NAINA SI GADIS DESA

NAINA SI GADIS DESA

BAB 1. Prolog

...Tak Bertemu Bukan Berarti Ku tak Rindu. Tak Menyapa Bukan Berarti Lupa. Karena Tentang Mu, Lebih Dahulu Ku Utarakan Dalam Do'a....

...☘️...

“Nak Dewa. Bapak Titip Naina, Jaga dan lindungi dia, jangan Nak Dewa sakiti hatinya, Jika sudah tidak cinta maka kembalikan saja. Bapak selalu siap menerima”

Segar dalam ingatan Naina bagaiman satu bulan yang lalu bapaknya menyerahkan dirinya pada pria yang telah menghalalkan nya. Pria yang dianggap mampu dan bisa menjaga nya.

Sosok laki-laki yang juga Naina percaya bisa menjaga diri dan hatinya. Namun nyatanya justru sebaliknya, terluka dan merana.

Pagi ini Naina mendapatkan Fakta!.

Harapan perlindungan dan rasa bahagia yang bisa diberikan oleh suaminya, justru berakhir sakit dan kecewa.

Sudut mata indah Naina mendadak melelehkan cairan bening disana, Masih dengan mukena yang membalut tubuhnya.

Naina melihat sosok yang dia cinta tengah bergelut diatas ranjangnya, namun bukan dengan dia melainkan dengan wanita lain yang entah siapa dia.

Ingin rasanya Naina berteriak dan marah pada pria yang baru satu bulan lalu menikahinya. Namun entah mengapa lidahnya terasa kelu, hanya air mata saja yang seolah mewakili segala rasa yang begitu menyesakan dada.

Masih pagi buta dan Naina sudah harus menenangkan hatinya dari pemandangan yang sungguh menyakitkan batin nya. Dari celah pintu yang terbuka, Naina jelas mendengar suara-suara yang begitu menguliti telinganya.

Sadar jika ini merupakan Kesalahan dan Dosa besar, Naina tidak bisa terus diam saja, Naina memilih untuk semakin melebarkan pintu kamarnya.

“Mass…!”

Masih dengan mata berkaca-kaca, Naina memberanikan diri melangkahkan kaki, dan masuk kedalam kamarnya.

Tajam mata Naina menatap sosok pria dan wanita diatas tempat tidurnya. Tempat biasa dia tidur Bersama Suaminya.

Sebuah tempat yang juga sudah satu bulan lamanya Naina kerap menghabiskan malam bersama sosok suaminya 'Dewa Mahendra'

Brakkk!!

Gerakan cepat Dewa menyingkirkan wanita yang berada diatas tubuhnya. Respon Dewa semakin membuat Naina sadar jika sosok disana benar merupakan suaminya.

“Bukanya kamu dirumah Bapak?"

Dewa membulatkan kedua bola matanya, tidak percaya jika yang di hadapannya benar adalah Naina istrinya. Untuk sesaat Dewa terdiam.dalam lamunannya, tidak percaya jika sosok di hadapannya benar-benar Naina.

“Apa ini Mas !. Kenapa Mas Dewa melakukan ini pada ku?”

“Apa salahku Mas?”

Bergetar suara Naina menahan sesak di dada. Tak kuasa menahan segala rasa Naina menangis sejadi-jadinya, meski telah berusaha meredam amarahnya namun nyatanya tetap sakit juga.

“Mas Dewa tega sekali melakukan ini pada ku, bahkan kalian melakukanya di rumah kita !”

Lagi-lagi bergetar suara Naina menahan sesak yang begitu menghimpit jiwanya, seolah menjelaskan betapa dia sangat marah dan kecewa terhadap suaminya.

Melihat Naina dengan kesedihan dan kekecewaannya, bukan menyesal atau mencoba menenangkan, justru Dewa hanya diam saja.

Sudah sakit dan kecewa, ditambah Naina harus melihat wajah Wanita yang baru saja digauli oleh suaminya. Hal itu semakin mengobarkan amarah dalam jiwa nya.

"Katakan mas ! . Apa ini maksudnya??"

Naina menuntut jawaban tegas dari Dewa yang sampai saat ini hanya terdiam dengan menundukkan wajahnya.

“Katakan Mas ! Kenapa Mas Dewa hanya diam saja !”

“Katakan !!!”

Naina meneriaki Dewa dengan sisa-sisa tenaganya. Mungkin ini juga merupakan teriakan pertama Naina, sejak mengenal dan menikah dengan Dewa. Namun bukan menyesal ternyata dewa hanya menampakan respon biasa saja, Bahkan Dewa seolah tidak pernah merasa bersalah pada Naina.

'Apa ini' Batin Naina.

Bergejolak hati Naina memikirkan bagaimana nasib rumah tangganya.

“Jika tidak Suka Mengapa kita Bersama!. Jika Memang Tidak Cinta Seharusnya katakana saja !”

Bergetar tubuh dan suara Naina mengatakan isi hatinya pada pria yang baru saja menikahinya. Sungguh dia tidak percaya jika pernikahan yang di gadang-gadang akan memberi nya bahagia, namun justru menjadi neraka di dunia.

Helaan nafas Panjang terdengar dari hidung besar suami Naina. Sungguh bukan berusaha menenangkan Naina justru hal itu semakin menyulut kemarahannya.

Naina hanya bisa menangisi dan meratapi nasib pernikahannya, sakit rasanya, namun Naina sendiri bisa apa?. Semua sudah terjadi.

Ingin rasanya Naina kembali meneriaki sang Suami, Namun Naina memilih untuk diam dan menanti penjelasan dari Dewa suaminya.

Hening.

Terpaksa ketegangan diantara mereka harus terjeda, nyaring suara Adzan subuh menyapa telinga Naina. Sebagai wanita yang taat agama, Sholat baginya lebih penting dari sekedar berdebat dengan Iblis yang merasuki suaminya.

Naina pergi begitu saja meninggalkan dua manusia yang baru saja menorehkan luka dengan begitu dalam dihatinya. Sungguh sakit dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata betapa Naina saat ini sangat kecewa.

Bergegas Naina menuju tempat dimana sebelumnya dia menyelesaikan dua rakaat malamnya, di tempat kecil yang dia sebut Mushola, Naina mencurahkan segala isi hatinya, kesedihan dan kekecewaan sekaligus kemarahannya pada Sang Pencipta.

Naina sangat Berharap jika ini hanya mimpi semata, Namun agaknya terlalu tinggi harapannya, hingga kenyataan menamparnya dengan begitu kerasnya.

Suami yang begitu dia cinta telah mendua.

**

Mentari mulai menyapa, tidak seperti biasanya Naina akan sibuk dengan urusan dapurnya. Namun kali ini berbeda, Naina masih setia dengan Mukena dan Sajadah panjangnya.

Sungguh mungkin jika tidak ingat dosa, Naina ingin mati saja. Bunuh diri mungkin bisa menjadi solusi, jalan sakti bagi Naina untuk mengakhiri hidupnya. Namun sayang Naina tidak akan pernah melakukanya.

Selesai Sholat, Naina melipat dan merapikan kembali alat sholatnya, menempatkan pada tempatnya. Dan mulai beranjak dari duduk nya.

Langkah kaki Naina memaksa dia untuk menuju dapur rumahnya, seperti biasa dia akan menyiapkan kopi. Namun rasanya kali ini dia tidak akan menyiapkan nya untuk Dewa, hati dan jiwanya sudah sangat kecewa dengan kenyataan yang baru saja dia lihat sebelumnya.

Secangkir kopi terasa begitu melegakan bagi jiwa Naina. Hingga hening nya Suasana menciptakan bahagia di relung hati Naina.

"Mba"

Hingga sebuah suara membuyarkan lamunan Naina.

“Mba.. Naina..?”

Helaan nafas keluar begitu saja dari mulut Naina, ‘Apa maunya’ batin Naina dalam hatinya.

Suara itu jelas dari siapa, meski Naina tidak pernah mengenalnya, namun dirumah ini hanya ada dua wanita, satu Naina, dan satu lagi wanita yang baru saja digauli suaminya.

Naina hanya diam saja, dia hanya tidak ingin kembali menambah luka batinnya, dengan menanggapi ocehan wanita penggoda seperti dia.

“Maafkan Saya Mba”.

“Saya tahu perbuatan Saya dan Mas Dewa salah”

“Tapi Saya dan Mas Dewa Saling mencintai, Kami sudah lama menjalin hubungan, Jauh sebelum mba Naina menikah dengan Mas Dewa”

Duarrr

Fakta apa lagi ini, cerita apa yang belum Naina ketahui. Setiap kata yang keluar dari mulut wanita di belakangnya sungguh sangat menguliti Jiwa Naina.

Seperti sebuah kenyataan yang sudah tertata rapi, Naina hanya diam dan menyesap kopi yang baru saja dia seduh dalam Cangkirnya. Apakah tidak panas?. Tentu saja panas, Namun panasnya kopi tidak sepanas hati Naina saat ini.

Ingin rasanya Naina tertawa, namun sesak rasanya dalam dada. Menyadari jika dia telah di bohongi.

Masih sangat pagi namun sudah ada petir menggelegar di telinganya, Sekuat tenaga Naina kembali menenangkan hatinya, berharap wanita di belakangnya tidak melanjutkan ucapanya, Namun salah, justru dia semakin Panjang lebar bercerita. Hingga Naina jengah mendengarnya.

“Lalu mau kalian apa ?”

“Hidup Bersama, Menikah dan bahagia ?” Naina tertawa getir.

Naina hanya bisa menghela nafasnya, nyatanya cinta yang dia berikan pada Dewa tidak bersambut sebaliknya. Justru Dewa memiliki cinta lainya diluar sana. Sungguh tidak sebanding rasanya. Jika memang tidak cinta, mengapa dulu dewa menikahinya ‘Batin Naina’.

‘Jelita’

Wanita yang telah tidur Bersama suaminya entah baru saja atau memang sudah sejak lama ‘Entahlah’. Naina hanya menatapnya sekilas, rasa sakit hatinya masih begitu mendominasi dalam diri.

Sungguh pagi ini mungkin saja menjadi pagi terburuk sepanjang sejarah kehidupan Naina. Ingin rasanya dia mengumpat i siapa saja yang telah membuat hatinya terluka.

‘Sakit’ . Tentu saja.

Naina tetaplah Naina. Wanita kuat dengan sejuta pesona. Meski saat ini hatinya tengah di penuhi oleh banyak luka. Namun meski begitu Naina tetap mencoba menguatkan hatinya.

**

...☘️☘️☘️☘️☘️...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokathu.

Salam Cinta Untuk Seluruh Readers Kesayangan Author.

Selamat Datang di Karya Baru Saya, dan Semoga Suka. 🙏🙏.

Cerita Dalam Latar novel kali ini diangkat benar-benar dari Kalangan Biasa. Dan Mengangkat Kehidupan Di sekitar Kita.

Selalu Author Ingatkan Jika Tidak Suka Dengan Alur Ceritanya Makan Tinggalkan Saja, Tidak Perlu Di Baca, apa lagi meninggalkan Penilaian Dan Rating Buruk Terhadap Tulisan Saya 🥰

Selamat Membaca 👉🤗

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokathu

...☘️☘️☘️☘️☘️...

Terpopuler

Comments

Rose_Ni

Rose_Ni

langsung dibawa ngebut aja nih ama author,gak selow-selow an,tancap gasss...

2023-08-22

0

Sadiah

Sadiah

Wa'alaikumsalam.masyaAllah ketinggalan dong aku sama novel ka nabila, baru tau dn baru baca juga,, 😊🙏

2023-07-28

1

bunda

bunda

waalaikumsalam... mb Nabila aku stay tune d sini yaaaa, sukses buat karyanya😍

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!