Seperti yang sudah di sepakati, Gea datang ke cafe tempat Rean bekerja. Dia duduk di meja yang biasa dia tempati.
Tak lama kemudian, Rean pun datang menghampirinya. Dia langsung duduk di hadapan Gea tanpa di perintah.
Gea yang sedang bermain ponsel langsung meletakkan ponselnya ketika melihat kehadiran Rean. Tanpa basa basi Gea langsung memberikan surat kontrak yang sudah Diana siapkan kepada Rean.
"Baca dan tanda tangan bila Lo menyetujuinya!" Suruh Gea menyodorkan pulpen di atas lembaran kertas kontrak.
Rean menerimanya, dia membaca isi kontrak dengan nominal bayaran yang sangat besar. Peraturan kontrak yang Gea tulis tidak lah sulit. Hanya nominalnya saja yang membuat matanya terbelalak besar.
"Lo gak salah, ini banyak banget" ujar Rean menatap kertas kontrak dan Gea secara bergantian. Ini sulit di percaya, Rean berpikir Gea sangat lah kaya.
"Itu sudah benar, seperti yang sudah tertulis di surat kontrak itu. Lo jadi kekasih Kontrak gue selama satu hari penuh!."
Rean mengangguk mengerti, sehari menjadi kekasih bayaran Gea bukan lah hal yang sulit. Terpenting baginya saat ini mendapatkan uang untuk membayar biaya operasi Bu Laksmi. Rean juga menyemangati dirinya bahwa ini semua akan berakhir dalam satu hari. Hanya satu hari.
"Baiklah, gue setuju" ucap Rean.
Gea mengulurkan tangannya, sebagai tanda kerjasama mereka terjalin.
Setelah menandatangi surat kontrak itu, Rean pun langsung menerima uluran tangan Gea. Dengan senyum mengembang, Rean mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih"
Gea menggeleng, bukan Rean yang harusnya berterimakasih. Tapi, dialah yang harus berterimakasih kepada Rean. Berkat pria itu menerima kerjasama ini, maka Gea akan terbebas dari ejekan Bianca dan Hugo.
"Untuk selanjutnya, gue akan menghubungi Lo. Dan gue harap Lo siap sedia ketika gue menghubungi Lo." Peringat Gea agar Rean mengingat tugasnya sebagai kekasih kontrak.
"Tentu" balas Rean sigap.
Gea berlalu pergi, hatinya sudah lega. Dengan senyum mengembang di pergi dari cafe.
Sedangkan Rean, dia menatap kepergian Gea dengan tatapan sulit di artikan. Bukan hanya karena uang, namun Rean merasa ada sesuatu yang mendorong nya untuk menerima tawaran Gea ini.
Rean kembali bekerja, melayani setiap tamu yang memang ingin melihatnya saja. Dengan sangat ramah dan Senda guraunya, Rean mampu mempertahankan pelanggan untuk selalu berdatangan di cafe ini.
Manager sangat menyukai kinerja Rean itu. Karena itulah gaji Rean yang paling tinggi di antara semua rekan kerjanya.
Setelah selesai bekerja, Gea pulang ke rumah. Dia merasa sangat senang, hari ini adalah hari paling ringan yang pernah Gea rasakan semenjak mama nya tiada.
Gea masuk ke dalam rumah, senyum bahagia tidak luntur dari wajahnya. Bahkan seorang wanita yang kini menjadi kakak tirinya pun heran melihat sang adik tiri terlihat bahagia seperti itu. Mereka berpapasan di ruang tengah.
"Ada apa dengan gadis itu" gumam Lina heran. Gea melewatinya begitu saja, namun gadis itu masih sempat melempar senyum kepadanya. Tidak seperti biasanya, Gea selalu menatapnya dengan tatapan sinis.
"Apa dia sudah gila?" Lina berbalik menatap Gea yang sudah berlalu menaiki anak tangga. Dia benar benar terlihat bahagia, bahkan senandung kecil dari mulutnya dapat Lina dengar dari bawah.
Sebahagia itulah Gea saat ini, dia akhirnya tidak akan di ejek oleh Hugo dan Bianca lagi. Acara reuni kali ini Gea akan membuat mereka semua tercengang dan tutup mulut rapat karena sudah mengolok olok ya dulu.
Sesampainya di dalam kamar, Gea langsung merebahkan tubuh nya di atas ranjang. Kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Gea ingin menghubungi Diana sekretaris nya. Dia harus membuat berbagai rancangan untuk acara reuni Minggu depan.
"Halo Diana, tolong atur jadwal gue besok. Gue ingin menyiapkan segalanya besok" titah Gea.
Mendengar suara tiang boss nya, Diana pun ikut tersenyum. Dia dapat menebak bahwa kontrak boss nya dengan pelayan cafe itu berhasil.
"Baik boss, besok anda akan free"
"Bagus. Oh iya, tolong Lo kirimkan setengah dari nominal yang tertulis di dalam kontrak itu pada Rean. Gue tidak mau dia berpikir kalau gue bohong" kata Gea. Dia tidak mau Rean kabur dan membatalkan perjanjian mereka.
Diana menganggukkan kepalanya menjawab perintah Gea, meskipun dia tahu Gea tidak akan melihatnya. Namun, Diana sudah terbiasa mengangguk setiap kali Gea memberi perintah.
Gea merupakan sekretaris sekaligus sahabat yang Gea punya. Hanya gadis itu yang bisa Gea percayai. Itu pun Gea sudah memberikan berbagai ujian untuk nya. Barulah Gea memberikan kepercayaan penuh terhadap Diana.
Gea menutup telfon setelah pembicaraannya dengan Diana selesai. lalu gadis itu memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya sebelum dia memutuskan untuk tidur.
"Gue harus segera tidur, semuanya akan di mulai besok. Gue butuh tenaga untuk itu" ucap GE penuh semangat, di berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
Sedangkan di sebuah kamar, Lina tampak heran dengan sikap Gea tadi. Dia sampai menghubungi mama nya agar segera ke kamarnya.
Jarak kamar mereka tidak terlalu jauh, hanya bed lantai saja. Kamar Lina berada di lantai dasar, tepatnya di bagian deretan kamar tamu.
Sedangkan Gea dan papanya yang tentunya bersama Sofia, mama tiri Gea. mereka bertiga kamarnya ada di lantai atas.
Terkadang Lina merasa cemburu dan berusaha ingin menyingkirkan Gea dari dalam rumah ini. Namun, hal itu sangat lah sulit. Apalagi Gea merupakan gadis yang cerdas. Tidak akan mudah untuk menyingkirkannya.
"Ada apa kamu memanggil mama ke sini?" tanya Sofia sambil berjalan masuk ke dalam kamar Lina.
Lina yang tersadar dari lamunannya langsung menarik mamanya mendekat dan mereka duduk di tepi ranjang.
"Mama tahu gak, si gadis udik itu sangat aneh hari ini" adu Lina.
"Aneh bagaimana, bukan kah dia sedari dulu tetap seperti itu. Apanya yang aneh?" jawab Sofia heran. Malahan dia merasa putrinya lah yang aneh.
"Aduh mama, kok jadi bego gini yah"
plok.
Sofia menepuk kuat kepala Lina. Sofia sedikit kesal dengan sikap durhaka putrinya. Dengan seenaknya mengatainya bego.
"Aduh mama kenapa pukul aku sih. Kalau otak aku geger gimana?" rengek Lina sambil mengusap usap kepalanya sendiri.
"Itu balasan buat anak durhaka seperti kamu" dengus Sofia.
Lina mengerucutkan bibirnya, mood nya untuk menceritakan semuanya pada mama nya jadi hilang.
"Buruan cerita, apa yang aneh dari si Gea itu!" desak Sofia.
Dengan merungut kesal Lina kembali menceritakan semuanya.
"Apa yang membuat dia tersenyum, mengapa dia begitu bahagia?"
"Nah mama juga heran kan, apa yang sudah terjadi. Apa kepalanya terbentur atau bagaimana " sahut Lina mengungkap kemungkinan yang terjadi.
Sofia menggeleng, mereka begitu penasaran dengan apa yang terjadi pada Gea. Merek haus tahu apa saja yang terjadi pada gadis itu. Agar mereka lebih mudah mendapatkan semua hak waris. Setelah itu, mereka akan mendepak mereka semua keluar dari rumah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Crystal
Lah, emang lo siapa mau ngusir Gea dari rumahnya sendiri🙄
2023-09-20
0
Risnawati Cinna
aku suka novelmu thor dari awal baca gak Nemu thypo
2023-09-10
0