Antagonis Mama
~
~
~
” H A P P Y R E A D I N G ”
Ruangan putih coklat tersebut kini tampak sunyi menyisakan seorang gadis yang tidur di kasur empuk nan nyaman ala ala sultan, tapi ... emang bener sultan si.
"Unghh!" lenguhnya dengan mata menyipit sambil memperhatikan sekitar. "Anjir, di mana ini woy?" batinnya teriak kaget. "Gila gede bat cug!" kagum Kayla melirik sekitarnya.
"Lah, rumah siapa ini bagus banget?!" kagumnya, jiwa miskinnya seketika bangkit menggelora.
"Wahh, ini mah rumah para sultan cug, gede! Banget bahkan nih kamar bisa menampung orang sekampung saking luasnya?" decak-nya dengan nada kagum.
Dia belom menyadari perubahan pada dirinya karna asik mengagumi rumah mewah ini, ahh atau lebih tepatnya mansion karena ukurannya yang tidak manusiawi, sangat mewah.
"Anjay gucinya besar banget ini kalo di jual bisa kaya mendadak aku!" molong-nya lalu mengelus guci emas itu dengan halus, lalu ide buruknya pun keluar tiba-tiba.
"Maling boleh, lah." desisnya lalu menatap sekitar dan hap, baru saja hendak mengangkat guci emas itu suara mungil nan imut menyapa pendengarnya.
"Mama ngapain di situ?" tanyanya dengan muka polosnya yang penuh dengan lebam di sekujur tubuhnya.
Ari yang mendengar suara itu sedikit terkejut karna dia kira ketahuan maling tapi saat dia berbalik dia hanya melihat dirinya dan anak kecil itu saja.
Tapi tunggu. "Kok gue agak aneh ya sama nih tubuh, kek besar-besar gimana gitu?" gumam Ari lalu melirik tubuhnya dan.
Deg
"Anak an-- apa yang udah terjadi sama tubuh gue cuy! Kok jadi gini sih? Akhh!" Kayla merasakan pusing yang sangat amat sakit tiba-tiba tubuhnya lemes, matanya pun mulai rabun, lalu ....
Suara benturan di lantai keramik itu terdengar merdu saat di timpa oleh tubuh anak manusia yang tak sadarkan diri.
Pingsan dia.
Anak kecil yang berada di depan pintu itu pun kaget melihat sang mama yang tiba-tiba teriak lalu pingsan.
"Bik Dalsih! Bik Dalsih! Mama pingsan!" teriak anak kecil itu dengan kenceng sambil menangis dekat sang mama.
Walaupun mamanya suka kasar terhadap dirinya tapi dia tidak pernah benci terhadap sang mama, dia tau sang mama begitu tertekan dengan keadaan, dan itu membuat dirinya berubah menjadi kasar, arogan tak berperasaan.
Begitupun dengan dirinya yang harus terpaksa berpikir dewasa dan bijak, anak yang berumur tiga tahun harus berpikir dewasa mana mungkin tapi itulah dirinya.
Siksaan fisik maupun batin dia sudah mendapatkannya dari mama sampai asisten rumah tangganya pun turut serta menyiksa dirinya.
Nasi basi pun pernah dia makan untuk mengganjal perut kecilnya yang kelaparan, cuma satu yang baik pada dirinya ya itu bik Darsih pembantu tertua di mansion itu.
Anak kecil itu senantiasa menunggu sang ibu sadar, dia begitu sedih, walaupun sang ibu selalu menyiksa dirinya tapi dia tidak pernah benci sang ibu.
"Bibi Dalsih kapan ibu bangun?" tanyanya, dengan raut wajah sedih, bocah tiga tahun itu menangis tersedu-sedu di pelukan pelayan yang selalu baik terhadap dirinya.
"Sabar tuan muda, nanti nyonya bangun kok, udah ya jangan sedih," hibur bik Darsih pada tuan muda kecilnya ini.
"Semoga mama bisa sayang sama aku ...!" lirih Carlos memandang wajah pucat damai milik sang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Kiki Fatmala
masih blum selesai baca Krna sambil sibuk kerja
2024-02-14
0
Ella Stella Ivana Ringkuangan
masih nyimak
2024-02-09
0
𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚
.
2024-02-06
0