Kekasih Bayaran Gea
"Aduh sayang lihat deh, siapa yang sedang duduk ini."
Gea mendongakkan kepalanya ketika mendengar seseorang berbicara di dekatnya.
Huh?
Terdengar hembusan nafas gusar dari Gea, ketika dia melihat siapa yang berbicara di dekatnya. Mereka adalah dua orang yang paling tidak Gea sukai. Mantan sahabat dan mantan pacar yang dulu pernah mengkhianati Gea.
"Sudah bertahun tahun, ternyata lo masih belum move on dari gue." Sindir Hugo tersenyum mengejek.
Gea berdecak mendengar ucapan penuh percaya diri dari pria itu.
Geana Calista, gadis cantik yang sampai saat ini masih sendiri. Karena kejadian semasa SMA dulu, Gea memutuskan untuk tidak percaya dengan siapapun yang di atas namakan dengan cinta.
Gea merupakan wanita karier, dia tidak mau mengandalkan kekayaan orang tuanya sebagai modal hidupnya.
Terlihat dari hasil pencapaian di usianya yang baru menginjak 21 tahun ini. Dia sudah berhasil mengembangkan tokoh bunga milik Mama nya dan galery lukisan yang menjadi impian mama nya sedari dulu ketika masih hidup di dunia ini.
Selain itu, Gea juga merupakan pebisnis muda yang sangat sukses, namanya sudah terkenal di mana mana.
"Aduh sayang, bagaimana dia bisa punya pacar. Teman aja dia tidak punya Upss." Ucap Bianca sengaja, dia tersenyum mengejek Gea.
Gea menatap malas pada wanita yang dulu pernah dia anggap sebagai sahabat dekat. Ternyata dia merupakan duri di dalam hidupnya. Dengan sengaja Bianca mempermalukan Gea di hadapan semua orang.
Bianca membantu Gea mendekati Hugo, pria yang saat ini menjadi tunangannya.
Kemudian, setelah mereka menjalin hubungan. Ternyata di belakang Gea, Bianca dan Hugo berselingkuh dan bersekongkol memeras Gea secara perlahan. Gea yang notabene nya gadis polos dan mudah percaya dengan orang tidak mencurigai Bianca.
Hingga suatu hari, Hugo membuat kejutan yang Gea pikir untuk dirinya. Namun,ternyata dia salah. Di depan semua orang di tengah lapangan sekolah yang sedang ramai dihadiri oleh siswa siswi yang mengikuti acara ekskul. Hugo mengungkapkan perasaannya pada Bianca.
Tangan Gea mengepal, sakit di hatinya masih terasa nyata.
"Jika kalian tidak ada kepentingan, lebih baik kalian pergi dari hadapan gue!" Usir Gea menatap Bianca sinis.
"O o sayang, jangan marah dong. Gak usah sok marah seperti itu. Kita tahu kok kalo Lo itu lagi kesepian"
"Lihat aja tuh, mereka semua pada membawa pasangan atau lagi bareng sama teman temannya. Sedangkan Lo?" Tunjuk nya dengan lirikan mata.
Gea ikut memperhatikan sekelilingnya, dia baru sadar apa yang Bianca katakan memang benar. Hanya dirinya yang sendiri menghuni satu meja outdoor ini.
Sayangnya, Gea tidak merasa kesepian. Dia merasa senang dengan kesendiriannya. Lebih baik sendiri dibandingkan bersama dengan orang orang yang hanya berpura pura baik di depan kita saja.
Sudah cukup Gea berhadapan dengan orang seperti Bianca dan Hugo. dia lebih baik pergi dari pada meladeni mereka berdua.
"Eit... Mau kemana, santai dulu dong. Hargai kita yang udah luangkan waktu buat temani Lo. Iya kan sayang?" Ucap Hugo pada Bianca. Tangannya menekan bahu Gea agar tidak jadi berdiri.
Mereka berdua duduk di depan Gea, membuat udara terasa semakin panas. Emosi Gea pun mulai naik.
"Benar banget sayang, tidak apa lah sesekali kita menemani gadis jomblo karatan ini" sahut Bianca.
"Siapa yang jomblo, tidak usah sok tahu jika kalian gak tahu apa apa!" Sangkal Gea kesal.
Bianca tersenyum miring mendengar ucapan Gea, dia tidak percaya jika Gea sudah memiliki pacar. Meskipun banyak uang, dia yakin semua orang yang mendekati Gea hanya mengincar hartanya saja. Tidak ada yang benar benar mencintainya.
"Gea Gea, meskipun Lo punya banyak uang. Lo gak akan bisa mendapatkan pria sebaik Hugo. Lo gak akan bisa melupakan pria yang hanya mencintai gue" remeh Bianca, membuat Hugo menengadah sombong.
Gea geli mendengar ucapan Bianca barusan. Bukannya bangga, harusnya Bianca malu memiliki pria yang tidak bisa apa apa itu.
Gea yakin, saat ini style Hugo Bianca lah yang membiayai nya. Seperti yang orang orang tahu, Hugo bukan lah orang kelas atas. Dia sama seperti Bianca, namun gadis itu masih beruntung karena mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sehingga dia bisa memodali style Hugo.
"Gue lebih bahagia melajang seumur hidup, di bandingkan memiliki pacar seperti dia. Pria sampah yang hanya menumpang hidup pada wanita!" Ucap Gea lantang. Sampai semua orang menoleh kearah mereka.
"Tutup mulut Lo Gea, jangan asal bicara!" Hardik Hugo marah. Dia merasa malu dengan ucapan Gea.
"Lo hanya iri kan, karena gue mendapatkan Hugo yang mencintai gue!" Bianca ikut memarahi Gea. Dia tidak terima Hugo di permalukan seperti itu.
Cih. Gea meludah ke samping, merasa jijik jika dia memiliki perasaan seperti itu.
"Untuk apa gue iri, gue sudah punya pacar. Dan tentunya dia jauh lebih berkelas dari pada pacar sampah Lo ini!"
Wajah Bianca merah padam menahan amarah, berbeda dengan Gea yang terlihat santai. Dia bukanlah Gea yang dulu, yang hanya diam ketika dua orang ini mengkhianatinya.
"Ok, jika memang Lo punya pacar. Ajak pacar Lo ke acara reuni Minggu depan. Kita lihat, seberapa hebat pacar Lo itu" Bianca menantang.
Deg
Jantung Gea berdetak cepat, bagaimana mungkin dia membawa pacar ke acara reuni, sedangkan dirinya saja tidak memiliki siapapun.
Mati saja lah, Gea merutuki dirinya yang sudah berbohong pada Bianca dan Hugo. Sekarang, siapa yang hendak dia ajak ke pesta itu.
"Gea, betapa bodohnya Lo..." Rutuk Gea di dalam hati.
"Kenapa diam, takut kah? Atau Lo memang tidak punya siapa pun" Bianca tersenyum miring.
"Siapa takut, lihat saja nanti. Gue akan datang bersama pacar gue!" Jawab Gea menelan bulat bulat rasa ragunya.
Gea melihat seorang pria tengah berjalan santai kearah mereka. Dia sangat tampan dan berwibawa.
'Mati saja lah, apapun yang akan terjadi nanti gue tidak peduli' batin Gea.
Gadis itu segera bangkit, dengan senyum manis dia menghampiri pria yang hampir melewati meja tempat dirinya duduk dan kedua manusia tidak di harapkan itu. Gea sudah pasrah, apapun yang terjadi nanti dia siap menanggung nya
"Eh sayang, kamu ke sini. Kok gak bilang aku sih?" ucap Gea bergelayut manja di lengan pria yang tampak bingung dengan perlakuan tiba tiba dari Gea.
Baru akan protes, Gea sudah menarik lengannya ke depan Bianca dan Hugo.
"Please diam saja, bantu gue sebentar" bisik Gea dengan nada memohon sebelum mereka berdiri di hadapan Bianca dan Hugo.
"Lihat, ini pacar gue."
Bianca terbelalak, dia sampai berdiri ketika melihat pria yang sedang Gea gandeng.
"Paling juga pacar bayaran" timpal Hugo berdiri di samping Bianca.
Pria yang tadi Gea kenalkan sebagai pacarnya hanya diam saja, mendengar mereka semua berdebat. Saling mengejek, dan saling menjatuhkan.
Ingin sekali pria itu protes, lalu mengatakan bahwa dia tidak mengenali mereka semua.
Namun, setelah mendengar perbincangan mereka. Dia memutuskan untuk tetap diam, dan membiarkan mereka selesai.
"Kita lihat saja nanti, jika beneran Lo udah punya pacar. Bawa pacar Lo ke acara reuni!"
"Oke, Lo gak usah khawatir. Kalian semua akan terpukau melihat kedatangan kami" balas Gea tanpa ragu. Bianca pun merasa kesal kemudian memilih pergi dari sana. Tidak lupa dia menarik Hugo ikut bersama dengannya.
"Bye.." Gea melambaikan tangan mengiringi kepergian mereka dengan senyum penuh kemenangan.
Fyu..
Baru saja Gea bernafas lega, terdengar suara deheman dari pria asing itu.
"Ek'hem"
Gea segera menoleh, dia tercengir pada pria yang kini masih dia gandeng. Perlahan, Gea melepaskan pelukan tangannya dari lengan pria tampan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Crystal
Baru awal baca udah konyol gini si Gea😁😂
2023-09-20
0
Sophia Aya
mampir thor
2023-09-19
0
Nurhayati
mampir
2023-09-16
1