BAB 5

Keesokan harinya Luna bangun dengan kepala yang sangat berat, menangis semalaman membuat gadis itu merasa lelah dan pusing. Butuh sekitar beberapa detik untuk mengumpulkan seluruh ingatan di otaknya. Hingga dia menghela nafas panjang saat mengingat apa yang semalam telah terjadi.

“Luna, maaf tadi malam aku….” Tiba-tiba Rendra sudah ada di dekatnya, entah sejak kapan laki-laki itu ada di sini. Membuat Luna terkejut.

Luna yang masih sangat kecewa terhadap Rendra, hanya melihat laki-laki itu sejenak kemudian beranjak pergi.

“Luna, apa kamu marah? Aku sama sekali tidak ingat apa yang terjadi semalam. Bagaimana aku pulang dan….”

“Dan bagaimana kamu menghabiskan waktu dengan perempuan **** itu, bahkan kalian sering….” Luna memotong pembicaraan Rendra, bahkan dirinya juga tidak mampu melanjutkan kalimatnya.

“Apa maksud kamu Luna?” Rendra tidak mengerti dengan apa yang Luna katakan.

“Maaf Tuan Rendra, saya tidak bermaksud mencampuri urusan Anda. Tapi Anda telah menghancurkan kepercayaan almarhum ayah saya. Selama ini ayah telah salah menilai Anda.”

“Luna, aku tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan.”

“Tidak perlu mengerti Tuan, lagi pula ini juga bukan urusan saya,” ucap Luna ketus, “ah satu lagi, ajari sekretaris Anda  tata krama,” imbuhnya kemudian berlalu.

Sementara Rendra hanya bisa terdiam melihat kelakuan Luna. Dirinya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang telah Luna katakan.

*****

“Eh kenapa muka ditekuk-tekuk kayak gitu?” tanya Rani saat melihat Luna sedang murung.

“Enggak apa-apa,” jawab Luna lirih.

“Ih lagi berantem ya sama penulis ganteng,” kata Rani menerka-nerka apa yang tengah dialami sahabatnya.

“Ah males enggak usah bahas orang itu,” serangai Luna.

Rani hanya bisa menghela nafas panjang berusaha memahami sahabatnya. Dirinya tahu benar apa yang Luna butuhkan saat ini, suasana tenang tanpa pertanyaan.

“Gila, cewek itu ganti mobil lagi,” ucap Rani sambil melihat ke arah seorang perempuan yang baru keluar dari mobil mewah.

Luna tidak tertarik untuk menanggapi sahabatnya, namun saat beberapa orang juga memperhatikan hal yang sama, Luna pun tertarik juga untuk menoleh ke arah orang itu. Tampak seorang perempuan cantik, ****. Luna sedikit mendongakkan kepala, pasalnya dia merasa tidak pernah melihat wajah itu.

“Itu siapa?” tanya Luna kepada Rani.

“Namanya Sherly, dia mahasiswa lama di kampus ini, enggak lulus-lulus,” jawab Rani.

“Dia sekretarisnya Rendra,” terang Luna.

“Sekretaris dari mana. Kuliah aja belum lulus, mana ada perusahaan yang mau terima.”

“Tapi dia….”

“Sherly itu cewek enggak jelas, hobinya clubing. Denger-denger, dia jadi simpanannya om-om gitu.”

“Apaan sih Ran, dasar emak-emak suka ghibah.”

“Eh beneran….”

Hari iniLuna sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Materi-materi kuliah yang dia ikuti

seperti pergi begitu saja dari otaknya. Kejadian semalam sangat mempengaruhi

hatinya. Begitu juga perempuan yang bernama Sherly. Perempuan yang membuat

banyak pertanyaan di otaknya, sebenarnya siapa Sherly? Apa perempuan itu

memiliki hubungan spesial dengan Rendra? Atau apakah Sherly adalah simpanannya Rendra?

Luna menarik setang gas motornya dengan sedikit malas. Gadis itu tidak ingin pulang, tapi kemana lagi? Luna tidak terbiasa pergi sendiri. Sementara sahabatnya, Rani, tidak bisa menemaninya hari ini.

Sampai di rumah Luna segera menuju ke dapur, perutnya sangat lapar. Dia lupa jika hari ini belum ada sesuap makanan pun yang dia makan. Rasa marah terhadap Rendra mampu mengalahkan rasa lapar di perutnya.

“Wah, enak sekali,” ucap Luna saat melihat meja makan yang penuh dengan makanan kesukaannya.

“Bi Inah, kok masaknya banyak banget. Mau ada acara?” seru Luna kepada asisten rumah tangga di rumahnya.

“Eh Non Luna sudah pulang, ini semua khusus buat Non Luna. Makanan spesial kesukaan Non Luna,” jawab Bi Inah dengan senyum keibuan yang dia miliki. Ya, meskipun asisten rumah tangga, Bi Inah sangat peduli terhadap Luna. Itulah yang membuat Luna merasa dekat dengannya.

“Yang bener Bi,” kata Luna berbinar. Gadis itu tidak sabar ingin segera melahap makanan lezat di hadapannya.

Dengan gerakan cepat, seperti kucing kelaparan, Luna segera mengisi penuh piring yang dia bawa dengan makanan. Dengan lahap gadis itu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

“Makan pelan-pelan Luna!” sebuah suara membuat Luna terkejut hingga tersedak.

“Ini minumlah!” Rendra memberikan segelas air yang baru saja dia tuang kepada Luna.

Luna menatap Rendra. “Kenapa jam segini dia di rumah? Bukankah tadi pagi dia berangkat ke kantor?” ucap Luna dalam hati.

“Non Luna, ini semua Tuan Rendra yang masak spesial buat Non Luna,” ucap Bi Inah yang membuat nafsu makan gadis itu seketika hilang.

“Luna maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi tadi malam,” ucap Rendra lirih sambil menatap Luna tajam.

Luna yang merasa nafsu makannya telah hilang, berniat pergi meninggalkan Rendra. Moodnya juga buruk saat melihat wajah Rendra. Gadis itu segera mengangkat tubuhnya dan hendak pergi, namun Rendra menarik tangannya.

Luna yang tidak siap dengan hal itu, tubuhnya ikut tertarik. Hingga dirinya jatuh di pelukan Rendra. Untuk beberapa saat Luna merasa terbang dengan aroma maskulin parfum yang Rendra pakai. Parfum yang mampu membuat dirinya sangat nyaman.

Tapi tidak, Luna segera mengendalikan dirinya. Dengan kasar gadis itu keluar dari pelukan Rendra. Entah sudah berapa gadis yang telah dipeluk olehnya.

“Luna dengarkan aku sebentar,” pinta Rendra.

“Aku tidak mau, pergi saja dengan sekretaris **** mu itu. Kalian sudah terbiasa bersama kan, bahkan sering menghabiskan malam bersama,” kata Luna dengan marah sambil berlari menuju kamar.

Rendra sangat terkejut dengan apa yang Luna katakan. Laki-laki memutar bola matanya, kemudian menghembuskan nafas dalam. “Ini pasti jebakan kalian,” ucap Rendra lirih sambil mengepalkan tangan kanannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!