Masa cuti Team life is time sudah berakhir dan pagi ini dia sudah mulai kembali bertugas. Ia masuk ke dalam ruangan kusus untuk Team life is time dengan memakai baju santai karna memang detektif tidak harus menggunakan pakaian formal jadi dia hanya memakai celana jeans dan kaos putih yang di tutupi jaket hitamnya.
"Good morning, komandan." sapa detektif Harry hanya di balas deheman olehnya.
"Dimana detektif Henry?" tanya Riana kepada detektif Harry.
"Dia tadi sudah datang tapi dia pergi lagi entah kemana" balas detektif Harry.
Baru saja Riana mendudukan dirinya di kursi miliknya, suara pintu terbuka sudah terdengar kembali dan kali ini terdengar kencang terlihat detektif Henry masuk lalu menghampiri Riana sambil memperlihatkan koran yang di bawanya.
Riana mengangkat alisnya bingung.
"Lihat ini!" Riana membaca koran di depannya dengan seksama,ia menarik sudut bibirnya saat menangkap artikel bertulisakan.
Richard cancer pembunuh perdana menteri John walter baru-baru ini melarikan diri, setelah ditangkap 2 minggu yang lalu. Di duga dia kabur ke negara asia tenggara yaitu indonesia
"Apa maksudnya ini! Bocah tengik itu Beraninya dia melarikan diri." ucap Harry sambil meremas koran tersebut hingga tak berbentuk.
Riana menoleh kearah Henry."Henry, bukannya ini kasus yang di tangani oleh detektif Han dan timnya?."
"Ya Benar detektif." balas Henry.
"Hubungi detektif Han dan katakan padanya bahwa Team life is time yang akan manangani kasus ini" perintah Riana membuat kedua orang tersebut tersentak kaget.
Mungkin bicara seperti itu mudah bagi Riana. Tapi agar detektif Han mau memberikan kasus itu tidaklah semudah itu.
-oOo-
"Apa kau bilang! Dengar aku tidak akan memberikan kasus tersebut kepada detektif asia itu" ucap detektif Han kepada bawahannya.Dia memang tidak suka dengan detektif G Menurutnya Riana tidak pantas menjadi detektif di negara eropa tersebut karna Riana berasal dari indonesia.
Riana dan timnya masuk kedalam ruangan tersebut. "Maaf detektif tapi ini perintah dari atasan, mereka menginginkan detektif G yang mempimpin kasus ini" ucap Henry membuat semua orang melirik kearah Riana yang sedang berdiri di tembok sambil menenteng jaketnya.
Detektif Han tersenyum sinis kearahnya yang di balas senyuman manis kecil oleh Riana."Kau fikir aku akan memberikan kasus ini kepada komandan mu itu, Tidak akan! Aku tidak perduli walau dari perintah atasan sekalipun" ucap detektif han.
"Ku bilang juga apa dia tidak akan memberikan kasus itu kepada detektif G, Kau tau sendiri bagaimana hubungan mereka setelah meninggalnya detektif Martha"bisik Harry kepada Henry yang ada di sampingnya.
"Diamlah!" Henry lalu menyikut perut Harry.
Harry melotot tak percaya dengan apa yang di lakukan teman satu timnya itu. "Sialan kau Henry." ringisnya, pelan.
Riana mendekat kearah detektif Han.
"Aku datang kesini bukan untuk meminta persetujuan mu senior, aku datang kesini untuk mengambil semua berkas mengenai kasus pembunuhan perdana menteri john. Kenapa tidak bisa, kalo aku saja sudah mendapat izin dari atasan untuk menanganinya" ucap Riana dingin.
"Kau memang selalu menang, Ana." ucap detektif Han lalu menyuruh bawahannya untuk mencari berkas tersebut.
"Berikan berkas itu" Perintah detektif Han kepada bawahan yang langsung di ambilkan dan di berikan kepada Harry berkas tersebut.
Harry melihat berkas tersebut lalu menganggukan kepalanya kepada Riana."Benar ini kasusnya, detektif"
Riana menatap detektif han lalu pamit pergi tapi sebelum itu langkahnya terhenti."Lakukan lah sesuka mu! entah berapa banyak lagi nyawa di tim mu yang kau korbankan" ucap detektif han dingin
Riana terkekeh pelan tapi terdengar menyedihkan.
"Di korbankan dia bilang" dengus Riana pelan kemudian berjalan pergi di ikuti timnya yang merasa kasihan dengannya.
-oOo-
Riana sedang berada di kamar Leon sambil memasukan baju bawaan anaknya itu ke dalam koper.
"Momy tidak sedang berbohongkan?." tanya Leon pada Riana yang kini menutup koper anaknya.
Riana menghela nafasnya pelan lalu menghadap kearah Leon yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya sambil bersekedap dada.
"Memangnya kapan momy berbohong sama kamu?." tanya Riana yang duduk di ranjang anaknya lalu menepuk sampingnya agar Leon ikut duduk di sampingnya.
Leon mengangkat bahunya acuh saat duduk."Entahlah hanya aneh saja momy tiba-tiba ingin pergi ke indonesia. Momy lebih baik jujur sebenarnya ada apa?"
Riana mendengus pelan."Oke. Sebenarnya di sana momy mempunyai kasus yang harus di selesaika--"
"Tuhkan! Leon sudah menduganya. Gak mungkin momy pergi keluar negeri karna ingin liburan" ucap Leon yang menyelanya.
"Tunggu dulu momy belum selesai bicara! kamu sudah lebih dulu memotongnya, Momy memang disana untuk kerja tapi setelah pekerjaan momy selesai kita akan bersenang-senang disana, bagaimana kamu mau?."
"Oke Leon mau. Tapi mom bukannya dulu momy bilang indonesia adalah negara kelahiran momy?" ucap Leon di angguki singkat oleh Riana.
"Kalo begitu Leon bisa bertemu nenek kakek,kan?"
Pertanyaan Leon yang bersemangat itu justru membuat Riana membeku di tempat.
-oOo-
Jakarta, indonesia
Di salah satu perusahan besar. Regan sedang berada di ruangan pribadinya tangannya tidak henti-hentinya mengusap bingkai foto pernikahannya saat mereka sedang berdansa.
"Kamu dimana sayang? Kamu tau aku sakit. apa kamu gak punya niat sama sekali untuk mengenalkan anak kita kepada ku hingga 10 tahun kamu seperti tenggelam tidak ada kabar" ucap Regan lirih.
"Aku akan memastikan bahwa keajaiban itu ada dan keajaibanlah yang akan mempersatukan kita kembali" lanjutnya.
Tok..tok
"Masuk" Lalu masuk Jack yang notabennya adalah sekretarisnya.
"Saya mau mengingatkan bahwa besok penerbangan anda ke New york pukul 10 pagi" ucap Jack.
"Kau sudah menyiapkan semua berkas yang akan kita bawa?" tanya Regan dengan bersekedap dada di sofa.
"saya sudah menyiapkan semua berkas-berkasnya, anda bisa mengeceknya kembali."
"Tidak usah saya percayakan semuanya pada mu" balas Regan.
"Kalo begitu saya per--"
"Tunggu! Bagaimana keadaan Keyna dan kandungan sekarang?" tanya Regan saat Jack ingin melangkah pergi dari ruangan itu.
Jack menggeram pelan di tempat.
"Kenapa kau sangat ingin tau mengenai Keyna dan anak di kandungnya" hardik Jack.
"Bagaimanapun d--"
Jack berbalik lalu membentangkan tangannya lebar."Bukan kita sudah membicarakan ini. Aku sudah bilang pada mu jangan bertanya tentang wanita sialan itu pada ku karna aku tidak perduli sama sekali dengannya!" ucap Jack sambil mengatur emosinya.
"Bagaimanapun dia sedang mengandung anak mu jack! Kau tidak bisa egois seperti ini!" bentak Regan.
Jack menghela nafasnya lalu tersenyum miring."Kau fikir siapa yang mau dia mengandung anak ku, huh.. Dia yang dengan bodohnya menjebak kau lalu aku di sana yang berperan sebagai pembatu mu tiba-tiba saja menjadi korban ke bodohan wanita sialan itu!"
Regan menahan amarahnya. Bukan berati dia marah karna dia masih mencintai Keyna,dia marah karna perlakuan Jack terhadap wanita itu walau bagaimanapun wanita itu sedang mengandung. Regan hanya tidak mau Jack menyesal seperti dirinya yang bahkan belum pernah melihat anaknya sama sekali sedangkan Jack dia masih memiliki waktu yang lama untuk melihat perkembangan anaknya. Dia tau dia salah tidak seharusnya dia membuat Jack menjadi korban Keyna yang menginginkannya.
"Tapi dia sudah berubah Jack! Sekarang Keyna mencintai mu" ucapan Regan membuat Jack terkekeh.
"Wanita sialan itu berkata seperti itu kepada mu! Dan kau mempercayai-nya?" sahut Jack sinis.
"Jack!" Peringat Regan tajam.
"Ayolah kau tau benar Wanita itu seperti apa! Dia yang menjebak mu agar mau tidur bersamanya tapi sayangnya malah aku yang menjadi korbannya dan sialnya lagi kau juga yang membuat ku berada di kamar itu bersamanya!" ucap Jack dengan amarah yang menggebu-gebu lalu pergi dari sana.
Regan mengusap wajahnya. Ia benar-benar merasa bersalah jika saja dia tidak melakukan hal tersebut mungkin semuanya tidak akan seperti ini.
TBC. Jangan lupa vote dan komen!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
queen
aq bener2 bingung thorrr, msh penasaran cerita ny guys lanjut thoe
2023-03-03
0
anca
kebodohan merugikan org terdekatmu
2022-10-07
0
anca
emang kamu bodoh regan
2022-10-07
0