Part 5

Setelah sampai di rumah Natali, Clara langsung disambut oleh bunda. Ya, Clara sudah seperti anak bagi keluarga ini. Begitu banyak yang menyayangi Clara. Bunda langsung memeluk Clara dan menyuruhnya masuk ke dalam

Natali yang dipanggil oleh bunda langsung berlari ke ruang tamu dan memeluk sahabatnya itu, ia merasa sangat senang dengan kehadiran Clara. 

Saat di ruang tamu Clara melihat Kenzo Alexander yang kerap dipanggil Ken. Ia adalah abang nya Natali. Mereka dua orang bersaudara yang saling menyayangi. Ken sangat dingin pada siapapun. Ia tidak mau membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting. Ia seorang CEO di perusahaan keluarganya. Keluarga Natali ini juga merupakan keluarga yang sangat kaya.

Ken memiliki postur tubuh yang sangat bagus karena ia suka nge-gym. Ia ditakuti banyak orang karena ia sangat kejam saat membalas orang yang sudah mengganggu keluarganya. 

Jika ada orang yang mati di tangannya ia bisa menghilangkan jejak dengan mudah, dan bisa membuat seolah-olah orang itu mati bunuh diri. Koneksinya sangat luas dan teman-temannya kebanyakan seorang mafia. 

...Kenzo Alexander...

"Yaudah sayang, kamu tidur sama Natali ya. Kamu mandi hbis itu obatin lukanya dulu baru istirahat ya" Ucap bunda sambil mengelus rambut Clara dengan lembut. 

"Iya bun, makasih ya bunda. Ara numpang dulu di rumah bunda sampe Ara dapet kontrakan"

"Nggk, kamu harus tetap disini, bunda gak mau biarin kamu sendirian. Kalau disini ada bang Ken yang bakal jagain kamu" Bunda membantah ucapan Clara tadi. 

"Iya bun" Kemudian memeluk bunda, setelah tu Clara langsung ke kamar Natali. 

Sesampainya di kamar, Clara rebahan sebentar ia merasa badannya terasa sakit. 

"Nat gue rebahan dulu bentar ya"

"Iyee raa" Natali begitu antusias dengan kedatangan Clara. Ia merasa sangat senang karna mempunyai teman di rumah. 

"Megan kok belom dateng ya? Dia gak jadi kesini?" Ucap Clara dengan mata terpenjam

"Gak tau, ntr kalo dateng juga langsung ke kamar"

Ya, nanti mereka akan tidur di kamar Natali yang sangat luas ini, mereka bertiga sama-sama berasal dari keluarga kaya. Mereka sama-sama memiliki kamar yang luas, rumah yang mewah bak istana. Cuma bedanya Clara tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Disini Clara sangat disayang oleh ayah dan bunda Natali. Clara bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tua selama berada di rumah ini. 

Setelah 10 menit beristirahat, ia sudah mendapati Megan sudah berada di kamar tersebut. Clara menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dan kemudian turun ke dapur untuk mengambil minum. Saat akan menuju ke kamar lagi tiba-tiba Ken yang masih berada di ruang tamu langsung memanggil Clara dengan suara beratnya yang berhasil membuat Clara merinding. 

"Sini lo" Tanpa menoleh sedikitpun pada Clara

"Ha?" Clara diam mematung bingung

"Lo punya kuping gak?"

"Gue bang?" Tanya Clara sambil menunjuk dirinya seperti orang bodoh

"Hmm" 

Kemudian Clara berjalan ke arah Ken dan seperti anak kecil yang kebingungan ia hanya berdiri. "Duduk" Perintah Ken. 

Clara duduk di hadapan Ken dan hanya diam menunggu Ken melanjutkan bicaranya. 

"Badan lo kenapa?" Ucapnya sambil menatap mata Clara dengan tajam. Clara merasa terintimidasi

"Gpp badan gue, emangnya kenapa?"

"Gue gk suka bertele-tele"

"Lo kan bisa liat badan gue kenapa, malah nanya lagi" Balasnya tanpa ada rasa takut sedikitpun pada manusia kulkas di hadapannya ini. 

Ken berjalan menuju kamar lalu turun lagi ke ruang tamu. Kemudian menyerahkan obat penghilang bekas luka pada Clara. 

"Apaan?" Tanya Clara bingung

"Lo pake, apa perlu gue yang olesin tuh obat ke badan lo?"

"Dih cabul anjj, gue bisa sendiri" Langsung bergegas pergi dari hadapan Ken

Setelah sampai di lantai dua, ia berteriak mengucapkan terimakasih kepada Ken. 

Ken hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat dari adiknya itu. Kemudian ia kembali ke aktivitas nya menonton TV. 

Selama dua minggu ia tinggal di rumah keluarga Natali, ia mendapatkan kasih sayang dari orang tua Natali. Bunda selalu menemani Clara untuk pergi ke psikolog.

Clara yang tadinya pribadi yang tertutup dan murung, selama kurang lebih dua minggu sudah kembali ceria dan lebih terbuka tentang perasaan apa yang ia rasakan. 

Ia sering diajak keluarga Natali jalan-jalan melihat suasana malam yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasa sangat bahagia karena akhirnya ia bisa merasakannya. 

...🕊🤍...

Saat di ruang tamu, Clara duduk lesehan di karpet bersama Natali sedangkan ayah, bunda dan Ken duduk di sofa. Mereka sudah seperti keluarga bahagia yang sering menghabiskan waktu luang bersama keluarga. 

Kemudia Clara menyampaikan niatnya kepada ayah dan bunda untuk mencari kerja karena ia merasa tidak enak pada keluarga tersebut. Padahal ayah dan bunda Natali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Mereka ikhlas dan merasa sangat senang Clara bisa berada di tengah-tengah keluarga mereka. 

Clara ingin mencari kerja agar ia memiliki kegiatan, padahal tanpa ia kerja pun ia tidak akan kehabisan uang. Karena tabungannya di rekening sudah sangat banyak, karena dari kecil Abian selalu menyisihkan uang untuk keperluan Clara, karena ia tau bahwa papanya tidak akan mau memberi Clara uang. Jadi dari Clara kecil Abian sudah membuatkan rekening untuk bekal Clara saat sudah dewasa nanti. Dan uang itu tidak pernah di pakai oleh Clara sedikitpun. Apalagi ia bukan tipe orang yang boros dan tidak terlalu suka shopping. 

Karena Clara bersikeras ingin bekerja, akhirnya Ken mulai berbicara. 

"Yaudah, kalo lo mau kerja lo kerja di cafe gue aja mau gak?"

"Emng lo punya cafe?"

"Punya" Jawabnya singkat

"Trus nanti disana gue kerja sebagai apa?" 

"Ngepel lantai" Ayah dan bunda tertawa mendengar jawaban dari Ken. 

"Serius?" Tanya Clara kaget, walaupun sebenarnya dia tidak keberatan jika memang itu pekerjaannya yang penting ia bekerja. 

"Ya kagak lah tolol, lo bisa nyanyi kan? Lo nyanyi aja di cafe gue biar cafe gue makin rame. Kalo lo udah capek lo bisa langsung pulang"

"Segampang itu?" Kaget Clara. 

"Ya"

"Gue gk digaji pun gpp bg, yang penting gue kerja. Kapan gue bisa mulai kerja?"

" Besok"

"Ok. Thanks bg Ken" Ia sangat bahagia akhirnya ia bisa kerja. 

"Ok" 

Akhirnya ia bisa bekerja. Walaupun sebenarnya Ken sengaja menyuruh Clara bekerja di cafe nya agar ia lebih mudah memantau Clara. Ia takut Clara kenapa-napa jika bekerja di tempat lain. Karena seperti yang kita tau bahwa Clara itu memiliki paras yang sangat cantik dan tubuh yang indah. Ken tidak mau jika nanti Clara dimanfaatkan oleh orang lain. Clara sudah seperti adiknya sendiri. 

...🕊🤍...

Tepat pukul 5 sore, Clara sudah sampai di cafe milik Ken. Ia pergi bersama Natali dan Megan

Sesampainya di sana, Clara langsung berdiri ke atas panggung. Umumnya yang bekerja disana adalah anak-anak muda dan teman Ken juga bekerja disana hanya untuk mengisi waktu luangnya. Orang-orang yang bekerja disana sangat kagum melihat kecantikan Clara. Sampai-sampai mereka tak hentinya memperhatikan Clara, apalagi Clara sangat welcome dan juga sangat ramah kepada siapapun. Dari tutur kata dan nada bicaranya yang lembut, membuat semua orang disana tersihir olehnya. 

"Hai, kenalin aku Clara. Aku baru kerja disini, aku udah ngomong sama bang Ken" Ucapnya memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah. 

"Oh iya Clara, semoga betah kerja disini ya" Saut pekerja cowok disana sambil menatap Clara tak henti-hentinya. 

Clara hanya membalas dengan senyuman. 

Cafe sudah mulai ramai oleh para pengunjung. Clara bernyanyi dengan suara yang sangat indah, sampai membuat kedua sahabatnya terheran-heran. 

"Itu beneran Clara gak si? Gue gak pernah denger dia nyanyi. Ternyata suaranya bagus banget ya" Kagum Megan. 

"Iya nyet, paket komplit banget, udah cantik, baik, ramah, sopan, pinter nyanyi, sexy, udah spel bidadari banget. Ini kalo kita jual pasti laku keras" Ucap Natali tanpa sadar

"Oiya, kita jadi ikut camping kan?" Tanya Megan. 

"Jadi dong, kita bertiga jadi ikut" 

"Lo bahagia gak si liat Clara udah berubah gini, lebih terbuka dan lebih ceria dari kemaren-kemaren"

"Iya, gue seneng banget liat perubahan dia sekarang"

Karena terlalu asik ngobrol, Natali dan Megan tidak sadar bahwa tiba-tiba cafe mulai riuh karena kedatangan Ken dan teman-temannya. 

Ken dan teman-temannya memilih duduk di meja paling depan, ia memperhatikan Clara dengan lekat. 

Sedangkan Clara ia tidak sadar jika Ken berada tepat di hadapannya. Ia fokus bernyanyi tanpa menghiraukan sekelilingnya. 

Tidak berbeda dengan Ken. Mereka sampai gagal fokus karena kecantikan Clara, mereka sangat mengagumi ciptaan Tuhan  di hadapan mereka ini.

Clara menyanyikan lagu MERINDUNYA - Pinkan Mambo. Ia sangat menghayati setiap bait lirik lagu tersebut, karena lagu itu mewakili perasaannya saat sekarang ini. 

Tidak lama setelah itu, Bian dan anggotanya juga datang ke cafe itu dan melihat adiknya sedang bernyanyi. Ia memperhatikan adiknya dari jauh, ia begitu bahagia melihat adiknya sekarang karena sekarang tubuh Clara terlihat lebih berisi dan sering tersenyum. Berbeda saat ia masih tinggal di rumah orang tuanya, ia sangat kurus karena jarang makan dan tertekan berada di rumah tersebut. 

Saat melihat ke sekeliling, Bian mendapati Ken yang juga datang bersama teman-temannya. Kemudian Bian berjalan ke arah Ken dan kemudian menyapanya. 

"Bentar ya, gue mau nemuin si Ken dulu" Pamit Bian kepada teman-temannya

"Hey bro" Sapa Bian

"Heyy, apakabar?" Balasnya sambil memeluk Bian 

"Gue baik. Lo apakabar?"

"Gue juga baik, udah lama gak ketemu. Lo sama siapa ke sini?"

"Sama temen-temen gue" Sambil melihat ke meja yang dutempati oleh teman-temannya. 

"Gabung aja sini sama kita" Tawar Ken pada Bian. 

"Oke. Sini, kita gabung aja sama Ken" Ajak Bian pada teman-temannya, lalu mereka berjalan ke arah Ken dan teman-temannya. Lalu bertos ala laki-laki jika bertemu teman-temannya. 

Dibalik itu semua, ada sosok laki-laki yang dari awal sampai sekarang masih memperhatikan wanita cantik yang sedang bernyanyi di panggung. Sesekali ia tersenyum tipis melihat wanita cantik yang berada di panggung tersebut. 

Tidak tau kenapa setiap kali melihat Clara ia merasa nyaman dan tenang apalagi saat berada di samping Clara. Rasanya ia tidak ingin jauh dari wanita cantik itu. Entah perasaan apa yang ia rasakan. Padahal ia sama sekali tidak mengenal Clara terlalu jauh. Tapi perasaan aneh itu bisa muncul begitu saja.

...🕊🤍...

Saat Clara menyanyikan lagu ketiga, ia baru sadar jika di hadapannya sudah ada abangnya dan juga Ken bersama teman-temannya. 

Saat Clara fokus bernyanyi, Bian memulai obrolan dengan Ken. 

"Thanks ya Ken udah mau jagain adek gue Clara. Gue juga liat sekarang dia lebih gemukan dan lebih ceria. Gue berterimakasih banget sama lo dan keluarga lo. Maaf kalo misalnya Clara ngerepotin kalian semua. Sebenernya gue udah suruh dia tinggal di apartemen gue, cuma dia takut papa gue marah kalo papa tau dia tinggal di apartemen gue" Ucap Bian merasa tidak enak karena merasa merepotkan keluarga Ken. 

"Udah, lo gak usah khawatir. Malahan bokap sama nyokap gue seneng banget ada dia di rumah. Semenjak ada dia rumah jadi rame dan lebih hidup. Jadi gak usah mikir aneh-aneh. Adek lo sama sekali gak ngerepotin kita" Jawab Ken. 

"Gue udah lama gak ketemu sama dia, gue juga gak nyangka bakal ketemu adek gue disini"

"Iya, kemaren adek lo izin sama bunda katanya pengen kerja. Tapi gak dikasih izin sama bunda. Tapi dia bersikeras buat kerja. Jadi yaudah gue suruh kerja di cafe gue aja daripada kerja di tempat lain. Kalo disini gue masih bisa mantau adek lo" Jawab Ken. 

"Iya thanks bro"

"Iyaa makanya gue sengaja nyuruh dia kerja disini, takutnya kalo di tempat lain dia gak aman. Lo liat kan adek lo cantik banget, gue gak mau nanti ada yang sampai manfaatin dia. Dia udah gue anggap adek gue sendiri walaupun agak nyebelin" Ujarnya di akhiri dengan kekehan. 

Mendengar pujian dari Ken untuk Clara membuat Naka merasa tidak suka dan menatap tajam orang yang sudah memuji gadis cantik itu. Walaupun orang yang sedang di tatap olehnya tidak menyadari hal itu. 

Kenapa ia marah saat Ken memuji Clara? Ia juga tidak tau kenapa hal itu bisa terjadi, yang jelas ia tidak menyukai hal itu. 

...🕊🤍...

Setelah tiga lagu ia nyanyikan, ia digantikan oleh yang lain dan turun dari atas panggung dan berjalan menuju meja yang di tempati oleh Ken dan Bian yang juga dipenuhi oleh teman-temannya, semakin malam semakin ramai pengunjung di cafe tersebut. Hal itu tidak baisanya terjadi, baru terjadi kali ini. 

Ntah itu disebabkan karena Clara yang berada di sana atau karena Ken, Bian dan juga teman-teman mereka yang berada di sana. Karena hal itu sangat menarik perhatian pengunjung. Disana dipenuhi oleh cowok-cowok yang memiliki paras yang sangat tampan. 

Mungkin jika mereka di suruh memilih dengan tutup mata pun mereka tidak akan menyesal. 

Setelah sampai disana, Clara mendapati kedua sahabatnya yang cemberut dan kelihatan sangat bete. 

"Lo berdua kenapa bete gitu?"

"Napa lo tanya-tanya" Ketua Megan

"Dih napa lo? Lagi PMS? Ngegas mulu lo"

"Nth"

Karena tidak mendapat jawaban dari Megan, kemudian Clara beralih bertanya pada Natali. 

"Nat, kalian berdua kenapa kayak bete gitu?"

"Lo gak liat nih anak kambing ini ambil tempat duduk kita?" Kesal Natali sambil menunjuk abangnya dengan dagu. 

"Gak sopan lo bocil ngatain gue kambing"

"Diem lo, bikin gue badmood aja lo" Kesalnya

"Jan sampe lo gue usir dari sini ya"

"Emang lo siapa berani ngusir gue?" Balasnya tidak mau kalah

"Gue PEMILIK CAFE ini, lo catet tuh" Jawab Ken tidak mau kalah dengan adiknya

Clara hanya diam melihat pertengkaran kedua kakak beradik itu, kemudian ia duduk di samping Natali. 

"Abang kapan kesini?" Tanya Clara pada Bian. 

"Baru aja, belom sampe 10 menit" Jawab Bian sambil terus memperhatikan adiknya dengan tatapan tulus. 

"Aku seneng bisa ketemu sama abg, udah lama kita gak ketemu" 

"Abang juga seneng ketemu sama kamu, sini duduk deket abang" Aron yang sangat peka itu langsung beranjak dari tempat duduknya mempersilahkan Clara untuk duduk dan pindah ke samping Bagas yang duduk paling ujung. 

"Makasih bang" Ucap Clara tulus pada Aron karena sudah memberinya tempat untuk duduk di dekat Bian. 

Kemudian Bian merangkul bahu Clara dan ia memeluk adiknya. Ia mengusap lembut rambut Clara dan kemudian mengecup Clara. Ia sengaja berlama-lama dia cafe tersebut hanya untuk menghabiskan waktu bersama adik kecilnya.

Clara izin pergi ke toilet, saat Clara ke toilet, Ken menjadikan hal itu sebagai kesempatan dia untuk berbicara pada Bian tentang Clara. Ia berniat ingin merubah Clara menjadi gadis yang lebih kuat lagi dan tidak takut dengan dunia luar. Dan Bian mengizinkan Ken melakukan apapun itu selagi itu demi kebaikan adiknya. 

Ken sudah punya planning kedepan untuk Clara. 

"Oke silahkan. Gue tunggu perubahan adek gue, tapi jangan sampe dia kenapa-napa" Tegas Bian. 

"Oke lo tunggu aja perubahan adek lo nanti, tapi gue harap lo gak bakalan kaget dengan perubahan dia nanti" 

"Gue percaya sama lo"

"Thanks" Ucapnya sambil tersenyum. 

Saat Clara sudah kembali, ia langsung diberitahu oleh Bian bahwa ia akan di latih oleh Ken agar ia menjadi perempuan yang lebih berani lagi dan tidak takut dengan dunia luar. 

"Latih apaan bg? Latihan militer? Gak ah capek" Rengek Clara pada Bian. 

"Nggak dek, kamu liat aja nanti. Abg udah serahin semuanya sama Ken, abang percaya sama dia"

"Gamau"

"Mau gak mau lo harus mau, paham lo" Tegas Ken pada Clara. 

"Lo apa-apaan sih maksa gue"

"Terserah gue"

"Yaudah terserah gue juga kalo gue gak mau, kok ngatorrr" Ia masih kesal pada Ken dan kembali duduk di samping abangnya. 

Clara berlaku sangat manja pada Bian, ia sangat bahagia melihat adiknya yang manja ini, sudah lama ia tidak melihat adiknya manja seperti ini. Ia harap adiknya alam tetap seperti ini dan selalu bahagia. 

...🕊🤍...

Hari sudah menunjukkan pukul 22:05, Bian berpamitan pada Clara untuk pulang dan tidak lupa ia mengecup kening adiknya itu. Tidak lama setelah Bian pulang, Clara juga pulang bersama Ken, Megan dan Natali. 

Karena tadi mereka kesini di antar oleh supir, jadi Ken memberitahu ayah bahwa adik-adiknya akan pulang dengannya, jadi tidak perlu di jemput supir lagi. 

Sebelum pulang pun masih saja ada masalah yang muncul. Ketiga gadis itu tidak ingin duduk di depan, tepatnya di samping Ken. Mereka bertiga saling dorong agar tidak duduk di depan. Bukan karena apa-apa, tapi karena mereka ingin bersantai di belakang. 

Melihat itu membuat Ken kesal dan langsung berteriak dari dalam mobil. Karena kurang lebih sudah 5 menit mereka bertengkar hanya gara-gara masalah itu. 

"Kalian mau pulang apa enggak? Atau mau gue tinggal disini?"

"Gak" Jawab mereka bertiga serentak

"Yaudah masuk"

"Lo aja depan" Mereka saling dorong 

"Clara lo duduk di depan cepat. Kalo kayak gini sampe besok pagi pun kita gak bakal pulang" Kesal Ken. 

Akhirnya Clara lah yang duduk di samping Ken. Ken membawa mobil dengan sangat cepat, membuat gadis-gadis tersebut berteriak melihat Ken yang menyalip mobil para pengendara lain dengan sangat lincah. 

"Lo kalo mau mati gak usah ajak-ajak gue bang" Teriak Clara di dalam mobil sambil berpegangan kuat

"Diam" Ucap Ken

"Ya allah, kalo Ara mati tolong maapin Ara ya allah, dosa Ara masih banyak. Ara belom bisa bahagiain orang tua sama saudara Ara. Maapin Ara ya allahh. Jangan jemput Ara dulu, Ara masih mau hidup" Clara terus mengoceh, tidak tau apa saja yang ia sebut. 

Kedua sahabatnya yang tadinya berteriak sama sepertinya seketika terdiam melihat tingkah lucu Clara yang bicara ngelantur. Namun Ken hanya diam sambil sesekali melihat ke arah Clara yang sedang ketakutan sambil terus mengoceh tidak tau arah, Ken sesekali tersenyum melihat tingkah absurd gadis cantik tersebut. 

"Ya Allah kalo Ara mati salahin bang Ken aja. Ara gak ada niatan mati sebelum ajal Ara ya Allah. Salahin bang Ken aja" Ia kembali ngelantur dan kemudian menangis, ia merasa sangat takut. 

Melihat Clara mulai menangis, ia merasa tidak tega dan kemudian mengurangi kecepatan mobilnya. 

Setelah sampai di rumah, Clara belum mau turun, ia masih nangis sesegukan. Dan Ken merasa tidak tega melihat Clara seperti itu. Akhirnya Ken meminta maaf dan menyuruh Megan dan Natali membawa Clara ke kamar untuk beristirahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!