Interview

Ya Tuhan ingin sekali mulut ini berteriak sekencang kencangnya, tak kuasa hati ini mendengarnya dari mulut Mas Yoga, bahwa anak satu satunya yang aku rawat dengan kasih sayang, yang aku lahirkan dari rahimku, bahkan sudah tidak mengingat ibunya lagi, gumam Vivi dalam hati.

Memang sudah konsekuensinya dengan keputusan yang Vivi ambil dulu ketika dia harus merelakan hak asuh anaknya untuk tinggal bersama ayahnya, yang umurnya saat itu baru saja 2tahun, baru saja disapih dari Asi nya.

Anak seumur itu harusnya masih tinggal bersama ibunya, masih sangat membutuhkan sosok ibunya, Vivi harus melewatkan tumbuh kembangnya, canda tawanya dan semua tingkahnya yang sedang lucu lucunya, tapi nasib berkata lain, karena keegoisannya anaknya menjadi korban, Vivi selalu menangis sendiri karena rindu pada anaknya.

Vivi juga sering dipojokan orang banyak karena dia sangat tega sekali meninggalkan anaknya demi kebahagiannya sendiri, tapi apa boleh buat dia harus menerimanya, dia harus sabar, karena dia juga berhak mendapatkan kehidupan yang bahagia.

Setelah pertemuannya dengan mantan suami nya itu, Vivi kembali sangat merindukan anaknya, tapi apa boleh buat, terakhir kali mantan suaminya bilang " kamu tidak usah mengkhawatirkannya, tidak usah tahu kabarnya, sakitnya, ataupun kebutuhan tentangnya, kamu urus aja diri kamu sendiri, Wiggy sudah bahagia dengan kehidupnnya saat ini, tanpa ibunya!"

Tubuh Vivi seketika lemas, dia sudah tidak semangat lagi untuk melanjutkan melamar pekerjaan. Maka dia putuskan untuk pulang saja kerumah.

Untung saja sesampainya dirumah, Vivi tidak mendapati Dicky dirumah, dia yang sudah membendung kesedihannya sedari tadi akhirnya bisa meluapkannya dirumah. Vivi menangis tersedu sedu dikamarnya.

Setelah meluapkan kesedihannya diapun dengan segera membersihkan dirinya, dia kembali sadar tidak baik bersedih lama lama, tidak akan mengembalikan apapun dikehidupannya. Dia hanya berdoa semoga suatu hari nanti anaknya bisa mengenal dia sebagai ibu yang melahirkannya dan mereka akan dipertemukan kembali oleh yang Maha Kuasa, amin.

Vivipun kembali dalam rutinitas rumah tangganya, giliran menggosok pakaian yang sudah menumpuk. Ditengah pekerjaannya, dia dikagetkan dengan suara ponselnya yang berdering, mudah mudahan panggilan pekerjaan, gumamnya dalam hati.

Diapun kemudian menekan tanda hijau diponselnya dan menjawabnya "Hallo" ucap Vivi.

"Selamat siang apa benar anda Vivi Veronica" suara laki laki diseberang sana.

"Iya benar,Pa." saut Vivi.

"Ini dari Root and Brunch caffe, saya harap kehadiran nona besok pagi pukul 9.00 ke caffe kami untuk interview, apa anda bersedia?" tanyanya kemudian.

"Iya baik pa, saya bersedia." saut Vivi yang tersenyum sumeringah.

"Baik.terimakasih nona, selamat siang."

"Siang pa."

Alhamdulillah akhirnya ada juga panggilan untuk interview, gumam Vivi.

Setelah Vivi selesai dengan pekerjaannya dia kemudian menghubungi Dicky untuk memberitahukan kabar gembiranya. Tapi saat dia meneleponnya kembali tidak dijawab oleh Dicky.

"Huhhf..mungkin mas dicky sedang dijalan." gerutunya sambil berlalu ke dapur menyiapkan masakan untuk makan malamnya dan suaminya.

*

Sore menjelang, Dickypun sudah pulang ke rumah, Vivi memyambutnya hangat,mencium tangan, dan memberikan segelas air putih pada suaminya itu. Seperti biasa Dicky langsung membersikan dirinya dan kemudian menuju meja makan yang sudah tersedia makanan untuknya.

Meja makan dan tentunya ranjang adalah tempat mereka biasa bercengkrama. Meluapkan semua isi hatinya dan kejadian yang baru mereka lewati.

"Gimana melamar pekerjaannya apa sudah beres?" tanya Dicky mengawali percakapan mereka di meja makannya.

"Alhamdulillah mas, aku baru melamar ke tiga tempat, dan barusan aku ada telepon untuk panggilan interview besok di salah satu cafe." saut Vivi sumeringah.

"Syukurlah kalau begitu, oh iya tadi aku mampir ke rumah mamah, mamah katanya kangen sama kamu, dia ingin sekali bertemu denganmu."

"Iya mas, uda lama juga tidak bertemu mamah."

"Ya sudah kalau kamu besok kemana mana setelah interview, kita ke rumah mamah dulu ya!"

"Iya mas."

*

Pagi itu setelah membereskan rumah dan membuatkan sarapan untuk suaminya, Vivi segera bersiap menuju salah satu cafe dimana dia disuruh datang untuk interview. Dengan memakai kemeja putih, dan rok hitam diatas lutut sedikit, juga sepatu pentofel berwarna hitam dengan hak 3centi, rambut yang dikuncir kuda,penampilan Vivi terlihat sangat rapi, tak lupa merias wajahnya dengan makeup tipis yang biasa dia pakai.

Tak lupa dia berpamitan pada suaminya yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Mas, aku pergi dulu ya, sarapannya sudah aku siapin." Vivi pun kemudian mencium tangannya suaminya itu.

"Ya sudah, nanti kalau interviewnya sudah selesai, kamu telepon aja, nanti aku jemput!" saut Dicky yang kemudian mencium kening Vivi.

Vivipun sumeringah dibuatnya dengan kecupan manis di kening yang suaminya berikan, membuatnya semangat pagi itu.

"Iya mas, aku pergi ya, assalamualaikum." timpanya segera berlalu pergi.

" waalaikumsalam." saut Dicky yang kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Duapuluh menit berlalu, perjalanan Vivi dari rumahnya menuju ke cafe dimana interview akan berlangsung, tenyata banyak juga kandidat yang menjadi calon pekerja di cafe tersebut, Vivi hanya salah satunya. Sesampainya disana Vivi dipersilahkan untuk duduk dan mengisi formulir data diri dan pengalaman bekerja.

Vivipun harus menunggu giliran untuk di interview pagi itu, waktu berjalan, sudah 2jam disana Vivi hanya bermain ponsel untuk menghindari rasa bosannya, akhirnya Vivi mendapat giliran juga, berhadapan dengan bagian HRD dari cafe nya membuat Vivi merasa canggung dan ada juga rasa deg degan takutnya dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya.

"Dengan mba Vivi?" tanya seorang wanita yang sedang berjadapan dengannya.

"Iya Bu." saut Vivi sedikit gugup.

"Mba Vivi kemarin melamar pekerjaan kesini dan mendapat panggilan untuk interview hari ini, terima kasih atas kehadirannya, kalau boleh tahu sebelimnya mba Vivi bekerja dimana?" tanya wanita itu ramah.

"Sebelumnya saya bekerja di RootandBrunch cafe bu, ditempatkan sebagai kasir." jawab Vivi

"Berapa lama?"

"1 tahun bu"

"Kenapa berhenti dai tempat sebelumnya?"

"Habis kontrak bu, ga diperpanjang." jelas Vivi sambil tersenyum.

"Jadi anda sudah menikah?"

"Iya bu."

"Sudah punya anak?"

"Alhamdulillah sudah 1 bu."

"Oh tapi dengan wajah dan perawakan tubuh anda tidak terlihat sudah mempunyai seorang anak ya mba." saut wanita itu tersenyum ramah

"Ah ibu bisa aja,," saut Vivi sambil tersenyum malu.

"Mba Vivi, memang disini sedang membutuhkan beberapa karyawan untuk bagian kasir dan waiter, tapi kandidat yang terpilihpun bukan hanya mba Vivi saja, jadi nanti kita akan menghubungi mba Vivi lagi kalau mba Vivi termasuk kepada calon kandidat pekerja di perusahaan kami ya." ucap wanita itu menjelaskan.

"Iya bu, saya mengerti." saut Vivi ramah.

"Baik mba Vivi terimakasih atas kehadirannya." wanita itupun mengakhiri percakapan mereka dan langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Huufthh...lega rasanya, sekarang langsung hubungi mas Dicky kalau uda selesai interviewnya, gumamnya dalam hati.

Beberapa menit kemudian Dickypun sampai setelah Vivi share lokasi dimana tempatnya berada. Merekapun langsung menuju ke rumah mamah Viona, ibunya Dicky, mertuanya Vivi.

Bersambung....

Hai..para pembaca terima kasih sudah mau mampir ke novel pertama ku sejauh ini..😘

Ditunggu kelanjutan kisah Vivi ya..bagaimana mertua Vivi, apakah akan baik hati dan tidak sombong, ataukah harus dijadikan karekter yang jahat? Masih belum terpikirkan...😂😂😂

Intinya terima kasih suportnya dan jangan lupa like dan komennya ya...!!

Terpopuler

Comments

bianca

bianca

mudah mudahan ibunya Dicky bukannya sosok mertua yang jahat kayak di sinetron..😁

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan dengan Gladies
2 2. Dicky Alexander Brata
3 3. Dirumah
4 4. Ke rumah Ibu
5 5. Frans, Sahabat Dicky
6 6. Pekerjaan
7 7. This is my favorite song
8 Bertemu mantan
9 Interview
10 Ibu mertua
11 Sang mantan
12 Pekerjaan dari Gladies???
13 Hari Pertama
14 Diboking????
15 Pengalaman pertama
16 Masih malam pertama pemandu lagu
17 Pulang
18 Terpaksa
19 Dilema
20 Pertengkaran
21 Nasehat seorang sahabat
22 Pertengkaran di room
23 Titik awal perselingkuhan
24 Godaan wanita lain
25 Perselingkuhan Dicky
26 Tiba tiba jadi romantis
27 Kejadian tak terduga
28 Sesama jal**g
29 "Aku akan carikan kamu pekerjaan"
30 Sudah mulai berubah
31 Reihan Rajatta Pratama
32 Tentang Reihan
33 Shopping
34 Shopping 2
35 Surprise
36 Selamat Bekerja!
37 Istirahat
38 Ketahuan?
39 Sakit Hati
40 Kekasih bayangan
41 Perkara sepatu
42 Janda bekas teman
43 Kecelakaan
44 Belum sadarkan diri
45 Akhirnya Vivi sadarkan diri
46 Peringatan Kak Vicky
47 Vivi pulang ke rumah
48 Kunjungan Ibu mertua
49 Perasaan Reihan
50 Perasaan yang terbalas
51 Tangisan waktu di rumah sakit
52 Perayaan hari puber ke 2??
53 Ranjang panas Reihan
54 Dilema
55 Bertemu Wiggy
56 Bertengkar lagi
57 Bertemu mantan 2
58 Nasehat Reihan
59 Kedatangan Maya
60 Hal yang tak diduga
61 Memberanikan Diri
62 Terkuak
63 Lembang
64 Floating Market Lembang
65 Ciater
66 Berendam air hangat
67 Kamu yang salah!!
68 Pulang
69 Gugatan cerai
70 Rumah baru
71 Bertemu Wiggy
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Pertemuan dengan Gladies
2
2. Dicky Alexander Brata
3
3. Dirumah
4
4. Ke rumah Ibu
5
5. Frans, Sahabat Dicky
6
6. Pekerjaan
7
7. This is my favorite song
8
Bertemu mantan
9
Interview
10
Ibu mertua
11
Sang mantan
12
Pekerjaan dari Gladies???
13
Hari Pertama
14
Diboking????
15
Pengalaman pertama
16
Masih malam pertama pemandu lagu
17
Pulang
18
Terpaksa
19
Dilema
20
Pertengkaran
21
Nasehat seorang sahabat
22
Pertengkaran di room
23
Titik awal perselingkuhan
24
Godaan wanita lain
25
Perselingkuhan Dicky
26
Tiba tiba jadi romantis
27
Kejadian tak terduga
28
Sesama jal**g
29
"Aku akan carikan kamu pekerjaan"
30
Sudah mulai berubah
31
Reihan Rajatta Pratama
32
Tentang Reihan
33
Shopping
34
Shopping 2
35
Surprise
36
Selamat Bekerja!
37
Istirahat
38
Ketahuan?
39
Sakit Hati
40
Kekasih bayangan
41
Perkara sepatu
42
Janda bekas teman
43
Kecelakaan
44
Belum sadarkan diri
45
Akhirnya Vivi sadarkan diri
46
Peringatan Kak Vicky
47
Vivi pulang ke rumah
48
Kunjungan Ibu mertua
49
Perasaan Reihan
50
Perasaan yang terbalas
51
Tangisan waktu di rumah sakit
52
Perayaan hari puber ke 2??
53
Ranjang panas Reihan
54
Dilema
55
Bertemu Wiggy
56
Bertengkar lagi
57
Bertemu mantan 2
58
Nasehat Reihan
59
Kedatangan Maya
60
Hal yang tak diduga
61
Memberanikan Diri
62
Terkuak
63
Lembang
64
Floating Market Lembang
65
Ciater
66
Berendam air hangat
67
Kamu yang salah!!
68
Pulang
69
Gugatan cerai
70
Rumah baru
71
Bertemu Wiggy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!