3. Munafik!

Tiga bulan berlalu dengan cepat. Murid-murid kelas dua belas sudah selesai mengerjakan ujian akhir dengan lancar. Sekarang, sambil mengumumkan kelulusan, Pesantren Al-Raudhah mengadakan acara perpisahan.

"Juara umum pertama diraih oleh Syahla Nafisa!"

Dengan didampingi Gus Sahil, kakak laki-lakinya, Syahla naik ke atas panggung untuk menerima hadiah. Semua murid bertepuk tangan riuh.

Setelah menerima hadiah, Syahla menjadi perwakilan yang membacakan pidato di atas panggung. Suaranya yang tegas serta isi pidatonya yang berbobot kembali mendapatkan tepuk tangan meriah.

Saat turun dari panggung, tampak beberapa santri putra mendekatinya, beramai-ramai memberikan buket bunga dan cokelat.

"Selamat La,"

"Ingat aku ya!"

"Di bunga ini ada nomorku, nanti calling-calling ya!"

Syahla dengan terpaksa menerima semua hadiah itu. Meski dia tidak suka, dia menerimanya untuk sekedar menghargai si pemberi.

"Ternyata Dek Syahla populer banget ya," goda Hafsa, kakak iparnya. "Banyak banget loh hadiahnya,"

Syahla tersenyum simpul. Gadis itu memang punya wajah yang cantik, serta tubuh yang tinggi semampai. Ditambah dengan kecerdasan otaknya, banyak santri putra yang diam-diam mengaguminya. Tapi Syahla tak pernah memikirkan hal itu, dia lebih senang membaca novel di pojok ruangan daripada menjalin hubungan dengan laki-laki. Menurutnya berpacaran sama saja dengan menambah masalah baru dalam hidupnya.

"Syahla!" Laksmi berlari menghampiri Syahla dan langsung memeluknya erat-erat. "Kita sebentar lagi akan berpisah.."

"Iya.. Kamu jaga kesehatan ya Mi.." Air mata Syahla merebak.

"Ehem!" Deheman seorang laki-laki membuat air mata mereka seketika menyusut. Syahla dan Laksmi sama-sama menoleh, terlihat Ustadz Amar berdiri di belakang mereka.

"Eh, Ustadz Amar ya?" Gus Sahil menyapa laki-laki itu, menjabat tangannya erat-erat. "Saya Sahil, kakaknya Syahla. Saya sudah sering dengar soal njenengan,"

"Suatu kehormatan dikenal oleh njenengan Gus," jawab Ustadz Amar sambil tersenyum lebar. "Kira-kira darimana njenengan mendengar soal saya?"

Gus Sahil melirik ke arah Syahla sebelum menjawab. "Syahla sering cerita kalau ada ustadz galak di—"

"Mas!" Syahla membungkam mulut sang kakak, mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Jangan jujur-jujur dong," Bisik Syahla. Kedua tangannya bekerja sama dengan baik. Karena tangan kanannya membungkam mulut sang kakak, dan tangan kiri mencubit pinggangnya. Gus Sahil hanya sanggup mengaduh menahan sakit.

"Ini," Ustadz Amar menyerahkan sebuah buku kwarto pada Syahla. "Saya sudah janji mau kembalikan buku kamu, jadi sekarang saya kembalikan."

"Ustadz telat," Meski sambil bersungut-sungut, Syahla tetap menerima buku itu. "Janjinya kan dua bulan sejak saya dihukum,"

"Tapi karena itu kamu bisa juara umum satu angkatan kan? Jadi seharusnya tidak ada masalah,"

Syahla berdecak sebal. Ustadz Amar selalu bisa menjawab perkataannya.

"Kok jadi lecek begini sih, Ustadz?" Syahla tampak membuka-buka halaman bukunya yang terlihat kusut. "Ini dipake buat bantal, ya?"

"Yah, begitulah," Ustadz Amar mengangkat bahu tak peduli. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Gus Sahil. "Njenengan bisa nginep di kamar saya Gus. Pasti capek sekali kalau langsung pulang hari ini,"

"Ah, kami menginap di rumah saudara Ustadz, mungkin besok pagi pulangnya. Sekalian mau membereskan barang-barang Syahla,"

Ustadz Amar melirik ke arah Syahla sebentar, kemudian tersenyum pada Gus Sahil. "Yasudah Gus, saya pamit undur diri. Mari Ning,"

"Mari Ustadz," Hafsa menganggukkan kepalanya. Sedangkan Syahla dan Laksmi tampak sibuk sendiri dengan hadiah-hadiah yang mereka terima.

"Eh, ada nomornya Zaky nih. Cepetan dicatat!" Laksmi buru-buru mengeluarkan handphonenya. Memang, karena orangtua mereka datang, mereka diperbolehkan memakai benda pintar itu khusus hari ini saja.

"Kamu saja yang catat deh. Aku malas," sahut Syahla yang malah fokus memakan salah satu cokelat hadiahnya.

"Nanti kalau Zaky suka sama aku jangan nyesel ya,"

"Ambil saja, ambil. Cuma Zaky saja direbutin,"

Laksmi mencibir. "Dasar nggak punya hati!"

Syahla tidak menjawab. Ia masih tetap cuek dan malah membuka bungkus cokelat keduanya.

...----------------...

"Dari mana Kang?" Sapa Ustadz Yasir yang melihat kedatangan Ustadz Amar.

Ustadz Amar hanya tersenyum. "Dari depan, lihat perpisahan,"

"Tumben," Ustadz Yasir mengerutkan kening. Selama ini, Ustadz Amar memang jarang sekali muncul di acara-acara seperti itu. Kalau ada keramaian, biasanya Ustadz Amar memilih untuk membaca buku di dalam kamar.

"Cuma lihat-lihat saja," jawab Ustadz Amar sambil lalu, kemudian ia menuju meja di pojok kamarnya dan mulai membuka laptop.

"Oh.." Ustadz Yasir tidak mau memperpanjang pertanyaannya lagi. Lagipula tidak terlalu penting juga. Ia beralih menuju rak kecil berisi buku dan kitab-kitab.

"Loh, buku tulisnya mana Kang?" Ustadz Yasir mencari-cari. "Kok sudah nggak ada?"

"Buku tulis apa?" Ustadz Amar menjawab dengan pandangan masih di depan laptop.

"Buku tulis yang ada ceritanya soal ustadz yang galak itu,"

Kali ini Ustadz Amar menoleh dan memandang Ustadz Yasir lekat-lekat. "Sampeyan baca buku itu?"

"Iya lah, masih seru-serunya. Meskipun ceritanya tentang cinta-cintaan remaja, tapi cukup menghibur kepala saya kalau sedang ruwet."

Ustadz Amar menghela napas. "Bukunya sudah dikembalikan,"

"Loh?" Raut wajah Ustadz Yasir terlihat kecewa. "Memangnya punya siapa?"

"Punya salah satu santri,"

"Memangnya itu bukan sampeyan yang nulis?"

Ustadz Amar memandang Ustadz Yasir dengan tatapan seolah berkata: 'serius kamu berpikir begitu?'. Ustadz Yasir yang mengerti arti tatapan Ustadz Amar menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya siapa tahu kan sampeyan punya bakat terpendam,"

Ustadz Amar menggeleng-gelengkan kepalanya. "Daripada baca buku begituan, lebih baik baca ini,"

Ustadz Amar bangkit dan menyerahkan sebuah buku di tangan Ustadz Yasir. Ustadz Yasir mengerutkan kening, membaca judul buku tersebut: Ilmu Nahwu.

"Serius nih Kang?" Ustadz Yasir mengangkat buku itu. "Bukannya terhibur malah makin pusing!"

"Tapi kan lebih ada manfaatnya, lebih ada ilmunya."

Ustadz Yasir menghembuskan nafas, mencoba bersabar. Padahal dia sudah sering melihat Ustadz Amar membaca buku tulis itu setiap hari, sampai-sampai ia kira buku itu adalah surat dari pacarnya. Tapi sekarang dia bilang buku itu tidak ada manfaatnya?

"Munafik," celetuk Ustadz Yasir dengan nada agak keras, membuat Ustadz Amar menolehkan kepala dengan dahi berkerut.

Melihat tatapan tajam teman sekamarnya, Ustadz Yasir buru-buru berlari keluar kamar sebelum terjadi perang dunia ketiga.

Ustadz Amar menggeleng-gelengkan kepala melihat kepergian Ustadz Yasir. Diam-diam, ia melihat ke luar dan memastikan teman sekamarnya itu benar-benar sudah pergi. Setelah dirasa aman, Ustadz Amar menutup pintu dan membuka salah satu folder dalam laptopnya.

UG, begitu nama yang dicantumkan Ustadz Amar pada folder tersebut. Saat dibuka, tampak puluhan foto yang tersimpan di sana, foto yang ia ambil dari buku milik Syahla sebelum ia kembalikan. Sambil tersenyum miring, laki-laki itu mulai membaca kembali tulisan Syahla dari halaman pertama.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

tuh kan Syahla sudah ada penggemar sejak SMP... diam diam ustadz Amar suka sama Syahla

2025-02-24

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

ustadz amar ternyata mempunyai rasa sama santrinya sendri mencintai dlm diam

2025-03-03

0

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

si ustadz galak jadi pengagum rahasia nih

2024-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kena Hukuman
2 2. Partner Of Crime
3 3. Munafik!
4 4. Penyelamat
5 5. Pulang Ke Rumah
6 6. Menikah?
7 7. Ayo Menikah!
8 8. Sah!
9 9. Pindah ke Apartemen
10 10. Om Suami
11 11. Masuk Organisasi
12 12. Alergi
13 13. 'Suami Tidak Pernah Marah Pada Istri'
14 14. Dia Om Saya!
15 15. Kedatangan Keluarga Syahla
16 16. Istri Yang Sempurna
17 17. Naik Kereta Gantung
18 18. Gosip
19 19. Diantar Kak Rama
20 20. Kamus Bahasa Wanita
21 21. Toxic
22 22. Ngelabrak!
23 23. Sakit Tipes
24 24. Saya Kan Pasien!
25 25. Kak Anne Hamil
26 26. Adegan Romantis
27 27. Ready! Action!
28 28. Kalau Saya Suka Kamu, Gimana?
29 29. Malu Banget!
30 30. Bertemu Kak Anne
31 31. Saya Nggak Akan Cemburu
32 32. Om Suami Selingkuh?
33 33. Mama Mertua
34 34. Saya Cemburu!
35 35. Seratus Hari Pernikahan
36 36. Sakit?
37 37. Masakan Syahla
38 38. Saya Suaminya Syahla
39 39. Kak Rama Menyerah
40 40. Pulang Ke Rumah Mertua
41 41. Bulek
42 42. Masa Lalu Bulek
43 43. Pergi Ke Al-Raudhah
44 44. Apa Istimewanya Suamimu?
45 45. Penyelesaian Yang Sederhana
46 46. Rumah Ternyaman
47 47. Kembali ke Jakarta
48 48. Mas Sayang
49 49. Badai (1)
50 50. Badai (2)
51 51. Istri Anda yang Menggoda Saya
52 52. Hari Esok Akan Lebih Baik
53 53. Maafkan Saya
54 54. Tidak Ada Bukti
55 55. Konferensi Pers
56 56. Pengakuan Kak Rama
57 57. Cucu yang Dibanggakan
58 58. Pengakuan Kak Anne
59 59. Diculik?
60 60. Kabur!
61 61. Tertangkap
62 62. Damai
63 63. Bersiap Untuk Berpisah
64 64. Ustadz Amar Pergi
65 65. Harapan
66 66. Selamat Ulang Tahun
67 Pengumuman-Pengumuman
68 67. Orang-orang baru
69 68. Kunci Sebuah Hubungan
70 69. Sayang Jangan Marah-Marah
71 70. Intropeksi
72 71. Aku Sudah Menikah
73 72. Rencana Naik Gunung
74 73. Naik Gunung
75 74. Puncak
76 75. Turun Gunung
77 76. Mas Suami Pulang
78 77. Tamu Tak Diundang
79 78. Aku Bapaknya!
80 79. Semoga Selamat Sampai Tujuan
81 80. Kedatangan Dasha
82 81. Menjemput Suami
83 82. Kita Cerai
84 83. Pulang
85 84. Jaga Jarak
86 85. Hamil?
87 86. Boleh Duduk Di Sini?
88 87. Keputusan Besar
89 88. Anything For You
90 89. Aku Gendut!
91 90. Tanda-tanda Melahirkan
92 91. Lahir!
93 92. Muhammad Khalid Ibnu Ammar
94 93. Keluarga Bahagia
95 94. Happy Ending
96 Novel baru
97 Permaisuri Pengganti
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Kena Hukuman
2
2. Partner Of Crime
3
3. Munafik!
4
4. Penyelamat
5
5. Pulang Ke Rumah
6
6. Menikah?
7
7. Ayo Menikah!
8
8. Sah!
9
9. Pindah ke Apartemen
10
10. Om Suami
11
11. Masuk Organisasi
12
12. Alergi
13
13. 'Suami Tidak Pernah Marah Pada Istri'
14
14. Dia Om Saya!
15
15. Kedatangan Keluarga Syahla
16
16. Istri Yang Sempurna
17
17. Naik Kereta Gantung
18
18. Gosip
19
19. Diantar Kak Rama
20
20. Kamus Bahasa Wanita
21
21. Toxic
22
22. Ngelabrak!
23
23. Sakit Tipes
24
24. Saya Kan Pasien!
25
25. Kak Anne Hamil
26
26. Adegan Romantis
27
27. Ready! Action!
28
28. Kalau Saya Suka Kamu, Gimana?
29
29. Malu Banget!
30
30. Bertemu Kak Anne
31
31. Saya Nggak Akan Cemburu
32
32. Om Suami Selingkuh?
33
33. Mama Mertua
34
34. Saya Cemburu!
35
35. Seratus Hari Pernikahan
36
36. Sakit?
37
37. Masakan Syahla
38
38. Saya Suaminya Syahla
39
39. Kak Rama Menyerah
40
40. Pulang Ke Rumah Mertua
41
41. Bulek
42
42. Masa Lalu Bulek
43
43. Pergi Ke Al-Raudhah
44
44. Apa Istimewanya Suamimu?
45
45. Penyelesaian Yang Sederhana
46
46. Rumah Ternyaman
47
47. Kembali ke Jakarta
48
48. Mas Sayang
49
49. Badai (1)
50
50. Badai (2)
51
51. Istri Anda yang Menggoda Saya
52
52. Hari Esok Akan Lebih Baik
53
53. Maafkan Saya
54
54. Tidak Ada Bukti
55
55. Konferensi Pers
56
56. Pengakuan Kak Rama
57
57. Cucu yang Dibanggakan
58
58. Pengakuan Kak Anne
59
59. Diculik?
60
60. Kabur!
61
61. Tertangkap
62
62. Damai
63
63. Bersiap Untuk Berpisah
64
64. Ustadz Amar Pergi
65
65. Harapan
66
66. Selamat Ulang Tahun
67
Pengumuman-Pengumuman
68
67. Orang-orang baru
69
68. Kunci Sebuah Hubungan
70
69. Sayang Jangan Marah-Marah
71
70. Intropeksi
72
71. Aku Sudah Menikah
73
72. Rencana Naik Gunung
74
73. Naik Gunung
75
74. Puncak
76
75. Turun Gunung
77
76. Mas Suami Pulang
78
77. Tamu Tak Diundang
79
78. Aku Bapaknya!
80
79. Semoga Selamat Sampai Tujuan
81
80. Kedatangan Dasha
82
81. Menjemput Suami
83
82. Kita Cerai
84
83. Pulang
85
84. Jaga Jarak
86
85. Hamil?
87
86. Boleh Duduk Di Sini?
88
87. Keputusan Besar
89
88. Anything For You
90
89. Aku Gendut!
91
90. Tanda-tanda Melahirkan
92
91. Lahir!
93
92. Muhammad Khalid Ibnu Ammar
94
93. Keluarga Bahagia
95
94. Happy Ending
96
Novel baru
97
Permaisuri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!