Bab 2

Deg ...Deg..deg...deg jantungku berdetak kencang andai saja dia yang akan menjadi suami ku betapa beruntung nya aku.

Tapi ngomong ngomong di mana calon suamiku seperti apa dia ...aku mengedarkan pandangan dan mata ku tertuju pada seorang pria yang tengah duduk di sudut ruangan kulihat tatapan nya tak lepas dari ku apakah dia orangnya...lalu ia berdiri dan melangkah ke arah ku tubuhku gemetar bukan karena terpesona melainkan karena nyali ku ciut.

Bagai mana tidak seorang pria berperawakan tinggi besar dengan bobot tubuh kira kira seratus kilo gram lebih kulit sawo matang perutnya buncit dan rambut atasnya botak....ya tuhan apakah ini akhir hidup ku menikah dengan laki laki ini rasanya aku mau kabur saja menyesal rasanya aku menerima tawaran perjodohan ini.

"Hai..."Dia menyapaku.

"Selamat malam....gimana udah siap? kalau gitu ayo kita menghadap penghulu."

"Apaa.????..."

..."Iya acara akad sudah mau di mulai ayo kita duduk di sana!."...

Tubuh ku makin gemetar rasanya aku mau pingsang dan benar saja sesaat kemudian tubuhku limbung bugh.... aku jatuh kelantai.

...***************...

Aku menggeliat dan mencoba membuka mata yang terasa berat, ku edarkan pandangan menatap sekelilingku aku merasa asing dengan ruangan ini aku mencoba mengingat apa yang terjadi aku tersentak dari lamunan ku bukan kah hari ini adalah hari pernikahan ku!.

"Ouhh sudah bangun ya non?, seorang wanita setengah baya datang tergopoh-gopoh menghampiri ku.

" Gimana non apa masih pusing?."

"Sedikit" Jawabku.

"Kalau masih pusing baring aja non, ga apa apa."

Aku mengernyit menebak siapa wanita ini.

"Perkenalkan non saya Asih saya pelayan di rumah ini" Wanita itu memperkenalkan diri.

"Ouhh,iya Bik saya Reva" Jawabku.

"Wah... non Reva ini cantik sekali beruntung tuan Tristan bisa menikahi non."

"Ya iyalah beruntung, wanita mana yang mau menikah dengan perjaka tua macam tuan mu itu sudah keriput gendut jelek lagi hanya aku saja yang bodoh mau saja menerima tawaran itu...andai Ayah tak berhutang pasti aku ga rela jadi istrinya" Aku membatin.

"Oh ya non sebentar lagi akad dimulai nyonya berpesan agar non di kamar saja."

"Iya Bik."

"Itu lebih baik dari pada aku pingsan lagi kan? Gumamku.

" Saya terima nikahnya Reva Amanda binti Ahmad Refaldi dengan mas kawin tersebut....Tunai" Aku mendengar suara lantang dengan satu kali tarikan napas menggema di dalam ruangan seketika air mata ku luruh.....meratapi kemalangan hidupku.

Tak lama pintu di ketuk kulihat Ibu mertuaku masuk dan meraih tubuhku kedalam pelukannya.

"Nak, kamu sekarang sudah sah menjadi istri Tristan, Ibu harap kamu bisa bersabar menghadapi sikapnya jangan pernah pergi meninggalkannya tetaplah berada di sampingnya, sekarang kamu sudah jadi putri Ibu jadi bila Tristan menyakitimu katakan pada Ibu biar ibu yang akan menghukumnya sudah Nak jangan menangis anak gadis ibu gak boleh menangis." Ibu menghapus jejak air mata ku dan mengecup ubun-ubun ku.

"Kalau gitu ayo kita keluar temui suami mu dan juga para tamu" Ibu merangkul bahuku dan mengajak ku keluar.

Sebenarnya aku malas untuk keluar karena aku masih takut untuk bertemu dengan pria itu.

Ibu menuntun ku keruang keluarga,aku menunduk karena takut bertemu dengan suami gen***g ku.

"Tristan ayo sini pasangkan cincin nya di jari istrimu" Kudengar ibu memanggilnya membuatku semakin menunduk dan menutup mata, tubuhku kembali bergetar aku benar benar takut.

Kulihat sosok itu melangkah ke arahku dan ibu meraih tanganku dan meletakkan di telapak tangan besar milik Tristan... aku sudah tak bisa menjabarkan seperti apa diriku sekarang.

Tangan besar itu meraih jari ku lalu menyelipkan cincin di jari manis ku kemudian ibu memberikan sebuah cincin padaku mau tak mau aku memasangkan di jari manisnya lalu mencium tangannya.

Suara riuh tepuk tangan menggema didalam ruangan ini menandakan bahwa kami sudah sah menjadi suami istri.

"Reva dari tadi ibu perhatikan kamu selalu menunduk, apa kamu tidak mau melihat wajah tampan suami mu?."

Hoek....aku merasa mual ingin muntah,inginnya aku berteriak di telinga ibu, ganteng dari mana bu,apa dia buta? ahh tapikan dia ibunya ibu mana yang mau menghina anak nya sendiri..iya kaannn?."

Ibu meraih dagu ku mau tak mau membuat ku mendongak dan, lagi lagi tubuh ku limbung beruntung tak sampai jatuh sebab tangan besar itu sudah menangkap ku sedetik kemudian tubuhku sudah berada dalam dekapannya.

"Kamu kenapa nak apa kamu sakit?" Ibu meletakan tangannya di keningku nampak semua orang panik terlebih ayahku dia bergegas mendekat dan ikut memeriksa keadaan ku.

Reva gak apa apa Yah, Reva cuma capek." Jawab ku malu. Aku benar benar malu bagai mana tidak selama proses akad aku sudah dua kali limbung dan yang lebih memalukan ternyata aku salah paham (🤣🤣🤣)pria bongsor yang ku kira suamiku ternyata bukan dia orangnya dan suamiku yang sebenarnya adalah....(🤔🤔).

Perasaan ku campur aduk antara senang malu dan terkejut.

Senang, karena ternyata suami ku bukan si gent**g.

Malu... karena aku sudah salah paham semoga tidak ada yang tau tentang kesalahan pahaman ku ini.

Terkejut... karena suamiku yang sebenar nya adalah..orang yang pertama kulihat tadi menuruni tangga.

Mengetahui bahwa si tampan adalah suami ku membuatku berbunga-bunga.

Ternyata tuhan benar benar baik mengirimkan seorang malaikat untukku.

Aku meliriknya sekilas sepertinya dia tidak bahagia dengan pernikahan ini, sebab yang ku tangkap dari raut wajah nya terpancar kesedihan, dia terlihat gelisah entah apa yang dipikirkan nya aku tak tahu.

Tepat pukul sebelas malam tamu sudah beranjak pulang yang tersisa hanya kami berlima.

Ayah memanggilku dan memintaku duduk di sebelahnya Ayah meraih tangan ku dan menggenggam nya seolah tak rela melepas putri satu satunya pergi.

"Reva.... kamu sudah menikah nak dan mulai hari ini kamu sudah berstatus sebagai seorang istri. Ayah minta berbaktilah pada suami mu, rawatlah dia dan menurut lah apa yang dia katakan, jangan pernah pergi dari rumah tampa izin darinya, berusahalah untuk menjadi istri yang sholeha, belajar untuk saling memahami karena pada dasarnya cinta itu akan datang seiringnya waktu ....Ayah pamit ya nak ingat pesan Ayah ....kemudian Ayah meraih ku kedalam pelukannya dan mencium pipi dan keningku lalu dia pamit pulang.

Melepas kepulangan Ayah membuat dada ku sesak, untuk pertama kalinya aku berpisah dengannya, selama sepuluh tahun ini Ayah lah yang merawat ku sekarang aku sudah menikah dan Ayah pasti akan hidup sendiri lalu siapa yang akan memperhatikan Ayah...aku berlari mengejar Ayah dan kupeluk ia dari belakang aku menangis terisak.

" Ayah jangan pulang....kalau Ayah pulang di rumah tidak ada siapa siapa ..Hiks..Ayah sendirian...siapa yang akan menemani Ayah Hiks..." Ayah mengusap tanganku yang melingkar di pinggang nya lalu Ayah berbalik dan menyeka air mataku.

"Reva jangan seperti ini Nak,Ayah bisa sendiri ...jangan khawatirkan Ayah ingat pesan Ayah sekarang ayo masuk temani suami mu, dia membutuhkan mu.

" Iya Reva sayang, ayo masuk sekarang sudah larut dan udaranya sangat dingin nanti kamu sakit" Ibu membujukku untuk masuk dan Ayah melepaskan tanganku lalu berlalu masuk kedalam mobil yang akan mengantarnya.

Aku berdiri sejenak memandang kepergian Ayah hingga tak terlihat lagi mobil yang membawanya.

Ibu membimbingku masuk dan meminta Tristan membawaku ke kamar karena pikiran ku sedang tertuju pada Ayah membuat ku melupakan laki laki yang sekarang sudah sah menjadi suami ku.

Aku mendongak dan memberanikan diri melihat wajahnya dan "Deg...." Tatapan matanya menusuk hingga ke relung hati ku membuat wajahku kembali tertunduk tubuhku bergetar...tatapan yang menghunus bak pedang yang siap menghujam lawannya.

Sepertinya Ibu menyadari bahasa tubuh ku kudengar dia terkikik sepertinya dia menertawakan ku, yang sedari tadi bergetar karena takut.

"Tristan jangan diliatin terus, liat Reva jadi takut kan? mulai sekarang Reva ini istrimu dia yang akan merawat dan menemani mu jadi ibu harap kamu bisa menjaganya jangan kamu persulit dia dan jangan menyusahkan nya kamu paham Tristan?."

"Iya Bu aku paham...."

Suara bariton itu membuatku merinding,aku yang tadinya begitu bahagia karena dia yang jadi suami ku tapi nyatanya sekarang nyali ku ciut melihat tatapan tak bersahabat itu.

Dan inilah kisah perjalanan hidupku akan dimulai.....

Bersambung.......

terima kasih yang sudah mampir ke lapak aku dan mohon saran serta kritiknya dan tak lupa minta like komen dan juga hadiahnya semoga kalian puas.

Terpopuler

Comments

Ku udah mampirr

2023-10-10

4

Romi Nada

Romi Nada

gentong ya Thor😁

2023-09-19

0

Yani

Yani

Reva udah salah sangka semangat Reva 💪💪

2023-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!