All Manipulatif

Sepinya Malam, akan berganti dengan ramainya Siang.

Namun bagaimana dengan sepinya Hati?

Akan berganti dengan Apa dan Siapa?

Kututup sementara cerita perjalanan menuju Agartha.

Mari kita memulai dengan apa yang bisa kita raih didepan mata.

"Kau baik-baik saja?," Kata iblis itu dengan nada datar. Kujawab dengan sepenuh hati, dengan nada yang kegirangan bercampur aduk dengan ketakutan. menjawab bahwa "Aku baik-baik saja", Ku berterimakasih pada takdir yang menuntun iblis ini kehadapan ku.

" Tolong jadikan aku murid mu," Kataku, sambil menundukkan kepala ke tanah. Sebelum aku memasuki Agartha dan sekolah sihir Nereid. Aku yakin, insting ku berkata bahwa aku harus belajar dan berlatih dengan sosok yang ada dihadapan ku saat ini.

"Baiklah," Kata iblis itu dengan nada datar.

Ia turun dari mayat Lotim dan menghampiri ku.

sesaat diriku ingin menatap wajahnya.

"Lagipula waktu ku tinggal seminggu," Kata iblis itu dengan wajah yang pasrah. Seperti, ia telah menyerah pada sesuatu yang ia kejar.

[gua tempat tinggal sang iblis]

"Pertama biarkan ku kenalkan diriku wahai murid ku, Mulai sekarang kau harus memanggilku acyls master," Katanya dengan senyuman lembut namun dengan nada yang datar.

"Baik acyls master, anda bisa memanggil saya Rasta," Jawabku dengan kegirangan.

Tanpa basa-basi ia mulai memperlihatkan sihirnya dihadapan ku. Petir Hitam, Itulah sihir yang digunakan oleh acyls master. Dia juga seorang pengguna ilmu pedang. Kata yang dia ucapkan, mengenai waktunya yang tinggal seminggu, tanpa sadar aku menanyakan itu.

"Rasta, Aku tau kau memiliki sihir yang hebat, karena mataku ini jeli, Namun tak ada penguasaan dalam dirimu, Aku akan membuat mu menjadi manusia yang kuat hingga bisa bertahan hidup di hutan ini sendiri," Katanya dengan nada yang datar dan wajah yang memaksa tersenyum.

Aku tak bisa bertanya lagi, karena ia bahkan tak menanyakan asal-usul ku. Entah mengapa, nada suara dan raut wajahnya Mengginggatkan ku akan diriku sebelum menulis kisah One Story before Death. Rasa hampa yang ia perlihatkan, seperti ia sudah bosan akan segalanya.

[Hari pertama bersama master acyls]

"Jika sihir mu adalah memanipulasi segala hal yang kau sentuh, bukankah itu artinya kau bisa membentuk hal yang sentuh," Katanya dengan nada datar. Setiap dia berbicara padaku, Nadanya selalu datar dan raut wajahnya selalu tersenyum dengan paksa. Itu menganggu ku.

Namun, mengesampingkan hal itu, walau di hari pertama, aku sudah memahami sihir ku, seperti namanya, aku bisa membentuk, menghancurkan, dan memperbaiki setiap hal yang kusentuh sesuka hati. Dan setelah mencobanya bersama acyls master, Aku mulai paham, kata dari All Manipulatif merujuk pada segalanya. Itu berarti tidak ada batasan dalam hal yang bisa ku manipulasi. baik itu benda mati, bahkan makhluk hidup.

[Hari kedua bersama master acyls]

Hari ini pun dia mengajari ku dengan raut wajahnya yang terpaksa tersenyum dan nada yang datar. meski kuakui cara mengajar nya benar-benar hebat hingga baru dia hari saja aku sudah bisa menguasai sihir ku. Dan disaat master acyls menyuruh untuk melakukan pertarungan langsung dengan monster, Aku dilempar ke kawanan Lotim, aku berusaha sekuat tenaga untuk bertahan hidup. Dan alhasil, keberhasilan ku di hari kedua ini dalam berburu berhasil, dengan total 83 lotim yang berhasil kubunuh. "Aku hampir mati lagi." Kataku dengan nafas terengah-engah. Namun, master acyls benar-benar membantu ku berkembang.

[Hari ketiga bersama master acyls]

"Rasta, sepertinya kau terlalu berbakat." Pertama kali, Aku mendengar master acyls bicara dengan nada yang sedih dan raut wajah yang hampa, seperti kehilangan sesuatu.

"Pelajaran hari ini, kau akan bertarung denganku, Rasta." Kata nya dengan tatapan tajam. Aku tak bisa mengatakan apapun. Aku terdiam dan menerima pelajaran hari ini. Sungguh disayangkan, Aku kalah.

Bagaimana bisa seorang murid mengalahkan gurunya dalam waktu 3 hari.

"Master, bisakah kita hent-, "

"Berdiri sialan! kau itu muridku kan?, kalau begitu berdiri dan lampaui aku!," Kata master acyls ketika memotong kata-kataku dengan nada membentak sambil mengeluarkan aura dari sihir petir hitamnya. Aku terdiam dan merenung, Master menyudahi latihan hari ini.

"Mengecewakan sekali diriku." Kataku dengan nada gemetar sambil meneteskan air mata ke tanah.

[Hari keempat bersama master acyls]

{Ingin mengaktifkan sihir petir hitam}

{Yes} or {No}

Dalam kebingungan aku menatap notifikasi yang diberikan oleh sistem untuk ku. Apa maksudnya dengan mengaktifkan sihir petir hitam? tunggu dulu. dunia ini punya konsep setiap orang hanya punya satu jenis sihir, jika aku melakukan itu, ini benar-benar kecurangan namanya.

{Efek Sihir All Manipulatif telah aktif}

{Memanipulasi segala hal yang disentuh}

{Persyaratan telah terpenuhi}

{Sihir petir hitam berhasil didapatkan}

Kenapa aku tak menyadarinya?

All manipulatif, sihir yang bisa membuat ku memanipulasi segala hal yang kusentuh. selama hari ketiga aku terus melawan master dan terkena serangan petir hitam. Jadi, Bahkan aku bisa memanipulasi sihir seseorang dan menjadikannya milikku, namun, apa cukup hanya dengan menyentuhnya sekali? kurasa tidak. Aku harus terus terkena sihir itu selama sehari dan besoknya barulah aku bisa memanipulasi sihir itu. Dan mungkin karena All manipulatif ini pula aku memiliki sistem yang bisa menjawab segala pertanyaan yang kuinginkan.

"Rasta, Keluar lah, ada yang ingin ku bicarakan"

Itu master, Baru pertama kali dia ingin bicara denganku diluar tanpa mengajak berkelahi.

"Iya acyls master" Sembari ku keluar dari gua menemui master. Dan sesuatu yang membuat hatiku berdegup kencang ada dihadapan ku.

Hatiku berdegup bukan karena senang,gembira ataupun takut, Namun Saat ini, Hatiku berdegup karena aku Sangat Marah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***