"duh kepalaku sakit banget ya" saat aku membuka mata , aku merasakan kepalaku yang sakit dan terasa berat sekali.
"udah bangun kamu Shell" Tati bertanya padaku
ku lihat ia sedang asyik dengan ponsel di tangan kanan nya dan rokok di tangan kirinya.
"semalam aku kenapa ya, ko aku tiba-tiba gak inget apapun sih ti"
"kamu itu semalam ambrukk ! baru minum segitu aja udah K.O, ahh payah kamu Shell" tutur Tati di sertai tawanya yang seperti sedang mengejekku
"loh emang semalam itu apa yang kita minum" tanyaku
"emang kamu gak tau Shell, aku kira semalam kamu udah tau kita berpesta apa" ia berbicara masih dengan tawanya yang seperti sedang mengejek
"beneran engga , aku baru pertama kali ngerasain minuman kaya gitu"
"Oalah, ternyata kamu beneran bocah polos ya Shell , aku fikir awalnya kamu hanya pura-pura polos" Tati tersenyum sembari menutup mulutnya dengan tangan
"maksudmu apa?" aku menyelidik
"itu alkohol Shell, dan kamu itu semalam mabuk makanya sampe ambruk" Tati berbicara dengan santainya
" astaghfirullah!" aku refleks menutup mulutku dengan tangan
"kenapa Shell, santai aja kali, minum seperti itu udah biasa, banyak ko di sini yang massih pada sekolah SMA udh minum dan merokok"
aku bingung dengan penuturan Tati, bagaimana bisa dia dengan santainya berkata seperti itu sementara aku shock dengan apa yang aku lakukan semalam.
"tapi semalam gak terjadi apa-apa kan ti setelah aku gak sadarkan diri, aku takut kalau..."
"tenang Shell, kamu masih aman ko engga ada yang berani sentuh kamu biarpun ada bbrp lelaki di sini semalam "
belum sempat aku selesai bertanya ,Tati langsung menjawab, sepertinya dia sudah tau apa yang aku maksud dan yang aku tanyakan.
membahas apa yang terjadi semalam membuatku lupa kalau waktu sudah menunjukan pukul 12 siang dan 1 jam lagi aku harus sudah bergegas berangkat kerja.
"yasudah ti aku pulang dulu, sebentar lagi kan kita harus berangkat kerja"
aku segera pamit pulang.untung saja jarak dari kos Tati menuju kos ku tidak lah jauh hanya memakan waktu kurang lebih 5 menit jika menggunakan kendaraan roda dua.
""selamat siang pak""
saat ku membuka pintu, tak sengaja aku berpapasan dengan atasanku, Pak Arman namanya.
"siang shella.kamu kenapa ko sepertinya sedang tidak fit hari ini" tanya pak Arman
"tidak pak, saya baik-baik aja ko pak.cuma memang kepala saya terasa sedikit berat, mungkin efek saya begadang semalam saja pak"balasku meyakinkan pak arman
"oh yasudah kalo di rasa tidak kuat kamu langsung istirahat ya,jangan sampai kamu pingsan dan malah membuat kekacauan di sini" ucap pak Arman
ya begitulah sikap pak Arman, ia sangat tegas dan sedikit ketus.tapi di balik itu semua ia adalah atasan yang amat sangat perhatian terhadap semua karyawan , tanpa terkecuali.
hari-hari berlalu seperti biasanya, tapi rutinitasku berubah tidak seperti dulu, sekarang setelah pulang kerja aku lebih sering main dengan Tati dan teman-teman nya, entah kenapa aku mulai merasa nyaman dengan dunia mereka.
2 bulan kemudian,
saat aku sedang duduk santai di tempat kerja karena saat itu sedang sepi pengunjung, pak Arman datang dengan membawa dua orang anak baru yang akan bekerja di tempat itu.pak Arman lalu memperkenalkan kami satu persatu kepada mereka.Duaa orang perempuan yang ku taksir usianya tidak jauh denganku.yang satu bernama nur dan satu lagi bernama Caca.
setelah selesai bersalaman memperkenalkan diri lalu mereka di bawa mengelilingi tempat agar Mereka tahu area tempat mereka bekerja.
saat jam istirahat aku memberanikan diri mengajak kedua teman kerja baruku untuk makan siang di warung makan Sunda tempat biasa aku makan.
"Ca, nur istirahat yuk , makan di warung makan Sunda tempat gue biasa makan , mau gak?"
karena sering bergaul dengan Tati dan kawan kawan aku lebih terbiasa dengan kata "Gue dan Lo" karena terakhir sejak menggunakan kata "aku kamu" aku malah jadi bahan ejekan mereka semua. padahal menurutku bukan hal yang lucu untuk di tertawakan bukan?
"ayo , gue mau Shell, kebetulan kita juga kan baru di sini jadi belom tau tempat makan yang enak dimana" jawab Caca mengiyakan ajakanku
"kalian duluan aja , aku mau shalat dulu ya takut gak sempat lagi nanti" berbeda dengan Caca ,nur memang sedikit pendiam, terlihat sekali kalau ia begitu Solehah dan sangat polos , sama polosnya sepertiku dulu pas awal aku menginjak kota ini.
"okedeh kita makan duluan ya nur, gue udah laper banget nih tadi pagi gak sempat sarapan soalnya" kataku kepada nur
" iya Shell gapapa , lagian aku bawa bekal nanti di makan di sini saja setelah selesai shalat " ucap nur
akhirnya aku dan Caca pergi ke warung makan Sunda untuk makan siang,di sana kami berbincang-bincang sangat banyak.aku merasa sangat cocok dengan Caca, dia orang yang sangat tepat untuk di ajak berteman menurutku, dan kebetulan kita sama-sama wanita perokok.
kaget bukan? iya , aku menjadi pecandu rokok juga sejak aku sering nongkrong atau berkumpul dengan Tati dan kawan kawan.awalnya aku iseng coba satu batang sampai akhirnya aku ketagihan berbatang-batang. aku tidak menyalahkan Tati ataupun kawan-kawan nya.ini semua murni aku yang ingin mencoba dan malah menikmatinya.
sejak makan siang bersama saat itu aku dan Caca menjadi sangat dekat, bahkan bisa di bilang kita adalah bestfriend.semua apa yang aku rasakan, keluh kesah ku bahkan rahasia pribadiku pun dia tau, begitupun sebaliknya.
"Shell ,keluar yuk bete nih gue!" Caca mengisyaratkan untuk keluar sebentar sekedar ngopi menghilangkan penat kerja
"ayo boleh mumpung sepi nih"
ya begitulah kami, semakin hari kami semakin dekat dan dekat. bahkan solidaritas kami sangat tinggi.
7bulan berlalu kami pun di pindah tugaskan ke beberapa tempat yang berbeda dan kami pun terpaksa harus berpisah.begitupun Tati yang sudah duluan di pindahkan oleh orang kantor.
sedih , jelas! setelah bbrpa bulan kami bersama akhirnya kami di pisahkan , tapi kami berdua berjanji bahwa kami akan sering berkomunikasi dan sering bertemu di kala libur.
berbeda dengan Caca justru nur di tempatkan masih satu kota dengan ku.jangan heran kenapa karyawan di sini rata-rata di pindahkan atau di rolling.karena memang sistem kerja nya seperti itu, kita training di tempat ini selama 6-7 bulan setelah itu kami di pindahkan di cabang yang berbeda.
kenapa Caca pindah bebarengan denganku , karena saat itu dari pihak cabang yang membutuhkan karyawan lebih banyak.jadi maka dari itu aku, Caca dan juga nur di pindahkan secara berbarengan.
karena aku dan nur Masih dalam satu kota cuma beda tempat ,aku memutuskan untuk mengontrak rumah berdua dengan nur, aku rasa nur anak yang baik dan bisa di ajak kerjasama.
beberapa bulan berlalu, akhirnya aku dan nur habis kontrak begitupun dengan caca.dan Caca memutuskan untuk kembali ke kota ini untuk mencari pekerjaan baru di sini.sebenarnya bisa aja sih kami memperpanjang kontrak, tapi berhubung kita bertiga adalah orang yang selalu ingin mencoba sesuatu hal baru akhirnya kita memutuskan untuk mencari pekerjaan baru.
memang keputusan yang di ambil sedikit salah sih mengingat kita semua adalah perantau dan hidup kita bergantung pada kerjaan kita, seperti kata pepatah mengatakan " kerja agar bisa makan , Gak kerja ya gak makan"
"gimana kalo kita ikut syuting-syuting film" Caca mulai memberikan idenya
"ah mana ada bakat kita buat akting kaya artis ! " ujar ku yang membuat kami bertiga tertawa terbahak bahak
"ih ini bukan buat jadi artisnya tau, cuma sekedar jadi figuran aja.ituloh yang cuma lewat doang keliatan punggungnya" Caca menjelaskan dan kami masih tertawa lepas
"boleh tuh lumayan kan dapet makan 3 kali sehari" ucap nur setuju
"boleh juga sih.ya udah kapan kita mulai syuting?" semangatku mulai kembali membara
"nanti lah gue hubungi teman dulu mince namanya, dia agency nya" jawab Caca
setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak aku Caca dan nur memang jadi pengangguran , untungnya masih ada sisa gaji kami untuk sekedar makan dan bayar rumah kontrakan selama 2 bulan ke depan.ya,sekarang kami tinggal bertiga dalam satu rumah, lumayan hemat kan kalau kita bayar uang sewa bertiga.hehe.
keesokan harinya kami bertemu dengan mince, teman dari Caca yang agency figuran itu.
"oh jadi kalian bertiga mau ikut jadi figuran, oke lah not bad ! " ucap mince sembari menatap kami satu persatu dari atas ke bawah dengan gaya kemayunya.
mince ini adalah laki-laki yang di bungkus dengan gaya dan penampilan seperti perempuan lemah gemulai.paham kan maksudku gimana?
ah sudahlah seperti itu pokoknya.
"jadi kami di terima kan mas, eh mba, eh apa ya aku manggilnya" tanyaku sedikit ragu-ragu
"mince , panggil aja gue mince oke"
"oke mince, jadi kita kapan mulai kerjanya" tanyaku
"kalian kumpul saja di room belakang dengan beberapa orang lain nya , nanti ada saatnya sutradara manggil kalian ko. ya sudah gue kesana dulu ya. have fun !" ucapnya sambil berjalan ke arah lain
sepertinya ini sesuatu yang seru buatku.bukan hanya buatku tapi sepertinya Caca dan nur menikmati pekerjaan ini.hanya saja jika di jadikan kerjaan utama itu tidaklah mungkin.bayaram yang kami terima hanya 50 ribu satu hari.memang sih makan 3 kali sehari gratis tapi aku rasa tetap tidak cukup.
satu bulan kami menggeluti dunia syuting ini.pada akhirnya kami memutuskan untuk mencari pekerjaan baru karena di rasa ini kurang.
" boleh gak gue ikut kalian? gue kayanya gak bisa lagi ikut agency ini , semakin banyak masalah di hidup gue , aduhh!" mince berkata dengan lemah gemulainya
sejak ikut syuting ini memang kami terasa lebih akrab.mungkin karena seringnya kami bertemu di tempat syuting membuat kami semakin nyaman untuk bersama.
"kalo gue sih terserah nur sama Caca aja, kan rumah kontrakan itu kita bayar bertiga "
"ya kalo kalian setuju gue juga setuju lah, makin rame nanti rumah dengan adanya benc*Ng satu ini" candaa Caca dengan merangkul mince, membuat kami berempat tertawa tak henti henti.
akhirnya kami tinggal berempat di dalam satu rumah.tak masalah karena memang mince ini walaupun laki-laki tapi dia tidak doyan perempuan.malah dia lebih terkesan jijik kalau kami iseng untuk memeluknya.
"bete nih, kita keluar yuk" mince membuka obrolan
"mau kemana kita, kalo cuma nongkrong ngopi-ngopi males ah! mending gue tiduran di kasur" kataku sambil merebahkan diri di kasur
"gue tau harus kemana" Caca menjentikan jari mennandakan dia mempunyai ide brilian
"kemana?" nur bertanya dengan polosnya
"kita ke club' yuk! "
"ayok, udah lama gue gak kesana" mince setuju
"ah yakin lo, tar di sana gak gimana gimana kan, jujur aja gue takut ke tempat gituan" ucapku kurang setuju karena setahuku tempat itu tempat yang tidak baik
"iya nih nanti di sana banya orang mabuk gimana aku takut" nur membalas sepertiku yang kurang setuju
"ayolah sekali ini aja kita nikmatin alunan musik, pasti kalian ketagihan deh yakin gue" Caca meyakinkan
"iya gue aja dulu awalnya gak suka eh lama-lama ketagihan kesana" mince meyambung
" yakin ya gak apa-apa ! ya udah ayo kita siap-siap " ajakku
"ih engga ah , aku di rumah aja , kalian aja yang pergi, aku takut." nur menolak pergi
"yakin lo gamau ikut nur, asik loh nanti" kata mince
"ga mau, silahkan kalian aja ya, aku di rumah aja " sambung nur
" ya udah jangan di paksa biarin aja nur di rumah , kita aja yang jalan" aku mencoba membiarkan nur dengan keputusan nya
setelah kami berganti baju , lalu kami bergegas berangkat ke salah satu club' yang terkenal di ibukota , memang jaraknya sekitar 1 jam dari kota tempat kami tinggal.
mataku membulat sempurna saat sampai di depan pintu masuk. bagaimana tidak, banyak sekali perempuan memakai pakaian yang menurutku kurang bahan.dan dari situ sedikit terdengar suara musik dari dalam.maklum pertama kali aku menginjakan kakiku di tempat seperti itu.
saat kami masuk mulailah terdengar alunan musik DJ yang sangat familiar di telingaku.karena memang seringnya Caca memutar musik DJ di kala sore hari di kontrakan kami.
ku lihat Caca dan mince sangat happy di tempat itu, dan akupun mulai menikmati alunan musik itu dengan di temani alkohol berjenis wine yang baru aku rasakan malam itu juga.
saat sedang menikmati musik tiba-tiba ada tangan memeluk pinggangku.seketika aku berontak dan menyingkir.
"siapa lo? jangan kurang ajar ya nyentuh-nyentuh gue " ucapku kasar pada pria yang entah siapa itu.
seketika itu juga beberapa pasang mata tertuju padaku termasuk Caca dan mince.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Antara Putra
hdr
2023-08-24
0
Arjuna Cakra
Membaca cerita ini bikin aku kangen banget sama masa kecilku.
2023-07-31
0
Yuri Lowell
Membawa hidupku ke dalam ceritanya
2023-07-31
0