semakin terjerumus

"loh itu sepertinya mas Davis" gumam Shella

Shella melihat Davis dari arah cafe tempat ia sedang duduk.setelah d perhatikan lebih jelas,benar itu memang davis.tapi ia tidak sendirian.

"siapa perempuan yang bersama mas Davis?"

fikir Shella

"yaampun itu sepertinya istri dan anaknya !" shella kemudian terdiam

semakin sakit rasanya Shella setelah melihat Davis bersama istri dan anaknya.tapi apa boleh buat dirinya tak bisa berbuat apa-apa karena dirinya bukan siapa-siapa dan tak berhak untuk marah.

Shella segera bergegas untuk pergi sebelum Davis menyadari keberadaan nya.karena mereka berjalan semakin dekat menuju mall yang berada di samping cafe tempat ia singgah.otomatis Davis akan melewati cafe itu menuju mall.

Shella begitu tergesa-gesa untuk pergi sampai dia tidak memperhatikan jalan yang akan ia lalui.tiba tiba dia menabrak seseorang

bruukkkkk !!!

"yaampun maaf ya saya tidak sengaja" Shella meminta maaf dengan mencoba memperhatikan seseorang yang ia tabrak

"aduhh sakit maah!" keluh anak itu

kemudian ia tersadar bahwa yang ia tabrak itu adalah anak dari pria yang ia cintai.shella begitu terkejut saat dirinya telah berhadapan dengn Davis dan istrinya.

" sakit ya sayang" ucap istrinya sembari mengangkat anaknya yang terjatuh

" aduh ibu maafkan saya , maafkan Tante ya cantik " ucap Shella dengan tergagap karena masih dengan kondisi shock.

"Bu maafin saya ya tadi saya sedang buru-buru dan tidak sengaja" Shella memohon dengan prasaan tidak enak hati

"iya gak apa-apa mba, saya tau mba Tidak sengaja" ucap wanita itu dengan sangat lembut lalu mereka berjalan kembali

Davis hanya terdiam seperti membisu entah apa yang ia fikirkan.mungkin ia merasa bersalah pada Shella atau justru ia memang sudah memutuskan untuk meninggalkan Shella.

Shella terdiam sejenak memperhatikan wanita itu.ia terlihat sangat baik, lembut dan penuh kasih sayang.wajah yang keibuan, cantik dan begitu hangat jika di pandang.penampilan nya juga sangat menarik bukan yang seperti tidak bisa merawat diri. mungkin memang karena ia juga orang yang berada maka tidak heran jika berdandan dan bepakaian modis.

"tapi mengapa mas Davis malah mendekati perempuan lain.mengapa ia berkata kalo istrinya sudah tidak memperhatikan nya lagi seolah tak peduli.padahal jika di lihat istrinya sangat penuh kasih sayang.apa mas Davis berbohong padaku?" pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk di kepalanya saat itu

berhari-hari ia termenung sendiri.segala yang ia lakukan tak bersemangat.sahabat-sahabat nya pun tak ada.sibuk dengan urusan nya masing-masing.nur kerja , mince sudah 2 hari tidak pulang.mungkin pergi dengan pacarnya.sedangkan Caca selalu pulang pukul 1 malam.entah apa yang ia lakukan di luar sana.

Shella merasa ini tidak benar.ia harus bangkit.mengapa ia harus terpuruk hanya karena pria beristri.hidup nya masih panjang dan ia harus terus semangat.

setelah mengumpulkan semangat Shella pun bergegas mandi.ia berencana akan pergi ke sebuah mall untuk membeli beberapa makanan atau belanja keperluan.sebenarnya alasan utamanya hanya ingin cuci mata dan hirup udara segar saja..

setelah bersiap lalu ia segera memesan ojek online untuk pergi ke pusat perbelanjaan tersebut.

saat ia sedang memilih baju di toko Ramayani

tiba-tiba ia di kejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya.saat ia berbalik arah ternyata yang menepuk pundaknya adalah Davis.

" mas Davis!" ucap Shella terbelalak,ia masih tak menyangka akan bertemu lagi dengan Davis setelah satu bulan lebih ia tidak saling berkomunikasi

"iya Shell ini aku Davis, kamu sudah lupa" Davis sedikit tertawa

"iya aku sudah lupa sama kamu mas" jawab shella dengan ketus

"kamu makin cantik Shell kalo cemberut seperti itu.aku makin gemas lihatnya" balas Davis dengan sedikit mencolek pipinya

"apaan sih mas gausah colek colek aku, Inget kamu udah punya istri dan anak." jawab shella masih dengan sangat ketusnya

sejujurnya Shella merasa bahagia bisa bertemu lagi dengan Davis tapi ia merasa bahwa ini salah dan ia selalu teringat istri Davis yang sangat lembut itu.dan itu makin membuatnya merasa bersalah.

"selama ini juga kan kamu tau bahwa aku sudah punya keluarga.tapi kamu tidak masalah kan."

"itu dulu, sekarang aku sudah sadar mas!"jawab shella

"kenapa? sejak waktu itu kita berpapasan depan cafe itu?" tanya Davis

Shella terdiam.ia tak mau menjawab apapun.kali ini ia hanya ingin segera pergi menjauh dari Davis tapi sayang tangannya segera di raih oleh Davis.

"kamu mau kemana Shell? aku ingin sekali makan siang denganmu.kamu mau kan menemaniku makan Shell?"pinta Davis

"maaf aku sibuk mas"

"sibuk apa? apa kamu ikut bekerja dengan Caca?" selidik Davis

"Caca? Caca kerja? kenapa dia lebih tau Di banding aku?" gumam Shella

"maksudmu apa mas? Caca kerja ? kerja dimana?" tanya Shella

"oh jadi kamu belom tau shell.ya sudah makanya kamu temani aku makan biar nanti aku jelaskan" jawaban Davis membuat Shella berubah fikiran

akhirnya karena rasa penasaran Shella ikut dengan Davis menuju restauran.

" coba kamu jelaskan mas, kenapa kamu bisa kenal Caca padahal bukan nya kalian belom pernah bertemu?" selidik Shella

"sabar dulu.mas mau pesan makan dulu.kamu juga pesan makan dulu ya habis makan mas jelaskan." sambil membuka menu

"sekarang aja mas kamu jelaskan , apa susahnya sih" Shella kembali cemberut

"ya ampun sayang, kamu tuh makin gemes ya kalo begitu. aku makin sayang sama kamu" jawab Davis

"sayang?? apa maksudnya dia bilang sayang padaku.jelas jelas dia sudah punya istri dan sudah meyakiti aku dengan hilangnya kemarin.menyebalkan"kata Shella berucap dalam hati

setelah memesan makanan Shella kemudian bertanya kembali perihal Caca.

"ayo dong mas jelasin !!" kesal Shella

"oke oke mas akan jelaskan.jadi gini waktu itu mas tidak sengaja bertemu dengan Caca dan mince di mall, mereka mengajak mas untuk makan siang.terus Caca curhat sama mas kalo ia belom juga bekerja padahal sudah tidak ada uang untuk biaya hidup" ucap Davis kemudian di potong Shella

"curhat? ngapain Caca curhat sama mas?"

"kenapa? kamu cemburu?" jawabnya terkekeh

"bukan di sengaja curhat.cuma memang saat itu mince yang memulai pembahasan akhirnya terjadilah curhat itu." sambung Davis

"terusssss" Kata Shella

"mas kasih ide buat masuk kerja di sebuah tempat karaoke.ya dia mau akhirny dari sana kita ke tempat teman mas yang memegang karaoke tersebut.setelah itu ya dia kerja.memang kamu gak tau?"

"karaoke? ko dia gak cerita apa apa sih sama aku.ya aku taunya memang dia pulang selalu larut.menjelang pagi malah"

"ya itu dia kerja di sana".

"pantas dia sekarang selalu bawa jinjingan kalo pulang, rupanya dia skrg udh banyak uang kerja di sana."gumam Shella

"kenapa Shell, kamu mau kerja juga di sana?"

"memangnya kerjanya seperti apa mas"tanya Shella

"ya menemani orang yang ingin bernyanyi saja.nanti kamu di kasih uang tips sama mreka. paling kerjaan kamu cuma pilihin lagu dan nuang minuman ke gelas aja." ucap Davis

saat sedang asik mengobrol akhirnya pelayan datang membawa makanan dan minuman.

"ya sudah kita makan dulu ya Shell".

"iya mas".

Shella berfikir aakan menanyakan langsung nanti setelah caca pulang.apa maksudnya dia bekerja tapi tak mengajak.

*sehabis makan Davis pun mengantar shellaa pulng ke rumah kontrakan nya*

hari sudah menjelang malam .Shella terlihat tidak sabar menunggu sahabatnya itu pulang.

banyak hal yang ingin ia tanyakan.

"kamu kenapa Shell, gelisah banget.nungguin siapa?" tanya nur

"nungguin Caca, ada perlu sesuatu gue nur sama dia" Jawab Shella

"ohh dia pasti pulang malem lagi.lagian dia tuh kemana si tiap hari pulang malam.bingung aku!mince juga udah berapa hari gak pulang, tiap aku tanya balasan nya cuma katanya nanti juga pulang. hufft" kesal nur

"apa aku harus cerita dengan nur ya" gumam Shella dalam hati

"ah Gak perlu deh nanti saja setelah caca pulang biar sekalian" sambungnya

karena waktu sudah semakin malam Shella pun tak sengaja tertidur. tiba-tiba ia terbangun mendengar suara pintu di buka.merka memang memegang kunci cadangan masing" untuk memudahkan mereka saat mereka sedang tidak bersama.

"loh Shell lo belom tidur"tanya Caca

"lo baru pulang jam segini lgi ca? darimana Sih tiap hari jam segini baru pulang?" Shella pura-pura tidak tahu

"mmmm..habis dari rumah teman yang jauh, bantu-bantu dia kerja toko aja ko, lumayan lah buat biaya hidup gue" ucap Caca gelagapan

"gausah bohong Lo ca, gue udah tau semuanya dari mas Davis"

Caca seketika melongo mendengar ucapan Shella

"hehe jadi Lo udah tau Shell." Caca menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal

"ko Lo gitu sih kerja engga ajak ajak gue" shella kesal

" jangan marah ya Shell . gue gak yakin lo mau kerjaan ini. soalnya tempo hari kita melamar di spa itu aja Lo nolak kan!" jawab Caca

" gue uda d kasih tau cara kerjanya sama mas Davis ko.menurut gue gak masalah kalo cuma begitu.pokoknya besok gue ikut kerja ya caa..plisss!!" Shella mengharap

"yakin lo Shell, tapi gue ga maksa Lo ya buat ikut " jawab Caca tak yakin

"iya yakin ko gue pengen juga megang uang terus kaya lo.lo jga banyak uang kan skrg, gue tau ko cuma pura-pura ga tau aja" jawab shella

"hehe iya deh iya yaudah besok gue ajak deh"

akhirnya mereka pun bersiap untuk tidur.

keesokan harinya di sore hari Caca mengajak Shella untuk bertemu penanggung jawab di tempat kerja itu.

" ini mi temanku yang mau ikut kerja di sana" kata Shella

"oh ini yaa, cantik juga , badan nya juga bagus proposional. cocok ko buat kerja di sana" ucap ibu itu sambil melihat Shella dari atas ke bawah

"halo saya Shella" Shella mengulurkan tangan nya

" saya Nessa panggil saja mami Nessa" ia juga mengulurkan tangan

"kamu berarti kenal juga dengan Davis dong Shell" tanya mami Nessa

"iya mi, dia kan pacar nya mas Davis mi" jawab Caca berbisik pada mami

"ohh yaampun kamu pacaran sama Davis" senyum mami Nessa seperti penuh arti seperti bingung

"bukan ko mi cuma dekat saja"Shella menepis

mereka berbincang lama sampai akhirnya waktu bekerja pun tiba.mereka bersiap-siap untuk segera berangkat kerja.

Shella mengirimkan sebuah pesan pada Davis bahwa ia sekarang ikut bekerja dengan Caca. tentu saja Davis tak masalah dengan keputusan yang di ambil oleh Shella.

setelah sampai di depan pintu masuk Shella terdiam.ia seperti tak yakin akan ikut bekerja di sana.tapi Caca meyakinkan jika Shella pasti akan betah bekerja di sana.karena memang uang yang di dapatkan lebih dari cukup.

"ayo Shell masuk.nanti aku kenalkan pada teman yang lain" ucap Caca

setelah menaiki tangga ia pun masuk ke ruangan yang penuh dengan wanita-wanita cantik.berpakaian seksi dan bermake-up tebal.mungkim ada sekitar 20 wanita di sana.

setelah berkenalan Shella di berikan baju yang sangat mini oleh caca.baju yang sangat terbuka yang Shella pun tidak pernah memakai baju seperti itu.

" udah pakai aja Shell percaya sama aku pasti kamu keliatan sangat cantik" Caca meyakinkan

setelah keraguan di dalam diri Shella hilang ia pun bergegas berganti baju.lalu kemudian ia di dandani oleh seseorang yang sepertinya penata rias khusus di situ.setelah selesai ia lalu di berikan sepatu hak tinggi, yang tingginya membuat Shella tak cukup yakin bisa menggunakan nya.

setelah siap mereka semua pun di panggil oleh mami Nessa untuk turun.menandakan sudah ada tamu yang datang.

dag-dig-dug

itulah yang di rasakan Shella saat menuruni tangga.

setelah itu mami mengatur agar mereka masuk satu-satu ke dalam room karaoke.setelah masuk mereka berjejer berdiri di depan 3 tamu laki-laki dan menunggu untuk di pilih.ada perasaan tak nyaman dalam diri Shella di perlakukan seperti itu layaknya seperti barang jualan yng di pajang di etalase.

"apa aku salah ya masuk ke sini" gumam Shella dalam hati

saat dia sibuk dengan fikiran nya, salah satu pria tiba-tiba mendekat ke wajahnya dan ia pun terpilih untuk menemaninya malam itu.

ingin sekali ia menolak tapi seakan tak bisa.akhirnya ia pasrah di gandeng lelaki itu lalu duduk di sampingnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***