Part 11

Keesokan harinya, Clara mendapat pesan dari Bian. Bian meminta Clara untuk pindah ke apartemen nya. Karena Clara juga merasa tidak enak tinggal di rumah keluarga Natali terlalu lama, ia menyetujui permintaan abangnya.

Ia kemudian membereskan barang-barang nya. Saat makan malam ia meminta izin pada ayah dan bunda untuk pindah ke apartemen Bian. 

"Ayah, bunda. Aku mau ngomong sesuatu"

"Apa sayang" Tanya bunda

"Aku tadi di chat sama bg Bian, abg nyuruh aku tinggal di apartemen dia"

"Kenapa gak disini aja sayang, lagian juga kita semua gak keberatan lo disini" Ucap Ken. 

"Sebenernya aku maunya gitu. Tapi aku juga gak enak soalnya udah lama bgt aku numpang tinggal disini"

"Kamu gpp tinggal disana sendirian?" Tanya bunda meyakinkan

"Gpp bun. Nanti klo udah pindah ke sana aku pasti akan sering-sering kesini"

"Ayah, bunda bolehkan nanti kalo aku tidur disana nemenin Clara?" Tanya Natali pada orang tuanya. 

"Boleh, asal jangan macem-macem" Jawab ayah

"Okeeyyy"

"Jadi besok kamu pindah kesana?" 

"Iya bun. Besok pagi aku di jemput abang"

"Besok gue juga ikut" Ken dari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka. 

Entah kenapa ia merasa sedih karena harus berpisah dari Clara. Walaupun sebenarnya ia bisa saja datang setiap hari ke apartemen untuk menemui Clara. 

"Iya sayang" Ucap Clara sambil tersenyum pada Ken. 

Ia bisa lihat raut wajah sedih Ken saat mendengar ia akan pindah ke apartemen Bian

...🦕🤍...

Saat akan memasuki kamar, tiba-tiba Ken memanggil Clara dan mengajaknya ke halaman rumah. Suasana malam yang begitu sunyi, langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang dan udara dingin yang ikut menemani mereka pada malam itu. 

"Kenapa hmm?" Sambil menatap Ken yang terus memandang langit

Clara sangat peka sama suasana hati kekasihnya itu

"Jangan tinggalin gue ra" Ucapnya pada Clara sambil melihat langit malam 

"Bg, gue gak ninggalin. Gue cuma pindah ke apartemen bg Bian. Ntar gue bakal sering kesini atau lo yg samperin gue kesana"

"Ra, kalo gue buat kesalahan apa lo bakal ninggalin gue?" 

Entah kenapa ia teringat kesalahan yang ia perbuat pada Clara. Tapi jujur ia mengajak Clara pacaran karena memang ia mencintai Clara dengan tulus, bukan karena tantangan tersenyum

"Ya tergantung, kalo kesalahan yang lo perbuat masih bisa di tolerir gue gak akan ninggalin. Tapi kalo lo khianati gue, gue akan pergi"

"Gue tulus sayang sama lo ra, gue gak main-main"

"Iya gue tau. Lo kenapa dari tadi aneh banget ya, aap ada yang lo sembunyiin dari gue?"

Ken mulai tersadar atas apa yang telah ia ucapkan tadi lalu mencoba menormalkan suasana

"Gak ada kok, yaudah yok masuk rumah. Udah dingin banget ini" Ajak Ken

"Ayok" Lalu ia menggenggam tangan Ken dan mereka masuk ke dalam rumah

Ken masih merasa takut jika suatu saat Clara tau dan Clara akan meninggalkannya. Tapi ia sudah bertekad dalam hatinya ia tidak akan melepaskan Clara begitu saja. 

Ia yakin suatu saat jika semuanya terbongkar ntah itu Clara yang tahu sendiri atau teman-teman Lia yang memberi tau pasti Clara akan mau mendengarkan penjelasannya. 

Ia sangat menyayangi gadisnya ini, ia tidak mau kehilangan gadis ini

Saat sudah sampai di depan kamar. Ken dan Clara berdiri saling berhadapan, Ken tersenyum pada Clara. 

"Gue harap tidak ada perpisahan antar kita. Gue sayang bgt sama lo ra, jangan pernah tinggalin gue" Batin ken

"Udah sana masuk kamar, trus istirahat" Ucap Clara yang berhasil membuyarkan lamunan Ken

"Iya sayang, lo juga istirahat ya" Sambil mengusap wajah Clara dan kemudian mengecup kening Clara cukup lama. 

Perhatian kecil yang membuat Clara sangat bahagia. Karena selama ini ia tidak pernah mendapatkan perlakuan manis seperti ini

Sekali kedip, air mata itu akan jatuh. Ya, Clara rasanya ingin menangis saking bahagianya. 

Ia sudah tidak bisa lagi menahan air mata ini agar tidak keluar, kemudian ia menunduk dan menangis

"Sayang kenapa? Hmm?" Ken panik melihat Clara menangis seperti ini, ia berpikir apakah ia berbuat kesalahan? Apakah tadi ia membentak Clara? 

"Makasih" Ucapnya sambil terisak

"Makasih buat apa?"

"Makasih udah perhatian sama Ara, Ara bahagia banget. Ini bukan air mata sedih tapi ini air mata bahagia. Sebelumnya Ara gak pernah dapetin perhatian kayak gini. Terimakasih banyak" Ucapnya kembali terisak. 

"Iya sayang" Ken menarik Clara ke dalam pelukannya

"Ara mohon jangan pernah tinggalin Ara" Ia terus menangis

"Iya sayang, gue gak bakal ninggalin lo. Gue janji" Ken terus memeluk Clara dan mengusap punggung Clara mencoba untuk menenangkan Clara. 

Setelah dirasa Clara sudah tenang, Ken menyuruh Clara masuk kamar dan tidur. Ia tau pasti gadisnya ini sangat capek. 

Kemudian Clara masuk ke kamar dan Ken juga masuk ke dalam kamarnya. Namun Ken masih merasa tidak tenang, ia merasa takut dengan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. 

Tidak mau berpikir macam-macam, Ken langsung mengistirahatkan tubuhnya dan tidak lama kemudian terlelap dalam tidurnya. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!