One Story Before Death

One Story Before Death

Ending dan Prolog

Di dunia saat ini, aku telah bosan.

Kebosanan ku tercipta karena aku terjebak didalam kamar rumah sakit. Benar! aku adalah seorang pasien yang menderita penyakit jantung koroner. Aku telah kesepian dan merasa hampa, aku ditinggal oleh kedua orang tua ku dikamar ini sendirian. Namun, Ada satu hal yang selalu menemani ku disaat diriku merasa hampa.

Itu adalah Hobi ku sebagai seorang Penulis.

aku dirawat dirumah sakit sudah sampai lima tahun. tak pernah keluar selama lima tahun, dan selama lima tahun itu pula kugunakan waktuku untuk menulis sebuah cerita. Di dunia nyata ini, aku bukan siapa-siapa, aku hanya seorang pasien yang akan meninggal tak lama lagi.

Namun dalam cerita yang kubuat ini, aku merasakan kebebasan. Kebebasan dimana aku bisa menulis sesuai keinginan ku. Apapun yang kuinginkan bisa terjadi dalam cerita yang kubuat. Itulah kebebasan ku di dalam sebuah kamar membosankan ini.

Disaat aku melanjutkan tulisan ku pada bab ke sembilan puluh lima, pena ku terjatuh.

Aku tak sempat mengakhiri kisah ini, karena pada waktu itu, jantung ku dipaksa tuk berhenti.

Itulah saat terakhir ku.

Kematian itu sebuah kepastian, tapi bolehkah aku tetap berharap bisa melanjutkan cerita ini lagi setelah mati.

Hembusan nafas terakhir ku terdengar agak sesak, penaku yang terjatuh ke lantai, dan kertas-kertas yang berisi cerita yang kubuat selama lima tahun ini berserakan. aku hanya berharap, aku bisa melanjutkan cerita ku demi kebebasan yang masih kusimpan dalam hati ku.

Itulah penyesalan terbesar ku disaat akhir hayat ku menghembuskan nafas terakhir. Tak bisa melanjutkan Ending dari cerita tersebut.

Satu cerita yang ku dedikasikan selama lima tahun, berakhir begitu saja tanpa ending yang pasti. aku kecewa pada diriku karena membuat kebebasan tanpa akhir.

Setidaknya, jika kisah ku berakhir disini, maka biarlah aku juga mengakhiri kisah yang kumulai.

Biarlah. Lagipula aku tak bisa hidup kembali untuk menulis cerita yang hanya dibaca oleh diriku sendiri.

\[........... \]

Seharusnya orang mati itu tidak bisa merasakan indra mereka. Ini aneh, seharusnya sudah pasti bahwa aku telah tiada. Bagaimana aku bisa merasakan indra perasa ku? Aku seharusnya sudah tiada!,

Perlahan ku buka mataku, dan aku sudah keluar dari rumah sakit. Tapi, Dimana aku?

Tempat apa ini?

Ini aneh!

Aku tak tau bahwa ada tempat seperti ini, kamar ini sungguh asing untuk ku.

{Bebaskan dirimu wahai sang pencipta}

Kata itu muncul didepan ku seperti sebuah notifikasi. tapi, apa maksudnya sang Pencipta dan apa aku disuruh membebaskan diriku?.

"Rasta, bangunlah, sarapan sudah siap", Kata seorang perempuan dari lantai bawah memanggilku.

Dengan perasaan campur aduk, aku berjalan ke lantai bawah. tercium aroma menyedapkan dari makanan yang tersedia di meja. begitu pula dengan dua orang asing yang tidak kukenal duduk di meja.

Aku belum paham, dimana aku berada?

Siapa mereka berdua?

Lalu, bagaimana mereka tau akan namaku?

Ada banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan.

Namun untuk sekarang aku harus memahami situasi ku.

Dalam kondisi ini, seharusnya sudah pasti ini adalah kejadian trend yang terjadi pada suatu novel.

" Reinkarnasi " dalam pikiran ku dan hatiku bercampur aduk antara kebingungan dan kesenangan. namun, saat ini hanya ada satu hal yang harus kulakukan didunia ini.

"Beradaptasi".

Itu adalah hal yang harus kulakukan didunia ini agar aku bisa hidup dan menikmati kebebasan ku.

Terpopuler

Comments

darkside

darkside

setelah 5tahun terjebak di rumah sakit, sekarang hidup sbgai orng yg berbeda, dan terlepas dari kenyataan sebelumnya🥹

2023-10-21

0

darkside

darkside

sistem?

2023-10-21

0

darkside

darkside

apakah reinkarnasi?

2023-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!