Keturunan Terakhir Manusia Harimau Sumatera

Keturunan Terakhir Manusia Harimau Sumatera

eps1

23:20  waktu yang ditunjukkan di jarum jam kota Jakarta pusat.

Teng  teng  teng

Beberapa motor merk kawasaki  melaju di jalan lintas Jakarta Selatan menuju Jakarta pusat dengan kecepatan yang sangat maksimum.

Dan berpisah di persimpangan jalan setapak 4 cabang.

Seorang pemuda diam-diam menyelinap masuk ke dalam rumah dengan tanpa suara.

Tanpa disadari ada seseorang yang menunggunya di belakang pintu rumah tersebut.

"Ekhem...."

Riak nya..

Pemuda itu pun perlahan menoleh ke arah belakang pintu.

"Eh.... Hehe mama.."

"Heemm.."

"Mama ngapain belom tidur ma.."

"Mm lagi nunggu nyamuk.."

Jawab ibunya dengan memasang wajah seakan sedang mencari seekor nyamuk.

"Ya nungguin elu lah.... Dari mane aje lu lang, jam segini baru pulang.Hah..."

Ketus ibunya dengan memasang wajah sok galak.

"Anu.. itu ma,,, Gilang baru abis ngerjain tugas sama temen-temen Gilang, terus sekalian mampir dulu lihat orang tawuran tadi..."

Jawab Gilang dengan wajah seperti cengengesan.

"Hem bagus,,,, ngerjain tugas tiap malam.. tiap pulang telat terus..

Ngelihat orang tawuran pula, lama-lama ntar pala lu ikutan kena gaplok sama balok gede mau lu.hah..!"

"Astagfirullah mah nggak boleh ngomong kayak gitu... Perkataan orang tua untuk anak itu doa."

Kode Gilang terhadap ibunya.

"Dih amit-amit dah.. elu juga tau udah malem pulang telat mulu.

Kalau kayak gini terus lama-lama beneran mama pindahin lu jauh-jauh dari sini, biar ngerasain susahnya jadi manusia."

"Etdah ma... Emang selama ini Gilang bukan manusia ape..!?"

Tanya Gilang ngeledek.

"Udah pokoknya lu siap-siap aje ye, Mama udah siapin semua berkas-berkas lu. Kagak mau tahu lu mau ape kagak, pokoknya besok lusa lu berangkat ke Sumatera. Lu sekolah di sono."

"Astaghfirullah ma,, mah yang bener mah... Kok gilang nggak dikasih tahu sebelumnya, mah.. mah tunggu dulu mah... Mah.."

Pemuda yang bernama Gilang karoles itu pun ditinggalkan begitu saja oleh ibunya setelah diberitahu bahwa dia akan dipindahkan ke pulau Sumatera untuk melanjutkan sekolahnya hingga lulus.

Dua hari kemudian, gilang telah sampai di depan sebuah kamar kosan Yang cukup sederhana.

"Duuh masa iya gue tinggal di sini sih, kecil banget sih tempat nya...haah... Tapi syukur deh bersih trus lumayan lengkap isinye."

Gumum gilang sembari melihat sekeliling.

Gilang pun memutuskan masuk dan menyusun semua barang-barangnya.

Kemudian gilang berkeliling untuk menyapa tetangga-tetangga barunya.

Sesuai dengan pesan dari ibunya bahwa semua orang yang berada di Sumatera itu baik dan ramah asal tidak mengganggunya saja. Karena prinsip orang Sumatera itu senggol bacok.

Gilang menghabiskan hari pertamanya dengan para tetangga-tetangga baru.

Keesokan harinya, hari baru untuk sekolah dimulai. Dengan membawa motor Kawasaki dan kacamata hitamnya membuat semua mata tertuju padanya, karena dia memang orang pertama di daerah Sumatera yang memiliki motor bermerek Kawasaki.

"Semuanya perhatikan sebentar.. Kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Jakarta. Nah nak, silahkan perkenalkan diri kamu dulu"

"Halo, nama gue Gilang karoles, kalian boleh panggil gue Gilang."

Perkenalan singkat yang ia tuturkan, membuat para wanita terkagum dan terkesimak, seakan munculkan aura dingin seperti kutub salju, namun juga terlihat cool.

"Oke murid-murid ada yang mau ditanyain ke.... Gilang.?"

Tawar guru kepada semua murid-murid di kelas barunya gilang.

Dan tak berselang lama semua wanita bersorak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting hingga membuat pusing.

Bla bla bla bla bla..

"Aduuh.... Semuanya cukup berhenti, kalian seperti nggak pernah lihat cowok ganteng aja. Jaga harga diri kalian."

Ujar guru tersebut terhadap para murid-murid.

"Ehem,,, Gilang, tidak usah terlalu dengarkan omong kosong mereka, mereka memang suka seperti itu ketika ada murid baru pindahan masuk."

Gilang mengangguk dan guru itu pun menyuruh gilang duduk di kursi yang bersebelahan dengan seorang murid perempuan yang bernama Tasya Dwi Ratih.

Tasya adalah seorang murid yang sangat cantik anggun namun memiliki aura mengerikan. Walau begitu, iya tetaplah seorang wanita tercantik di SMA-01 desa kumayan.

Tidak berselang lama dari setelah Gilang duduk di kursinya, ia mengajak teman di depan kursi dan di belakang kursi untuk berkenalan, kemudian selanjutnya ia mengajak Tasya untuk perkenalan.

"Hey kenalin, gue Gilang.. nama lo siapa?"

Ujar si Gilang dengan mengulurkan tangannya untuk menyambut jabatan tangan Tasya.

"Saya Tasya... Senang bisa berkenalan dengan anda."

Ucap sang Tasya dengan wajah agak sedikit tersenyum.

"Oo... Tasya,, ya udah nggak usah kayak formal banget deh biasa aja kita internasional ngobrolnya, biar nggak terlalu kaku."

Rayu sang Gilang kepada Tasya.

"Iya.... Aku pikir kamu pendiem"

"Ah nggak terlalu juga, cuma agak sedikit malu kalau tiba-tiba SKSD sama kalian kan.!"

Percakapan Mereka pun berlanjut hingga guru tiba dan pelajaran pertama mereka dimulai.

"Oh ya, bentar lagi istirahat... Lo temenin gue ke kantin ya gue gak tau soalnya di mana kantinnya.. Kalau bisa sekalian berkeliling, biar gue lebih tahu seluk-bluk sekolah kan."

Ajak Gilang terhadap Tasya. Istirahat pun tiba dan mereka pergi untuk berbelanja di kantin sekolah.

Setelah mereka sampai di kantin sekolah, mereka langsung memesan makanan yang biasa mereka pesan dan menyantapnya sambil berbincang-bincang sepasal putaran sekolah dan mitosnya.

"Tasya, gue pernah dengar cerita tentang Sumatera sama desa kumayan.. tentang adanya manusia harimau.. itu legendanya gimana ceritanya sih.?"

Pancing gila dengan mengarah pada pertanyaan-pertanyaan mengenai legenda yang entah mitos atau fakta itu.

Karena sebelum Gilang pergi ke desa kumayan, ibunya berpesan..

Carilah Datuk paling tua di desa itu, dan minta beliau menceritakan mengenai kisah sang harimau sumatera.

Awalnya Gilang ragu untuk bertanya kepada Tasya mengenai legenda itu. namun jika tidak bertanya, bagaimana Gilang akan tahu siapa orang tertua yang berada di desa kumayan tersebut.

" Yah legenda itu memang booming di seluruh Indonesia. Kisah itu nggak bisa ditutupi lagi Tapi sebagian dari masyarakat luar ada yang menganggap itu mitos, ada yang menganggap itu legenda dan sebagian lagi ada yang mengaku bahwa itu fakta."

Jelas jelas Tasya namun kesimpulannya Gilang masih belum bisa menemukannya.

"Terus intinya gimana.?"

"Intinya sampai sekarang kisah itu masih misterius, apalagi nggak ada yang tahu kak aslinya."

"Kalau lo sendiri gimana? Lo percaya nggak kalau kayak gituan"

"Aku pribadi percaya. karena percaya nggak percaya kamu, faktanya aku bisa menyembuhkan luka dalam orang."

"Hah... Ah yang bener Lo"

Dengan pernyataan tersebut Tasya menganggukkan kepala sambil tersenyum melihat hilang yang seakan tak percaya dengan mengerutkan alis di jidatnya.

Gilang rasa perkataan Tasya semakin lemes semakin melantur. Tapi apa yang diucapkan oleh Tasya hampir berkaitan dengan apa yang diceritakan oleh ibu Gilang juga.

Entah itu tentang kekuatan batin, ilmu hitam, dan juga manusia harimau itu sendiri.

Ketika Gilang ingin bertanya kembali mengenai orang tertua di desa kumayan, tiba-tiba bel sekolah berbunyi menandakan mereka harus masuk kelas lagi.

Kesempatan bertanya itu pun diurungkan. Mereka lalu masuk ke kelas dan menghabiskan pelajaran di kelas tersebut.

Terpopuler

Comments

Zay Zay

Zay Zay

plis dech,kl g' ad niatan up lg mendingan g' usah buat cerita dech.percuma dong kl lg asik" nya baca trs hrs nunggu lamaaaaaaaaaaaa bnget up nya,ngegantung org aj.😡😡😡😡😡😡

2024-03-20

0

Riszkuma

Riszkuma

ini pasti si penulis penonton 7 Manusian Harimau ya😂

2023-10-18

0

dewi

dewi

cerita ini bagus, kayaknya ada masa depan hahaha

2023-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!