Part 16

Dengan kondisi badan yang masih basah, Clara terus berjalan seorang diri di jalanan yang sepi. Di sepanjang jalan ia terus menangis tak henti,ia merasa tidak percaya pada fakta yang sebenarnya. 

Tidak lama kemudian naka datang dengan mobilnya. Ia memang dari tadi mencoba mencari keberadaan Clara. Ia tau saat ini Clara benar-benar hancur

Ia melihat Clara di jalan, kemudian turun dan langsung menghampiri Clara. Clara yang melihat kedatangan naka langsung menangis sejadi-jadinya. Melihat kondisi Clara yang sangat memprihatinkan ini, naka langsung memeluk tubuh Clara, ia mencoba menenangkan Clara. 

Clara terus menangis, ia tidak tau harus berbuat apalagi

"Kenapa semuanya jadi kayak gini"

"Sakit" 

"Kenapa aku baru tau sekarang, kenapa gak dari dulu"

"Sakit banget Rio. Sakittt" Ia terus menangis

"Orang tua kandung gue udah meninggal dan gue gak tau malam mereka dimana. Gue gak pernah liat wajah mereka seperti apa"

"Pasti orang tua gue sedih liat gue sekarang"

"Sshhtttt udah jangan nangis. Orang tua lo pasti bangga punya anak kayak lo. Papa lo asti ganteng banget, mama lo juga pasti cantik banget sampe ngelahirin gadis cantik kayak lo. Mereka bangga banget pasti" Ucapnya menyemangati Clara yang masih berada di dalam pelukannya

"Tapi mereka pasti sedih di atas sana liat gue sekarang"

"Ya makanya, kalo lo gak mau liat mereka sedih lo gak boleh kayak gini. Lo harus kuat, lo harus semangat. Biarin aja semua orang pergi dari hidup lo. Masih ada gue, kapan pun lo butuh gue masih ada buat lo" 

"Abang benci sama gue"

"Udah, gue percaya sama lo, lo gak bakal mungkin ngelakuin itu sama kakak lo. Suatu saat kebenaran akan terbongkar. Percaya sama gue"

"Iya, rio makasih udah percaya sama gue" Ucapnya masih terisak. Dadanya masih sesak

"Iya sama-sama. Kapan pun lo butuh gue. Lo bisa telfon gue" Naka berbicara dengan tulus pada Clara lalu mengecup puncak kepala Clara

"Gue mau pulang, gue harus beresin barang barang gue di apartemen bang bian. Gue udah gak boleh tinggal di sana" Ia masih terisak

"Tinggal di rumah gue aja mau?" 

"Nggak, gue tinggal di rumah megan. Gue udah ngomong sama dia" Bohongnya pada naka, padahal ia sama sekali tidak bilang apapun pada megan. 

Ia hanya tidak ingin menyusahkan orang lain. Ia juga tidak tau setelah ini ia tinggal dimana

"Yaudah, gue anter ke apartemen ya"

Kemudian Clara mengangguk dan naka langsung menjalankan mobilnya menuju apartemen Clara. Setelah itu ia baru pulang ke rumahnya. 

Sesampainya di apartemen, Clara langsung mengemasi barang barangnya dan memutuskan untuk tidur karna ia sudah terlalu capek. Bahkan ia lupa membersihkan luka lukanya

...🦕🤍...

Keesokan harinya, Clara langsung pergi dari apartemen dan membawa semua barang barangnya. Dan ia menitipkan kartu akses apartemen dan juga kunci mobil miliknya pada bagian resepsionis. Setelah itu ia pergi

Ia tidak tau harus tinggal dimana, ia terus berjalan tidak tau arah. 

Hari ini sangat mendung, mungkin alam juga merasakan kesedihan Clara. Tidak lama hujan pun turun, dan Clara berteduh di sebuah gubuk kecil sampai hujan reda. 

Melihat gubuk itu kosong, ia pikir tidak ada orang yang punya. Jadi ia memutuskan untuk meletakkan barang-barangnya di gubuk tersebut. Ia berniat akan tidur disini

Setelah hujan reda, Tiba-tiba ada seorang bapak bapak yang masuk ke gubuk. Dan ia kaget melihat ada seorang perempuan yang berada di sana. 

"Eh adek, kenapa bisa disini"

"Maaf Pak, tadi saya numpang berteduh disini karna tadi hujan"

"Oh gitu, yaudah gapapa"

"Oiya pak, gubuk ini ada yang punya gak pak?"

"Kenapa emang nya?"

"Saya mau numpang tidur disini sampai saya dapat kontrakan"

"Gubuk ini punya saya. Kamu yakin mau tinggal disini?"

"Yakin pak"

"Atau mau saya kontrakan rumah aja untuk kamu?"

"Gak usah pak, makasih. Yang penting saya punya tempat tinggal"

"Yaudah kalo kamu maunya seperti itu. Kalo boleh saya tau nama kamu siapa?"

"Nama saya Clara pak" Ucap Clara sambil tersenyum

Bapak itu sangat baik. Kemudian ia membantu Clara membersihkan gubuk itu, dan bapak itu juga menyambung kan listrik ke gubuk itu agar bisa dipasang lampu. Karna selama ini gubuk itu tidak ada lampu karna tidak di huni. 

Akhirnya semuanya selesai dan Clara bisa beristirahat

...🦕🤍...

...P...

agi pagi sekali bian datang ke apartemen, ia juga merasa khawatir pada Clara. Semalam ia tidak bisa tidur karna memikirkan Clara, ia merasa sudah sangat kelewatan pada Clara. 

Saat sampai di apartemen ia langsung menuju ke lantai atas ingin melihat apakah Clara masih di sana atau tidak. 

Saat ia memasuki ruangan, ia kaget karna ruangan sudah sangat rapi dan kosong. Hanya ada barang barangnya yang sengaja ia tinggal di sana. 

Ia memeriksa setiap ruangan dan entah kenapa hatinya merasa sedih. Ia merasa kehilangan. Saat akan duduk di ruang tamu, ia menemukan kertas kecil yang diletakkan di atas meja dekat vas bunga

Kemudian ia mengambil kertas tersebut dan ternyata di dalamnya ada tulisan

Untuk Abang

Abang, kalo abang baca surat ini ara cuma mau bilang kalo ara mau minta maaf karna ara udah buat kesalahan, jujur ara gak ngelakuin apapun. Ara gak pernah ada niatan buat celakain kakak. Ara sayang sama kakak, walaupun kakak tunangan sama bang ken ara gak marah. Ara ikhlas asal mereka berdua bahagia.

Ara udah biasa ngerasain sakit kayak gini. Ara rasanya hancur, kenapa masalah silih berganti. Ditambah lagi ara tau fakta yang sebenarnya kalo ara bukan anak kandung mama sama papa. Ternyata selama ini alasan papa benci sama ara karna ara bukan anak kandung mereka. 

Dunia ara rasanya hancur setelah tau semuanya, apalagi saat semua orang gak ada yang percaya sama ara. Ara gak peduli orang lain gak percaya sama ara, ara berharap abang percaya sama ara tapi semuanya sama aja. Gak ada satupun yang percaya. Semua orang benci sama ara. Sekarang ara sendirian, ara gak punya siapa-siapa lagi. 

Ara janji ara gak akan ganggu keluarga kalian lagi, ara janji ara akan jauhin kalian semua. Tapi walaupun begitu ara tetap sayang sama kalian. Terimakasih udah ngerawat ara, udah jagain ara. Kalian orang baik. 

Mungkin ara gak bisa balas kebaikan keluarga kalian sekalipun ara ngasih nyawa ara buat kalian. Ara do'akan semoga kalian selalu bahagia dan tetap bahagia sampai kapanpun. 

Ara sayang abang, jaga diri abang baik-baik. Ara harap abang bisa maafin ara dan gak akan benci ara. Jagain kak lia adek kandung abang, dia perempuan satu satunya. Jagain juga mama sama papa. Jangan lupa kasih obat buat papa. 

Ara pamit bang, jangan benci ara. Ara sayang banget sama abang

^^^Clara Arelia🤍^^^

Bian menangis membaca surat dari Clara. Ia merasa bersalah pada Clara.

Seharusnya ia mendengarkan penjelasan dari Clara, harusnya ia tidak langsung menghakimi Clara seperti itu. Ia sudah membuat Clara sangat sedih. Kemana ia harus mencari adiknya itu

Setelah memenangkan dirinya, bian langsung turun ke bawah, dan saat akan keluar dari sana tiba-tiba resepsionis memanggil bian dan menyerahkan kartu akses apartemen nya sekaligus kunci mobil yang dititipkan oleh Clara. 

"Kalo bukan pake mobil berarti Clara jalan kaki" Batinnya

"Oke makasih mbak" 

Bian tidak masuk ke kantor hari ini, ia memutuskan untuk mencari adiknya itu. Namun seharian ia mencari tapi Clara tetap tidak ketemu. Ia kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah

...🦕🤍...

...H...

ari sudah malam, Clara bersyukur karna dipertemukan dengan orang baik. Tadi saat sore hari istri bapak yanto memberinya makanan karna Clara sudah membantunya bersih-bersih. Walaupun Clara tidak membantunya ia tetap akan memberikan Clara makanan.

Jadi hari ini Clara sangat bersyukur ia bisa makan dan tidak kelaparan. Dan ia bisa tidur nyenyak, karna besok ia harus kuliah

Ia sedikit merasa takut karna malam ini hujan deras dan petir. Clara sangat takut petir, dulu jika ada petir pasti ia langsung lari ke kamar abangnya. Tapi sekarang tidak. Ia harus memberanikan diri untuk tidak takut pada apapun. 

...🦕🤍...

...H...

ari ini Clara bangun pagi-pagi sekali. Ia membersihkan badan nya di WC umum. Setelah itu siap siap untuk berangkat kuliah. 

Ia berangkat pagi pagi sekali agar ia tidak telat sampai di kampus. Jarak tempat tinggalnya sekarang dengan kampus lumayan jauh. Jadi karna ia berjalan kaki, ia harus berangkat pagi pagi sekali. 

...🦕🤍...

...S...

udah 2 minggu lebih Clara tinggal di gubuk itu dan ia menjalankan aktivitasnya seperti biasa. 

Hari ini ia berangkat ke kampus, sebelum berangkat istri pak yanto memanggil Clara dan memberinya uang jajan untuk di kampus nanti. Mereka sudah tau kehidupan Clara seperti apa karna Clara sudah menceritakan semuanya

"Sini nak, ini buat kamu jajan di kampus ya"

"Gak usah buk"

"Udah pegang aja, sapa tau nanti kamu laper"

"Makasih ya buk" Ucap ara sambil tersenyum lalu salim

"Kalo gitu ara berangkat dulu ya buk"

"Iya nak, hati-hati ya" Sambil mengelus rambut panjang Clara

Keluarga pak yanto sangat baik padanya, Clara bersyukur dipertemukan dengan keluarga ini

...🦕🤍...

Saat sampai di kampus, saat ia akan memasuki gerbang, Clara melihat lia hampir di tabrak mobil. Kemudian ia langsung berlari dan mendorong tubuh lia ke tepi jalan. Lia mengalami luka ringan sedangkan 

Tangan Clara luka dan tubuhnya tersenggol mobil yang melaju kencang sampai ia terpental ke tepi jalan

Dan lagi-lagi bara lah yang melihat kejadian itu dan menjadi saksi atas penyelamatan yang sudah dilakukan Clara untuk lia. 

Setelah bangkit, Clara langsung menghampiri lia dan mengecek tubuh lia apakah ada luka serius atau tidak

"Kakak gapapa kan? Ada yang luka?" Tanya Clara sambil mengecek tubuh lia

"Eh anak pungut, gak usah lo pegang pegang badan gue. Jijik banget" Ucapnya tidak tau terimakasih

"Maaf kak"

Clara tidak menghiraukan luka di tubuhnya, malahan ia sangat khawatir dengan lia dibandingkan pada dirinya sendiri. 

Kemudian lia menangis dan mengancam Clara akan mengadukannya pada papanya

"Lo liat nih anjing, tangan gue luka gara gara lo. Gue aduin papa, lo liat aja nanti"

"Kak aku tadi mau bantuin kakak bukannya mau celakain kakak"

"Awas aja lo ya" Lalu lia pergi begitu saja

Kemudian Clara berjalan masuk ke dalam gerbang, seperti biasa Clara hanya sendirian tidak punya teman. Karna Natali dan megan sekarang berteman dengan lia. Mereka tidak mau berteman dengan Clara lagi. Namun Clara tidak mau memikirkan itu, ia fokus pada kuliahnya karna sebentar lagi ia akan wisuda

Saat jam istirahat, Clara langsung pergi ke kantin. Ia memesan makanan dan duduk sendirian di kantin sedangkan yang lain bersama teman-temannya. 

Baru sekali suapan, Tiba-tiba ia mendengar orang berteriak memanggil namanya. 

"MANA CLARA" teriak orang tersebut

Clara yang tadinya ingin menyuap makanan ke dalam mulutnya langsung menghentikan kegiatannya

"MASIH BERANI KAMU MENCELAKAKAN ANAK SAYA? MASIH BELUM PUAS KAMU MENYAKITI ANAK SAYA" ucap papa sambil menggenggam tangan putrinya

"KAMU LIAT TANGAN ANAK SAYA JADI LUKA BEGINI, SAYA UDAH PERINGATI KAMU JANGAN PERNAH CARI MASALAH LAGI DENGAN SAYA. APA KAMU MAU MATI DI TANGAN SAYA?" 

Kemudian Clara berdiri dan menghadap papa. Dan ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi

Kejadian itu menjadi tontonan gratis para penghuni kantin termasuk bagas dan teman-temannya dan juga natali dan megan. 

"Ma-maaf pah, eh maksud saya om. Saya tadi cuma mau nyelamatin anak om. Tadi anak om hampir ketabrak mobil makanya saya dorong anak om ke pinggir jalan biar dia gak ketabrak. Dan maaf gara gara saya anak om luka" Ucapnya menjelaskan

Padahal luka Clara lebih parah dari itu namun ia hanya diam

Ia melihat ketiga orang di hadapannya ini, ada lia, papa dan juga ken. Ia tidak tau apa yang akan terjadi padanya setelah ini

Tanpa aba-aba papa langsung menampar Clara dengan sangat kuat lalu menjambak rambut Clara dan menghantamkan kepala Clara ke meja kantin sampai kepalanya berdarah dan hidungnya juga mengeluarkan darah. Pelipis Clara robek dan wajahnya lebam

Tidak berhenti di sana, papa kemudian mengambil kursi kantin dan memukulkannya ke tubuh Clara. Badan Clara sangat sakit ditambah lagi luka di wajahnya yang sangat parah

Tidak ada satupun yang bisa menghentikan papa. Ken yang melihat kejadian itu juga merasa tidak tega, karna baru pertama kali ia melihat langsung saat Clara dipukul sang papa. Tapi Clara hanya diam menerima siksaan tersebut

Setelah puas memukul Clara, papa langsung pergi diikuti oleh ken dan juga lia. Ia sangat bahagia melihat Clara disiksa oleh sang papa. 

Tidak ada satupun yang membantu Clara. Termasuk kedua sahabatnya yang sedari tadi menyaksikan kejadian itu. Natali hanya diam sedangkan megan sudah hampir menangis melihat kondisi Clara. 

Clara kemudian bangkit dan kembali duduk di meja yang ditempatinya tadi. Ia merasakan darah mengalir dari pelipisnya, kemudian ia menghapus darah itu dengan bajunya namun darahnya masih tidak berhenti

Ia tadi sangat lapar, namun sekarang ia kehilangan selera makan tapi masih menyuapkan bakso ke dalam mulutnya karna ia tidak mau mubazir. 

Ia makan sambil terus menangis, ia menompang kepalanya dengan tangan sambil terus mengusap keningnya yang sangat sakit sekaligus menutupi wajahnya dari orang-orang. 

Ia tak henti-hentinya menangis sambil terus makan, dan terus memijat keningnya. 

Bara yang dari tadi hanya diam melihat Clara dipukul, sekarang ia berjalan ke arah Clara dengan membawa kotak obat

Saat sudah duduk di hadapan Clara, ia menarik dagu Clara agar melihat ke arahnya. Kemudian bara menggeser mangkok bakso yang dipesan Clara tadi lalu mengobati luka di wajah Clara. 

Melihat wajah Clara yang penuh luka, ia rasanya ingin menangis. Kemudian dengan telaten bara mengobati luka-luka di wajah Clara. 

Ia merasa kasihan pada Clara karna ia tau kejadian sebenarnya, ia menyaksikan jika Clara memang ingin membantu lia. Bahkan ia tidak memperdulikan luka di tangannya saat membantu lia. 

Clara yang melihat bara mengobatinya hanya bisa menangis, bara tidak pernah mau berdekatan dengannya dari dulu. Ia sangat jarang mengobrol dengan bara. Ia bisa lihat bara yang sangat tidak menyukai dirinya tapi sekarang tatapan bara sangat berbeda. Tidak ada kebencian dari tatapannya

"Sini tangannya" Ucap bara setelah selesai mengobati luka di wajah Clara

"Tangan?" Clara masih bingung dengan ucapan bara

"Tangan kamu yang luka waktu nyelamatin lia tadi"

"Tangan aku gapapa kok bang"

"Sini" Ucapnya lembut pada Clara

Kemudian Clara memberikan tangannya yang luka pada bara. Bara langsung mengobati luka di tangan Clara dan setelah selesai, bara kembali menggeser mangkok bakso tadi ke depan Clara dan menyuruhnya menghabiskan makanannya itu. 

"Habisin makanannya baru setelah itu ke kelas" Perintah bara. Ia merasa sangat kasihan pada Clara

Clara hanya tersenyum tipis, kemudian memakan makanannya sampai habis. Dan itu tidak luput dari perhatian bara. 

Ia baru menyadari kebaikan Clara pada keluarganya selama ini. Ia baru sadar bahwa Clara benar-benar tulus pada keluarganya. Tapi kenapa ia baru menyadari itu semua sekarang? 

Setelah selesai makan, Clara langsung ke kelas dan mengikuti perkuliahan sampai selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!