Ct. 4 ( Personal Invitation )

Burung besi yang membawa beberapa Mahasiswa yang di kirim oleh salah satu kampus unggulan dunia, mendarat di Bandar udara Internasional Carlos Jobim, Rio de Janeiro, Brazil.

Rombongan yang juga siap untuk mengikuti kompetisi Coding Code Olimpiad itu tiba ketika langit mulai gelap, dan udara semakin dingin, karena memang mulai memasuki musim dingin yang pasti akan terasa sangat dingin di negara dengan julukan negeri Samba itu.

Seorang lelaki muda, berusia sekitar 21 tahun menarik kopernya untuk memasuki mobil yang di sewa secara khusus untuk membawa rombongan itu.

Dan pemuda satu ini duduk di kursi yang paling dekat dengan jendela. Sehingga ia bisa dengan bebas melihat apa saja yang ada di luar sana. Kendaraan pribadi hingga umum, juga orang-orang dengan pakaian tebal mereka.

"Kita mendapat nomor urut 67, dari 100 negara yang mendaftar. Jadi kita akan menyampaikan presentasi lusa, di hari kedua. Masih ada waktu satu hari untuk kita bisa menyempurnakan pemrograman yang kita rancang!" ucap Dosen yang membimbing empat Mahasiswa Informatika yang berasal dari kelas dan tingkat yang berbeda pula.

"yes, Sir!" sahut 4 Mahasiswa yang di bentuk menjadi 1 tim solid untuk membawa nama kampus dan negara mereka.

"Sebelum kita, peserta dari Jepang yang akan melakukan presentasi. Dan setelah kita, akan ada Indonesia. Negara kamu berasal, Sen!" ucap sang Dosen menoleh pada Arsen.

Arsen tersenyum tipis pada sang Dosen yang sudah berusia sekitar 50 tahun. Indonesia adalah negara asal sang pemuda, tanah air yang penuh dengan kenangan selama 18 tahun.

"Jika kamu di Indonesia, kita pasti menjadi rival!" sahut salah satu teman Arsen.

"Ya! Dan aku pasti akan mengalahkan kamu!"

"Nope!" sahut yang lain. "Kami pasti menang!"

Arsen hanya tersenyum kecil mendengar jawaban teman mereka.

"Saya harap kamu tidak keberatan dengan ini."

"Maksudnya?"

"Jangan mengalah dengan mereka. Bagaimanapun kamu membawa nama baik Columbia University. kampus yang sudah memberimu pendidikan selama ini."

"Oh my God, Sir! Tentu saja! Tanpa Sir bilang juga saya tau harus menunjukkan yang terbaik dalam kompetisi, siapapun lawannya!" jawab Arsen menggelengkan kepalannya heran dengan pemikiran sang Dosen.

Menghela nafas lega, sang dosen berucap... "Saya tau kamu bisa di andalkan!" ujar sang Dosen dengan senyum bangganya.

Arsen kembali tersenyum tipis. "Lagi pula saya tidak mengenal mereka! Mana mungkin saya mengalah! Kesempatan seperti ini belum tentu akan datang dua kali."

"Hemm... Bagus! Lagi pula ajang ini tidak untuk menindas antar negara. Ini hanya sebuah kompetisi yang bisa di ikuti oleh siapa saja. Tidak harus warga negara setempat yang bisa membawa nama bangsa. Sehingga kalian juga bebas menunjukkan bakat kalian."

"Hemm!"

Keempat Mahasiswa pilihan itu mengangguk secara bersamaan. Bersiap untuk menunjukkan nama mereka, dan memperkenalkan diri pada 100 negara yang ikut dalam berkompetisi.

***

Jika di Brazil saat ini orang-orang tengah istirahat atau tidur dengan nyenyak, maka tidak dengan warga negara Indonesia.

Dengan perbandingan waktu 11 jam, membuat warga Indonesia sudah beraktivitas di pagi hari ini. Clarice sudah di kampus ketika hari terakhir mendatangi kampus untuk bersiap menikmati libur panjang sebelum di pusingkan dengan sidang skripsi di semester akhir nanti.

Selesai dengan urusan di hari terakhir semester 7, Clarice langsung menuju gedung parkir kampus. Karena di sanalah ia memarkirkan mobil merahnya dengan cantik.

Hendak membuka pintu, Cla kembali menarik tangannya ketika tiba-tiba mendengar seseorang dengan jelas menyapanya dari arah belakang. Meskipun tanpa menyebut nama, tapi siapa pun pasti bisa tau jika tengah di sapa seseorang.

Apalagi kali ini suaranya tidak asing lagi bagi Clarice.

"Mau pulang?" tanyanya.

"Eh, iya, Kak!" jawab Clarice ketika melihat Victor datang seorang diri ke arahnya.

Entah kemana tiga temannya yang selalu berdiri di belakangnya bagai bodyguard sang idola kampus. Gedung parkir tidak terlalu ramai. Bahan bisa di bilang sepi. Hanya ada dua atau tiga Mahasiswa yang langsung menoleh ke arah Victor, ketika sang pemuda bersuara.

"Sendiri?" Victor mendekat dan bersandar di mobil yang ada di sebelah Clarice. Seolah mengajak untuk mengobrol dengan santai.

"Iya, Kak!" jawab Clarice ramah.

Untuk sesaat keduanya tampak diam dan bingung harus bicara apa. Untuk sesaat keduanya tampak sangat kaku.

Clarice bukan Mahasiswi yang lainnya, yang mana pasti akan langsung membuka pintu lebar ketika sang idola kampus mendekat. Dan lagi Victor bukanlah pemuda yang pandai untuk mendekati gadis-gadis yang berkeliaran di kampus.

"Maaf, Kak! Aku pulang dulu, ya?" pamit Clarice.

"Eghm!" Victor berdehem seolah meminta Clarice untuk tidak pergi terlebih dahulu.

Cla menoleh dan menatap wajah tampan itu dengan bingung. "Kenapa, Kak?"

"Emm... sepertinya kita belum berkenalan..." ucap Victor. "Siapa nama kamu?" tanya sang idola mengulurkan tangan kanannya.

"Ohh... Nama ku Clarice, Kak!" jawab Cla tersenyum sembari menerima jabatan tangan Victor yang terasa cukup kekar.

"Oh, Hai, Clarice! Aku..."

"Sudah tau!" sahut Cla dengan menahan kekehan di bibirnya. "Kak Victor Yaala! Siapa yang tidak mengenal nama itu!" ujar Clarice terkekeh lagi.

"Hemm..." Victor tersenyum salah tingkah sembari mengangguk angguk kecil. "Kamu juga mengenal ku rupanya."

"Tentu saja! Semua Mahasiswi di sini pasti mengenal Kak Victor yang terkenal itu!"

"Aku  juga tidak tau, kenapa banyak yang mengenalku. Padahal aku juga jarang berkenalan!"

"Ya... tentu saja karena Kak Victor tampan!"

"Hah?" pekik Victor. "Kamu juga bilang aku tampan?" tanya Victor menahan rasa ingin tersenyum nya.

"Ya... Karena memang iya!" jawab Cla dengan santai. "Kalau aku bilang Kak Victor itu tidak tampan, aku pasti sudah di berondong hujatan seluruh penggemar Kak Victor di kampus ini! Dan itu akan sangat menyakitkan."

"Hemm... begitu ya?"

"Ya! Betul sekali!" jawab Cla. "Ya sudah, Kak! Maaf aku harus segera pulang! Daddy dan Mommy ku sudah menunggu." pamit Cla lagi.

"Em.. tunggu!" ucap Victor menekan daun pintu mobil Clarice, mencegah gadis itu supaya tidak masuk ke dalam mobil.

"Ada apa, Kak?"

"Apa benar, Daddy kamu Tuan Kenzo Adhitama?" tanya Victor.

"Emm... Iya!" Cla mengangguk dengan datar.

Ada rasa tak biasa yang menyelinap di dalam hatinya, ketika semua orang lebih mengenalnya sebagai anak seorang Kenzo Adhitama. Bukan sebagai anak Zio Alvaro. Padahal sang Papa kandung juga seorang CEO di Tama Bank.

Tapi dunia terlanjur mengenalnya sebagai anak dari seorang pengusaha kaya raya, ketimbang CEO berdedikasi.

"Orang tua ku akan mengadakan pesta ulang tahun pernikahan yang ke-25 tahun, dan Daddy kamu termasuk dalam salah satu tamu undangan, jika kamu tidak keberatan ikutlah beliau datang. Aku yang mengundang mu..." ucap Victor.

Clarice tertegun dengan undangan pribadi ini. "Maaf, Kak. Memangnya boleh?" tanya Clarice ragu.

"Tenang... Kan aku yang mengundang!" jawab Victor tersenyum. "Papa tidak akan menolak siapapun yang aku minta hadir."

"Tapi..."

"Sudahlah! Kamu usahakan ikut, ya?" ucap Victor penuh harap. "Aku menunggu mu! Ingat, sabtu malam besok!" lanjutnya sembari membuka pintu mobil Clarice, dan mempersilahkan gadis itu untuk masuk ke mobilnya sendiri.

"Aku tidak janji ya, Kak! Tapi akan aku usahakan." ujar Clarice dengan halus.

"Hem..." Victor tersenyum ramah pada Clarice. "Thank you!"

"Permisi, Kak!" pamit Clarice sembari masuk ke mobilnya.

"Bye!" ucap Victor melambaikan tangan sembari membantu menutup pintu mobil Clarice dengan pelan, dan ia masih setia berdiri di sana sampai mobil Clarice meninggalkan gedung parkiran kampus.

Jika banyak gadis mengharapkan undangan semacam ini dari sang Mahasiswa pasca sarjana satu itu, maka berbeda dengan Clarice.

Sembari mengemudikan mobil merah kesayangannya, Cla terus berangan dan membayangkan wajah Arsen yang berseliweran di matanya.

"Andai kamu di sini, dan kita bersama, aku yakin tidak akan ada acara undangan seperti ini..." gumam Clarice melamun, membayangkan kehidupannya jika ada Arsen bersamanya.

"Semoga Naufal menemukan kamu..." lirihnya lagi dan lagi.

# # # # # #

Back to Brazil ...

Pagi di negara Brazil telah tiba, dan akibat malam yang cukup panjang, membuat udara di pagi hari menjadi jauh lebih dingin di bandingkan ketika rombongan baru datang.

"Sen, sarapan!" ajak salah seorang laki-laki yang satu kamar dengan Arsen.

"Ya, James!" jawab Arsen yang sejak satu jam lalu sudah berada di depan laptop miliknya.

Arsen menutup laptop bergambar apel yang di gigit satu kali gigitan itu, kemudian menyusul langkah James keluar dari kamar yang di gunakan oleh keduanya selama di negara yang masih satu benua dengan kampusnya, untuk kemudian menuju area yang di gunakan untuk menyediakan makan pagi, atau biasa di sebut break fast.

***

Sedangkan di kamar lain, ada Gwen dan satu teman perempuan yang menjadi teman sekamarnya juga tengah bersiap untuk sarapan pagi bersama dengan rombongan dari kampus yang lain.

"Kita harus mengisi amunisi sebelum fokus memeriksa ulang apa yang harus kita persembahkan besok!" ucap Gwen.

"Alright!" sahut teman Gwen bersemangat.

Dan keluarlah kedua Mahasiswi pilihan itu menuju lantai dasar hotel. Di mana di sanalah sarapan pagi di sediakan dengan berbagai jenis menu hidangan. Dan tentunya beberapa menu di pilih dari negara yang cukup terkenal. karena penghuni hotel mayoritas berasal dari setiap negara yang mengikuti kompetisi.

***

Arsen keluar dari lift di lantai dasar, sedangkan Gwen masuk ke dalam lift yang akan mengantarnya menuju lantai dasar.

Lantas di manakah mereka akan bertemu?

Ketika dua anak manusia yang saling mengenal berada di dalam gedung hotel yang sama, di luar negeri sana.

...🪴 Bersambung ... 🪴...

Terpopuler

Comments

dina

dina

aku gak sabar pengen tau kelanjutan hubungan arsen dan cla

2023-07-27

1

herny Yulia

herny Yulia

novel yg paling dinanti...selain ceritanya menarik..alur ceritanya mengalir dengan indah...trims ya thor, sudah ngasih kebahagiaan sama aku yg suka baca cerita ...#bighugs

2023-07-27

1

Novi Agus

Novi Agus

lanjut Thor jangan terlalu lama up nya semoga gween ketemu arsen dan cerita soal cla ke arsen tentang perasaannya.huu...pasti seru nich

2023-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Ct. 1 ( Cinta dan Rindu yang Tertahan )
2 Ct. 2 ( Izin yang Tak di Dapat )
3 Ct. 3 ( Senior! )
4 Ct. 4 ( Personal Invitation )
5 Ct. 5 ( Suara Itu? )
6 Ct. 6 ( Suara Arsen? )
7 Ct. 7 ( Benar! Itu Arsen! )
8 Ct. 8 ( Apa Dia Tahu? )
9 Ct. 9 ( Pesta di tengah Kejar-kejaran )
10 Ct. 10 ( Selalu Membuatku Tidak Siap )
11 Ct. 11 ( Dua Raga yang Pernah Dekat )
12 Ct. 12 ( Cerita Kala Itu )
13 Ct. 13 ( Jangan Bilang Kamu Menemukan Aku! )
14 Ct. 14 ( Merubah Warna Rambut )
15 Ct. 15 ( Mencarimu ... )
16 Ct. 16 ( Menemukanmu ... )
17 Ct. 17 ( Oh! )
18 Ct. 18 ( Ini Aku... )
19 CT. 19 ( Ka... Kamu... )
20 Ct. 20 ( Debaran Yang Berbeda )
21 Ct. 21 ( Perasaan Itu Tidak Pernah Berubah )
22 Ct. 22 ( Kita Bersama )
23 Ct. 23 ( Rival! )
24 Ct. 24 ( Bersandar Pada Rasa Cinta )
25 Ct. 25 ( Traktiran Tanpa Batas! )
26 Ct. 26 ( Sayang...Baby...Angel...My Queen? )
27 Ct. 27 ( Bunga Siapa? )
28 Ct. 28 ( Bertemu Daddy Ken! )
29 Ct. 29 ( Petuah Daddy ken! )
30 Ct. 30 ( BABY!!! )
31 Ct. 31 ( Julukan Baru )
32 Ct. 32 ( Siapa Gadis Pirang Ini? )
33 Ct. 33 ( -e )
34 Ct. 34 ( Saling Pantau )
35 Ct. 35 ( Kenapa Tidak Di Terima? )
36 Ct. 36 ( Bidadari yang Turun dari Surga )
37 Ct. 37 ( Ke Ujung Dunia pun Aku Mau Jika Memang Ada )
38 Ct. 38 ( Cemburu! )
39 Ct. 39 ( Bukan Tentang Pernikahan, Tapi Tentang Masa Depan )
40 Ct. 40 ( Tidak Dingin, Sayang? )
41 Ct. 41 ( Cium Atau Terus Seperti Ini? )
42 Ct. 42 ( Ini Bukan New York )
43 Ct. 43 ( Mulai Besok Jangan Seperti Ini )
44 Ct. 44 ( Hati yang Akan Ku Tinggal )
45 Ct. 45 ( Damai di Dalam Jiwa )
46 Ct. 46 ( First! )
47 Ct. 47 ( Kamu Pernah LDR? )
48 Ct. 48 ( Calon Menantu Ku! )
49 Ct. 49 ( Sebelum Berpisah )
50 Ct. 50 ( Sepi di Antara Keramaian )
51 Ct. 51 ( Suara Siapa? )
52 Ct. 52 ( Kemunculan Sosok Itu Lagi )
53 Ct. 53 ( Cemburu )
54 Ct. 54 ( Resiko LDR )
55 Ct. 55 ( Setelah Delapan Hari Tanpa Ponsel )
56 Ct. 56 ( Menghilang )
57 Ct. 57 ( Pencarian! )
58 Ct. 58 ( Masih Mencari )
59 Ct. 59 ( Saya Bersekongkol Dengan Teman Kursusnya )
60 Ct. 60 ( Dia Kabur! )
61 Ct. 61 ( Tidak Ingin Memeluk Ku? )
62 Ct. 62 ( Dua Korban )
63 Ct. 63 ( Rindu yang Menguar )
64 Ct. 64 ( Teringat Masa Lalu )
65 Ct. 65 ( Proses Kabur! )
66 Ct. 66 ( Tak Ingin di Jemput )
67 Ct. 67 ( Dialah Lady Charlotte )
68 Ct. 68 ( Masih Tentang Lady )
69 Ct. 69 ( Memories )
70 Ct. 70 ( Keributan Sebelum Tidur )
71 Ct. 71 ( Keputusan Daddy Ken! )
72 Ct. 72 ( Lihat, Dia Tidur di Sofa )
73 Ct. 73 ( Keputusan Mommy Cal )
74 Ct. 74 ( Not Today! )
75 Ct. 75 ( Menyalakan Ponsel Setelah 2 Hari Di Matikan )
76 Ct. 76 ( Jangan Jemput Cla, Please! )
77 Ct. 77 ( Lift yang Membeku )
78 Ct. 78 ( Bertemmu Si Pirang )
79 Ct. 79 ( Insecure )
80 Ct. 80 ( Buku Ini ... )
81 Ct. 81 ( Sebelum Berkeliling NYC )
82 Ct. 82 ( Keliling NYC part 1 )
83 Ct. 83 ( Keliling NYC part 2 )
84 Ct. 84 ( Siapa Dia? )
85 Ct. 85 ( I Need You! )
86 Ct. 86 ( Di Apartemen Lady )
87 Ct. 87 ( Kembali ke Apartemen )
88 Ct. 88 ( Pertanyaan Gwen! )
89 Ct. 89 ( Akibat Dari Pertanyaan Gwen )
90 Ct. 90 ( Back to Indonesia )
91 Ct. 91 ( Pencapaian )
92 Ct. 92 ( Happy Day! and Sad Day! )
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ct. 1 ( Cinta dan Rindu yang Tertahan )
2
Ct. 2 ( Izin yang Tak di Dapat )
3
Ct. 3 ( Senior! )
4
Ct. 4 ( Personal Invitation )
5
Ct. 5 ( Suara Itu? )
6
Ct. 6 ( Suara Arsen? )
7
Ct. 7 ( Benar! Itu Arsen! )
8
Ct. 8 ( Apa Dia Tahu? )
9
Ct. 9 ( Pesta di tengah Kejar-kejaran )
10
Ct. 10 ( Selalu Membuatku Tidak Siap )
11
Ct. 11 ( Dua Raga yang Pernah Dekat )
12
Ct. 12 ( Cerita Kala Itu )
13
Ct. 13 ( Jangan Bilang Kamu Menemukan Aku! )
14
Ct. 14 ( Merubah Warna Rambut )
15
Ct. 15 ( Mencarimu ... )
16
Ct. 16 ( Menemukanmu ... )
17
Ct. 17 ( Oh! )
18
Ct. 18 ( Ini Aku... )
19
CT. 19 ( Ka... Kamu... )
20
Ct. 20 ( Debaran Yang Berbeda )
21
Ct. 21 ( Perasaan Itu Tidak Pernah Berubah )
22
Ct. 22 ( Kita Bersama )
23
Ct. 23 ( Rival! )
24
Ct. 24 ( Bersandar Pada Rasa Cinta )
25
Ct. 25 ( Traktiran Tanpa Batas! )
26
Ct. 26 ( Sayang...Baby...Angel...My Queen? )
27
Ct. 27 ( Bunga Siapa? )
28
Ct. 28 ( Bertemu Daddy Ken! )
29
Ct. 29 ( Petuah Daddy ken! )
30
Ct. 30 ( BABY!!! )
31
Ct. 31 ( Julukan Baru )
32
Ct. 32 ( Siapa Gadis Pirang Ini? )
33
Ct. 33 ( -e )
34
Ct. 34 ( Saling Pantau )
35
Ct. 35 ( Kenapa Tidak Di Terima? )
36
Ct. 36 ( Bidadari yang Turun dari Surga )
37
Ct. 37 ( Ke Ujung Dunia pun Aku Mau Jika Memang Ada )
38
Ct. 38 ( Cemburu! )
39
Ct. 39 ( Bukan Tentang Pernikahan, Tapi Tentang Masa Depan )
40
Ct. 40 ( Tidak Dingin, Sayang? )
41
Ct. 41 ( Cium Atau Terus Seperti Ini? )
42
Ct. 42 ( Ini Bukan New York )
43
Ct. 43 ( Mulai Besok Jangan Seperti Ini )
44
Ct. 44 ( Hati yang Akan Ku Tinggal )
45
Ct. 45 ( Damai di Dalam Jiwa )
46
Ct. 46 ( First! )
47
Ct. 47 ( Kamu Pernah LDR? )
48
Ct. 48 ( Calon Menantu Ku! )
49
Ct. 49 ( Sebelum Berpisah )
50
Ct. 50 ( Sepi di Antara Keramaian )
51
Ct. 51 ( Suara Siapa? )
52
Ct. 52 ( Kemunculan Sosok Itu Lagi )
53
Ct. 53 ( Cemburu )
54
Ct. 54 ( Resiko LDR )
55
Ct. 55 ( Setelah Delapan Hari Tanpa Ponsel )
56
Ct. 56 ( Menghilang )
57
Ct. 57 ( Pencarian! )
58
Ct. 58 ( Masih Mencari )
59
Ct. 59 ( Saya Bersekongkol Dengan Teman Kursusnya )
60
Ct. 60 ( Dia Kabur! )
61
Ct. 61 ( Tidak Ingin Memeluk Ku? )
62
Ct. 62 ( Dua Korban )
63
Ct. 63 ( Rindu yang Menguar )
64
Ct. 64 ( Teringat Masa Lalu )
65
Ct. 65 ( Proses Kabur! )
66
Ct. 66 ( Tak Ingin di Jemput )
67
Ct. 67 ( Dialah Lady Charlotte )
68
Ct. 68 ( Masih Tentang Lady )
69
Ct. 69 ( Memories )
70
Ct. 70 ( Keributan Sebelum Tidur )
71
Ct. 71 ( Keputusan Daddy Ken! )
72
Ct. 72 ( Lihat, Dia Tidur di Sofa )
73
Ct. 73 ( Keputusan Mommy Cal )
74
Ct. 74 ( Not Today! )
75
Ct. 75 ( Menyalakan Ponsel Setelah 2 Hari Di Matikan )
76
Ct. 76 ( Jangan Jemput Cla, Please! )
77
Ct. 77 ( Lift yang Membeku )
78
Ct. 78 ( Bertemmu Si Pirang )
79
Ct. 79 ( Insecure )
80
Ct. 80 ( Buku Ini ... )
81
Ct. 81 ( Sebelum Berkeliling NYC )
82
Ct. 82 ( Keliling NYC part 1 )
83
Ct. 83 ( Keliling NYC part 2 )
84
Ct. 84 ( Siapa Dia? )
85
Ct. 85 ( I Need You! )
86
Ct. 86 ( Di Apartemen Lady )
87
Ct. 87 ( Kembali ke Apartemen )
88
Ct. 88 ( Pertanyaan Gwen! )
89
Ct. 89 ( Akibat Dari Pertanyaan Gwen )
90
Ct. 90 ( Back to Indonesia )
91
Ct. 91 ( Pencapaian )
92
Ct. 92 ( Happy Day! and Sad Day! )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!