Jam menunjukkan pukul 05:00, Clara selalu bangun lebih awal karena ia harus menyiapkan sarapan untuk orang tua dan ketiga saudaranya. Setelah mandi Clara langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan.
Setelah berjibaku di dapur, Clara kembali ke kamar untuk menyiapkan bukunya yang nantinya akan ia bawa ke kampus.
Ya, Clara Arelia Wijaya yang saat ini sudah berusia 22 tahun itu sekarang sedang mengenyam pendidikan di salah satu kampus ternama. Ia salah satu anak berprestasi di kampus dan juga sangat aktif di setiap kegiatan kampus.
Sehingga banyak orang yang mengenalnya dan juga mengagumi dirinya karena kecantikan dan sifap ramahnya kepada semua orang.
Ia satu kampus dengan abang nya Bara Orlando Wijaya yang biasa di panggil Bara dan kakak nya Alia Herlina Wijaya yang sering dipanggil Lia. Mereka bertiga sangat famous di kampus tersebut, semua orang mengenal mereka.
Bagaimana tidak, orang tua mereka sangat kaya raya dan memiliki koneksi yang sangat luas. Bara terkenal karan ketampanannya dan sifat dinginnya.
Sedangkan Lia ia dikenal karna kecantikannya dan juga kebiasaannya yang selalu membully adiknya sendiri yaitu Clara.
Ia merasa tersaingi karna banyak cowok yang berusaha mendekati Clara padahal ia merasa bahwa Clara kalah jauh dibandingkan dengan dirinya. Tapi kenapa begitu banyak cowok yang mencoba mendekati adiknya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 07:00, semua orang sudah berkumpul di meja makan. Mereka makan dengan begitu lahap, tidak jarang mereka bercerita tentang berbagai hal dan tertawa jika hal itu dianggap lucu.
Namun Clara tidak ikut andil dalam obrolan tersebut. Karena dari kecil Clara tidak pernah diperbolehkan ikut makan di meja makan oleh orang tuanya.
Dan Clara tidak pernah diperbolehkan memakan makanan baru, ia hanya boleh makan makanan sisa dari orang tua dan saudaranya tersebut. Itu pun jika ada sisa, jika tidak ada ia tidak akan mendapatkan jatah makan.
Kalaupun ada ia hanya boleh makan di dapur, tidak boleh di meja makan.
Hal itu sudah ia rasakan sejak ia kecil.
Ia merasa terasingkan di keluarganya. Sejak kecil ia sangat di benci oleh keluarganya. Hanya ada dua orang yang sangat baik padanya dan memperlakukan dirinya dengan baik.
Yang pertama adalah bi Imah pembantu yang sudah bekerja bertahun-tahun di kediaman Wijaya, bahkan semenjak Clara kecil.
Dan yang kedua adalah abang Clara yang bernama Abia Devan Wijaya, ia biasa dipanggil Bian.
Ia meruapakan anak pertama di keluarga Wijaya, dan merupakan anak emas di keluarga ini karna ia sangat disayang oleh orang tuanya. Bian sangat menyayangi Clara.
Ia melihat betapa tersiksa nya Clara selama ini, semenjak kecil bahkan sampai sekarang. Ia tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan adiknya itu.
Karna setiap kali ia mencoba untuk membantu Clara dari amukan papanya, Clara akan semakin di siksa oleh papanya.
Maka dari itu ia selalu diam jika Clara mendapat perlakuan kasar dari papanya. Namun di lubuk hatinya terdalam ia merasa sangat sakit melihat adik kecilnya itu, ia merasa tidak berguna, ia merasa tidak becus dalam menjaga adik kecilnya.
Pernah Clara hampir kehilangan nyawa saat ia mencoba menolong Clara dari amukan papanya. Melihat Bian yang mencoba menolong Clara, papanya menjadi sangat marah dan memukul Clara sejadi-jadinya. Mencekik Clara sampai ia susah bernafas dan hampir kehilangan nyawanya.
Papa mencoba memperingati Bian agar tidak ikut campur dengan urusan papa jika ingin Clara tetap hidup. Semenjak saat itulah Bian memilih diam jika Clara di hukum, ia memilih pergi ke kamar agar tidak melihat wajah kesakitan adiknya.
"Aku berangkat kerja dulu pa, ma" Ucap Bian sambil salim kepada orang tuanya.
"Tapi itu makanan kamu belum habis nak, habisin dulu ya baru ke kantor. Mama gak mau kamu sakit".
" Nggak mah, aku udah kenyang, suruh aja clara habisin". Sebelum pergi Bian melihat ke arah Clara dengan tatapan sendu.
"Hati-hati di jalan ya nak" Ucap mama sambil tersenyum kepada Bian.
"Mah, aku sama bg Bara juga mau berangkat dulu"
"Hati-hati ya sayang ya" Tersenyum kepada anak perempuan kesayangannya itu dan mencium kening Lia.
"Kamu mau pake mobil yg mana?"
"Dia bareng sama aku aja ma" Sahut Bara.
"Yaudah kalo gitu, jaga adik kamu ya" Ucap mama sedikit berteriak karna mereka sudah berada di dalam mobil.
Di dalam rumah, Clara mulai membersihkan meja makan dan membawa piring kotor ke dapur. Lalu ia memakan makanan yang disisakan oleh abangnya. Bian selalu menyisakan makanannya untuknya, ia tau kalau abangnya itu sangat menyayangi dirinya namun tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah selesai makan, Clara berpamitan pada orang tuanya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Mah, pah aku berangkat kuliah dulu" Ucapnya dengan gugup karna takut.
Namun orang tuanya hanya diam, tidak menghiraukan kehadirannya. Walaupun begitu Clara tetap tersenyum kepada orang tuanya.
Hal itu sudah menjadi makanan sehari-harinya dari dulu. Tidak dianggap dan selalu diacuhkan. Kemudian Clara berjalan ke luar rumah dan menghidupkan mesin mobilnya.
Walaupun ia sangat di benci oleh orang tua nya, namun fasilitas yang diberikan untuk Clara sama seperti saudaranya yg lain.
Ia diberikan mobil yang bisa ia gunakan untuk pergi ke kampus. Bukan karna sayang, tapi itu dilakukan karna orang tuanya tidak mau Clara menyusahkan mereka dengan meminjam mobil orang tua atau saudaranya, makanya ia dibelikan satu mobil yang tidak lebih bagus dari saudaranya yang lain. Namun Clara tetap bersyukur dengan hal itu.
Kemudian Clara menjalankan mobilnya ke kampus. Sesampainya di kampus, ia langsung memarkirkan mobilnya kemudian langsung menuju ke kelas.
"Beb ayo bareng ke kelas" Panggil seorang cewek sambil melambaikan tangannya ke arah Clara sambil tersenyum.
Ia adalah Natali Brianna, ia merupakan sahabat Clara sejak pertama kali ia masuk ke kampus ini.
Natali berasal dari keluarga kaya dan sangat baik kepada Clara. Orang tua natali sangat menyayangi Clara sama seperti sayangnya kepada natali. Ia bersyukur di kelilingi oleh orang-orang baik. Natali tau bagaimana kehidupan Clara.
Maka dari itu ia mencoba untuk selalu ada bagi Clara kapan pun ia butuh. Jika sempat dan ada waktu tidak jarang Clara sering main ke rumah Natali. Mereka sudah sangat dengan seperti saudara kandung.
"Ayok natt" Sambil menggandeng tangan Natali dan tersenyum.
"Woi anj, lo tinggalin gue ya bngst"
"Tinggalin aja gue gpp anj, berdua aja kalian sana. Gk usah pikirin gue. Gue apaan? Cuma seonggok taik, gk usah deket-deket gue lagi"
Setiap hari selalu saja ada drama seperti ini sebelum masuk ke kelas. Ia adalah Megan Hanum, sahabat Clara yang agak aneh. Sifat nya sangat beda jauh dengan Clara dan Natali.
Ia sangat aneh dan selalu melakukan hal random yang membuat kedua sahabatnya merasa malu. Kalo bisa dibilang si gak tau malu ya, gak tau deh urat malunya kemana 🤣
Tapi ia sangat baik dan menyayangi kedua sahabatnya itu, ia tidak akan biarkan ada orang yang menyakiti Natali dan Clara.
Jika ada yang menyakiti kedua sahabatnya itu, ia yang akan menjadi garda terdepan bagi sahabatnya itu. Karna ia tau kedua sahabatnya lemah, terlebih Clara. Ia sangat menyayangi kedua sahabatnya ini.
Kemudia Natali dan Clara berbalik badan dan melihat ke arah Megan.
"sini" Bujuk Clara. Namun ia hanya diam bersender ke tembok.
"Ogah, kalo gak di jemput gue gak mau" Ia sudah seperti anak kecil yang lagi ngambek.
"Udah si mek, lu tinggal jalan doang loh susah bgt, punya kaki gk lu" Natali tersulut emosi.
"Kaki gue lagi males jalan anj, capek gue" Balasnya dengan bibir yang dibuat manyun sambil menendang-nendang angin.
Akhirnya Clara berjalan ke arah Megan dan menggandeng tangan sahabatnya itu. Barulah ia mau berjalan, dan Clara juga menggandeng tangan Natali dan mereka bertiga melanjutkan perjalanannya ke kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Fiqri Skuy Skuy
Ayo thor update secepatnya, kita semua sudah tidak sabar untuk baca terus nih!
2023-07-29
1