6. Menikah?

"Coba Abah saja yang bilang," Umi Zahra menarik Abah Baharuddin agar mendekat ke pintu kamar putri bungsunya.

"Jangan Mi," Abah Baharuddin bergegas mundur, kemudian mendorong putranya agar mendekat. "Sahil saja,"

"Kok jadi aku to Bah? Mana mau Syahla mendengarkanku? Sa, coba kamu saja. Syahla lebih menurut sama kamu ketimbang sama aku,"

Hafsa menggigit bibir. Hanya menghadapi satu orang gadis remaja saja mereka sudah kewalahan. Pada akhirnya ia mengalah dan mengetuk pintu kamar adik iparnya.

"Dek," Hafsa memanggil lirih. "Ini mbak Hafsa,"

Syahla sebenarnya sudah mendengarkan perdebatan mereka dari dalam kamar. Hanya saja ia masih merasa marah, pura-pura tidur.

"Dek,"

Syahla masih tidak mau membukakan pintu untuk kakak iparnya itu. Meskipun dia sangat menyukai Hafsa, Syahla bisa menebak ke arah mana pembicaraan mereka nanti.

"Pasti Mbak Hafsa mau ikut-ikutan melarang aku," pikir Syahla sambil bersungut-sungut.

Setelah hening beberapa saat, terdengar sebuah ketukan lagi, tapi kali ini dibarengi dengan suara imut.

"Onty.. Ukain.."

Syahla langsung melonjak dari posisi rebahannya. Itu adalah suara Aisha, anak dari Gus Sahil dan Hafsa, yang berarti adalah keponakan Syahla. Usianya masih satu tahun, maka tak heran kalau pengucapannya masih kurang jelas.

"Onty.. Ini Aica.."

Duh, gemes banget! Syahla berusaha menahan dirinya agar tidak membukakan pintu. Dia sebenarnya tahu kalau itu hanya jebakan dari keluarganya supaya dia mau keluar. Tapi kalau jebakannya seimut itu, mana bisa dia tahan?

"Onty Ala.."

Bodoamatlah. Syahla akhirnya membuka lebar-lebar pintu kamarnya. Benar saja, seluruh keluarganya sudah menunggu di depan pintu. Aisha digendong oleh kakak iparnya.

"Boleh Mbak masuk?" tanya Hafsa kemudian.

...----------------...

"Kalau Mbak Hafsa cuma mau melarang aku pergi ke Jakarta, mending nggak usah bilang." tukas Syahla to the point. Ia duduk di sisi ranjang dengan tangan terlipat di depan dada, sementara kakak iparnya duduk di kursi belajar.

"Nggak kok, Mbak nggak mau ngelarang kamu. Justru Mbak mau bilang kalau kami sudah setuju kamu kuliah di sana,"

"Yang benar Mbak?" Mata Syahla berbinar. "Jadi Syahla boleh kuliah lagi di Jakarta?"

"Iya," Hafsa menganggukkan kepala. "Tapi..ada syaratnya,"

"Bilang aja Mbak," Syahla langsung duduk bersimpuh di hadapan Hafsa. "Syahla akan lakukan apapun itu!"

"Tapi.." Hafsa menggigit bibirnya ragu-ragu. "Mbak nggak yakin kalau kamu bisa memenuhinya,"

"Tenang saja Mbak, Syahla akan melakukan apapun! Asalkan Syahla beneran bisa kuliah di Jakarta!"

"Hm.." Hafsa tampak bergumam ragu-ragu. "Syaratnya terlalu berat La,"

"Udah mbak, ngomong aja, nggak papa! Jangan bikin penasaran, ih!"

"Jadi..syaratnya.." Hafsa menghela napas terlebih dahulu sebelum melanjutkan. "Syahla..harus menikah,"

"Hah?" Syahla mengorek-ngorek telinganya, memastikannya gendang telinganya tidak salah dengar. "Mbak ngomong apa tadi? Kayanya aku salah dengar deh,"

"Nggak salah kok Dek Syahla," Hafsa berkata dengan yakin. "Syaratnya memang kamu harus menikah,"

Rahang Syahla serasa mau lepas karena menganga terlalu lebar. "Mbak nggak lagi bercanda kan?"

Hafsa menggelengkan kepalanya. "Mbak serius La,"

"Hahahahahah.." Syahla tertawa terbahak-bahak. "Solusinya aneh banget deh. Apa hubungannya coba kuliah di Jakarta sama nikah? Nggak nyambung sama sekali Mbak!"

"Nyambung kok dek," Hafsa membimbing Syahla agar berdiri dan menggenggam tangannya.

"Kamu tahu kan, apa alasan Umi melarang kamu kuliah di Jakarta? Itu kan karena insiden yang terjadi sama kamu kemarin,"

Syahla menganggukkan kepalanya. Ia menunggu Hafsa melanjutkan ucapannya.

"Menurut kami, insiden itu bisa terjadi karena kamu nggak ada yang menjaga. Kita nggak punya saudara maupun teman dekat yang bisa selalu mendampingi kamu di sana. Jadi, kalau kamu menikah, setidaknya ada satu orang yang selalu berada di samping kamu setiap hari,"

"Oke, oke," Syahla mulai mengerti. "Masuk akal sih Mbak. Yaudah sekarang pertanyaannya diganti deh. Memangnya ada yang mau menikah sama Syahla sekarang? Dan siapa orangnya? Memangnya Mbak yakin kalau orang itu akan bertanggungjawab menjaga Syahla? Kalau ternyata orang itu pengecut, dan malah lari duluan saat geng motor itu muncul, bagaimana? Kan pernikahan ini jadi percuma,"

"Orangnya sudah ada kok, dan kami yakin dia bakalan bertanggungjawab."

"Oh ya? Siapa? Mbak kenal? Aku kenal?"

Mbak Hafsa menganggukkan kepala. "Kenal kok. Kita semua sudah kenal sama orang itu, dan kita semua sudah tahu betapa beraninya laki-laki itu."

"Siapa?" Syahla mencoba mengingat-ingat siapa kiranya laki-laki yang dikenal dekat oleh keluarganya. Tapi tetap saja tidak ada satupun nama yang bisa ia pikirkan. "Siapa sih Mbak?"

"Kalau kamu penasaran, temui saja orangnya di ruang tamu."

Mata Syahla terbelalak. "Orangnya sekarang ada di sini?"

Hafsa kembali menganggukkan kepalanya. "Kalau nggak percaya, lihat saja sendiri."

Syahla buru-buru membuka pintu kamar. Abah, Umi dan Gus Sahil yang menunggunya tepat di depan pintu terkaget-kaget. Tanpa basa basi, gadis itu langsung melangkahkan kakinya dengan cepat ke ruang tamu.

Sampai di ruang tamu, hanya ada Ustadz Amar yang terlihat sedang membuka kulit kacang. Kedatangan Syahla yang terburu-buru membuat aktivitasnya seketika berhenti.

"Ada apa?" Tanya Ustadz Amar heran.

Bukannya menjawab, Syahla malah berbalik pergi, menemui keluarganya yang masih berdiri di depan pintu kamar.

"Mana orangnya Mbak? Nggak ada siapa-siapa di sana!"

Hafsa kemudian meraih bahu Syahla dan mendorongnya kembali ke ruang tamu. "Nggak ada siapa-siapa bagaimana sih Dek? Lha itu orangnya di depan kamu,"

Mata Syahla membola. Jari telunjuknya dengan perlahan mengacung ke depan. "Maksud Mbak, Ustadz Amar?"

"Iya," Hafsa tersenyum lebar. "Dia adalah orang yang akan menikah sama kamu,"

"Tunggu!" Syahla mengangkat tangannya, kemudian menarik Mbak Hafsa kembali ke belakang. "Ikut aku Mbak,"

Mbak Hafsa mengikuti adik iparnya dengan kening berkerut. "Kenapa Dek?"

"Mbak! Yang benar saja? Masa aku disuruh nikah sama Ustadz Amar?"

"Loh, memangnya ada masalah apa sama Ustadz Amar? Dia baik, tampan, pintar, sholeh, single lagi!"

"Bukan itu masalahnya Mbak," Syahla mengusap dahinya frustasi. "Ustadz Amar kan gurunya Syahla,"

"Ya, terus?"

"Masa guru nikah sama murid sih? Mana bisa!"

"Kenapa nggak bisa dek? Teman-teman Mbak ada kok yang menikah sama gurunya sendiri,"

"Ya tapi kan—" Syahla sampai kehilangan kata-kata. "Ini tuh Ustadz Amar Mbak, bukan ustadz biasa. Lagian mana mau Ustadz Amar menikah sama aku?"

"Dia mau kok. Justru malah Ustadz Amar yang menawarkan pernikahan ini,"

"Hah?" Syahla kembali ber 'hah-heh-hoh'. Banyak sekali informasi baru yang ia dapat dalam tiga puluh menit terakhir. Tentu saja hal itu membuat otaknya sedikit nge-blank.

"Kalau nggak percaya, tanya saja langsung,"

Syahla kembali melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Ia berdiri tepat di depan Ustadz Amar yang masih memegang kulit kacang.

"Ustadz!" Panggil Syahla dengan napas memburu. "Memangnya Ustadz mau menikahi saya?"

Ustadz Amar menaruh terlebih dahulu kulit kacang dari tangannya ke asbak di atas meja. Ia menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Syahla.

"Saya mau menikahi kamu Syahla,"

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

ciyee aky pnsran knp ustadz amar ad d TKP wkt it yah

2024-01-30

0

mudah hartatik

mudah hartatik

benerkan..... menikah dengan Ustadz amar

2023-10-03

1

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

cieee Syahla di lamar

2023-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kena Hukuman
2 2. Partner Of Crime
3 3. Munafik!
4 4. Penyelamat
5 5. Pulang Ke Rumah
6 6. Menikah?
7 7. Ayo Menikah!
8 8. Sah!
9 9. Pindah ke Apartemen
10 10. Om Suami
11 11. Masuk Organisasi
12 12. Alergi
13 13. 'Suami Tidak Pernah Marah Pada Istri'
14 14. Dia Om Saya!
15 15. Kedatangan Keluarga Syahla
16 16. Istri Yang Sempurna
17 17. Naik Kereta Gantung
18 18. Gosip
19 19. Diantar Kak Rama
20 20. Kamus Bahasa Wanita
21 21. Toxic
22 22. Ngelabrak!
23 23. Sakit Tipes
24 24. Saya Kan Pasien!
25 25. Kak Anne Hamil
26 26. Adegan Romantis
27 27. Ready! Action!
28 28. Kalau Saya Suka Kamu, Gimana?
29 29. Malu Banget!
30 30. Bertemu Kak Anne
31 31. Saya Nggak Akan Cemburu
32 32. Om Suami Selingkuh?
33 33. Mama Mertua
34 34. Saya Cemburu!
35 35. Seratus Hari Pernikahan
36 36. Sakit?
37 37. Masakan Syahla
38 38. Saya Suaminya Syahla
39 39. Kak Rama Menyerah
40 40. Pulang Ke Rumah Mertua
41 41. Bulek
42 42. Masa Lalu Bulek
43 43. Pergi Ke Al-Raudhah
44 44. Apa Istimewanya Suamimu?
45 45. Penyelesaian Yang Sederhana
46 46. Rumah Ternyaman
47 47. Kembali ke Jakarta
48 48. Mas Sayang
49 49. Badai (1)
50 50. Badai (2)
51 51. Istri Anda yang Menggoda Saya
52 52. Hari Esok Akan Lebih Baik
53 53. Maafkan Saya
54 54. Tidak Ada Bukti
55 55. Konferensi Pers
56 56. Pengakuan Kak Rama
57 57. Cucu yang Dibanggakan
58 58. Pengakuan Kak Anne
59 59. Diculik?
60 60. Kabur!
61 61. Tertangkap
62 62. Damai
63 63. Bersiap Untuk Berpisah
64 64. Ustadz Amar Pergi
65 65. Harapan
66 66. Selamat Ulang Tahun
67 Pengumuman-Pengumuman
68 67. Orang-orang baru
69 68. Kunci Sebuah Hubungan
70 69. Sayang Jangan Marah-Marah
71 70. Intropeksi
72 71. Aku Sudah Menikah
73 72. Rencana Naik Gunung
74 73. Naik Gunung
75 74. Puncak
76 75. Turun Gunung
77 76. Mas Suami Pulang
78 77. Tamu Tak Diundang
79 78. Aku Bapaknya!
80 79. Semoga Selamat Sampai Tujuan
81 80. Kedatangan Dasha
82 81. Menjemput Suami
83 82. Kita Cerai
84 83. Pulang
85 84. Jaga Jarak
86 85. Hamil?
87 86. Boleh Duduk Di Sini?
88 87. Keputusan Besar
89 88. Anything For You
90 89. Aku Gendut!
91 90. Tanda-tanda Melahirkan
92 91. Lahir!
93 92. Muhammad Khalid Ibnu Ammar
94 93. Keluarga Bahagia
95 94. Happy Ending
96 Novel baru
97 Permaisuri Pengganti
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Kena Hukuman
2
2. Partner Of Crime
3
3. Munafik!
4
4. Penyelamat
5
5. Pulang Ke Rumah
6
6. Menikah?
7
7. Ayo Menikah!
8
8. Sah!
9
9. Pindah ke Apartemen
10
10. Om Suami
11
11. Masuk Organisasi
12
12. Alergi
13
13. 'Suami Tidak Pernah Marah Pada Istri'
14
14. Dia Om Saya!
15
15. Kedatangan Keluarga Syahla
16
16. Istri Yang Sempurna
17
17. Naik Kereta Gantung
18
18. Gosip
19
19. Diantar Kak Rama
20
20. Kamus Bahasa Wanita
21
21. Toxic
22
22. Ngelabrak!
23
23. Sakit Tipes
24
24. Saya Kan Pasien!
25
25. Kak Anne Hamil
26
26. Adegan Romantis
27
27. Ready! Action!
28
28. Kalau Saya Suka Kamu, Gimana?
29
29. Malu Banget!
30
30. Bertemu Kak Anne
31
31. Saya Nggak Akan Cemburu
32
32. Om Suami Selingkuh?
33
33. Mama Mertua
34
34. Saya Cemburu!
35
35. Seratus Hari Pernikahan
36
36. Sakit?
37
37. Masakan Syahla
38
38. Saya Suaminya Syahla
39
39. Kak Rama Menyerah
40
40. Pulang Ke Rumah Mertua
41
41. Bulek
42
42. Masa Lalu Bulek
43
43. Pergi Ke Al-Raudhah
44
44. Apa Istimewanya Suamimu?
45
45. Penyelesaian Yang Sederhana
46
46. Rumah Ternyaman
47
47. Kembali ke Jakarta
48
48. Mas Sayang
49
49. Badai (1)
50
50. Badai (2)
51
51. Istri Anda yang Menggoda Saya
52
52. Hari Esok Akan Lebih Baik
53
53. Maafkan Saya
54
54. Tidak Ada Bukti
55
55. Konferensi Pers
56
56. Pengakuan Kak Rama
57
57. Cucu yang Dibanggakan
58
58. Pengakuan Kak Anne
59
59. Diculik?
60
60. Kabur!
61
61. Tertangkap
62
62. Damai
63
63. Bersiap Untuk Berpisah
64
64. Ustadz Amar Pergi
65
65. Harapan
66
66. Selamat Ulang Tahun
67
Pengumuman-Pengumuman
68
67. Orang-orang baru
69
68. Kunci Sebuah Hubungan
70
69. Sayang Jangan Marah-Marah
71
70. Intropeksi
72
71. Aku Sudah Menikah
73
72. Rencana Naik Gunung
74
73. Naik Gunung
75
74. Puncak
76
75. Turun Gunung
77
76. Mas Suami Pulang
78
77. Tamu Tak Diundang
79
78. Aku Bapaknya!
80
79. Semoga Selamat Sampai Tujuan
81
80. Kedatangan Dasha
82
81. Menjemput Suami
83
82. Kita Cerai
84
83. Pulang
85
84. Jaga Jarak
86
85. Hamil?
87
86. Boleh Duduk Di Sini?
88
87. Keputusan Besar
89
88. Anything For You
90
89. Aku Gendut!
91
90. Tanda-tanda Melahirkan
92
91. Lahir!
93
92. Muhammad Khalid Ibnu Ammar
94
93. Keluarga Bahagia
95
94. Happy Ending
96
Novel baru
97
Permaisuri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!