Menerima Takdir

"Minum dulu!" ujar Arga seraya duduk di sebelah Azizah yang kini masih terbaring dengan tangan yang di pasang infusan.

Azizah hanya mengangguk. Arga adalah majikan sang Ayah. Sebelumnya Azizah juga sering bertemu karena sesekali Ia membantu mendiang sang Ibu yang dulu pun bekerja di keluarga Arga. Sang Ibu yang menjadi pembantu hingga Azizah selalu di izinkan untuk bebas kapan saja masuk ke dalam rumah itu. Karena Ayah dan Ibunya sudah menjadi kepercayaan keluarga Arga. Mengingat keduanya sudah bekerja selama 17 tahun lamanya ketika umur Azizah baru satu tahun ketika itu.

Sehingga rasanya kaku bagi Azizah. Menikah dengan anak dari majikan sang Ayah rasanya bagaikan mimpi. Menjadi istri kedua dari pria yang usianya 17 tahun lebih tua darinya sungguh hal yang sangat tidak dia inginkan. Bertatapan dengan Arga saja. Seperti bertatapan dengan majikan yang membuat kita merasa segan dan canggung. Bagaimana Ia bisa melewati hari-hari bersama dengan orang yang menurutnya tidak nyaman.

"Minumlah dulu biar kamu tenang." ujar Arga dengan raut wajah datarnya.

"Terimakasih banyak, Tuan Arga." Jawab Azizah dengan malu. Saat Ia kini sudah setengah berbaring dengan di bantu oleh Arga.

"Sekarang saya suamimu. Ganti panggilanmu itu."

"De-dengan apa?" tanya Azizah gugup.

"Terserah mu saja. Selain kata Tuan." ujarnya datar. Azizah hanya terdiam. Ia bingung harus memanggil dengan sebutan apa pada suaminya tersebut.

"Aku kerja dulu. Jangan lupa minum obatnya. Bi Yati akan menjagamu." ucap Arga seraya berlalu pergi. Tanpa senyuman sedikitpun. Ia memang pria yang minim ekspresi dan sangat irit dalam bicara.

"Ba-baik, Tuan."

Arga kembali menoleh dan menatap tajam wajah Azizah saat mendengar kembali kata itu.

"Ma-maaf, Mas." ucap Azizah spontan karena takut.

Arga pun kini keluar dari kamar itu meninggalkan sang istri keduanya.

***

Dua hari sudah Azizah mengalami perannya sebagai seorang istri. Namun Arga belum juga menyentuhnya sama sekali. Arga masih mengerti keadaan Azizah yang mungkin masih harus menyesuaikan diri. Apalagi keadaan Azizah ketika itu masih drop dan baru kembali sehat dengan benar hari ini.

Tak ingin menunggu lama. Setelah melihat kondisi Azizah sudah sangat membaik dan kembali sehat seperti biasanya. Arga ingin segera mendapatkan seorang anak. Ia sudah merindukan buah hati yang akan menjadi pelengkap hidupnya yang selama ini terasa kosong.

Arga kini memasuki kamarnya. Di lihatnya kini Azizah sudah memakai baju haram yang ia perintahkan untuk di pakai istri keduanya itu tadi. Baju berwarna merah maroon itu begitu terlihat cantik di kenakan Azizah. Untuk pertama kalinya, Arga melihat betapa indahnya tubuh istri kecilnya itu. Kulitnya putih bak rembulan, rambutnya panjang dengan berwarna coklat, begitu indah di pandang mata. Ternyata, kecantikan dan kemolekan tubuhnya selama ini tersembunyi dengan baju panjang yang menutupinya. Seketika Arga menelan salivanya. Ia semakin tak sabar untuk segera mendapatkan haknya sebagai seorang suami.

Arga kini melangkah mendekati Azizah dengan hasrat yang sudah menggebu. Azizah terlihat menunduk ketakutan. Tangannya tak henti meremas kuat.

Arga membelai kedua pipi Azizah dengan lembut. Di tatapnya wajah cantik itu yang tampak bercahaya penuh perasaan kagum.

"Bolehkah aku mengambil hakku malam ini?" tanya Arga.

Azizah mengangguk berat. Sebenarnya ia belum siap, tapi mau tidak mau ia harus melakukannya.  Ini hak suami yang harus di penuhinya.

"Apa kamu sudah siap?"

"I-inshaallah, Mas. Sekarang aku sudah menjadi milikmu."

Arga mengulas senyum bahagia. Tangannya kini membelai rambut yang indah terulur panjang itu. Lalu mencium kening Azizah. Dan tak lama kemudian, Arga mengangkat tubuh mungil itu ke atas ranjang.

Dan malam ini terjadilah sesuatu yang membuat keduanya melayang ke angkasa. Terutama Arga, ia sangat menikmati malam ini. Azizah akan menjadi candu baginya untuk sekedar memuaskan hasratnya.

"Terimakasih, sayang." ucap Arga seraya mencium kening Azizah dengan peluh keringat di wajahnya.

Azizah tersenyum. Meski tetap saja hatinya pedih dan belum bisa menerima kehadiran Arga sebagai suaminya. Namun untuk saat ini, ia harus belajar untuk menerima takdir ini meski itu tak mudah. Apalagi ia memiliki laki-laki yang begitu ia cintai. Yang berjanji akan datang ke rumahnya setelah menempuh pendidikannya di kairo mesir beberapa bulan lagi. Pedih memang, bahkan sampai saat ini, pria yang berjanji akan melamarnya itu belum mengetahui dirinya sudah  menikah dengan orang lain.

Tanpa di sadari, air mata Azizah menetes membasahi pipi lembutnya. Sedangkan Arga kini sudah tertidur pulas seolah benar-benar menikmati malam ini.

***

Jam menunjukan pukul 03.00 subuh. Azizah terbangun karena hendak melakukan shalat malam yang untungnya masih bisa ia lakukan. Namun kini ia tak mendapati lagi Arga di sampingnya. Pria yang telah merenggut kesuciannya malam tadi kini tak nampak di hadapannya.

Azizah memutuskan untuk membersihkan dirinya dahulu di kamar mandi. Setelah itu, ia melakukan shalat malam meminta pertolongan agar Allah senantiasa selalu membuat hatinya tenang dan membuatnya ridha atas semua takdir ini. Setelah itu, ia hendak mencari Arga. Namun baru saja ia sampai di depan pintu ruangan. Ia mendapati suara wanita yang begitu terdengar jelas.

"Tapi aku cemburu, Mas. Tetap saja aku wanita biasa. Ketika kamu menikah lagi dengan wanita lain. Hatiku sakit."

"Tapi semua ini Mas lakukan kan demi kamu juga,  sayang. Kita kan mau segera punya anak. Tenang saja Mas tidak akan meninggalkan mu."

"Iya, Mas. Aku tahu. Tapi entah kenapa rasanya sakit sekali, Mas. Aku tak bisa membayangkan bagaimana indahnya malam pertamamu dengan gadis yang masih suci itu. Gadis yang umurnya jauh lebih muda dariku."

"Shuuttt... jangan berkata seperti itu. Di mata Mas tak ada yang paling cantik selain dirimu."

"Benarkah?"

"Hmmm... tentu saja, sayang!"

"Mas harus cepat menghamilinya agar aku segera memiliki anak. Aku sudah tidak sabar menggendong bayi."

"Iya sayang. Udah dong jangan cemberut gitu. Nanti cantiknya hilang. Mas janji akan  menceraikannya setelah ia melahirkan anak kita. Setelah itu Mas akan membawa anaknya agar menjadi anak Sah kita di mata negara. Jadi sabar dulu yaa. Jika kamu melihat Mas bersikap baik padanya jangan marah. Karena kata teman Mas yang berprofesi sebagai dokter kandungan. Agar seorang wanita segera hamil tidak boleh stress. Apalagi nanti pas ia mengandung. Jadi Mas akan bersikap baik padanya demi calon anak kita nanti."

Deg

Bagai di sambar petir di siang bolong. Hati Azizah terasa di hantam besi yang berat. Jantungnya terasa di tusuk ribuan belati. Sungguh ia tak menyangka di balik semua ini ada rencana busuk dari pria yang kini tengah menjadi suaminya itu. Pria yang ia anggap sebagai pria yang baik, yang akan menjaga dirinya sepenuh hati. Namun tak di sangka. Ternyata Arga menikahinya hanya untuk memanfaatkannya dan membohonginy. Setelah itu, anak yang ia kandung akan di bawa, dan ia akan di buang bagai sampah yang tak berguna lagi.

Air mata Azizah kini meluncur deras membasahi pipinya. Dadanya terasa sesak. Tubuhnya kini luruh ke lantai. Ia kini menangis terisak seraya menutup mulutnya agar tak bersuara.

Kenapa kamu tega, Mas. Kenapa harus ada niat jahat ketika menikahiku. Apa karena di mata mu aku hanyalah wanita miskin? Yang dengan mudah untuk di bohongi. Kamu jahat, Mas. Andai aku mengandung anak mu, aku tidak akan sudi anakku kau ambil bersama dengan istrimu itu. Anakku tetap anakku. Gumam Azizah dalam hatinya.

***

visual Arga dan Azizah

Ini cuman visual dari author aja yaa... Kalau menurut kalian gak cocok kalian bisa berimajinasi sendiri... Mari kita mengkhayal bersama😂

Jangan lupa like dan comment nya yaa biar author semangat nulisnya nih

Terpopuler

Comments

Mimi Ilham

Mimi Ilham

betul itu zah, jgn mau anakmu di ambil

2023-08-28

0

∠?oq╄uetry┆

∠?oq╄uetry┆

Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update

2023-07-25

0

DARU YOGA PRADANA

DARU YOGA PRADANA

Aku baru baca beberapa chapter, tapi udah gak sabar mau lanjut lagi!

2023-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!