangun!." "Semuanya berkumpul." Jin Hobin mendengar suara teriakan. Jin Hobin keluar dari kamarnya dan berjalan ke pusat gua.
"Sepertinya semua sudah di sini." Kata Jang Hyo melihat Jin Hobin dan 100 anak-anak lainnya.
"Hari ini, kalian akan keluar dari gua ini." Kata Jang Hyo.
"Yeaaaa." "Akhirnya aku meninggalkan gua ini." Semua anak-anak berteriak senang saat mendengar mereka akan keluar dari gua.
"Ikuti aku." Kata Jang Hyo berjalan pergi. Jin Hobin dan semua anak-anak kemudian mengikuti Jang Hyo.
"Cahaya." Jin Hobin menutup matanya saat melihat cahaya.
"Akhirnya aku bisa menghirup udara segar lagi." Kata Jin Hobin melihat pepohonan dan sinar matahari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Nazrul
menarik 👍👍
2023-08-05
1