Bab 5. Mulai Berlatih

Kakek Zuge sangat senang karena Lao Feiying mengikuti keinginan, sehingga dia senantiasa mengajarkan kepada Lao Feiying untuk mempelajari teknik yang dia miliki.

" Feiying, mulai besok aku melatih mu. Meskipun ilmu beladiri kakek tidak sekuat ilmu beladiri Perguruan Harimau, namun paling tidak kamu harus mendapatkan pengajaran." Kakek Zuge berniat untuk memberikan pengetahuan yang dia miliki, agar Lao Feiying bisa seperti murid yang lain.

" Terimakasih kakek. Mulai besok aku akan lebih cepat untuk bekerja. Setelah itu aku akan datang kesini." Lao Feiying begitu bersemangat, karena Perguruan Harimau diluar harapannya.

Kakek Zuge juga meminta kepada Lao Feiying agar bisa tinggal di gubuknya itu. Dengan demikian Lao Feiying tidak perlu bolak-balik ke rumahnya yang cukup jauh dari perguruan harimau.

Kakek Zuge juga meminta agar Lao Feiying melaksanakan tugasnya di perguruan harimau, dan menganggap bahwa tugas itu sebagai latihan dasarnya.

Setelah cukup lama berbincang, Lao Feiying berpamitan kepada kakek Zuge, mengingat hari sudah malam.

*******

Pada keesokan pagi, Lao Feiying menghadap Tetua Cao, karena dia akan diperkenalkan kepada enam guru yang lain.

Dari keenam guru tersebut, mereka memiliki keahlian masing-masing, sehingga semua murid wajib mempelajarinya.

Dari keenam guru tersebut adalah guru semuanya tidak ada satupun yang merasa tertarik pada Lao Feiying, karena mereka sudah termakan oleh ucapan guru Beifang.

" Feiying... Belajarlah lebih giat, karena karena satu tahun lagi akan ada turnamen di Klan Lao." Tetua Cao mengingatkan kepada Lao Feiying agar memanfaatkan waktu yang ada untuk berlatih.

" Baik Tetua. Aku akan berlatih lebih keras lagi." Lao Feiying tidak ingin menceritakan hal yang sebenarnya.

Berdasarkan nasehat dari kakek Zuge, jika Lao Feiying melaporkan hal yang dia alami, maka guru Beifang dan keenam guru itu bisa saja melakukan hal yang buruk kepadanya.

Meskipun ketujuh guru itu tidak memberikan hukuman secara langsung, namun mereka bisa meminta kepada murid yang lain untuk menghajar Lao Feiying.

" Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu." Ucap Tetua Cao, lalu menoleh ke arah keenam guru itu. " Berikan pengajaran yang terbaik untuk Lao Feiying."

" Tetua tidak perlu khawatir." Jawab keenam guru.

Dengan sebuah anggukan, Tetua Cao meninggalkan tempat itu, dimana dari raut wajah keenam guru berubah drastis saat Tetua Cao tidak kelihatan lagi.

" Kamu adalah murid yang spesial, jadi tidak ada yang perlu kami ajarkan kepadamu." Ucap salah satu guru, diikuti olokan yang lainnya.

Tentu keenam guru tersebut tidak menganggap Lao Feiying sebagai muridnya, karena dia berasal dari seorang pelayan.

Seorang pelayan tidak layak mendapatkan perlakuan khusus. Disamping keenam guru tidak mendapatkan keuntungan, melatih Lao Feiying adalah sesuatu yang sia-sia.

Tanpa mereka sadari bahwa suatu saat nanti Lao Feiying akan menjadi boomerang bagi perguruan harimau, bahkan Klan Lao itu sendiri.

" Tidak masalah guru! Feiying juga sadar bahwa hanyalah seorang pelayan." Meskipun hatinya sangat panas, Lao Feiying tetap menahan diri, karena untuk sekarang dia sangat lemah.

Meskipun Lao Feiying ingin memberontak, namun dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun yang membelanya, karena dia hanya seorang pelayan.

Dalam strata sosial itu sendiri, seorang pelayan tidak lebih dari seorang budak yang tidak akan pernah mendapatkan keadilan.

Yang membedakan pelayan dan budak hanyalah gaji. Jika seorang pelayan masih bisa mendapatkan upah, sedangkan budak tidak mendapatkan apapun karena seumur hidupnya bekerja tanpa mendapatkan upah.

" Jangan sebutkan aku sebagai gurumu! Aku tidak terima jika seorang pelayan menjadi muridku." Salah satu guru tersebut membentak Lao Feiying, membuatnya ketakutan.

Begitupun dengan guru yang lain, mereka seakan tidak rela jika Lao Feiying memanggilnya guru.

Karena sangat ketakutan, Lao Feiying dengan buru-buru berpamitan kepada mereka untuk melanjutkan tugasnya.

Ketika sudah menyelesaikan tugas, Lao Feiying kembali ke gubuk kakek Zuge, dimana pria sepuh itu langsung memulai melatihnya.

" Feiying, sepertinya kamu sudah mempelajari tentang pengumpulan Qi. Sedangkan untuk pemurnian darah, pencucian Sum-sum, penguatan tulang, penguatan otot dan pengembangan jiwa membutuhkan waktu yang sangat lama." Kakek Zuge mulai menjelaskan bahwa sebelum menjadi seorang Kultivator, harus memperkuat Fondasi terlebih dulu.

Karena tidak ada Sumberdaya, kakek Zuge hanya melatihnya secara manual, meskipun harus membutuhkan waktu yang cukup lama.

Untuk memulai latihan, kakek Zuge meminta kepada Lao Feiying untuk berlari mengelilingi sebuah bukit yang tidak jauh dari gubuknya.

Tanpa mengeluh sedikitpun, Lao Feiying langsung berlari mengelilingi bukit tersebut, meskipun harus berkali-kali tersungkur ke tanah.

" Sepertinya tempat ini tidak cocok untuk Lao Feiying berlatih. Sayangnya dia tidak bisa meninggalkan perguruan harimau ini." Kakek Zuge menghela nafas berat, karena tidak bisa berbuat apa-apa.

Namun kakek Zuge harus melatihnya sampai Lao Feiying memahami tahap dasar untuk memperkuat Fondasinya.

" Sebaiknya aku mencari enam jenis Sumberdaya untuknya." Gumam kakek Zuge, karena hanya latihan fisik, Lao Feiying akan kesulitan meningkatkan Fondasinya.

Kakek Zuge meminta kepada Lao Feiying untuk berlatih secara mandiri terlebih dulu,. karena dia ingin pergi ke hutan kematian yang berada cukup jauh dari kediaman keluarga Klan Lao.

Meskipun sedikit heran, Lao Feiying hanya menurut lalu berlari mengelilingi bukit, meskipun dalam keadaan tertatih.

" Aku harus pergi ke hutan kematian itu. Meskipun hanya bisa mendapatkan beberapa Sumberdaya, paling tidak masih bisa membantu perkembangan Lao Feiying." Gumam kakek Zuge, lalu melesat ke sebuah arah meninggalkan perguruan harimau.

Di sisi lain Lao Feiying terus berlari, meskipun tanpa pengawasan kakek Zuge. Ketika tenaganya benar-benar habis terkuras, Lao Feiying beristirahat sejenak.

*******

Satu minggu telah berlalu, Lao Feiying tetap melanjutkan latihannya saat pekerjaannya selesai, meskipun hanya terus berlari mengelilingi bukit.

Selama satu minggu itu juga kakek Zuge telah kembali dengan membawa enam jenis Sumberdaya yang dia dapatkan dari hutan kematian.

" Feiying, kemarilah!" Kakek Zuge meminta kepada Lao Feiying untuk mendatanginya.

Dengan nafas terputus-putus, Lao Feiying berjalan menghampiri kakek Zuge sambil menopang tubuhnya.

" Ada apa kek? Apa ada yang salah dengan latihanku?" Tanya Lao Feiying.

Kakek Zuge menggelengkan kepala, lalu mengeluarkan enam jenis Sumberdaya, yang dia dapatkan dari hutan kematian.

" Feiying, ini adalah Ginseng Darah untuk memurnikan darahmu, Rumput Putih untuk pencucian Sum-sum, Akar Bumi untuk penguatan tulang, Akar Langit untuk penguatan otot dan Daun Jiwa untuk pengembangan jiwa." Kakek Zuge menjelaskan khasiat dari lima Sumberdaya tersebut.

Setelah itu kakek Zuge mengeluarkan enam Permata Siluman yang berhasil dia bunuh di hutan kematian.

Jika saja kakek Zuge cukup kuat, maka dia akan menyusuri hutan lebih dalam lagi, agar lebih banyak mendapatkan Sumberdaya lagi.

Sayangnya kakek Zuge tidak berani masuk ke dalam hutan kematian lebih dalam lagi, karena tempat itu terlalu berbahaya, meskipun hutan kematian banyak menyimpan Sumberdaya.

Terpopuler

Comments

Umar Muhdhar

Umar Muhdhar

3

2024-05-07

0

Endi Akmal

Endi Akmal

Gurunya aneh. Udah ngangkat murid, diserahin ke orang lain. Belum pernah ngajarin sama sekali

2023-10-04

0

Rocky Garuk

Rocky Garuk

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!