BAB 4

Tanpa berkata satu katapun mereka mulai menaiki kendaraan masing masing dan pulang ke arah yang berbeda ...

"Rin Lo liat kan ada siapa yang ada disana?" ucap Rhea kepada kepada Yorrin dari dalam mobilnya. "Eh bukannya itu si gendut Letta ya, terus urusan nya sama gue apa rhe? Gak penting juga" tutur Yorrin kesal. "Lo ga peka atau gimana sih, gitu aja gapaham" lanjut Rhea memberi kode rencana apa yang akan dilakukan. "ohhh gue paham,Lo mau nabrak Letta kan, ngaku aja jangan boong Lo rhe" ucap Yorrin meyakinkan pernyataan nya kepada Rhea. "nah akhirnya Lo paham Rin,gimana ni? gas gak sih HAHAHAHAHA, gue udah muak liat muka tu orang" kata Rhea sambil tertawa puas.

Letta yang sedang mengendarai motor sambil menyenandungkan beberapa lagu favorit nya, dan secara tidak sadar bahwa Austin mengikuti nya dari belakang sebagai tanggung jawab jika terjadi apa-apa saat Letta diperjalanan kerumahnya.

Austin yang sedang mengikuti Letta dari belakang melihat ada sebuah mobil yang mengikuti Letta dengan gerak gerik yang mencurigakan. Tidak ingin teman nya celaka , Austin pun mempercepat gerak motornya untuk melindungi Letta.

Letta yang sedang mengendarai motor nya ,tidak sengaja melihat Austin dan sebuah mobil sedang mengikuti nya ,saat motor nya berada pada posisi yang sejajar "Loh, kok lo ngikutin gue?" ucap letta yang mencurigai sikap Austin. "Udah Lo mending diam deh ,gausah banyak tanya" tutur Austin yang sedang berusaha melindungi Letta.

Sementara disisi lain, "HAH,Gendut si*lan itu ngasi pelet apa coba ke Austin? Sampe bisa pulang bareng ,jadinya gabisa gue nabrak dia Rin" keluh Rhea kepada Yorrin ,"gapapa rhe, ini belum akhir untuk kita balesin dendam kita ke si gendut".

Melihat mobil yang dibelakang nya sudah berbalik arah ,Austin pun izin pamit kepada Letta "gue balik dulu" ,Letta yang keheranan pun melihat sikap Austin, tidak terlalu mempedulikan nya hingga sampai ke rumahnya dengan selamat.

Setibanya dirumah Letta ....

Langkah pincang Letta saat berjalan dari garasi ke dalam rumah membuat mommy khawatir kepada Letta "nak, kenapa nak? Kok jalannya pincang gitu? Kamu jatuh dari motor? Kan udah Mommy bilang kalau-" Letta pun memotong perkataan mommy nya dan menjawab "gak kok mom, aku kan udah mahir bawa motor nya mom, yakali jatuh mom hihi" ,tetapi itu tidak cukup membuat hati mommy nya tenang "Terus itu kakinya pincang Karena apa nak?" ucap mommy khawatir melihat kondisi putri sulungnya, "cuma Karna kecapekan aja mom, ga ada yang parah kok" ucap Letta tersenyum tetapi sambil menahan sakit.

Letta pun perlahan lahan berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat dan mengunci pintu kamarnya. Tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar Letta dan Letta menyaut"Iya? Siapa?" ,dibalaslah sautan itu oleh suara seorang anak kecil berumur 7 tahun itu "Ini uis kakk, buka pintunya dong" , mendengar sautan itu dari adik satu satunya ,Letta pun membuka kan pintu tersebut untuk mempersilahkan adiknya masuk. "Kakak kakinya luka ya, jangan boong sama uis kak" tanya Louis dengan suaranya yang bergetar karena sedih melihat kakak nya kesakitan, "uis tau dari mana? Padahal kakak udah berusaha sembunyiin, tapi uis janji ya jangan bilang ke mommy :((" kata Letta sambil mengacungkan jari kelingking nya. "kenapa kak? Kenapa mommy Daddy ga boleh tau? Kan nanti bisa di obati kak" tetapi Letta menjawab "Gapapa kok uis kakak udah di obati sama temen kakak tadi disekolah, besok juga sembuh kok. Mendengar jawaban dari kakaknya, Louis perlahan-lahan mulai meninggalkan kamar Letta sambil mengatakan "yaudah kak,kakak istirahat ya,jangan sampai sakit lagi" , mendengar ucapan itu dari mulut adiknya ,Letta pun menangis terharu.

Skip, Paginya..

Tibalah saatnya para peserta yang lolos pada seleksi akademik dan seleksi kesehatan untuk mendaftar ulang, yang berlokasi di Auditorium Moonie school. Kaki Letta yang sudah membaik pun diizinkan untuk mengendarai kendaraan nya sendiri. "mom ,dad, aku pergi ke sekolah dulu ya buat daftar ulang, bentar doang kok" izin Letta kepada orangtuanya. "semua berkas nya udah dibereskan kan?" tanya mommy, "tenang mom ,aku ga seceroboh itu kok, aku pergi dulu ya mom dad" .

Setibanya di gerbang Moonie school, tempat yang akan dijadikan Letta untuk melanjutkan pendidikan nya , siapa sangka Letta akan berpapasan dengan Austin saat memasuki gerbang sekolah yang luas itu. Untuk menghindari kejadian serupa yang terjadi pada hari kemarin, Letta memarkirkan motornya dengan Austin dengan jarak yang cukup jauh. Letta pun turun dari kendaraan nya dan mulai berjalan menuju auditorium Moonie school tersebut. Saat Letta melewati lorong tersebut diikuti Austin dibelakang nya. Merasa ada yang mengikuti nya, Letta pun mempercepat langkahnya. "(duh siapa yang ngikutin gue)" batin Letta.

Disisi lain..

"Rin tunggu gue sebentar ya, gue mau ke toilet dulu,kebelet" ucap Rhea kepada Yorrin teman terbaik nya. "aman rhe,gue tunggu di taman depan auditorium ya" sepakat Yorrin.

Saat sedang asik memainkan telepon genggamnya, Yorri melihat pemandangan yang merusak matanya "WHATT? Itu Letta bareng Austin lagi? gue gaboleh diem aja" ucap Yorri sembari membuka kamera di handphone nya untuk memotret kejadian yang baru saja dia lihat itu. "(habis Lo gendut,Lo makin mari malah ngelunjak deketin cowo gue)"

Letta akhirnya sudah sampai di auditorium untuk daftar ulang siswa kelas 10, kaget bukan main ,Austin cowo tertampan disekolah itupun untuk sekian kalinya berada berdampingan dengan Letta, membuat siswi yang melihat nya ada yang iri kepada Letta. "Ternyata Austin yang secakep itu ,tipenya cewe gendut jelek kayak gitu ya? Padahal kalau dilihat-lihat si Letta letta itu nggak ada apa apanya di banding gue" ucap salah satu siswi yang melihat keadaan itu. "Gaboleh gitu fa, Letta cantik kok, Lo gaboleh gitu ah ,Lagian kan Letta juga pinter ,kalau Austin naksir wajar aja gak sih" ucap salah satu cewe yang memiliki senyum manis itu membela Letta, cewe ini bernama Hanni.

"NakLetta ,ukuran baju kamu kalau teacher boleh tau,apa nih?" ujar teacher yang menjadi panitia penerimaan siswa baru, "hmm kayaknya XL deh teacher, baju SMP ku terakhir kali XL juga dan masih longgar cher, hihi" ujar Letta memberi tau ukuran bajunya. Teacher pun memberi satu totebag yang berisi beberapa baju ukuran XL yang tidak dijual diluar sekolah kepada Letta. Setelah giliran Letta selesai ,tibalah saatnya Austin yang akan mendaftar ulang. "kalau nak Austin ukuran bajunya apa?" ucap teacher, "XL teacher" ,dan seperti Letta juga ,Austin diberikan totebag yang sama.

Letta yang sudah selesai daftar ulang dan mengambil seragam sekolah nya, langsung menuju parkiran untuk pulang kerumah nya ,dan lagi lagi Austin berada di belakang Letta ,seolah olah lagi menjaga Letta. Letta pun menaiki kendaraan nya dan mulai meninggalkan sekolah.

Sementara itu di taman depan auditorium,

"makasi udah nungguin gue Rin" ucap Rhea yang baru saja kembali dari toilet, "Anjir,gue kesel dah rhe" ucap Yorri tiba tiba ,"lah lu ngapa dah? Lama banget ya gue di toilet, sorry ya"

Rhea pun merasa bersalah kepada Yorrin. "Lu satu jam dalam toilet pun nggak masalah bagi gue, tapi gue ga rela banget Letta si gendut Gatau diri itu, gatel banget ke Austin" ucap Yorrin kesal. "HEH LU JANGAN NGARANG RIN, MANA DIA? MANA?" emosinya Rhea pun membludak Saat melihat foto yang ditunjukkan oleh Yorrin yang menunjukkan Austin lagi memandang Letta saat lagi berjalan ke Auditorium. "Trus dimana si gendut itu sekarang??" tanya Rhea. "udah pulang dari tadi njir, lu lama banget" ucap Yorrin.

Letta pun sampai dirumahnya dengan perasaan seperti biasanya, dan tentu saja tidak sabar untuk bisa memulai hari hari disekolah nya yang akan dimulai 2 hari lagi....

...- BERSAMBUNG -...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***