Bahaya Mengincar Bumi

Kunjungan Sabtu biasa dilaksanakan Amanda. Sekarang tidak. Sekarang digantikan Adeline. Adeline Heil diperintahkan periksa jaringan-jaringan udara. Satelit belum diperbarui tiga tahun lamanya. Dengan kesudian Lydia maka mereka pesan alat-alat terbaru prodak Anno 89. Sepeninggal dari kapal layar. Keduanya mendapat lapuran juru tinjau bahwasannya, sesuatu tak beres sedang menyasar beberapa stasiun radio belakangan. Setelah diperjelas saksi-saksi. Nyatalah bahwa: kemungkinan suatu orbit batu angkasa bisa saja mendekati bumi. Tetapi penjelasan itu belum menemui titik jauhnya. Lydia hubungi Amanda. Perempuan itu menyetujui untuk melakukan penelitian lebih luas dan merata: benarkah sebongkah batu akan menyasar atmosfir?

Menggunakan circum liktograf—peta kedaerahan titik-titik sirkuit bintang. Mereka mengadakan pelancaran satelit serupa uji coba. Masuknya tilik-sandi ke angkasa. Statistik mencatat-catat bahwa: dalam daya tempuh satu juta kilometer kemungkinan—belum mampu dibenarkan, sebuah pecahan batu akan hanya melintas kecil.

Sasaran-sasaran daripadanya tidak lain satelit yang memapar jaringan-jaringan tilpun sampai radio bahkan stasiun nasional. TV!

Mengetahui itu Amanda berusaha mencegah hantaman. Memang manusia tidak akan punah. Hanya akibat daripadanya tidak lain: jaringan-jaringan besar dibumi binasa karenanya. Maka pengguna perabotan radio sampai stasiun siaran akan mustahil berjalan.

“Kalau dibenahi paling cepat sepuluh tahun. Atau paling maksimal lima belas tahun. Itu prakiraku.” Lydia menyodorkan urutan-urutan pembukuan hasil lapangan.

Sedangkan dilain itu—pergerakan besar-besaran hampir dilakukan satanian. Tetapi mereka patah duluan dijalan. Komisi pengawas berhasil putuskan hubungan mereka dengan pembesar-pembesar setempat. Mereka hanya menggelitik kaki yang jauh lebih besar dari raksasa. Itu ungkapan Arnita. Tidak bukan dirinya melaksanakan juga pembersihan secara diam-diam. Yaitu: memutus sumbangan satanian ke deretan orang-orang penting belaka. Dengan begitu kelangsungan kaum jalanan sementara tak punya gema berarti. Mereka hanya pemeriah tak punya daya besar, mengajak masa tetapi mengurbankan pemukanya sendiri. Sama saja revolusi yang habis termakan pelurunya sendiri. Cecil kurang menyukai cara-cara perempuan itu. Meski Arnita sudah dianggap kakak kandung selain Heidy atau Puspita. Ia tetap meradang, maka sendirinya ia melonggarkan ruangan untuk satanian, meski artian demikian dikatakan. Membuka audiensi diam-diam antara perwakilan majelis dan dewan rendahan. Cecil nampak tidak berkeberatan berikan kesempatan kaum jalanan untuk majukan industri induk. Hiburan dan pengaruh daripadanya.

Amanda sibuk dalam sebulan itu. Ia diberikan tugas mencatat hasil keuangan juga mendatangi sendiri negeri-negeri seberang. Sebuahnya Teluk. Dengan hanya identifikasi sebagai juru bicara, Amanda memberikan saran-saran dalam pemecahan golongan intern dan extern. Sebaik-baiknya sebuah negara, jangan patahkan bangsa lain, mereka tetap punya kesempatan untuk merasa aman dan terlindung di negerinya, memang sesekali kekerasan bisa dapatkan jalan cepat. Tetapi dampaknya bukan main-main; sepertiga penduduk bisa menderita karenanya. Pikirkan dengan hanya pesawat tempur saja satu manusia berkurban hanya demi. Kekuasaan? Maksudku; secepatnya Teluk harus didamaikan.

Selesai itu Amanda diajak bertukar pandangan dengan obrolan ringan-ringan saja. Komite pusat menghimbau padanya: memang krisis Afrika beberapa tahun lamanya bukan karena disengaja, tetapi suatu pihak sengaja melancarkan perang, mungkin setelah Vietnam ada pula peseteruan-peseteruan akan terus timbul menyasar negeri-negeri makmur untuk meratakan pembersihan masal itu. Pendapat seseorang. Amanda menyetujui pendapat demikian, bahwa benar prasarana pemerintah memang meningkat dalam jaman maju ini, saking cepatnya konfrontasi sering menyengat pembesar-pembesar untuk tarik peluru keluar sarang.

Kasus Stella benar-benar diselesaikan. Meski orang-orang tidak pernah tahu sesuatu yang jauh lebih penting terjadi: melalui Norah seseorang bersaksi. Sebelum Stella ditembus peluru, ia sendirinya mengobrol hampir dua puluh menit, penyanyi itu tidak sengaja dijadikan sasaran untuk diumpan pada peristiwa-peristiwa kelaparan belakang. Bahwa turunnya bantuan dari tangannya, ia dikehendaki juga jadi pelaku politik samar-samar penguasa setempat, mudahnya Stella diorasikan dalam pergerakan politik dibalik protes musik-musik semenjak AID diadakan Bob Geldof. Sementara Bob sendirinya tidak mengetahui. Satanian hanya mengelabui dari pihak politik. Stella sepenuhnya tewas akibat persekongkolan partai-partai liberal. Tetapi ia meloloskan diri malam itu dengan percakapan terakhirnya:

“Kalau aku dikurban atas kekuasaan. Itu bukan kemauanku. Aku pernah tidak samasekali dibayar. Bahkan pernah orang tidak percaya padaku. Tetapi semua Tuan lihat dariku sekarang. Usahaku, seluruhnya terbuktikan dengan kemenangan, meski kalian mengancam, setidaknya aku tidak tumpas sia-sia. Lagi pula aku hanya penghibur. Tugasku menyenangkan semua orang. Bukan meletakan kekuasaan pada mereka yang lemah dan tidak mampu membela. Hanya manusia busuk tidak punya empati pada sesamanya. Ia sebusuk-busuknya sikap yang tidak mengenal asas. Untuk apa asas? Kalau toh orang-orang dididik itu hanya untuk gelar dan kemudian mati hasil didikannya? Kemanakan hasilnya? Hooond.” Stella menggeram diam-diam memandang ketiga orang berdiri di tengah lorong. Mereka hanya tertawa mendengar itu.

Maka demikian Amanda sangat menyayangkan, ia perempuan hebat dan luarbiasa, keberanian miliknya tidak pernah dimiliki seniman mana pun. Kecuali John atau Marley. Mereka duluan pulang. Sayang sekali Stella kau harus membayar suksesmu dengan kekuasaan dan tentu uang. Aku selamanya menyanyangimu. Selamat jalan Stella. Katanya menepuk Norah. Dan perempuan komisaris itu menyimpan arsip kematian Stella yang sebenar-benarnya.