Tertukar.

.

.

.

Delapan tahun kemudian....

Disebuah bandara internasional Soekarno-Hatta nampak tujuh pemuda tampan sedang berjalan sambil menyeret koper milik mereka masing-masing, tapi tiba-tiba Ray ditabrak oleh seorang gadis.

Bruuk... gadis itu mundur kebelakang dan terduduk dilantai sedangkan koper milik mereka sama sama terlempar, dan anehnya warna dan bentuk koper tersebut sama persis.

"Ahh, maaf maaf aku gak sengaja," ucap gadis itu berusaha bangkit, sedangkan Ray hanya terdiam.

"Maaf Tuan saya benar benar tidak sengaja," kata gadis itu lagi, Ray hanya mengangguk dan berlalu dari tempat itu.

Saat mengambil koper ternyata Ray salah mengambil koper tersebut. Gadis itu hanya memperhatikan kepergian ketujuh pemuda tersebut.

"Tampan sih, tapi jutek banget," gumam gadis itu.

Gadis itu bernama Nadine Prameswari, yang baru saja menyelesaikan studinya diluar negeri, Nadine termasuk anak yang pintar dapat menyelesaikan pendidikannya diusia muda.

"Nadine...!" teriak sahabat nya yang bernama Keyla, Nadine pun menoleh keasal suara dan tersenyum lebar.

"Lo apa kabar?" tanya Keyla kepada Nadine.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik baik saja." jawab Nadine.

"Yuk pulang, mama sama papa sudah menunggu dimobil," kata Keyla.

Kedua gadis cantik itupun berjalan bergandengan, oh ya selain sahabat mereka adalah sepupu jauh, tapi keduanya sangat akrab dari kecil. Keyla yang ditinggal mati kedua orang tuanya lalu diasuh oleh orang tua Nadine. Keyla baru masuk kuliah tahun ini walaupun mereka seumuran tapi Nadine lebih dulu tamat sekolah. karena Nadine loncat kelas sedangkan Keyla tidak.

Sedangkan sikembar sudah berada didalam mobil dijemput oleh Daddy nya, sedangkan Mommy nya tidak ikut sedang sibuk membuat persiapan untuk menyambut putra putranya yang selama delapan tahun tidak bertemu, walaupun mereka sering melakukan panggilan video tetapi tetap saja berbeda.

"Bagaimana kabar kalian disana?" tanya Darmendra.

"Kami baik baik saja Dad, bahkan profesor Albert langsung memberikan gelar profesor kepada kami," jawab Ram.

"Wah anak Daddy memang jenius, baru umur 18 tahun sudah dapat gelar profesor," Darmendra.

Darmendra walau sudah umur kepala 5 tapi tetap gagah dan tampan, seperti baru umur 40 tahun. Tidak berapa lama kemudian mereka pun tiba di mansion, mereka keluar dari mobil dan baru tiga dipintu terdengar suara cempreng memanggil mereka.

"Abang," teriak 3 Angel dengan suara khas mereka, lalu berlari menghampiri Abang Abangnya dan memeluknya.

"Wah adek sudah besar ya, sekolah kelas berapa sekarang?" tanya Ram.

"Kelas 9 sebentar lagi tamat," ucap Lina.

Lalu mereka memeluk Abang Abangnya satu persatu. Vera, Diva dan Jordan datang pun langsung memeluk sikembar.

"Kalian sudah besar sekarang, persis seperti Daddy kalian," kata Vera.

"Tentu dong Oma, Oma sehat sehat ya biar kita sama sama terus," ucap Ram.

"Mommy kangen kalian," ucap Diva memeluk anak anaknya satu persatu, Diva menangis dipelukan Ram anak bungsunya.

"Kami sudah kembali Mom, jangan sedih," ucap Ram, lalu saudara saudaranya pun ikut memeluk Mommy mereka.

"Mommy tidak sedih, tapi Mommy bahagia kalian sudah besar, rasanya baru kemarin Mommy mengasuh kalian menggendong dan membawa kalian jalan jalan," ucap Diva.

Ya sampai sekarang sikembar masih belum tau kalau Diva bukan ibu kandung mereka, lebih tepatnya mereka juga tidak mau tau.

"Mommy sudah masak makanan kesukaan kalian, sekarang kalian mandi dulu ya," ucap Diva.

"Bang oleh olehku mana?" tanya Lina pada Abangnya Ray.

"Itu dek ada dalam koper," jawab Ray.

Lina pun langsung membuka koper tersebut tanpa tahu isi didalamnya. sesaat setelah dibuka mata Lina terbelalak melihat pakaian wanita semua.

"Bang, sejak kapan Abang jadi ba*ci?" tanya Lina tanpa sensor.

"Hah," Ray pun kaget dibuatnya.

Seketika saudara saudaranya tertawa terbahak bahak koper Ray berisi pakaian wanita.

"Pasti tertukar dengan cewek yang tadi," ucap Ram.

"Hah.. cewek? kamu sudah punya cewek sayang?" tanya Diva.

"Tidak Mom, bukan. itu tadi tidak sengaja ada cewek dibandara nabrak, kebetulan koper milik kami warnanya sama jadi tertukar." jawab Ray gugup.

"Coba periksa mungkin ada alamatnya," kata Darmendra.

Ray pun memeriksa kalau kalau ada alamat rumah gadis itu. Lalu Ray menemukan sebuah KTP didalam dompet milik gadis itu.

"Nah ini ada KTP nya," ucap Ray.

Lalu Ray membaca nama dan alamat gadis itu, yang juga penasaran dengan lalu mengambilnya dari tangan Ray.

"Nadine Prameswari Sudibyo, alamat jalan xxxx nomor rumah 57," ucap Diva.

"Sudibyo?" tanya Darmendra.

"Benar hubby, nama gadis itu Nadine Prameswari Sudibyo orang nya cantik," kata Diva.

"Hmmm, sepertinya nama itu tidak asing," kata Darmendra sambil mengingat ingat siapa Sudibyo itu.

"Lebih baik kamu kembalikan koper tersebut kepemilikannya, Mommy yakin gadis itu juga pasti kebingungan dengan kopernya," ucap Diva.

"Baik Mom, sekarang juga aku kealamat ini untuk mengantarkan koper miliknya dan mengambil koper milikku," kata Ray.

Sementara ditempat lain, Nadine yang berada didalam kamarnya tercengang melihat pakaiannya berubah menjadi pakaian laki-laki.

"Kok pakaianku untuk laki laki semua?" gumam Nadine pelan. saat ini ia baru selesai mandi dan hendak berganti pakaian. tapi saat ia membuka koper ternyata pakaiannya berubah menjadi pakaian laki-laki. Nadine terpaksa memakai pakaian yang ada didalam lemari.

"Ini pasti milik cowok itu, ah... menyebalkan." teriak Nadine. Mendengar teriakkan Nadine, Keyla buru buru masuk kedalam kamar Nadine tanpa mengetuknya.

"Ada apa Nad?" tanya Keyla.

"Tuh lihat," ucap Nadine sambil menunjuk koper yang tergeletak diatas ranjang.

"Hah... gak salah Lo, kok jadi sukanya pakaian cowok?" tanya Keyla.

"Siapa juga yang suka pakaian cowok? koper kami tertukar," Nadine.

"Kami? maksud Lo?" tanya Keyla tidak mengerti.

"Iya tadi aku nabrak cowok waktu di bandara," jawab Nadine.

"Serius Lo? tampan gak?" tanya Keyla antusias.

"Tampan sih, tapi judes banget, udah kaya kulkas berjalan," jawab Nadine santai.

"Kenalin dong ke gue," rengek Keyla.

"Gimana mau kenalin, aku nya aja gak kenal sama tuh cowok." Nadine.

Nadine sudah selesai berganti pakaian lalu ia merebahkan tubuhnya disamping koper tersebut, hidungnya mengendus endus pakaian tersebut.

"Kok bisa wangi gini sih, tadi aku terlalu sibuk hingga tidak sadar ternyata pakaiannya wangi banget, bau maskulin banget," gumam Nadine tanpa sadar. Keyla yang berada disampingnya hanya geleng-geleng kepala saja.

"Hati hati Lo jatuh cinta sama pemilik koper ini," ucap Keyla.

"Gak mungkin, aku tidak mudah untuk jatuh cinta, lagi pula umurku baru 18 tahun. masih dibawah umur," ucap Nadine santai.

Sedangkan Ray masih berkeliling mencari alamat yang dituju, ia mengendarai mobil sport miliknya yang sengaja di desain khusus oleh Rakha. sikembar anak jenius jadi tidak sulit untuk mereka belajar menyetir.

"Hah cewek itu menyusahkan saja," gumam Ray.

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***