Part 18

"Gue udah tau semua tentang dia" Jelas cowok berpakaian serba hitam tersebut

"Jelasin" Balas seseorang di hadapannya dengan singkat

"Dia ini sebenarnya anak orang kaya. Dia ini anak dari buk Rania dan pak Anggara. Mereka ini sangat kaya dan Clara ini anak tunggal. Dan sebenarnya si Wijaya ini merupakan kakak laki-laki dari pak anggara papanya si Clara"

"Oke lanjut" Sambil terus mendengarkan penjelasannya lawan bicaranya dengan sangat serius

"Dari dulu emang si Wijaya ini selalu iri atas pencapaian dan kesuksesan dari pak anggara. Makanya dia berencana untuk mengambil semua yang dimiliki oleh pak anggara. Jadi dia berusaha mencelakakan suami istri ini lalu dia ambil alih perusahaan milik orang tua Clara dan termasuk semua kekayaan yang dimiliki pak anggara"

"I see"

"Sebenarnya kekayaan yang dia miliki sekarang ini bukan dari kerja kerasnya, tapi itu semua milik orang tua Clara yang pastinya setelah orang tuanya meninggal semua kekayaan itu jatuh ke tangan Clara. Clara yang berhak atas semua kekayaan milik papanya. Dan si Wijaya itu tidak ada hak sedikitpun atas kekayaan tersebut. Tapi masalahnya disini Clara gak tau kalo Wijaya itu adalah om nya. Gue juga gak tau kenapa mereka nutupin kebenaran itu"

"Apa rencana lo selanjutnya"

"Karna semua kekayaan itu adalah hak nya Clara, gue mau cari bukti yang kuat agar kekayaan itu kembali menjadi hak milik Clara"

"Oke gue paham, lo cari bukti sebanyak-banyaknya"

"Gampang" 

"Sekarang gadis itu tinggal dimana?"

"Sekarang dia tinggal di gubuk milik warga"

"Gimanapun caranya lo harus sediakan rumah untuk dia. Gue gak mau dia kenapa napa. Cukupi semua kebutuhannya, jangan sampe dia kelaparan"

"Oke"

...🦕🤍...

Hari ini semua mahasiswa yang seangkatan dengan Clara sedang berkumpul di sebuah aula untuk membahas tentang kegiatan mereka yang sebelumnya sudah di rencanakan

"Maaf sebelumnya karna gue minta kalian semua berkumpul di aula. Ada yang mau gue sampaikan pada kalian semua"

Clara duduk sendirian, sedangkan megan dan natali duduk bersama Lia. Saat asik mendengarkan Alvin yang sedang berbicara di depan, Tiba-tiba naka duduk di samping Clara. Clara hanya tersenyum dan kembali fokus pada informasi yang akan disampaikan Alvin

"Sebelumnya gue mau minta maaf sama temen-temen semua, kayaknya acara kita untuk camping itu gak bisa dilaksanakan karna memang gak dapat izin dari kampus. Apalagi kita bikin acara ini sebelum jadwal wisuda. Pihak kampus takut nanti terjadi yang tidak diinginkan, jadi maaf banget acara kita gak bisa dilaksanakan" Jelas Alvin

"Yaah padahal kita pengen banget camping rame rame gini"

"Iya pasti seru banget"

"Males banget anjing gini mulu"

"Ah gak asik"

"Tau nih main batal batalin aja"

Masih banyak terdengar kekesalan dari mahasiswa lainnya karna kegiatan yang akan mereka adakan tiba-tiba dibatalkan begitu saja

Padahal jika dipikir pikir itu pasti sangat seru, tapi mau bagaimana lagi sekuat apapun mereka berjuang jika pihak kampus tidak mengizinkan, mereka tidak akan bisa menolak

Suasana di dalam aula semakin riuh, Alvin memcoba untuk menenangkan teman-temannya. 

"Oke. Mohon perhatiannya sebentar. Jadi gue dan pihak kampus udah bahas masalah ini. Dari pihak kampus pun mendukung kita untuk membuat suatu acara, jadi gue mau tanya dulu sama kalian semua. Setuju apa enggak kalo kita bikin lomba antar kampus gitu. Nanti kita bikin beberapa lomba, misalnya kayak lomba basket, futsal, nyanyi, dance atau yang lainnya. Karna dari pihak kampus juga udah bilang bakal ngasih bantuan dana untuk acara yang akan kita bikin ini" Jelas Alvin panjang lebar. 

"Ide bagus tuh" Jawab salah satu mahasiswa

"Jadi gimana? Kalian setuju apa enggak?"

"Maaf gue mau tanya, itu kita yang undang kampus lain kan?" 

"Iya bener banget, kita undang kampus lain dan semua lombanya di adain di kampus kita. Istilahnya kita jadi tuan rumah lah" 

"Nah gue setuju tuh, pasti keren banget" 

"Jadi kalian setuju apa enggak?" 

"SETUJU" Jawab mahasiswa lain dengan serentak

"Oke, karna kalian udah setuju gue tinggal konfimasi sama pihak kampus dan setelah itu kita akan bagi bagi tugas untuk persiapan lomba nantinya" 

Setelah itu Alvin membubarkan mahasiswa dan menghampiri Clara

"Ra"

"Iya"

"Kamu udah makan? Ke kantin bareng aku yuk"

Kemudian Clara melirik naka yang berdiri di sampingnya

"Naka lo udah makan?" Tanya clara

"Belom"

"Yaudah kita bertiga aja yok" Ajak Alvin

"Oke" Clara sangat kaget saat naka tiba-tiba menggandeng tangannya

Saat makanan sedang di pesan. Clara berbisik pada Alvin

"Vin, gue pinjem duit lo dulu ya. Gue lagi gak ada duit"

"Udah lo tenang aja, gue yang traktir" Potong naka

"Makasih ya"

"Hmm"

Entah kenapa sepertinya mood naka sedang hancur. Tapi Clara tidak terlalu memikirkan nya

Setelah makanan datang, mereka langsung makan dengan lahap. Kemudian Alvin bicara pada Clara

"Ra. Kamu mau gak nanti ikut lomba nyanyi sama dance?"

"Gue gak bisa vin"

"Belom nyoba aja udah nyerah, ini bukan Clara yang aku kenal"

"Yaudah nanti gue coba"

"Nah gitu dong"

"Oh iya, nanti rencananya aku mau bikin acara fashion show, aku harap kamu bisa ikut ra. Nanti nama kamu langsung ku tulis aja" Ucap Alvin

"Tapi kan kalo fashion show itu harus pake gaun sendiri ya?"

"Masalah gaun gak usah lo pikirin, biar gue beliin yang paling bagus biar lo menang. Tapi lo pasti menang si, lo cantik body lo juga bagus"

"Body gue? Perasaan biasa aja"

"Menurut lo biasa aja, tapi menurut gue ataupun cowok lain yang liat lo itu sexy, body goals walaupun lo sering pakai pakaian tertutup"

"Dih anjing lo cabul"

"Gak, gue kan ngomong apa adanya. Emang kenyataannya gitu"

"Awas aja lo mikir macem-macem gue tonjok lo ya"

"Kalo gue mikir macem-macem berarti gue normal dong. Masih suka cewek"

"Fakyuu" Ucap Clara sambil mengacungkan jari tengahnya

Naka dan Alvin hanya tertawa melihat Clara kesal 

"Ra, wajah kamu masih sakit?"

"Udah nggak, cuma agak nyeri aja si. Dikit aja tapi" 

"Halah, itu kalo gue cium pasti langsung sembuh"

"Eh sialan, cabul banget otak lo ya"

Clara mengambil tangan naka lalu menggigit nya. Naka mengaduh kesakitan lalu melepaskan gigitan Clara. 

"Becanda ra, tapi kalo beneran juga gapapa si"

"Eh inget lo uda dijodohin"

"Gak peduli"

"Nyenyenye" Snagat menggemaskan sekali gadis ini

Setelah selesai makan, naka langsung membayar makanan mereka termasuk Alvin. Hari ini naka mentraktir mereka berdua. 

Saat mereka akan keluar dari kantin tiba-tiba saja mama datang dan menemui Clara

"Cepat ikut saya ke rumah sakit"

"Kenapa mah"

"Jangan panggil saya dengan sebutan itu. Saya gak sudi dipanggil mama sama perempuan pembawa sial seperti kamu"

"Maaf tante. Kenapa tante ngajak aku ke rumah sakit"

"Suami saya masuk rumah sakit, sekarang dia kritis dia butuh donor ginjal. Cepat ikut saya ke rumah sakit lalu donorkan ginjal kamu untuk suami saya. Anggap aja kamu balas budi sama suami saya karna selama ini dia udah rawat kamu"

Naka dan Alvin yang mendengar apa yang dikatakan mama angkat Clara ini langsung kaget. Semudah itu kah menyuruh seseorang untuk mendonorkan ginjal? 

Clara yang mendengar kondisi papanya kritis langsung menangis. Walaupun ia sering disiksa oleh papanya. Ia sangat menyayangi papanya

Ia langsung mengiyakan permintaan mamanya, hitung hitung ia balas budi pada keluarga yang sudah merawatnya dari kecil. Ia berpikir sekalipun ia menyerahkan nyawanya itu pun masih belum bisa membalas semua kebaikan keluarga yang sudah membesarkannya

Setelah itu Clara ikut dengan mamanya ke rumah sakit. Sesampainya di sana sudah ada Bian, Bara, Lia dan juga Ken sedang berdiri di depan ruang rawat papa. 

Kemudian Naka dan Alvin menyusul Clara dari belakang. Ya, mereka mengikuti mobil mama saat ke rumah sakit tadi. Mereka khawatir dengan kondisi Clara 

"Dokter, dia yang akan mendonorkan ginjal untuk suami saya"

Bian, Bara dan juga Ken sangat kaget mengetahui bahwa Clara lah yang akan mendonorkan ginjal untuk sang papa

Saat mamanya berbicara dengan sang dokter, Clara hanya fokus memperhatikan papanya dari luar ruangan. Ia kembali menangis melihat kondisi papanya yang kritis

"Oke, kalau gitu saya cek dulu ya. Apakah kamu bisa mendonorkan ginjal kamu atau tidak. Ayo ikut saya ke ruangan" Ucap sang dokter

"Baik dok" Jawab Clara sambil terus menangis

Tanpa disadari Bian mengepalkan tangannya, merasa tidak percaya atas apa yang dilakukan mamanya. Pasti mamanya sudah memaksa Clara untuk mendonorkan ginjal untuk papanya

Tidak lama kemudian, Clara datang bersama dokter dan ia sudah berganti pakaian menggunakan baju rumah sakit. 

Sebelum masuk ruangan ia meminta izin dulu pada dokter dan juga yang lainnya untuk melihat kondisi sang papa

"Aku izin masuk ke dalam dulu sebentar, aku mau liat kondisi papa"

"Silahkan" Jawab sang dokter 

Sesampainya di dalam, Clara melihat kondisi papa yang sangat menyedihkan, wajah papa terlihat sangat pucat. Kemudian ia berjalan perlahan ke arah sang papa dan menggenggam tangan sang papa dan mendekatkan wajahnya kemudian ia menangis

"Pah, papa harus kuat ya. Sebentar lagi papa akan sembuh. Ara gak kuat liat papa dengan kondisi yang seperti ini. Ara janji setelah ini ara akan pergi jauh. Semoga ginjal ara bisa membantu papa. Semoga nanti papa bisa aktivitas kayak biasa lagi. Ini belum seberapa, ini belum bisa membalas kebaikan papa selama ini sama ara. Ara sayang sama papa. Papa harus tetap sehat. Cepat sembuh pa" Kemudian ia mencium kening sang papa

Saat ia berjalan keluar ruangan, tanpa ia sadari jika papanya menangis, air mata keluar dari sudut matanya setelah Clara melepaskan genggaman tangan papanya. 

Saat keluar ruangan, ia mendapati semua orang masih menangis

"Udah dok"

"Kamu sudah siap?"

"Udah" Ucapnya sambil tersenyum

"Doakan supaya operasi papa kalian nanti berjalan lancar" Ucap clara pada Bian dan Bara 

"Suster, tolong bawa pasien ke ruang operasi"

"Baik dok"

Kemudian Clara dan papanya di bawa ke ruang operasi. Disana mereka diletakkan bersebelahan secara terpisah

Kemudian dokter menyuntikkan cairan bius ke tubuh Clara tanda operasi akan di mulai. Saat Clara hampir tak sadarkan diri, ia melihat ke arah sang papa dan kemudian menangis

"Ara sayang papa, banyak yang menunggu papa. Papa harus kuat. Semuanya pasti akan berjalan lancar, papa pasti akan selamat" Batin Clara

Setelah itu Clara mulai tak sadarkan diri karna efek bius yang masuk ke tubuhnya. 

...🦕🤍...

...S...

etelah beberapa jam dokter melakukan operasi, akhirnya operasi berjalan dengan lancar. Kondisi papa kembali membaik kemudian ia dipindahkan dari ruang operasi ke ruang rawat

Clara juga sama, ia juga dipindahkan ke ruang rawat. Ruangan mereka berdua bersebelahan. Namun selang beberapa menit kondisi Clara mulai kritis

Saat semua keluarga Wijaya sedang menunggu papa sadar di depan ruangannya. Tiba-tiba mereka kaget saat dokter dan suster berlarian menuju ke ruang rawat Clara

Naka dan Alvin langsung berdiri dan menghampiri sang dokter yang akan memasuki ruangan Clara

"Dok, Clara kenapa dok?" Tanya naka pada sang dokter

"Pasien kritis, maaf saya harus periksa kondisi pasien dulu. Mohon tunggu di luar" Jawab sang dokter

Naka dan Alvin terlihat begitu cemas dengan keadaan Clara. Terlebih lagi naka, pikirannya sudah jauh kedepan ia memikirkan kejadian kejadian buruk yang akan menimpa Clara

"Gak, gue gak boleh mikir macem-macem. Clara pasti akan baik-baik aja, dia kuat. Dia pasti bisa melalui masa kritis nya" Batin naka 

Bian, Bara dan juga Ken sangat khawatir saat mengetahui kondisi Clara kritis. Mereka berdoa untuk Clara agar Clara bisa melalui masa kritis nya. 

Kurang lebih 30 menit dokter berada di ruangan Clara. Kemudian saat dokter keluar ruangan, naka dan Alvin langsung berdiri dan menanyakan kondisi Clara saat ini

"Dok gimana kondisi Clara sekarang" Tanya naka

"Pasien sudah melewati masa kritis nya, tapi pasien masih belum sadar" Jawab sang dokter

"Kapan dia akan sadar dok" Tanya Alvin

"Kita tunggu saja, kalian gak usah khawatir saya akan terus memantau perkembangan pasien" Jawab dokter mencoba menenangkan kedua pemuda tersebut

"Apa kalian keluarga dari pasien?"

"Nggak dok, kita berdua teman Clara. Clara itu yatim piatu orang tuanya udah meninggal karna kecelakaan, dan sekarang dia hidup sendiri" Jawab naka sengaja dengan suara yang dikeraskan agar Bian dan yang lainnya dengar

"Oke baik. Kalian tenang aja, jangan khawatir. Dia akan baik baik saja. Saya akan berusaha sebaik mungkin agar dia bisa sembuh lagi" 

"Terimakasih dok"

"Iya sama sama, kalau begitu saya pamit dulu"

"Iya dok" Jawab naka dan Alvin serentak

Bian yang mendengarkan ucapan naka tadi langsung terdiam. Hatinya sangat sakit mengingat kejadian malam itu

...🦕🤍...

..."...

Dia sekarang di rumah sakit, dia mendonorkan ginjal untuk si tua bangka itu dan sekarang kondisinya kritis" 

"Ya, urus semua administrasinya dan pindahkan dia ke ruang VIP. Berikan pelayanan yang bagus untuk gadis itu"

Setelah mengatakan itu seseorang di seberang sana langsung mematikan sambungan telepon

"Anjing, gue belom selesai ngomong udah dimatiin"

Lalu ia menyimpan handphone nya ke dalam saku celana dan kemudian pergi ke bagian administrasi dan mengurus semua biaya administrasi Clara

Tidak lama kemudian, Clara langsung dipindahkan ke ruang VIP

"Maaf sus, dia mau dibawa kemana?"

"Maaf mas pasien akan dipindahkan ke ruang vip"

"Tapi kan administrasi nya belom di urus"

"Tadi sudah ada yang urus biaya administrasi pasien atas nama Clara Arelia, dan ia meminta pasien dipindahkan ke ruang VIP"

"Siapa orangnya?"

"Kalau gak salah tadi namanya Daren"

"Daren?" Naka berpikir keras apakah ia mengenal cowok bernama Daren

Akhirnya Clara dipindahkan ke ruang VIP dengan fasilitas yang sangat lengkap. Disana Clara bisa beristirahat dengan tenang dan itu tentunya akan cepat membantu pemulihan Clara

Bian masih penasaran siapa cowok yang sudah membantu biaya administrasi Clara. Ia tidak mengenal siapa sosok yang disebutkan oleh suster tadi

Sedangkan Ken ia masih ragu apakah Daren yang disebut oleh suster tadi adalah sosok yang ia kenal atau bukan. Tapi ia masih ragu karna rasanya itu tidak mungkin. Darimana cowok itu mengenal Clara sampai ia mau membantu biaya administrasi Clara di rumah sakit ini

"Kayaknya bukan dia, dan gak mungkin dia" Batin Ken

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!