“Kau memberikan sesuatu yang berbeda pada kehidupan ku, dan sesuatu hal yang baru pertama kali aku rasakan”
†★†
Pagi datang begitu cepat, netra yang tertutup itu perlahan terbuka dan melihat sekeliling nya. Kosong, tidak ada tanda tanda keberadaan dari Lucifer. Dengan perlahan caroline bangun dari tempat tidurnya dan memikirkan kejadian tadi malam yang, ah tidak harus dijelaskan.
Sedikit gila dan aneh jika caroline memikirkan kejadian tadi malam. Yang sayang nya, kenapa caroline tidak dapat melawan dan malah menikmati. Hadeh! Dasar caroline nya saja yang mempunyai iman seujung kuku.
"Aghh!! Lucifer itu, dia benar benar seperti iblis jika dipikir pikir!" Kesal caroline.
"Iblis yang membuat mu tidak bisa berpikir jernih." Caroline mendelik kaget melihat Lucifer yang baru selesai mandi, hanya menggunakan jubah mandi nya dan bersandar di sisi pintu kamar mandi.
"Astaga!! Godaan pagi apa lagi ini ya tuhan!!" Batin caroline menjerit. Tidak dapat terdefinisi kan bagaimana ketampanan, ah tidak bukan itu! Kejantanan seorang Lucifer yang amat memukau. Bahkan air liur caroline tanpa sadari menetes melihat badan Lucifer yang sangat menggoda.
Lucifer tersenyum miring, dan berjalan mendekati caroline yang masih terbengong. Dia mendekat kan kepalanya dan menatap caroline tajam. Namun beda hal nya jika caroline yang melihat, dari jarak sedekat ini detak jantung caroline tidak dapat terkontrol dengan baik. Tatapan Lucifer sangat menghipnotis nya.
Perlahan mata caroline menatap ke arah bibir Lucifer, yang menjadi penyebab seorang caroline salah tingkah tadi malam.
"Apa yang kau lihat? Bangun dan pergi dari kamar ku!" Ucap Lucifer dingin.
"E-eh iya Baginda." Ucap caroline kaget. Ya!! Lucifer kembali menjadi diri dia yang sebenarnya.
Dengan terburu buru caroline turun dari tempat tidur Lucifer dan menunduk hormat, dengan sedikit berlari caroline pun pergi. Lucifer yang melihat itu hanya menatap datar, dan melanjutkan sesi berpakaian nya.
Setelah agak berjauhan dengan kamar Lucifer, caroline pun berhenti dan mengusap dada nya pelan.
"Jantung sialan!! Apa yang kamu harapkan dari seorang Lucifer Carol!!" Ucap caroline.
"Hah!! Ya ampun!! Ciuman pertama ku sudah hilang..."
"Huaaaaa mama!! Kesian suami Carol nanti dapet bekas dong!" Mewek caroline.
"Apa yang kau lakukan disini?" Seru seorang dengan suara berat yang membuat caroline langsung menoleh.
"Ya tuhan!! Pria tampan!!" Ucap caroline dalam hati nya, tebak semua! Selama berada di dunia lain ini, sudah berapa kali caroline menyebutkan kata 'tuhan'. Bahkan caroline sendiri tidak dapat mengingat dan menghitung nya.
"A-aku berdiri." Ucap caroline polos. Pria itu tertawa dan memandang caroline lembut.
"Iya aku tahu kau berdiri, tidak harus kau perjelas." Jawab pria itu. Caroline malu namun ia berusaha tenang dan hanya tertawa pelan.
"Boleh aku tahu siapa namamu?"
Caroline mengangguk. "Caroline! Nama saya caroline..salam kenal!" Ucap caroline dengan sedikit menundukkan kepalanya.
Pria itu hanya tersenyum. "Aku Nathan, senang bertemu dengan mu caroline!" Ucap Nathan dengan mencium punggung tangan caroline sopan.
Caroline tersipu malu dan hanya bisa tersenyum. "Em iya senang bertemu dengan mu Nathan." Balas caroline.
"Bagaimana jika kita duduk di taman sebentar untuk menikmati sedikit kudapan mungkin?" Ajak Nathan.
"Em, tapi saya belum mandi Nathan." Jawab caroline agak malu. Nathan tertawa pelan.
"Kau tidak perlu mandi caroline, kau sudah sangat cantik!"
"Ah sial!! Buaya kelas kakap ini si.. wajib di hindari!" Batin caroline.
"Bagaimana caroline?" Tanya Nathan. Karna merasa tidak enak caroline pun mengiyakan dan mereka pun berjalan ke arah taman.
†★†
"Baginda, saya sudah mencari dalang dari penyerangan anda."
"Dan hasilnya semua mengarah ke alpha mereka!" Lanjut Argon.
Lucifer hanya diam tidak berkomentar, dia menatap tajam ke arah taman yang mana sedari tadi menjadi pusat perhatian nya.
Argon yang merasa tidak ada respon dari Lucifer, menyerit bingung dan melihat ke arah pandang Lucifer.
"Bukankah itu prince Nathan? Mengapa dia bisa bersama dengan caroline?" Batin Argon.
"Undang alpha dari daerah radon untuk berkunjung ke kastil, mari kita jamu para pecundang pecundang itu!" Seru Lucifer mengeluarkan titah nya.
"Baik Baginda." Argon pun pergi meninggalkan Lucifer di kamar tidur nya.
"Prince Nathan benar benar mencari gara gara." Batin Argon. Sedangkan Lucifer hanya menatap dingin ke arah dua orang yang berjenis kelamin itu dengan pandangan yang sulit di artikan.
Ada sedikit rasa tidak suka melihat caroline yang tertawa nyaman dengan Nathan, kakak tertua nya itu.
"Berani sekali dia berduan dengan Nathan dan mengabaikan tugas nya!!" Geram Lucifer.
Lucifer tersenyum miring. "Caroline kau benar benar sesuatu hal yang menarik." Ucap Lucifer.
Di lain tempat, yang penuh dengan banyak bunga dan juga kupu kupu berterbangan, tampak caroline yang sangat santai berbicara dengan Nathan tanpa sadar sedari tadi di perhatikan oleh intens dan dengan sorot mata tajam dari seseorang yang menatap mereka.
"Aku benar benar tidak percaya, adik ku membawa mu bukan untuk di makan! Wah ini hal yang sangat menakjubkan!" Ucap Nathan.
"Em apa setiap tumbal dari Baginda selalu di makan prince?" Tanya caroline. Ya setelah perkenalan panjang akhirnya caroline tahu jika Nathan merupakan kakak tertua dari Lucifer.
"Apa yang kau pikirkan caroline? Dimakan dalam artian kata, Lucifer bukan memakan daging mereka!" Jelas Nathan.
"Lalu? Bagiamana?" Tanya caroline dengan tabiat penasaran nya.
"Kau yakin ingin mendengar?" Caroline mengangguk mantap.
"Baiklah dengarkan baik baik, tapi aku harap kau tidak merasa takut dan jijik pada Lucifer." Lanjut Nathan. Lagi dan lagi caroline mengangguk.
"Setiap tumbal dari Lucifer, memang tidak pernah Lucifer makan hanya saja dia mengambil jantung tumbal nya dan mengambil jiwa yang berada di sana untuk meredakan kutukan nya."
"J-jantung? Jantung manusia?" Tanya caroline terkejut. Nathan mengangguk.
"Dia selalu melakukan hal itu jika dia lepas kontrol." Lanjut Nathan.
Caroline termenung, memikirkan setiap penjelasan yang Nathan berikan. Sedikit banyak nya caroline mulai paham, seberapa dampak dari kutukan milik Lucifer jika tidak di beri tumbal.
"Bagaimana denganku? Aku adalah tumbal yang dikirimkan desa nikel untuk nya, tapi dia sama sekali tidak mengambil jantung ku?" Seru caroline kembali kepada Nathan.
"Jika itu, kau bisa bertanya langsung kepada nya caroline..aku tidak memiliki hak untuk mengatakan lebih banyak kepadamu." Jawab Nathan.
Hening tidak ada pembicaraan lagi yang keluar. Jika boleh jujur, Nathan pun tidak tahu maksud dari Lucifer yang masih menahan Caroline sebagai status pelayan pribadi nya, itu sangat bukan lah Lucifer sekali. Setahu Nathan, Lucifer yang dia kenal adalah makhluk terkeji tidak pandang bulu kepada orang lain, apa lagi status awal caroline adalah sebagai tumbal.
Tanpa sengaja, netra nathan menatap ke arah gelang yang di pakai oleh caroline. "Gelang itu? Milikmu?" Tanya Nathan. Caroline menatap ke arah gelang yang ia gunakan dan tersenyum.
"Iya, ini pemberian temanku." Ucap caroline lirih.
"Teman mu? Teman mu yang berada di desa nikel?" Tanya Nathan.
Caroline mengangguk dan mengusap pelan gelang pemberian dari teman nya, teman yang baik padanya di dunia ini, teman yang sangat mengerti dirinya, ya teman nya itu tidak lain adalah Cleo. Karna hutang Budi Caroline pada keluarga Cleo juga lah yang membawa ia sampai kesini.
"Kau tahu caroline, nama gelang itu?"
"Seingat ku, gelang ini bernama emerald." Jawab caroline.
Nathan mengangguk. "Ya itu gelang emerald, dan aku tidak percaya kau memiliki nya."
"Kenapa? Apa yang salah dengan gelang ini?" Tanya caroline kembali. Ya itulah caroline, caroline tetap lah caroline, jika tidak bertanya mungkin dia akan merasa menyesal.
"Gelang itu ada—"
"Seperti nya peraturan bagi pelayan di kastil ini terlalu ringan untuk seseorang yang melupakan tugasnya." Potong Lucifer yang datang layak nya angin. Jika angin itu mudahnya dapat dirasakan tapi tidak dapat dilihat, lah Lucifer tidak dapat dirasakan kehadiran nya, tau tau sudah berada di belakang caroline dan Nathan .
Caroline bangun dari duduk nya, dan menunduk. Sedangkan Nathan hanya cuek dan menatap remeh ke arah Lucifer.
"Kau sangat menganggu sekali adik." Seru Nathan. Lucifer menatap tajam Nathan seakan ingin menelan. Lalu beralih memandang ke arah caroline yang masih saja menunduk.
"Kau membuat pelayan ku susah Nathan, dengan jamuan kudapan tidak seberapa milik mu itu." Ucap Lucifer datar.
"Hahaha yang benar saja? Tidak mungkin kau kesal hanya karna hal kecil seperti ini bukan?" Tanya Nathan.
"Untuk apa aku kesal, sangat tidak penting.."
"Aku kemari hanya ingin mengingatkan pelayan ku ini akan TUGAS TUGAS NYA yang belum di kerjakan sama sekali." Lanjut Lucifer dengan tegas menatap ke arah caroline. Caroline menelan ludah nya kasar.
"Aduh kok bisa lupa si!! Ini gara gara kudapan Nathan sialan ini ni." Ucap caroline dalam hati tidak berani menatap ke arah Lucifer sama sekali.
"Oh ayolah adik, jangan terlalu keras pada gadis manis ini!" Ucap Nathan kelewat santai namun mendapat balasan sinar leser dari mata Lucifer yang membuat badan Nathan terpental hingga menabrak beberapa bunga disana.
"Aduh duh!! Kau? Dasar adik kurang ajar!!..sangat tidak sopan kau LUCIFER!" Ucap Nathan memegang bokong nya sakit. Lucifer hanya acuh mendengar itu. Sekarang fokus nya hanya satu, gadis yang didepan nya ini, yaps caroline.
"Ikut aku!" Ucap nya datar tanpa mau dibantah. Caroline pasrah dan langsung mengikuti Lucifer.
"HEI!! SETIDAKNYA BANTU AKU BERDIRI!!.. DASAR!!" Teriak Nathan yang sama sekali tidak di gubris oleh kedua orang yang tampak mulai menjauhi taman itu.
†★†
Sunyi, dan hening. Sedikit dingin caroline rasa melihat punggung belakang Lucifer yang sayang amat menggoda itu. Hah sekarang dia benar benar menyesal tidak langsung pergi ke kamar nya setelah dari kamar Lucifer, Caroline malah meladeni si Nathan yang membuat dia berada di posisi seperti ini.
"Mana belum mandi lagi! Untung bukan di dunia ku, jika di dunia ku mungkin sudah menjadi omongan tetangga tetangga." Gumam caroline.
"Anak gadis? Kok mandi nya siang siang? Anak Tante aja mandi pagi dia, setiap habis bersih bersih rumah langsung mandi, mana mau di kucel kucel." Ucap caroline pelan menirukan pada tetangga tetangga nya yang sangat hobi mengurusi kehidupan orang itu.
"Hah!! Anak nya baik budi dirumah aja, pas diluar kelakuan nya melebihi iblis." Geram caroline ketika mengingat selentingan selentingan kepada dirinya ketika masih di dunia asli miliknya.
Karna sibuk dengan pikiran nya sendiri, caroline tanpa sengaja menabrak punggung milik Lucifer. "Au! Minimal kalau berhenti kasi aba aba dong!!.. mana punggung nya keras lagi." Kesal caroline mengusap kening nya sakit.
Lucifer berbalik dan hanya menatap caroline datar yang tampak sedang mengelus kening nya itu. "Apa yang kau pikirkan? Kau memikirkan si Nathan itu Hem? Sampai tidak memperhatikan jalan?" Tanya lucifer dengan menatap tajam caroline.
"Tidak ada waktu untuk memikirkan dia! Lebih baik aku memikirkan Nick ku yang tampan!" Jawab caroline tanpa sadar. Lucifer mengerang marah mendengar perkataan caroline. Dengan sekali tarikan, pinggang caroline berhasil di rengkuh oleh Lucifer.
"Nick? Siapa dia?" Tanya Lucifer dengan tatapan mengunci ke arah caroline. Caroline gugu dan melarikan pandangan nya ke arah lain .
"Astaga!! Keceplosan!" Batin caroline.
"Katakan caroline siapa Nick? Kekasih mu hem?" Tanya Lucifer dengan sedikit nada memaksa disana.
"E-em b-bukan! Nick itu.." Lucifer menatap ke arah caroline seakan menunggu kalimat lanjutan yang akan caroline katakan.
"Nick itu dia..! Em adik ku, ya Nick itu adik ku hehe." Jawab caroline. Lucifer menatap ke arah mata caroline seakan mencari kejujuran disana.
"Aku serius, lagi pula itu tidak berarti apa apa bukan? Aku hanya pelayan mu kau tidak harus sampai sekesal itu." Seru caroline.
"Karna kau pelayan ku! Aku tidak ingin kau mengurusi orang lain! Aku, hanya aku yang pantas kau urusi." Tegas Lucifer.
"Ya ampun arogan banget ini manusia, eh dia manusia bukan si sebenarnya?" Batin caroline.
"Baiklah baiklah! Apapun untuk Baginda terhormat!.. sekarang bisakah kau lepaskan rengkuhan ini?"
Lucifer tersenyum miring, dan malah mengeratkan rengkuhan nya. "Tidak bisa! Ada satu hal yang ingin aku tunjukkan, tapi seperti nya kita harus sedikit terbang hari ini." Ucap lucifer.
"Terbang? Kenapa harus — aghhhhh, hei pelan aku ingin mual!!" Kaget caroline yang sudah dibawa terbang oleh Lucifer tanpa ada peringatan terlebih dahulu
Setelah merasa normal, caroline menatap ke arah bawah dan yaps tinggi sangat tinggi. Dia beralih menatap ke arah Lucifer dan melihat sayap hitam yang berada di punggung nya.
"Indah, tapi menakutkan." Batin caroline.
"Jangan menatap ke arah ku! Kau lihat ke bawah!" Ucap Lucifer datar. Caroline menyerit dan menatap ke arah yang disuruh Lucifer. Matanya terbelalak kaget.
"Mawar hitam?" Seru caroline. Lucifer memang sudah tidak lagi mengepakkan sayapnya lagi, sehingga saat ini dapat dengan jelas caroline melihat mawar hitam dari atas langit.
"Kau menyukai nya?" Tanya Lucifer datar.
"Em baru kali ini aku melihat mawar hitam."
"Mereka tidak dapat disentuh, siapa pun yang menyentuh nya akan mati." Ucap lucifer.
"M-mati?" Lucifer mengangguk.
"Apakah ini yang di maksud mily, jika mawar hitam ini sangat sulit untuk di pelihara?" Batin caroline.
Bersambung...
[On Going]
BOOK STORY FANTASI 1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Lenivia_Corline
hallo, kamu nunggu ya?
maap ya akhir akhir ini aku lagi banyak tugas, sabar dulu ya
2023-08-09
1
Jasmine Flow
si outhor males up ya......
2023-08-08
0