10 tahun kemudian..
New york, amerika serikat
"Hey berengsek berhenti disana! Yak jangan lari kau. Ah sial.." teriak Riana sambil berlari mengejar seorang. Sebenarnya hari ini seharusnya dia dan team life is time sudah cuti tapi sepertinya tuhan berkehendak lain, Buktinya sekarang hanya dirinya yang tengah berada di keramaian untuk menangkap si pelaku.
"Hey bu detektif berhentilah mengejarku! hush..hush..Aaaaaa kabur" ucap seorang pria dengan histeris. Si pria tersebut berlari beriringan dengan Riana yang kini beda 1 blok dengannya.
Riana berhenti berlari. Matanya menangkap papan kayu di depan sebuah caffe di sana. Kemudian ia menyentuh bagian telinganya yang sudah terpasang Earpiece yaitu alat komonikasi semacam Earphone bedanya Earpiece sering di gunakan untuk secret agent.
"Bolehkah aku mengambil papan caffe tersebut. Itu bukan termasuk hal ilegal bukan? Karna kita sedang bertugas" ucap Riana dengan suara lembutnya.
"Percuma saja aku melarang anda detektif G karna anda tidak akan mendengarkannya" balas Seseorang wanita lewat earpiece. Dia adalah sandra lee ketua pusat cellular.
"Kalo begitu terima kasih bu sandra."
Sementara orang di sana hanya bisa geleng-geleng kepala.
Riana mematikan earpiece itu dengan sekali sentuh. Kemudian ia melihat kearah jamnya yang melacak keberadaan ponsel si pelaku.
"Cih..bodohnya maniak itu." ucap Riana saat GPS nya menunjukan bahwa si pelaku baru saja belok ke kanan.
Riana mengambil papan kayu yang berada di depan caffe tersebut dan membawanya belok ke kanan hingga sampai di ujung jalan ada pertigaan. Sambil menunggu pelaku yang sedang berlarian tak tentu arah. Ia membuka jaket hitamnya lalu menaruhnya di bahu sebelah kirinya.
Saat si pelaku sudah mulai dekat. Riana mengangkat papan tersebut tepat di depan blok ujung jalan itu.
Bugh...
Dan kini mungkin kepala pria itu berkunang-kunang. Setelah terkena tabrakan yang hebat antara dahi si pria dengan papan kayu milik caffe, sungguh ironisnya.
Riana memasangkan borgol di tangan si pria yang masih setengah sadarkan diri."Anda di tangkap atas percobaan pembobolan rumah dan percobaan pembunuhan berencana. Anda wajib di dampingi pengacara" ucap Riana.
Kemudian si palaku di bawa oleh polisi untuk di mintai penjelasan lebih lanjut.
-oOo-
Riana baru saja sampai di markas para detektif. Selesai meneguk abis jus yang di berikan seniornya dia langsung beranjak ingin pergi.
"Hey..hey kamu mau kemana detektif G? Kau baru saja kembali dari bertugas bahkan belum ada 20 menit kamu sudah mau pergi lagi" ucap Erlan seniornya di kepolisian.
Riana mengambil jaketnya di kursi sambil memasukan ponselnya ke dalam saku."Aku harus menjemput Leon, hari ini aku sudah punya janji dengannya untuk pergi bersama"
Tiba-tiba Erlan mengarahkan telunjuknya kedepan wajah Riana. "Ah..ah benar kau harus memiliki waktu lebih banyak untuk anak nakal itu, Kalo tidak dia akan terus mengganggu junior-junior mu agar mau menemaninya berlatih karate."
"Ya..ya. Kalo begitu aku pergi dulu Senior" pamit Riana sambil mengejek Erlan dengan panggilan senior. Dia tau Erlan tidak suka di panggil dengan sebutan itu.
"Yak! Berapa kali ku bilang jangan panggil aku senior!" teriak Erlan.
Sebelum Riana membuka pintu kaca itu dia membalikan tubuhnya."Ah..ya sampaikan salam ku pada Saskia istrimu,senior. Bye!"
Erlan yang melihat Riana mulai menghilang dari sana hanya bisa tersenyum senang. Karna sangat jarang dia bisa bercanda dengan Riana bahkan banyak orang mengaku bahwa Riana sangat dingin dan kejam saat bertugas. Dan hanya dengan teman terdekatnya saja Riana bisa seceria tadi.
-oOo-
Leon menggerutu kesal sambil melirik jam tangannya. Anak berumur 9 tahun tersebut sedang menunggu ibunya di depan halte bus di tangannya memegang totebag berisi bekal makanan yang mungkin sudah abis di sekolahnya.
Tin..tin..
Sebuah mobil Genesis hitam berhenti tepat di depan halte itu. Leon tau betul itu adalah mobil milik momynya.
Riana menurunkan kaca mobilnya sambil menoleh ke arah Leon."Hallo pangeran, menunggu momy benar?"ucap Riana sambil melepas kacamata hitamnya.
"Momy! Kenapa lama sekali menjemput ku?" tanya Leon saat sudah masuk ke dalam mobil.
"Pakai dulu sabuk pengaman mu my prince, dan momy minta maaf karna telat menjemput mu" ucap Riana sambil mengelus rambut Leon.
"Momy, plis..Leon bukan anak kecil lagi. Jawab jujur pasti momy abis bertugas kan?." Riana yang mendengarnya hanya tersenyum paksa.
Leon memutar bola matanya lelah,tapi tiba-tiba dahinya mengerut bingung membuat Riana bertanya-tanya. "Bukannya harusnya momy cuti hari ini?." tanya Leon, bingung. Pasalnya seharusnya hari ini mereka menghabiskan waktu bersama.
Sekarang justru Riana yang bingung dari mana Leon tau bahwa dia cuti hari ini. "Tunggu dari mana Leon tau bahwa hari ini momy cuti?." tanya Riana, heran.
Leon menatap ke depan sambil menghela nafas lelah."Uncle David." jawab Leon, seadanya.
"Bocah itu!" gumam Riana, berdesis.
David adalah salah satu junior Riana di team life is time.
"Mom sampai kapan kita berdiam di sini"ucap Leon membuat lamunan Riana buyar.
"Oh. Oke kemana kita hari ini?"
"Kita ke mall, ada sesuatu yang ingin Leon beli"Ucap Leon. Di angguki oleh Riana.
-oOo-
Jakarta, indonesia
Prangg...
Suara gelas kaca yang di banting itu membuat semua orang di dalam mansion bergedik merinding mendengarnya. Tak kecuali 2 orang berseragam hitam di tengah-tengah mereka.
"Jadi kalian belum juga menemukan istri dan anak ku..Hah!!" murka Regan di depan 2 orang detektif swasta itu.
Regan berdiri dari duduknya kemudian ia menarik kerah baju salah satu detektif itu."Kau Fras! apa yang sebenarnya kalian kerjakan?! Kenapa tidak ada sedikitpun informasi yang kalian dapat!?"
"Sabar nak, tenangkan dirimu. Jangan seperti ini kau hanya akan membuat mereka takut" ucap Sinta ibu dari Regan itu agar Regan kembali duduk.
Regan terduduk kembali dengan mata terpejam sebentar kemudian butir-butir air mata jatuh dari sana saat ia membuka kembali matanya. Sinta melihat sedih ke arah samping di mana anaknya kini terlihat sangat rapuh, sedangkan Mario yang tak lain ayah dari Regan hanya meberikan senyum miringnya.
"Tidak cukupkah 10 tahun baginya?" batin Regan.
"Apa Mungkin andriana mengganti identitasanya hingga namanya tidak terdaftar di negara manapun, kalian sudah mengeceknya kembali" ucap Salsa ibu dari andriana sambil menangis di pelukan suaminya.
"Kami yakin nama nyonya andriana tidak pernah di ubah termasuk identitasnya hanya saja sepertinya ada seseorang yang berusaha membantunya agar tidak di ketahui keberadaannya. Entah siapa orang tersebut yang pasti dia adalah orang terdekat nyonya andriana sendiri " ucap Hazel salah satu detektif itu sambil melirik ke salah satu pria di sana.
"Siapapun dia yang berusaha menyembunyikan istri dan anak ku akan berurusan dengan ku. Sekarang tugas kalian cari istri dan anak ku sampai ketemu!" tegas Regan dengan mata berapi-api
"Baik. Kalo begitu kami permisi"
TBC. Jangan lupa vote dan komen!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
queen
masih bingung aq thor kenapa regan selingkuh, tiba2 nyariin istri ny
2023-03-03
0
Nahdatunnisa
Nahkan nyesel
2022-10-22
0
Leli Hasim
ya iya lah anaknya umur 9 th.. masa kehamilan kan 9 bulan samlai 10 bulan.. gimana sih
2022-10-13
0