bab 5

Hana menangis sesenggukan di dalam kamarnya, ingin sekali ia melarikan diri dari kenyataan hidupnya ini.Kakaknya Haris yang menjadi pelipur lara keluh kesahnya,kini sudah kembali ke tempat Dinasnya.

"aku juga tidak ingin menjadi beban mereka..aku juga ingin sukses seperti kak Haris...aku sudah berusaha mati-matian menyelesaikan kuliah ku tepat waktu..tapi mengapa mereka masih menganggap aku menjadi beban bagi mereka..apa karena aku anak perempuan dan tidak sesukses kak Haris..." isak tangis Hana disela-sela tangisannya

Hana kemudian menelepon Mega, sahabat karibnya itu.Hanya Mega yang bisa menenangkan hatinya.

Tut

Tut

Tut

Tut

"Meg...."

("kenapa...lagi apa??tumben telpon??")

"aku ingin berbicara kepada mu."

("katakan...")

"Karina... teman mu itu..."

("ada apa dengan Karin...??kau bertemu dengannya...?")

"bukan.. maksud ku ...cowo Karina... yang kemarin tempo hari menjemputnya di icafe"

("ada apa lagi??kamu masih mengira dia seorang supir taxi online?")

"lupakan soal taxi online...aku mau tanya, hubungan Karin dan juga cowoknya..apa mereka sudah lama menjalin hubungan??"

("hmmm...setahuku Karin berpacaran dengan cowok nya itu saat Karin di semester 5...iya semester 5, jadi kurang lebih setahun setengah lah.. emang ada apa??")

"ouh... yasudah..."

("ha...??cuman itu?")

"ya..."

("tumben banget sih kepo sama urusan orang?")

"nggak apa-apa.. lagi iseng ajahhh... karena mereka tampak begitu serasi..."

("oih...jelas .. mereka serasi banget...Karin mahasiswi yang cantik dan berprestasi..dan sekarang kabarnya ia sudah memiliki pekerjaan yang ia dapatkan dari pabrik pamannya...hebat kan... padahal belum juga wisuda ")

"aahh..iiyyaaaa.." jawab Hana canggung

Setelah banyak mengobrol akhirnya Sambungan mereka tertutup dan kini Hana hanya bisa terdiam.Ia memikirkan mengapa Gama mau menerima perjodohan ini jika dirinya sudah memiliki kekasih.

****************

paginya Hana yang bangun dari tidurnya lalu berjalan menuju ke lantai bawah.Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah dan tidak mendapati siapapun.orang tuanya sudah berangkat bekerja.Hidup seperti ini membuat Hana semakin bosan.Hana kemudian dikejutkan ponselnya yang bergetar,Hana melihat di layar ponselnya jika ada nomor tidak ia kenal,Hana berusaha mengabaikan.Tapi telpon itu bergetar terus.Hana kemudian mengangkatnya,

"iya hallo.."

("halo..Nak Hana??")

"iiyyyaaa...ini siapa??"

(" ini..bu Puput ..")

Degg

Perasaan Hana tidak karuan,ada apa ini bukankah bu Puput adalah teman baik kedua orang tuanya,dan yang tak lain adalah ibunya Gama.Dari mana beliau tahu nomornya,ah ini pasti ulah ibu dan ayahnya,batin Hana

"iya bu.."

("apa kamu ada waktu..nanti malam..ibu dan ayah akan kesitu..")

Hana semakin tersudut,ia bingung harus berkata apa.

"saya tidak ada keperluan bu...."

("bagus... baiklah.. tolong bilang kepada ibu dan ayahmu..jika nanti aku dan suamiku akan kerumah.. untuk sekedar silaturahmi,Nak...")

"baik..bu"

Setelah berbasa-basi Sambungan telepon pun akhirnya tertutup ,Hana kemudian menyesali ucapannya seharusnya ia menolak bertemu dengan beralasan ada kepentingan.Hana menutup matanya dengan kesal

****************

Saat malam hari pun tiba,pak Ridwan dan bu Puput sudah berada dirumahnya.mereka tidak datang bersama dengan Gama karena Gama sedang bekerja.Setelah melakukan makan malam dirumahnya, obrolan mereka bersambung diruang tamu.

"lalu... kapan kau mengijinkan kami untuk melamar putri mu?" ucap pak Ridwan

"setelah selesai wisuda Hana..." ucap pak Jefri

"baiklah... kalau begitu..kami sangat senang jika berbesan dengan mu..." imbuh pak Ridwan kembali

Hana mendengarnya samar-samar, karena saat ini Hana berada di ruang makan membereskan beberapa piring.Ia begitu sedih karena sudah tidak ada harapan lagi untuk menolak lamaran itu.

.

.

Malam gengs...masih stay tune kaaan...🤗🤭🤭

Instagram eunhyeayu90

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***