Pernikahan dan persiapannya

Hari H pernikahan lubna dan arka semua terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing.

Pengantin wanitanya sedang di make up di dalam kamar dengan ruangan yang sudah di dekor ala-ala kamar pengantin baru, ya memang ini kamar pengantin baru upsz maksudnya calon pengantin baru

“Wah ini mah benar-benar cantik, padahal kakaknya minta make up natural tapi bisa secantik ini, definisi udh ga make up pun memang udah cantik pengantinnya” ujar mba MUA yang merias lubna 

Wajah lubna memang sudah cantik tanpa make up pun, waktu di pesantren banyak ustadz-ustadz muda yang menginginkan lubna menjadi pendampingnya hanya saja lubna menolak dengan alasan belum ingin menikah dahulu

 Meskipun begitu lubna tidak sombong dengan kecantikannya, apa lagi di salah gunain menarik perhatian pria yang melihatnya,ow ow itu bukan lubna sekali, 

“Bukan wajah ku yang cantik ka tapi memang riasan kakak yang bagus”, ucapnya merendah sekaligus memuji kelihaian MUA. Ini sifat asli lubna yang selalu menghargai orang lain dalam hal apa pun

“Masyaallah anak umi cantik bgt” puji umi yang baru saja masuk kamar, lubna tersipu malu saat uminya memujinya “umiiii” sahutnya malu-malu

“Benar sayang, calon suami mu sudah datang bersama keluarganya, kamu udah siapkan?, hayoo ikuti umi ya” ucapnya lagi sambil memberikan tangannya untuk di gandeng oleh lubna yang masih duduk di meja riasnya, ,lubna berdiri lalu menggendang tangan sang ibu yang menjemputnya

Terlihat sosok pria tampan mengenakan jas putih di balut dengan peci yang menambah ketampanan dirinya.

Tak sedikit pun lubna melirik sang calon suami yang kini sedang duduk di sampingnya untuk melangsungkan ijab qobul untuk mengesahkan status mereka berdua dengan status yang baru sebagai pasangan suami istri

 Sah. Sah sah ….

Terdengar suara saksi dan juga para tamu yang hadir ikut senang mendengarnya, kecuali kedua mempelai yang masih canggung untuk sekedar bejabat tangan dan melakukan cium kening masih terlihat kaku

Santai na belum juga di mahligainya nanti malam…

Masih malu-malu ya ternyata pengantinnya, tapi nanti juga akan terbiasa…

Suara yang hadir dari para tamu makin buat mereka salting sendiri, terlihat sekali wajah lubna yang memerah karna menahan rasa malunya,beda dengan arka dengan wajah datarnya yang masih terlihat cool meskipun dia juga merasakan hal sama dengan lubna

Hari mulai gelap, ku rapikan kamar yang sudah di hias dari pagi untuk menyambut dia yang kini telah menjadi berstatus suami ku

Dengan aroma terapi yang biasa ku pakai, aku berharap jika dia menyukai nya

Arka yang masih duduk bersama kedua orang tua di depan bersama ayah dan umi juga, 

“Cie cie cie sekarang  sudah berganti status jadi nyonya lubna dirgantara”,, ledek randi yang tiba-tiba datang 

“Anak kecil tau apa kamu tentang pernikahan , , sambil mencubit pipi adik kecil nya yang kini sudah lebih besar dari nya

“Mana ada anak kecil lebih besar dari kakaknya ckck “..tak terima di bilang anak kecil randi pun tak mau kalah ,merasa dia lebih besar dari kakaknya .malah sebaliknya lubna lah yang terlihat lebih kecil dari nya

“oh gitu, jadi aku panggil kamu oppa ya”, 

“Aku tidak setua itu kak,” 

“Iya,iya ,,, adik kakak yang sudah menjadi besar nanti kamu jaga ayah sama umi ya, saat kakak pergi, kakak titip ayah dan umi sama kamu”,,, ucap ku pada randi 

Baru saja aku pulang dari pesantren yang harusnya menikmati kebersamaan dengan ayah umi ,tapi takdir berkata lain aku di nikahkan dengan seorang pengusaha 

Dan harus meninggalkan orang tua ku dan tinggal bersama suami ku di rumah yang sudah di siapkannya

Tok tok..

“Boleh aku masuk ?” Arka membawa sebuah koper yang berisi baju-bajunya 

“Iya masuk aja, ga di kunci” sahut lubna yang masih berada di kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya selesai acara tadi

“Lumayan bersih dan nyaman, seperti nya dia wanita yang rapi dan bersih, kamarnya pun wangi” gumam arka melihat kamar istrinya yang baru saja dia nikahi

Sebelumnya papah nya pernah bercerita tentang pernikahannya dengan sang mama, hasil perjodohan yang berlanjut sampai jatuh cinta sampai saat ini papah nya sangat mencintai dan menghargai seorang wanita terutama istrinya.

Dari sinilah arka mulai menata hatinya untuk belajar mencintai sang istri dan juga menghargainya

“Maaf aku baru habis bersih-bersih, apa kamu mw bersih-bersih juga?”

“Ah iya, “

“Apa itu baju mu, biar aku bereskan di lemari “, 

“Tidak usah besok pagi kita akan pindah ke kota A dan akan tinggal di rumah ku, emm maksud ku rumah kita”

“Emm oke, aku juga akan menyiapkannya bwt aku”

Masih sangat canggung tuk sekedar berinteraksi saja mereka masih belum terbiasa, bagaimana nanti jika mereka hanya tinggal berdua saja, mungkin mereka akan belajar beradaptasi dengan keduanya

Sementara suami nya mandi, aku bersiap bersolek agar suami ku senang melihat ku.

“Hey,hey tolong ambilkan handuk aku lupa membawanya”... Arka lupa membawa handuk mandinya ,terpaksa dia meminta tolong pada lubna, namun ucapan “hey” sangat tak enak di dengar, mungkin dia masih bingung harus panggil apa pada istrinya “sayang” mungkin kata itu masih sangat asing di ucapnya, “istri ku’ ah apa lagi ini mungkin lidah nya akan membeku setelah mengucapkannya

Tanpa ada suara lubna memasukan tangan berserta handuk ke dalam kamar mandi yang pintunya terbuka setengahnya, saat tangannya tertarik lubna kaget bukan main, dia menutup wajah dengan kedua tangannya, arka tak sengaja menarik tangan lubna dia pikir hanya handuk yang ia tarik ternyata tangan istrinya pun ikut masuk ke dalam handuk. Hingga lubna sedikit tersungkur namun tak melihat apa pun hanya saja arka menahan tangan nya agar tidak terjatuh, 

“Maaf,maaf aku tidak sengaja aku pikir hanya handuk yang masuk”, ujar arka yang merasa tak enak hati

“Ga apa-apa”, 

Deg.deg

Suara debaran nya mash terasa,

“Ada apa dengan ku sampe harus berdebar seperti ini, dia kan hanya menyentuh tangan ku”,gumam ku aneh

Menarik nafas dalam tuk menenangkan hati yang masih berdegup saat melihat arka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk setengah badan wajahnya semakin memerah dan memalingkannya dari arah suami nya itu,

Sedangkan suaminya hanya biasa saja mencoba mencari baju ganti di dalam kopernya, arka menyadari jika lubna sangat pemalu baru sekamar aja sudah seperti ini tingkahnya , gimana nanti yaa🤭

“Boleh aku ganti baju di sini ..” tanya arka memberinya kesempatan jika ingin keluar lebih dulu silahkan karna tak ingin buat istrinya semakin tertekan dengan keadaan ini

“Si..silahkan aku juga ingin merapikan baju ku untuk di bawa esok” tanpa melirik sedikit pun lubna langsung bereskan baju-bajunya yang akan di bawa

Arka mengganti pakaian dengan di belakangi istrinya

Mereka keluar kamar berdua menemani ke empat orang tuanya yang sudah duduk santai di ruangan, membicarakan pengantin baru ini, 

Esok pengantin baru ini akan pergi kerumah sudah di bangun arka sejak lama. Semua orang tua setuju dengan keputusan nya,

Sampai akhirnya mama papa arka pun pamit pulang, 

Terpopuler

Comments

Wahyu Kurniawan

Wahyu Kurniawan

sangat seru next thorr, semangat bwt berkarya

2023-07-31

1

thalexy

thalexy

Bikin penasaran

2023-07-31

1

Alhida

Alhida

Penasaran setengah mati.

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!