5. RUMAH BUKAN SEKEDAR TEMPAT PULANG

Selena yang mendengar suara alat kue Ibunya melihat keluar. Di pintu kamar Selena memandang Ibunya dari kejauhan. Membuat dia berangan-angan..

*isi pikiran Selena

(andai Ayah bukan seorang pemarah dan kasar ,mungkin kehangatan di dalam rumah ini akan terasa menenangkan untukku)

"ihh kenapa aku masih saja mengharapkan orang seperti itu ,untuk menjadi pelindung di keluarga ini" gumam Selena dengan suara lirih..

Selena segera berjalan menghampiri Ibunya. Jam dinding pun mulai semakin menunjukkan larut malam. Tak ada lagi suara-suara yang membuat Selena ketakutan dan merasa tidak nyaman..

"mah ,aku bantuin ya?" tanya Selena sembari mendekati Ibu nya..

"enggak usah ,besok kan kamu sekolah lebih baik tidur saja lagi pula ini sudah larut malam" ujar Bu Sandra...

" enggak apa-apa ,aku bantuin sebentar ya biar cepat selesai dan mamah juga bisa istirahat"..

Bu Sandra yang terdiam mendengar kemauan anaknya dan membiarkan Selena membantunya.

Keheningan malam dan dinginnya angin malam semakin terasa ketika Selena bertanya kepada mamahnya tentang dirinya...

"mah ,mamah capek gak?" tanya Selena..

"kalau ada apa-apa mamah bilang ya"..

"seandainya mamah gak ada ,aku gak tau aku harus bagaimana. Jadi mamah harus jaga kesehatan ya"..

"mamah adalah wanita yang sabar ,untuk kita dan diri sendiri"..

"aku akan selalu ada dan selalu nemenin mamah"..

Pertanyaan Selena yang membuat Ibunya terharu ,sekaligus menitihkan sedikit air mata..

" mah , kenapa ? Maafin Selena ya kalo pertanyaan Selena menyakiti hati mamah" ucapan rasa bersalah Selena..

" sayang ,mamah gak apa-apa hanya terharu saja mendengar begitu pedulinya kamu sama mamah" jawab Bu Sandra dengan suara terbata-bata...

Tak terasa Ibunya merasa terharu mengingat kejadian yang menimpanya. Sang Ibu yang merasa bersalah karena perceraiannya Selena dan adiknya menjadi korban..

Jam dinding pun terus berjalan semakin menunjukkan sudah larut malam..

" sudah sana tidur ,ini sudah jam 2 pagi besok kamu ngantuk disekolah" perintah Bu Sandra ke Selena...

" tapi ini belum selesai packing-packing nya mah" jawab Selena dengan mata yang sudah sendu..

" udah gak apa-apa ,ini tinggal dikit lagi biar mamah yang nerusin kamu tidur aja" jawab Bu Sandra..

Selena yang begitu patuh pada Ibunya beranjak dari tempat packing kue nya. Selena menghampiri Ibunya dan memeluk erat Ibunya..

"jangan lupa tidur" bisik di telinga Ibunya..

Selena sebelum masuk ke kamar nya dia menyempatkan melihat adiknya yang sedang tertidur pulas di kamar Ibunya..

"jangan nakal ya sayang , kasihan mamah. Kita harus jaga mamah dan bikin mamah bahagia hanya punya kita" bisik di telinga Alea adik perempuannya yang masih berumur 4 tahun..

Setelah melihat adiknya Selena kembali ke kamarnya dan tidur sebentar meskipun nanti jam 5 pagi harus bangun..

* di dapur

Bu Sandra yang sedang melanjutkan pekerjaan Selena sesegera mungkin agar bisa istirahat sebentar. Tiba-tiba dia menangis mengingat ucapan Selena tadi. Dia mengingat bagaimana jika dirinya memang tidak ada karena terlalu lelah dan sakit-sakitan karena dulu sering di pukuli oleh suaminya Bram...

Dia selalu menahan semua rasa sakitnya demi kedua putrinya dan menahan air matanya , namun ucapan Selena tadi membuat hatinya merasa senang. Karena anak pertamanya yang remaja ini sudah berfikir dewasa...

Bu Sandra yang sudah menyelesaikan pekerjaannya lalu beranjak dari dapur dan bersih-bersih. Sebelum tidur dia sempatkan ke kamar Selena dan melihat anak remajanya yang sudah tertidur dengan pulas. Dab Bu Sandra kembali ke kamar dan istirahat sejenak melepaskan rasa penatnya..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***