Malam Minggu

Jangan lupa untuk di VOTE ya semuanya🥰.

Selamat membaca🥰😘.

*****

Kantin sekolah

“Duh duduk dimana nih?” tanya Dhea seraya celingak-celinguk mencari tempat duduk.

“Mana banyak banget lagi orangnya” gerutu Rere dengan suara cemprengnya.

“Kak Kesyaaa" teriak seorang cewek yang sudah Kesya duga bahwa itu Kirana.

Kirana pun melambaikan tangan seakan mengajak Kesya, Dhea, dan Rere ke mejanya. Mereka bertiga pun bergegas ke meja Kirana.

“Kok tumben ya banyak banget orangnya” tanya Dhea saat baru saja sampai dimeja Kirana.

“Katanya sih kantin yang lain tutup makanya banyak siswa ke kantin utama Kak" jawab Kirana seadanya.

“Wah kok lo update sih dibanding kita tiga?” tanya Rere mengerutkan kening.

“Eh engga kok Kak, btw Rana mau ngajak Kakak semua malam minggu ke rumah soalnya ulang tahun abangnya Rana” ajak Kirana antusias.

“Abang lo yang mana?" tanya Kesya menatap Kirana.

“Bang Vino, datang ya terutama Kak Kesya” jawab Kirana bersemangat.

“Kenapa sama Kesya, Ran?” tanya Dhea kepo.

“Rana mau kenalin Kak Kesya ke abangnya Rana, mau jodohin hehe” ucap Kirana malu-malu.

“Gue suka gaya lo” ucap Dhea dan Rere bersamaan.

Sedangkan Kesya hanya mendengus kesal melihat kedua sahabatnya yang setuju jika Kirana menjodohkannya dengan kakak kandungnya.

*****

Malam Minggu di Rumah Kirana

“Yes akhirnya Kak Kesya datang juga” ucap Kirana lalu memeluk Kesya.

“Gue nggak bisa lama nih soalnya mau tidur di rumah sepupu, Dhea dan Rere nggak bisa datang katanya salam aja ke lo” jawab Kesya seraya membalas pelukan adik kelasnya.

“Gak masalah, yaudah Rana kenalin ke keluarga Rana ya” ucap Kirana lalu menarik tangan Kesya.

“Mama, Papa ini Kakak kelas Rana yang sering Rana ceritain itu loh" ucap Kirana saat mereka sudah sampai dihadapan orang tuanya.

“Malam Tante, Om, kenalin saya Kesya Kakak kelasnya Kirana” ucap Kesya seraya mencium tangan kedua orang tua Kirana.

"Malam."

"Malam. Wah benar-benar cantik ya ini" ucap tante Nia yang tak lain adalah Mama dari Kirana.

“Oh iya ini abang Rana namanya bang Vino.”

Kirana pun memperkenalkan kakak tertuanya.

“Vino.”

“Kesya, Kak.”

Mereka pun berjabat tangan.

“Manusia es dimana ya, Ma? Kan Rana mau kenalin ke Kak Kesya."

“Hus nggak boleh gitu sama abang kamu, nggak tau dari tadi nggak kelihatan” jawab tante Nia.

Kesya mulai mengobrol dan sesekali bercanda bersama keluarga Kirana, entah mengapa ia merasa nyaman bersama keluarga Kirana padahal ini pertama kalinya mereka bertemu.

Tanpa disadari ada sepasang mata yang menatap ke arahnya.

“Cewek aneh itu manis juga kalo senyum” gumamnya.

*****

Setelah Kesya pamit pulang, tiba-tiba

“Key” teriak Vino, kakak tertua Kirana.

“Eh iya? Kenapa Kak?” tanya Kesya sopan.

“Mama Papa nyuruh gue anterin lo” ucap Vino yang sudah berdiri tepat didepan Kesya.

“Eh nggak usah Kak” tolak Kesya halus.

“Nanti gue diomelin, please” ucap Vino lembut seraya menampilkan wajah memelasnya.

“Ya udah deh ke rumah sepupu Kesya aja Kak di jalan xxx.”

*****

Kediaman Kirana

“Ma, Kak Kesya baik kan cantik lagi” puji Kirana seraya membayang wajah cantik Kesya.

“Iya, Mama suka sama dia, kapan-kapan ajak kesini lagi ya, kita bikin kue sama-sama" ucap tante Nia bersemangat.

“Kalo Rana jodohin sama bang Nico boleh nggak?" tanya Kirana yang membuat Devan terbatuk-batuk.

“Kenapa bang?" tanya om Fahri yang tak lain adalah Papa Kirana.

“Enak aja lo anak curut mau jodohin gue segala” ketus Devan menatap Kirana dengan tajam

“Bang Nico aja nggak kenal orangnya, nanti kalo kenal pasti juga naksir” ucap Kirana tak mau kalah.

“Ogah."

“Papa setuju kalo dia jadi pacar kamu bang, dilihat dari bicaranya yang sopan Papa yakin dia bisa jadi yang terbaik buat kamu” ucap om Fahri menambahkan.

“Mama juga suka sama dia, udah cantik, ramah, sopan lagi sama orang tua, nggak seperti teman kamu yang nggak sopan itu siapa itu namanya Mama lupa.”

“Amelia Ma, Mbak kunti yang pake baju kurang bahan” celetuk Kirana sedangkan Devan hanya bisa diam seraya memikirkan iris mata Kesya yang terasa sangat familiar baginya.

*****

Halaman rumah Keluarga Aldino

“Makasih ya Kak udah nganterin Kesya” ucap Kesya sopan.

“Iya sama-sama gue balik ya” ucap Vino lalu berpamitan.

Kesya pun melambaikan tangannya.

Tiba-tiba

“Siapa?” tanya Rey yang sudah ada dibelakang Kesya.

“Ngagetin aja” omel Kesya kesal lalu pergi masuk ke dalam rumah sepupunya tersebut.

“Diantar siapa Key?” tanya Steven setelah melihat Kesya, adik kesayangannya itu duduk di ruang keluarga bersama dirinya dan Rey yang bermain play station.

“Kak Vino” ucap Kesya datar.

“Wah baru SMP udah dapat gebetan lo” tatap Rey tajam.

“Apaan sih sok tau, itu Kakaknya Rana teman Kesya, disuruh orangtuanya buat anter Kesya balik” jawab Kesya yang menatap Rey tak kalah tajam.

“Cuma Kakak Rana kan nggak lebih?” tanya Rey yang membuat Kesya melotot kearahnya.

“Bulu kuduk gue merinding liat mata Kesyabelle.”

“Udah ah berantem mulu” ucap Steven menangani.

Ya seperti inilah Rey dan Kesya, selalu berantem dan tak pernah akur dan Steven selalu menjadi penengah diantara mereka berdua.

Walaupun Rey selalu membuat Kesya kesal, tetapi Rey sangat menyayangi adiknya itu. Jika ada yang berani berbuat masalah dengan Kesya, Rey akan menjadi orang pertama yang membuat orang itu menyesal berani macam-macam dengan adiknya.

Mungkin dengan ketidak akuran mereka seperti itulah mereka menyampaikan kasih sayang.

*****

Mei di Kantin Sekolah

“Wah selamat ya sayangnya aku dapat nilai paling tinggi satu angkatan di ujian kelulusan" puji Dhea kepada Kesya sahabatnya yang memang jenius itu.

“Please deh Dhea nggak udah lebay" ketus Kesya dengan kesalnya.

“Eh Key itu Kevin kok jalan kesini sih?” tanya Rere yang duduk berhadapan dengan Kesya.

“Udah cuekin aja.”

“Gue bisa pinjam Kesya bentar nggak?” tanya Kevin sambil menatap Kesya yang asyik meminum jus nya dan tidak memperdulikan kehadirannya.

“Eh emang Kesya barang dipinjam segala” cerocos Rere menatap Kevin dengan tajam.

“Ngapain lo kesini?” tanya Dhea menahan amarah.

“Gue mau ngomong bentar sama Kesya” ucap Kevin yang selalu menatap Kesya yang seakan ingin menjauhinya.

“Kalo ngomong, ngomong aja apa susahnya” ucap Dhea yang semakin kesal melihat Kevin yang tak malu mendatangi Kesya.

“Oke gue ngomong disini aja, Key maafin gue ya gue tau gue salah, gue tau lo suka sama gue tapi gue malah nembak kembaran lo yang nerima gue cuma karena mau bikin lo kalah dapatin gue, lo bisa marah sama gue tapi jangan jauhin gue, gue nyesel Key” ucap Kevin yang memegang tangan Kesya.

“Gue udah maafin lo karena gue nggak berhak marah ke lo, mulai sekarang jangan ganggu hidup gue lagi Vin” ucap Kesya lalu pergi meninggalkan Kevin yang menatap kepergiaannya dengan penuh penyesalan.

*

*

*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***