BAB 5

POV Andriana..

Kami baru saja sampai di jakarta pukul 9 pagi, setelah lamanya aku tidak menginjakan kaki di negara kelahiran ku ini setelah 10 tahun berlalu ada sedikit rasa kerinduan akan masa kecil ku yang bahagia. Hampir 22 tahun aku tinggal di sini tapi setelah 22 tahun itu berlalu justru sebuah fakta terkuak dengan semua penghianatan yang di lakukan kedua pria yang aku cinta.

"Ah sudahlah sekarang itu semua hanya masa lalu."

"Detektif...detektif." panggil Hanry membuyarkan lamunannya.

Aku tersentak."Ah. Ada apa?"

"Kau tidak apa-apa detektif?." tanya Henry yang mungkin melihat wajah ku sedikit tegang sebelumnya.

Aku terseyum kepada keduanya."Aku tidak Pa-pa. Hanya mungkin aku terkena jet lag"

Leon mengerutkan dahinya."Mom, are you okay?." tanya Leon khawatir.

"Momy okay, sayang."

Aku melihat Harry yang baru saja menerima telefon dan langsung menghampiri kami."Ada apa?." tanya ku.

"Captain Sandra bilang bahwa nanti akan ada mobil yang akan menjemput kita,dia akan mengantarkan kita ke kepolisian karna captain bilang mereka memilik informasi mengenai Richard cancer dan sekalian kita

meminta bantuan dari kepolisian untuk keadaan mendesak nantinya."

Aku mengangguk mengerti maksud Harry,karna tidak mungkin hanya kita bertiga saja yang menangkap buronan.

"Tapi lebih baik detektif G tidak usah ikut,lebih baik detektif istirahat saja dulu biar ini jadi urusan kami." ucap Henry di angguki oleh Harry.

Aku mengangguk setuju,aku juga tidak mungkin datang ke kepolisian sambil membawa Leon bersama ku."Oke. Pastikan kalian mengerjakan semuanya dan Ah ya jika kalian sudah selesai kalian datang ke alamat ini." ucap ku sambil memberikan secarik kertas berisi alamat rumah.

Harry dan Harry saling memandang satu sama lain."Ah aku baru ingat ini kan negara kelahiran detektif sudah pasti detektif memiliki rumah disini." ucap Harry yang menepuk dahinya.

Aku menyerit jadi mereka berfikir ini alamat rumah ku."Iya ini memang negara kelahiran ku, tapi alamat itu bukan alamat rumah ku." ucap ku datar.

"Lalu?." tanya Harry dan Henry bersamaan.

"Alamat itu adalah alamat rumah sahabat ku di jakarta." jawab ku

"Aunty Ruby." teriak Leon nyaring sambil berlari ke pelukan wanita cantik.

"Itu dia, Ayo." ucap ku sambil mengajak mereka menghampiri Ruby dan Leon

"Long time no see? My bestis." ucap Ruby saat kami berpelukan.

"Yeah. I miss you." balas ku sambil melepaskan pelukan.

"Oh. Kenalkan mereka adalah detektif sama sepertiku." ucap ku sambil mengenalkan ketiga orang tersebut.

"Detektif sepertinya kami harus pergi lebih dulu karna captain Sandra baru Saja mengirim pesan bahwa kami sudah di jemput di luar." ucap Harry.

Aku mengangguk mengerti dan setelah itu mereka pergi. Kini tinggal aku,Ruby dan Leon.

Ruby dengan tiba-tiba menarik kencang tangan ku menjauh dari Leon yang sedang bermain ipad nya.

"Ada apa dengan mu!?." tanyanya sambil menekan setiap kalimatnya.

Aku menyerit bingung."Maksud mu?."

"Maksud ku ada apa dengan mu?! Kenapa kau mau datang ke indonesia,apa kau salah makan di Amerika atau kau sudah bisa berdam––"

"Aku disini hanya untuk bekerja." sela ku cepat sebelum Ruby membicarakan hal yang melantur.

Ruby menatapku tidak percaya."Kau gila! Kau datang hanya untuk bekerja! Kau ini salah makan atau bagaimana si?!" kesalnya membuat ku terkekeh.

"Dan sekarang kau malah tertawa! Akhh.. Taulah pokoknya aku tidak mau bertanggung jawab jika dia menemukan mu!" lanjutnya lalu mengajak Leon ke mobil lebih dulu.

Setelah sepeninggalnya Leon dan Ruby aku beranjak pergi dari sana. Tapi tunggu bukan,kah itu Jack? Dan pria di sampingnya..

"Sepertinya benar masa lalu memang tidak bisa di hindari buktinya pria itu sekarang ada di depan ku." gumam ku.

Aku harus pergi sebelum dia melihatku, tapi sepertinya aku terlambat karna dia sudah lebih dulu  melihatku tapi kenapa dia terdiam. Ah. mungkin dia masih belum percaya dengan apa yang di liatnya ini berati waktu yang tepat untuk aku pergi ke mobil. Aku berjalan dengan cepat sebelum akhirnya aku masuk ke dalam mobil.

"Tidakk..tidak,Sayang! Ku mohon jangan pergi, Andriana!" teriaknya saat aku sudah masuk ke dalam mobil.

"Ya tuhan tolong jangan pertemukan aku dengan pria ******** itu lagi,aku berjanji tidak akan melawan ucapan Ruby lagi aku janji!" mohon ku dalam hati.

"Hei..Heiiii.. Andriana sallasya!" panggil Ruby.

"Uh..kenapa?" tanya ku yang baru saja tersadar dari lamunan.

"Kau yang kenapa?" tanyanya balik sambil fokus menyetir.

"Aku baik" jawab ku, karna tidak mungkin aku memberi tau Ruby jika aku baru saja bertemu dengan ******** itu.

"kau yakin?"

Aku mengangguk yakin.

Lalu menoleh kebelangkan melihat Leon yang tertidur pulas. Tampan

"Sepertinya dia kecapean" ucap Ruby aku balas anggukan kepala.

"Uh.. tadi itu hampir saja"

End Pov

\-**oOo**\-

BRAK...

PRANGG...

"AAKHHHH.." teriak Regan dia tidak berhenti membanting dan merusak semua barang yang ada apartemennya mewahnya.

"Regan buka pintunya! Jangan seperti ini bodoh!" teriak Jack dari luar apartemen. Tadinya Jack ingin pulang tapi saat dia melihat kondisi sahabatnya tidak baik dia memutuskan untuk kembali ke apartemen Regan dan benar saja Regan benar-benar sedang dalam kondisi tidak baik sama sekali.

Regan terjatuh di lantai sambil memeluk foto istrinya."Apa yang harus aku lakukan, Sayang agar kau kembali? Aku mohon kembalilah! Aku merindukan mu, Sungguh!" isaknya.

"Regan buka pintunya!" teriak Jack dari luar.

"PERGI" teriak Regan dari dalam  membuat Jack yang di depan apartemen jadi was-was.

"10 tahun sayang..10 tahun kamu ninggalin aku! 10 tahun juga aku gak pernah tau wujud anak kita! APA TIDAK CUKUP 10 TAHUN KAMU PERGI!!" jerit Regan di sertai isakan menyakitkan.

"Regan buka pintunya! Kita cari Andriana sama-sama!" bujuk Jack.

Bermenit-menit disana Jack sudah tidak mendengar suara lagi dari dalam apartemen tapi itu justru membuat dia semakin was-was.

"Tunggu kenapa aku jadi bodoh seperti ini aku kan tau Pin apartemennya" ucap Jack kesal.

Setelah Jack memasukan Pin nya dia membuka pintu apartemen tersebut terlihat seisi apartemen tersebut sudah seperti kapal pecah tapi yang membuat Jack iba saat ini yaitu Regan berdiri dengan bertumpu dengan meja makan dirinya terlihat lemah tapi Jack menyerit bingung saat matanya menangkap Regan sedang bicara dengan seseorang di ponselnya.

Regan menjauhkan ponselnya dari kupingnya, dan detik kemudian senyuman terbit di bibirnya."Aku menemukannya! Aku menemukan istriku Jack!" ucap Regan dengan senyuman mengembang.

"Hah.. Tapi bagaimana bisa?." kaget Jack

"Kau tidak senang aku menemukan istriku hah!"

"B-Bukan begitu maksud ku bagaimana jika Andriana tidak mau kembali bersama mu, kau kan tadi lihat sendiri saat di bandara Andriana menghindari mu." ucap Jack, terbata. Dia hanya ingin tau apa reaksi Regan.

"Menurut apa yang harus aku lakukan agar dia tetap di sisi ku, apa aku harus menghamilinya dulu!?." ucap Regan dengan seringainya.

Jack membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang di katakan bos sekaligus temannya itu. "Kau gila!"

"Aku akan jauh lebih gila jika istriku  pergi kembali." balas Regan sengit.

'Dia benar-benar sudah gila!'

TBC.

Terpopuler

Comments

queen

queen

ferguso dah regan tadi kamu sekarang senyum ngga jelas

2023-03-03

0

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

cinta kadang membuat seseorang jadi gila.
baik akal ataupun tindakan,sama2 gila

2022-08-31

0

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

ketularan kebodohannya Regan tuh si Jack🤣

2022-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!