Reborn Genius
...Reborn...
...#Metropolis, 1 July 2023...
Disalah satu kamar di kota Metropolis terlihat seorang pemuda berumur 30 tahun yang sedang sibuk bermain game RPG. Tidak hanya itu, dikamar pria itu juga terdapat banyak poster anime, action figur dan beberapa baju kosplay.
Lalu, tidak lama. Kakak dari pemuda itu mengendor pintu dengan keras.
Dok! Dok! Dok!
"Felix, Buka pintu! Apakah Lu masih mau diam dikamar?! Ayah, Ibu. Sudah terbaring di ruang duka dan Lu masih aja di kamar!"
Mendengar itu, pemuda itu sontak menghentikan aktifitas nya bermain game.
"Ayah. Ibu," gumam bernama Felix.
Felix sudah mengunci diri selama 15 tahun didalam kamar bahkan sampai berhenti sekolah.
Mendengar itu, Felix bangkit berdiri dan membuka pintu dengan wajah yang kusam, rambut berantakan dan kumis serta janggut tipis terlihat.
Disaat Felix membuka pintu, dia tiba-tiba disungguhi dengan pukulan pipi dari sang kakak laki-laki namun, kakak perempuan nya menahan serangan lanjutan bersama beberapa saudara nya.
"Kak, hentikan!" seru kakak Perempuan yang menahan kakak Laki-laki.
"Lepaskan! Aku tidak sudi memiliki adik laki-laki banci seperti ini!" seru kesal Kakak laki-laki.
Sedangkan, Felix hanya diam dengan memegang pipinya yang di pukul. Lalu, tanpa ada tanggapan. Felix bangkit berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya lagi.
"Iya, saya akan berganti baju dulu," ucap Felix.
"Felix, kita tunggu di luar!" seru kakak perempuan.
Setelah itu, Felix menutup pintu dan berganti baju. Lalu, bersama ke dua Kakak nya Felix pergi ke rumah duka.
Tentu setibanya di sana, Felix menjadi sorotan dan bisikan orang banyak karena sikapnya hikikomori nya atau mengurung diri di kamar dalam waktu yang lama.
Disana Felix sama sekali tidak menangis dan sifatnya sudah dingin tidak mempedulikan apapun.
Beberapa hari kemudian, seluruh warisan berada di tangan kakak laki-laki Felix hingga membuat Felix terusir dan memaksa nya untuk menjadi nelayan kapal ikan.
Felix pun tidak bisa menolak nya terlebih lagi kedua kakaknya menuduh nya sebagai pembunuh kedua orangtuanya dan membuat pilihan masuk ke penjara atau menjadi nelayan.
Lalu, Felix pun memilih untuk menjadi Nelayan.
Beberapa bulan pun berlalu, saat ini Felix sedang berada di tengah laut yang mana keadaan cuaca dengan buruk dimana hujan deras menguyur kapal nya disertai angin dan petir yang menyambar.
...#Ditengah laut Indonesia, 11 Oktober 2023...
Disaat itu, Felix diperintahkan kaptain kapal untuk memperbaiki jaring ikan yang longkar dan Felix tanpa mengeluh maju menerjang badai di deck. Lalu, memperbaiki jaring ikan namun, tsunami kecil datang di sisi samping Felix hingga membuat nya terhempas dan jatuh ke laut.
Saat didalam laut, Felix mencoba berenang ke permukaan namun, tiba-tiba kaki nya kram hingga membuat nya sulit untuk berenang.
Disisi lain, tidak ada kru kapal lainnya yang membantu dan menyelamatkan dirinya.
"Ini kah akhir hidup ku, maafkan aku ayah, Ibu! Aku tidak pantas menjadi putra kalian. Maaf, kakak ku. Aku tidak merepotkan kalian lagi. Jika kehidupan dan kesempatan kedua itu ada, aku hanya ingin memperbaiki diri."
Ditengah meratapi nasib dan permintaan maaf, Felix melihat adanya sebuah tulisan dengan suara pemberitahuan terlebih dahulu didalam kegelapan pandangan nya.
Kling!
[Pengunduhan System dimulai ... 1% ... 20% ... 50% ... 75% ... 100%. Pengunduhan Selesai!]
Kling!
[Proses analisis dimulai ... 1% ... 30% ... 50% ... 70% ... 100%. Analisa selesai!]
Kling!
[System Error!]
[System Error!]
[System Error!]
[System Error!]
[System Error!]
.....
Kling!
[Jiwa target host rusak. Karena itu, tidak bisa mengunakan sistem.]
Kling!
[Solusi dicari!]
Kling!
[Solusi target akan dianalisa ... Analisa selesai.]
Kling!
[Eksekusi diproses .... selesai.]
Seusai tulisan itu muncul, Felix pun mendengar suara seorang pria dan membuat nya membuka mata.
"Habisi dia!" seru pria.
Sesaat membuka mata, Felix sontak disambut oleh pukulan kayu dari beberapa pemuda.
Melihat itu, Felix sontak mengunakan tangan nya sebagai perisai dan menunduk ke tanah.
Buk! Buk! Buk!
Felix terus menahan rasa sakit namun juga diselimuti rasa penasaran lantaran kejadian 15 tahun yang lalu terjadi lagi.
...# Gudang terbengkalai, 1 Juni 2008...
"Sebenarnya, apa yang terjadi? Apakah ini mimpi?" batin analisa Felix.
Ditengah itu, sebuah pemberitahuan sistem datang.
Kling!
[Main Quest: Bertahan dan tenang dari pembullyan.
Hadiah: 1x Kartu Status acak , 1x Kartu sihir.]
Melihat itu, Felix pun memutuskan untuk mematuhi nya lantaran sosok nya yang seorang otaku, melihat skill itu tidak asing baginya.
Ditengah Felix di pukuli, dia pun teringat akan dalang dari pembullyan nya saat itu dan dia pun langsung menyebut nama nya.
"Hasan, aku tahu itu kamu. Maafkan aku!"
Mendengar itu, pria yang mengenakan masker sontak memberikan tanda tangan berhenti dan beberapa rekan yang memukuli Felix menuruti dan menghentikan pemukulan nya.
"Cihh ... Gua ketahuan." Hasan pun memberikan kode ke salah satu orang untuk menjambak Felix dan memaksanya melihat ke depan. Hasan menghampiri Felix dan membuka penutup kepala. "Ini akibatnya Lu dekat-dekat dengan cewek Gua!"
"Maafkan aku, Hassan. Aku tidak akan mendekati Luna lagi..." ucap melas Felix.
"Tentu saja, Gua akan memaafkan lu tapi, Lu harus merasakan apa yang Gua rasakan." ucap Hassan dengan senyum picik.
"Apa?"
Setelah mengatakan itu, Hassan meminta pemukul baseball dan dia pun mengayunkan nya sebagai latihan.
"Kalian pegang dengan erat!" seru Hassan.
Seperti yang diperintahkan, Felix dipegang erat lalu, Hassan pun mengayunkan pemukul baseball kearah kepala Felix hingga terjatuh di lantai dengan mulut yang mengeluarkan darah.
Di sana, Felix terbaring lemas dengan pipi dan mata yang sudah bengkak dan biru dengan samar-samar melihat Hassan.
"Hahaha ... Gua sudah merasa puas. Ayo, guys! kita pergi dan biarkan sampah ini disini!"
Sesudah itu, Hassan dan kelompok nya pun pergi meninggalkan Felix seorang diri di gudang terbengkalai.
Sesaat kemudian, pemberitahuan datang.
Kling!
[Quest telah selesai. Anda mendapatkan 1x kartu status dan 1x kartu sihir .]
[Apakah anda ingin membuka kartu? Iya / Tidak.]
Melihat itu, Felix merubah posisi badannya menghadap keatas dengan kedua tangan di bentang kan agar pemberitahuan sistem lebih terlihat dan dia pun menjawab nya.
"Iya, buka kartu."
Kling!
[Kartu Status: Anda mendapatkan Daya tahan +5.]
[Kartu Magic: Anda mendapatkan Skill - Fast Regeneration.]
Felix tersenyum kecil melihat hadiah itu, "Hehehe ... Sungguh menarik! Aku seperti bermain game saja," gumam Felix dengan senyuman kecil.
Kling!
[Lapor. Kondisi anda saat ini terluka parah. Apakah anda ingin mengaktifkan Magic Card Fast Regeneration? Iya / Tidak]
Melihat itu, Felix tersenyum kecil. "Iya, tolong!"
Kling!
[Magic Card Fast Regeneration diaktifkan ... Penyembuhan Selesai.]
Berkat skill itu rasa sakit, memar dan patah tulang pulih kembali hingga membuat senyuman Felix semakin lebar.
"Ini kah yang dimana kan hidup kembali. Terimakasih God. Aku tidak akan menyia-nyiakan hidup ku lagi."
Felix pun sontak bangun dan merapihkan barang-barang nya. Lalu, kembali pulang ke rumah nya.
"Aku pulang."
Sesaat Felix mengatakan itu, sang ibu sontak menyambut nya. "Oh, Felix kamu sudah pulang. Cepat lah ganti baju dan mandi! Lalu, makan malam bersama ayahmu!"
Mendengar suara itu, Felix sontak menitihkan air mata nya. Suara yang sangat dirindukannya kini terdengar kembali hingga membuat Felix menjatuhkan tas nya dan berlari ke dapur lalu, memeluk ibunya.
"Ibu!"
Sang ibu yang dipeluk mendadak oleh Felix membuat nya terkejut namun, dia tidak marah melainkan menerima pelukan putra nya tersebut.
"Ada apa?" tanya sang Ibu.
Mendengar itu, Felix melepaskan pelukan dan melihat ibu. "Tidak ada, aku hanya ingin memeluk ibu."
Felix dan sang ibu pun saling bertukar senyum.
"Sudah sana, cepat mandi! Dan, makan malam bersama!"
"Baik, Bu komandan!" jawab Felix dengan memberikan tanda hormat tangan yang membuat Felix dan ibunya saling bertukar tawa kecil.
... ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
..
2024-01-16
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
jal
2023-08-02
2
*Rey Asmo*
othor, keren ceritamu...
2023-08-01
2